Sabtu, 22 April 2023

Ketemu Bahagia yang Paten

 Selamat Iedul Fitri, baik yang merayakan tgl 21 atau 22 april 2023.

Di penghujung Ramadhan kemarin aku menemukan kebahagiaan yang paten.

Sebenarnya aku dan kalian, juga banyak orang tahu kok kalau kebahagiaan yang paten itu bersama Allah, tapi belum begitu nyata dirasakan oleh diri sendiri, membuat kita merasa tak cukup bukti sampai terus mencari kebahagiaan ke mana-mana, padahal semakin jauh dari bahagia itu sendiri.

Kalian hanya perlu menemukan 'istilah' yang tepat, yang bisa selalu kalian ingat, oh bahagia yang tak tergoyahkan oleh apa pun itu begini loh caranya.

Istilahku sendiri adalah 'mengikat hati dengan Allah'.

Kalau dalam agama sih sering disebut 'cukuplah Allah bagiku' ... tetapi susah dipahami 'kan? Gimana rasanya 'cukuplah Allah bagiku' itu? Hanya dengan merasakannya dan menjaga perasaan kalian selalu di frekwensi tersebut, kalian akan ketemu bahagia yang tak tergoyahkan.

Aku mau kembali ke istilahku sendiri saja yaitu 'mengikat hati dengan Allah'.

Bagaimana caranya?

Salatlah dengan khusyu'. 

Salat dengan khusyu' itu bukan tak memikirkan apa pun, tetapi kamu membawa keresahanmu dan memasrahkan padaNya, seperti anak kecil yang menangis karena dibully, kamu mengadu, menangis di pangkuan ibu/ayah, setelah itu batinmu menjadi sangat tenang.  Sudah, sesederhana itu.

Aku bilang menangis karena dibully, yang membully kita selama ini siapa? Syetan yang bermain di pikiran dan perasaan kita, bukan hanya membully, dia juga mencincang kita dari dalam dengan berbagai skenario dan argumen-argumennya.

Ketika kamu adukan semuanya pada Allah, kamu menjadi tenang, kemudian setelah ketenangan itu semakin dalam, kamu akan merasa "dibersamai" Allah.  Nah, ketika kamu bersama Allah inilah, klik dan lengket sama Allah, kamu akan bisa melihat segala persoalan kehidupanmu dengan amat sangat jernih sekali.

Memandang jernih yang seperti apa?

Yaa, jadi tahu maksud Allah mendatangkan peristiwa ini itu yang pernah membuat kamu nangis-nangis atau ketawa, atau apa pun.  Jadi tersingkap semuanya, tersingkap semua rahasia itu dan kamu jadi tahu segalanya di kehidupanmu, kamu langsung bisa menerima dengan ikhlas / ridha segala sesuatu yang terjadi di kehidupanmu, padahal sebelumnya kamu tangisi.

Yap!  Seperti itulah.

Istilahnya dalam tasawuf mungkin 'tersingkapnya hijab'.

Hijab itu penutup, ya penutup yang menghalangimu dari Allah, dari kebenaran, dari hakekat.

Ketika hijab ini tersingkap, kamu tahu segalanya, maka kamu auto ikhlas menerima.  Itu rasanya bahagia yang gak ada ujungnya, bahagia paten, mutlak, bahagia hakiki.

Kamu tak akan lagi diseret-seret ke masa lalu, ke masa depan, ke memori ini, memori itu, khawatir ini, khawatir itu.

Kamu bersama Allah dan ketika kamu bersama Allah, kamu bisa memandang segala sesuatu dari ketinggian.  Pandangan kamu luas dan jernih.

Selamat. Kamu bahagia.  Kebahagiaanmu abadi.




Minggu, 02 April 2023

Buah Khuldi versi Dunia

 Bila buah khuldi itu pada hakekatnya adalah sesuatu yang membuat pakaian kita terlepas, membuat kita telanjang dan malu, lalu diturunkan dari surga yang penuh kebahagiaan menuju dunia yang penuh perjuangan dan penderitaan.  Bila seperti itu diskripsinya, maka buah khuldi versi dunia pun ada.

