Senin, 30 April 2012

Ikhlas Itu Menggerakkan Semesta ......

Masih ingat cerita bebek bakar A Yayo kemarin?
Satu lagi yang aku pelajari dari kang Yayo, bahwa ikhlas itu menggerakkan alam semesta.  Bagaimana aku tahu ini terjadi pada kang Yayo?

Sambil mendengarkan ceritaku, dengerin permainan gitar kang Yayo yaaa, soalnya aku sukaaaa banget ...



Begini,
kemarin setelah aku postkan tulisanku yang berjudul "Bebek Goreng Berbumbu Ikhlas", seorang sahabatku mengomentari bahwa dia amat terinspirasi oleh 'kasus bebek' ini katanya. 

Aku jawab, aku sendiri masih terngiang-ngiang kata-kata kang Yayo ,"Allah lebih kuat".  Aku lalu bercerita bahwa warung bebeknya laris dan baik-baik saja walaupun banyak 'kiriman' yang gak benar.

"Ikhlas itu seperti program defreeze di komputer ya bunda. Program ini tidak melawan virus seperti halnya anti virus, tapi dengan adanya program ini , virus-virus yang masuk akan inaktif (tidak aktif)", kata sahabatku itu.  Bertambah lagi pengetahuanku, baru kali ini aku mendengar ada program kayak gini.

Yang kutahu, aku serasa digerakkan untuk menulis tentang dia, bahkan mempromosikan warungnya di blogku ini.  Padahal aku sendiri gak pernah loh memajang-majang produkku sendiri di blogku ..... padahal pengunjung innuri.blogspot ini ya lumayan lah, kata Aden sih termasuk banyak ........padahal aku kenal A Yayo ya baru kemarin, baru ketemu sekali itu.....iiiih... banyak 'padahal' yaaa, tapi  aneh kan?

Kupikir semua ini digerakkan oleh keikhlasan hati kang Yayo, dan bukan hanya aku sendiri yang jadi 'korban' kekuatan ikhlasnya.  Aku coba googling, anda juga silahkan mencobanya ..... aku ketik 'bebek bakar A Yayo'...... kukira yang akan keluar ya alamat blogku .... hehehe. Tapi ternyata banyaaaak nyak nyak nyak (Alni, ibuk pinjam istilah kamu ya sayang) blog yang merekomendasikan bebek bakar A Yayo.

Perlu digaris bawahi, kang Yayo yang keren itu ternyata gak bisa internetan loh !!! Jadi ..... dia bisa memanfaatkan tehnologi internet untuk kepentingannya tanpa dia tahu, 'cuman' modal  ikhlas doang, dia sudah menggerakkan begitu banyak orang untuk mempromosikan dirinya......  Melongo deh Indah sekarang......

Kang Yayo!!! Makasih yaa, dalam kata-katamu yang begitu singkat , dirimu telah memberiku banyak pelajaran.

"Allah lebih kuat ", terngiang lagi kata-kata itu.

Minggu, 29 April 2012

Bebek Goreng Berbumbu Ikhlas


Dalam acara pameran ke Bandung kemarin, alhamdulillah Allah memberiku kesempatan bersilaturahim ke beberapa sahabat yang ngumpul di warung Bebek Bakar A Yayo yang mak nyusss.... bebek terenak yang pernah kumakan, bumbunya meresap sampai ke tulang-tulangnya, empuknya kayak dipresto tapi ternyata nggak, cuma direbus tapi merebusnya lama.  Pantesan Bondan Winarno  (pakar Kuliner dari trans tv)  pernah 'tersesat' disini.



Tapi ternyata rahasia enaknya bebek kang yayo bukan terletak pada acara rebus merebusnya, tapiii ...... hmm ..... penasaran kan? Sabar yaaa, kak Indah mau mendongeng untuk adik-adik yang manis..... (xixixixi...)


Pertama kali masuk kd rumah makan yang didesain etnik ini rasanya merinding..... hiii.... kan aku nih peka banget, bahkan aku melihat 'sesuatu' di dinding di sebelahku.... Ikut merinding kan?  Rasanya kehadiranku disini nggak disukai oleh 'sesuatu' itu.  Sampai-sampai setelah selesai menikmati bebek yang lezat, aku merasa perlu untuk pindah tempat duduk.

Eh, lha kok sudah pindah tempat duduk masih tetap merinding..... rupanya disini ada penghuni yang tak kasat mata yang 'populasi'nya sudah padat .... hehehe....  Tapi rasanya kan gak etis kalau aku langsung ngomong masalah ini ke tuan rumah ....yaaa.....

Tapi akhirnya aku gak betah juga untuk tidak ngomong ,
"Biasanya kalau kita punya warung, ada saja orang yang gak suka kalau kita laris", kataku.
"Ya begitulah ....", kata kang Yayo.
"Pernah ada sesuatu yang aneh terjadi disini?", tanyaku, maksudku yaa seperti cerita yang sering kudengar dari teman-telanku seperti nasi yang mendadak busuk, bahkan ada yang cerita nasi sudah dimasak lama tapi tetap jadi beras !!! Aneh kan? tapi nyata lo.

"Ya pernah sih ", kata kang Yayo.
"Aku sih polosan saja, kalau ada orang ngirim yang gak benar ya silahkan saja, aku gak mau membalas.  Kalau aku balas malah ..... ", lanjutnya.  Dalam hatiku melanjutkan...... malah sibuk balas membalas, bukannya sibuk melayani pembeli ......

"Biarpun banyak oranf berusaha menghancurkan kita, kalau Allah  menghendaki laris ya pasti laris.  Masih kuat Allah", katanya, membuatku kagum.
"Itulah ikhlas", kataku ,"Ikhlas itu sendiri sudah merupakan pertolongan".

Akhirnya ruangan di rumah makan yang asri itu aku kasih energi murni, termasuk pemiliknya.  Setelah itu baru aku bisa merasakan enaknya duduk, hal-hal yang tadi kulihat menakutkan itupun sudah 'mengundurkan diri' dengan rela.


Aku mengagumi kang Yayo, selain mengagumi masakannya yang aku banget (maksudku seleraku banget) ........ juga mengagumi keikhlasannya di usianya yang masih muda.  Dari dia aku mendapat pelajaran bahwa keikhlasan hati itu bisa mendatangkan pertolongan Allah. Yaaa, kan kehadiranku yang bisa mentransfer energi termasuk pertolongan Allah yang tidak dia sangka-sangka.  Padahal  banyak yang bilang kalau mendatangkan bu Indah itu mahal lo ...... hehehe....... ini kan katanya pejabat-pejabat di daerah untuk memotivasi peserta pelatihanku agar serius dalam mengikuti pelajaran yang