Baik, Innuri rangkum ciri khas buah khuldi, yaitu sesuatu yang membuat kita:

- malu

- hilangnya kebahagiaan

- turun derajat

- menderita

Maka kita musti mencermati dong, apa saja nih yang bikin kita kehilangan kebahagiaan dan sebagainya.

Dari sekian lama belajar spiritual, yang terlintas di pikiran Innuri adalah EGO.

Ego adalah dedengkotnya ketidakbahagiaan dan sumber penderitaan manusia.

Ego adalah buah khuldi versi dunia.

Jangan menjadi pemuja ego ya Innuri, kenali egomu sedang bersembunyi di mana, karena dia akan selalu mengusikmu dan tidak tenang bila kemu berbahagia. 

Kenali egomu sedang menyamar menjadi apa dan cara kerjanya bagaimana.

Ntar deh Innuri lemes karena puasa, besok saja bahas soal ego dan cara kerjanya.

Sabtu, 01 April 2023

Bahagialah dengan Allah, maka Kamu Akan Membahagiakanku

 Hari ini Innuri sedang merenungkan sesuatu, yaitu pola hubungan seperti apa sih yang membuat pasangan saling membahagiakan?  Dan Innuri menemukannya, kesimpulannya seperti judul tulisanku di atas.

Berbahagialah dengan Allah, maka kamu pasti membahagiakan pasanganmu.

Berbahagialah dengan Allah, merasa cukuplah dengan Dia saja, jangan berharap pasanganmu bisa membahagiakan, satu-satunya yang bisa membahagiakanmu cuma Allah kok. Jadi dekatillah Dia, berakrab-akrablah dengan Dia.  

Dengan Dia selalu di hatimu, maka batinmu akan tertuntun bagaimana bersikap dan berkata-kata terhadap siapa saja, termasuk dengan pasanganmu.  Dia akan menuntunmu dan kamu akan bahagia di dalam tuntunanNya, pasanganmupun akan bahagia dengan sikapmu yang lahir dari tuntunanNya.

Kamu akan bahagia dan membahagiakan orang lain jika dan hanya jika kamu dekat denganNya, kamu mencintaiNya, kamu merasa cukup denganNya.  Semua ini melahirkan keridhaan di hatimu akan ketentuanNya memposisikan dirimu saat ini, kamu akan sangat amat bersyukur dengan semuanya, rasa yang mendorongmu untuk bersikap terbaik kepada pasanganmu dan orang-orang sekelilingmu.  

Jiwamu damai, kamu bahagia dan membahagiakan.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya bisa seperti itu?  Buat Innuri yang muslim, aku melakukan salat dan zikir yang banyak disertai dengan pemahaman akan maknanya, memahami kata demi kata hingga meresap ke dalam jiwaku.  Buat yang non muslim, barangkali bisa dengan meditasi menurut kepercayaan masing-masing.  

Salam kasih, semoga kamu berbahagia dan membahagiakan.


Melihat Kebenaran

Salah satu sifat pikiran adalah menciptakan skenario-skenario kehidupan yang ujung-ujungnya adalah hoaks, zonk!
Antara skenario yang muncul karena harapan yang terlalu tinggi yang menciptakan skenario yang terlalu manis atau karena ketakutan-ketakutan yang menciptakan skenario buruk.  

Contoh sederhananya gini, kamu menyukai seseorang.  Skenarionya di pikiran kamu berandai-andai seandainya kalian bersatu, alangkah indahnya, berikut adegan-adegan manis ala film india, bahkan mungkin lebih liar dari itu.  Skerarionya juga bisa bayangan buruk dan kekhawatiran bagaimana bila dia diambil orang lain dan memunculkan adegan-adegan dia bersama orang lain yang membuat batinmu perih,

Kedua skenario itu tak ada yang bisa dipercaya, keduanya tak pernah menjadi kenyataan kok alias zonk!  Jadi jangan mau dipermainkan skenario pikiranmu sendiri.  Anggap saja itu syetan yang masuk lewat pikiranmu,

Lantas bagaimana melihat kebenaran agar kamu tidak tertipu dan cuma mendapat zonk?

Nah, kebenaran itu adanya di kedalaman batinmu.  

Bagaimana cara menemukannya? 

Kamu harus melewati pikiran dan perasaanmu yang hanya memberi zonk tadi loh!  Innuri pernah mengibaratkan kamu melintasi hutan belantara pikiran dan perasaanmu untuk menemukan cahaya. 

Melintasinya bagaimana? 

Ya rajin-rajinlah bermeditasi, mengawasi diri sendiri, hanya mengawasi dan menyadari bila di dalam dirimu ada pergerakan dan skenario yang aneh bin ajaib.  Kamu bahkan jadi menertawakannya sambil bilang, "Hai! Kamu ketahuan!"  Dan tak perlu menilai atau mengomentari, biar saja skenario-skenario itu hilang sendiri seperti maling konangan yang lari terbirit-birit.

Setelah itu kamu akan melihat kebenaran yang indah. Dalam kasus seperti contohku di atas, barangkali kamu mendapat petunjuk bahwa dia bukan jodohmu, atau sebaliknya.  Rasanya petunjuk itu mak nyesss di hati, sejuuuuuk!  Ikutilah petunjuk itu, jangan melawan, karena melawan hanya membuatmu tambah menderita, ya kecuali kalau kamu suka dengan penderitaan.

Salam manis dari Innuri di Malang, selamat berpuasa dan semoga Allah meridhai kita semua.

Di Keberadaan Allah

 Bila kamu mengangankan kehidupan indah setelah kematian, tahukah kamu bahwa kehidupan indahmu setelah mati adalah kamu sendirian bersama Allah atau Allah berpaling darimu yang artinya adalah neraka.

Jadi neraka itu adalah suatu keadaan di mana tidak ada Allah di situ.  Bisa jadi kamu sering merasakan neraka, setidaknya DP-nya neraka ketika kamu menginginkan sesuatu yang bukan di situ tempatmu, atau entah keadaan apa dan bagaimana di mana kamu menentang kehendakNya.  

Menentang itu tempatnya di hati atau pikiran, maka ketika kamu memprotesNya, itulah rasa DP-nya neraka, enakkah? 

Maka selalu beradalah di sisi Allah.  Ketika di sisiNya kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, maka sesungguhnyalah Dia sedang melindungimu dari bahaya keinginanmu.  Karena Dia Maha Tahu sedangkan kamu tak mengetahui apa pun.

Selalu beradalah di sisiNya, maka dia akan menghangatkanmu dan menutup lubang yang kosong di hatimu dengan cahaya yang rasanya indah dan nyaman.

Selalu beradalah di sisiNya dan katakan I love You, Allah. Terima kasih untuk takdirMu yang indah.

Senin, 20 Maret 2023

Mengakhiri Kebodohan

 Di titik manakah kamu merasa mendapatkan hidup seperti yang kamu inginkan?

Itu sih pertanyaan di Quora, bukan persis seperti itu pertanyaannya, tetapi maknanya seperti itu.  Pertanyaan itu aku jawab begini:

Di titik kesadaran bahwa ternyata Allah memberi jauh lebih baik dari yang aku bayangkan atau aku inginkan.

Memang banyak sekali cobaan dan ujian dalam hidupku, tetapi ternyata itu adalah cara Allah memahamkan aku akan kebijaksanaanNya.

Hal-hal yang menyedihkan di masa lalu, ternyata menjadi pembelajaran penting yang disyukuri di masa depan.

Hal yang aku tangisi di masa lalu, ternyata itu merupakan cara Allah menyelamatkan aku dari kesedihan yang lebih dalam. Contohnya, dulu pernah nangis-nangis karena putus cinta (ibu tidak merestui aku dan dia), eh ternyata itu cara Allah menyelamatkan aku dari lelaki yang berpotensi menyakitiku. Setelahnya Allah menganugerahiku lelaki yang lebih baik yang menjadi suami tersayangku sampai di penghujung usiaku ini.

Mencermati pertanyaan tentang hidup yang kamu inginkan? Aku inginkan? Apa bedanya dengan Allah inginkan?

Di masa tua ini, menyatukan keinginan diri dengan keinginan Allah itulah yang terpenting, karena di situlah puncak kebahagiaan.

Dalam hidup ini manusia banyak menginginkan sesuatu, sementara keinginan Allah lebih baik daripada keinginan manusia itu sendiri. Jadilah manusia banyak disiksa oleh keinginan-keinginannya sendiri, keinginan yang lahir karena ketidaktahuan ataukah kebodohannya?

Innuri sudah di tahap mau mengakhiri kebodohan ini, jadi aku mau mengalir bersama kehendak/keinginan Allah saja. Itu artinya aku memilih bahagia dan tidak disiksa oleh keinginanku sendiri yang aku tak tahu apakah baik atau malah menyakiti aku.

Salam kasih dari Innuri di Malang.

Aku terpesona pada kata-kataku sendiri, 'mengakhiri kebodohan', maka aku jadikan judul tulisan di sini.

Ya, kebodohan selalu membawa kepada penderitaan dan kemiskinan, bukan soal miskin harta, tetapi miskin jiwa.  Jadi ingat pelajaran Pak Hans bahwa orang yang bodoh itu adalah orang yang tidak hidup jiwanya, kebodohan seperti itulah yang aku maksud, bukan orang yang matematikanya dapat D.

Saat Kamu tak Bahagia, Kamu Keluar dari Islam.

 Kemarin malam, setelah menyelesaikan pergulatan batin (biyuh! pergulatan batin??? ... haha) yang bagiku cukup seru, aku menyadari suatu hal yaitu :

     Ketika aku tidak bahagia, sebenarnya saat itu aku telah keluar dari Islam.

     Ketika aku galau, maka aku bukan lagi muslim.

Mengapa demikian?

Karena arti islam atau muslim itu adalah kondisi seseorang yang berpasrah kepada Allah.  Dalam arti yang lebih  mendalam, manusia-manusia muslim adalah manusia yang selaras dengan kehendak Tuhan.  Orang yang selaras dengan kehendak Tuhan adalah orang tanpa keluhan, tanpa protes, just mengalir saja mengikuti kehendak Tuhan yang dia terima dengan rasa bahagia (rasa yang indah).

Jadi orang islam atau muslim itu adalah orang-orang yang bahagia, tak peduli 'label' agamanya apa, asal kondisi batinnya selaras dengan kehendak Tuhan.

Baiklah.  Innuri mau cerita sedikit latar belakangnya kenapa Innuri sampai pada kesimpulan seperti ini.

Innuri sedang menyimak ulang kuliah pak Hans tentang Stoisisme dan mencatatnya dalam buku, ya masih dapat 2 materi kuliah sih, tetapi sudah mendapat kesimpulan seperti yang aku tulis di atas.

Begini.

Ada 4 ajaran penting di dalam stoisisme, yaitu:

- Logos atau dunia keilahian

- Alam yang berarti Tuhan 

- Apatis yaitu kondisi jiwa yang sudah terlepas dari emosi negatif seperti marah, takut, nafsu, dll.  

- Ataraksia yang berarti damai

Logos adalah kecerdasan / intelegensi tertinggi yang merembes ke mana-mana, jadi segala-galanya terhubung dengan logos.  Untuk hidup damai, maka harus terhubung dengan logos dan alam.

Karena orang stoik menyebut Tuhan dengan alam.  Segala sesuatu adalah bagian dari sistem tunggal yang disebut alam.

Kehidupan kita sudah disebut baik bila selaras dengan alam dan hidup kita ditentukan oleh logos.  Manusia di dunia ini hanya sedang memainkan peran dalam sebuah drama kehidupan.  Jadi jalani peranmu dengan sebaik-baiknya.

Orang-orang stiok adalah orang yang percaya dengan takdir, dan untuk bahagia hanya perlu menerimanya / menyetujuinya.   Aku menyebutnya menerima peran kita dengan perasaan yang indah / perasaan bahagia.

Coba kaitkan ini dengan makna muslim / islam yaitu orang yang berpasrah kepada Allah, maknanya sama 'kan? Bahkan aku merasa orang stoik bisa menjelaskan lebih mendalam makna berpasrah kepada Allah itu bagaimana.

Aku lanjutkan catatanku dari kuliah pak Hans ya.

Manusia itu adalah tukang rekam atau tumpukan memori.  Manusia dikaruniai akal yang terkoneksi dengan akarnya akal yaitu Tuhan / alam.  Hidup kita akan baik-baik saja selama kita terkoneksi dengan akarnya akal ini.

Siapa yang membuat koneksi antara akal - akarnya akal ini terganggu?  Nafsu!

Nafsu membuat kita dipermainkan perasaan marah-takut-senang, kondisi diobok-obok nafsu ini disebut Pathos.  Orang yang bisa menaklukkan pathosnya disebut Apatis (point ke-3 dari ajaran stoik)

Jadi apatis adalah kondisi batin yang tidak dipengaruhi oleh emosi.

Buah dari apatis adalah ataraksia atau damai (poin keempat dari ajaran stoik)

Hasil dari semua itu adalah Eudaimonia atau kebahagiaan.

Nah, sandingkan ataraksia dengan islam yang artinya damai, selamat. Nyambung 'kan?

Di dalam stoik, orang yang galau atau ada kekacauan di dalam batinnya, berarti orang itu lagi tidak sejalan dengan alam / Tuhan.  Untuk mengatasi galaunya ya tinggal menyambungkan lagi koneksinya dengan alam / Tuhan.  Sesederhana itu, tetapi tidak mudah ya.  Innuri sempat melewati pergolakan batin yang seru selama beberapa hari untuk sampai pada pemahaman ini.  

Berbagai ajaran baik yang diturunkan ke bumi ini, baik oleh para Nabi, para filsuf atau para bijak, semua itu memang sudah skenario dari Tuhan Yang Satu, agar bisa saling menjelaskan satu sama lain seperti yang aku alami.  Agar bila seseorang tidak cocok dengan penjelasan suatu ajaran, dia bisa mencarinya di ajaran yang lain.  Wong tujuannya sama, yaitu selaras dengan kehendak Tuhan.

Salam manis dari Innuri di Malang.



Minggu, 19 Maret 2023

Terciduk

Bagaimana perasaanmu hari ini sahabat? Bahagiakah? Atau sedang galaukah?

Bila kalian sedang galau, jangan-jangan kalian telah terciduk.  Terciduk tanpa kalian sadari.  Banyak hal bisa menculik kita dari kebahagiaan yang semestinya bisa kita nikmati detik ini, saat ini, hari ini.

Terciduk oleh masa lalu barangkali, berada dalam bayangan indahnya mungkin, atau penyesalan-penyesalan atas kebodohan yang pernah dilakukan di masa lalu, atau malah merindukan seseorang di masa lalu yang orangnya sudah menghilang.  Innuri jadi teringat lagunya Maia." ...tapi kini dia menghilang, ku tak tahu entah di mana, diariku ku merindukannya, kekasihku kau ada di mana?"

Atau terciduk ke masa depan, biasanya masa depan membawa paket kekhawatiran, bayangan-bayangan suram, atau skenario-skenario indah tetapi menipu.

Begitulah pikiran sering mempermainkan kita, begitulah cara kerja mereka merampas kebahagiaan kita dan menjerumuskan kita dalam gelapnya rasa galau.

Saking kejamnya pikiran yang tak terkendali, agama menyebutnya syetan.  Syetan yang masuk lewat pembuluh darah, mengendalikan pikiran-pikiran kita.  

Ya, bila kita tidak bisa mengendalikan pikiran, itulah yang terjadi.  Bila kita tak mau mengendalikan pikiran, itu sama saja dengan membuka kunci pintu kepedihan yang ujungnya nanti bisa sangat gelap.

Bagaimana mengendalikannya?

Sadari pikiran-pikiran liarmu, eling Gusti Allah. Pandangi pikiranmu, lalu katakan padanya,"Konangan kowe." artinya 'kamu ketahuan'.

Kalau Innuri sih, melihat pikiran-pikiran liar itu 'menyergap' seperti asap yang masuk ke kepala atau ke dada. Warna asapnya tergantung tingkat kejahatannya, semakin kejam pikiran, semakin gelap dia.  Alhamdulillah Innuri punya penglihatan tajam yang amat membantuku untuk tersadarkan.

Itulah salah satu makna zikir yang luar biasa, yang bisa kufahami sekarang.

Katakan tidak, seberapa pun indahnya apa yang ditawarkan oleh masa lalu atau masa depan, karena ujung-ujungnya adalah zonk.  Jangan tertipu.  Kejamnya pikiran itu sering bersembunyi pada hal-hal manis, hal baik bahkan hal-hal yang terlihat bijak dan heroik.  Jangan tertipu.  Nanti perlahan-lahan kamu akan dibelokkan ke hal yang menghancurkan dirimu sendiri, setidaknya hatimu sendiri.

Itulah stategi syetan yang halus sekali, sehalus serambut dibelah tujuh.  Jangan mau digulung / dikuasai sesuatu yang mengarahkanmu pada kesedihan, tetapi berbuatlah sebaliknya, beradalah di luarnya agar kau bisa  kuasai dan gulung godaan-godaan itu.

Hiduplah di sini dan saat ini, itulah salah satu makna bersyukur, tak ada yang disesali, tak ada yang dikhawatirkan.  Hanya menikmati suguhan indahNya, mensyukuri segala yang berlalu.  Bila hari ini dijalani dengan rasa syukur, maka masa depan akan bertambah-tambah nikmatNya.

Jangan biarkan diri terciduk syetan yang bekerja lewat pembuluh darah yang mengalir terus ke urat nadi kita.  Segera ingat / eling / zikir, berbicaralah dengan Allah, berakrab-akrablah dengan Dia yang lebih dekat dari urat lehermu sendiri.

" ... jangan kamu jatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri ..." dari Al Baqarah ayat 2.


Sabtu, 18 Maret 2023

Apakah yang paling sulit dalam hidup?

 Aku rajin main quora sekarang, entah mengapa, terasa asyik ketika menjawab pertanyaan dan dibaca banyak orang. Uh! lagi-lagi ego ya, sukanya mendapat pengakuan.

Kemarin ada pertanyaan seperti ini : Apa yang paling sulit dalam hidup?

Coba jawaban kalian apa?

Kalau Innuri jawab ini.

Hidup di sini dan saat ini. Karena masa lalu sering menarik-narik dalam kenangan dan kerinduan akan indahnya saat itu. Masa depan juga sering menyeret dalam pengandaian-pengandaian yang tidak penting dan skenario kekhawatiran-kekhawatiran yang 90% tidak pernah terjadi.

Menikmati keindahan berada di sini dan saat ini adalah kebahagiaan sekaligus kemewahan bagi orang-orang yang belum bisa mengendalikan pikirannya, Orang itu adalah aku.


Ada yang setuju denganku?

Minggu, 05 Februari 2023

Bila Kebahagiaan itu Cahaya

 Bila kebahagiaan itu adalah cahaya, maka pada permulaan kamu menujunya, maka cahaya itu nampak hanya setitik saja.  Kamu mencarinya di hutan yang rimbun dengan pepohonan.  Kamu harus menembus menyingkirkan dedaunan rimbun yang menghalangimu dari cahaya itu.

Dedaunan rimbun itu adalah manasmu, persepsimu, prasangkamu, penghakimanmu, kesimpulanmu sendiri yang semua itu bergerak-gerak di pikiran dan perasaanmu.  Singkirkan atau abaikan dan fokuslah pada cahaya.

Ketika kamu abaikan semua yang rimbun-rimbun itu, maka cahaya itu akan semakin membesar dan membesar.  Akhirnya cahaya itu menyentuhmu, hingga ke bagian terdalam dirimu, sampai pada suatu ketika kamu adalah kebahagiaan itu sendiri, di titik ini kamu akan memancarkan dan membagikan cahaya / kebahagiaan buat sekelilingmu.

Jadilah kamu cahaya.

Kamis, 05 Januari 2023

Hidup Ini Lucid Dream yang Panjang

 Kataku Om Ebiet musti memikirkan lagi kata-kata beliau yang terkenal itu, "Kematian adalah tidur panjang, maka mimpi indahlah engkau, Camelia."

Gara-gara semalam aku mendapat lucid dream (minpi yang disadari bila sedang bermimpi).  Indah sekali.

Aku berjalan di sebuah tebing, tetapi aku meloncat ke bawah, karena merasa bisa terbang (jadi ingat The Matrix Resurrection).  Ternyata benar, aku bisa terbang dan mendarat dengan manis di tepi sebuah danau, ya semula kukira sebuah danau, ternyata lautan yang luas dan indah sekali.

Aku meraba batu karangnya yang indah di tepian dan benar-benar merasakan tekstur bebatuannya, tetapi aku juga menyadari bila aku sedang bermimpi.  Warna bebatuannya bergradasi coklat - kuning kunyit - kehitaman.  Tak lupa aku juga sentuh airnya yang terasa sangat ringan, bukan seperti air di bumi.

Setelah itu ada sekumpulan tanaman yang berbunga indah keluar dari air laut, aku raba lembut dan indah sekali.  Warnanya broken white di keseluruhan tanamannya, baik daun dan bunganya. Bunga itu keluar terus dan keluar lagi, sampai ada kira-kira lima pohon bunga.  Itu tanaman yang tidak pernah aku jumpai di dunia ini.

Aku menikmati betul mimpiku, dan aku jaga agar diriku tidak terbangun.

Langkahku tertuntun menuju sebuah danau kecil tak jauh dari lautan, hanya dipisahkan oleh sebuah pematang yang lebar tetapi terbuat dari batu karang.  Danau itu airnya keruh, tetapi dengan yakinnya aku berdoa bermohon pada Allah agar airnya menjadi jernih.  Dan dalam tempo yang singkat, air danau menjadi jernih sekali.

Mimpi yang indah sekali bukan?  Seingatku mimpi semacam itu adalah mimpi spiritual, karena dalam semua kepercayaan, lautan menggambarkan dunia spiritual.

Nah, setelah bermimpi itulah aku sering merasa begini.  Ketika tidur kita bermimpi dan saat terbangun kita sadar itu mimpi dan kehidupan nyata kita adalah di atas bumi.  Renungkanlah bagaimana nanti saat kita 'terbangun' di akhirat?

Bisa jadi kita merasakan kehidupan dunia ini hanya mimpi saja.  Buat yang muslim, coba buka Al quran surat Al Mukminun 112-114.  Di situ dikatakan kehidupan dunia ini sebentar saja.

Di surat Muhammad 36 juga dikatakan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, ibarat main game.

Bahkan sejak di dunia ini, bila kita mengenang masa lalu, itu seperti mimpi 'kan?  karena sudah tak bisa kita sentuh lagi, hanya meninggalkan kenangan di hati seperti juga mimpi tetap meninggalkan kenangan.  Kenangan yang menggoreskan perasaan indah atau malah mengerikan.  

Bila hidup hanyalah mimpi, berarti tak usah terlarut dengan segala gelombang peristiwa dan tarikan-tarikannya, toh itu semua hanya jadi mimpi.  Berbahagia sajalah di atas gelombangnya, kayak main selancar, dinikmati saja.

Tak perlu baper gitu loh, tak perlu tegang, tak usah sedih, nelangsa dan sebagainya, dibawa santai saja.  Bermain itu serius loh, tetapi tidak tegang, seriusnya dalam rangka bersenang-senang.

Seumpama kehidupan dunia ini cuma lucid dream, ya bermimpilah yang indah, karena kamu sendiri yang mengatur mimpimu.

Okey!  Salam kasih dari Innuri di Malang.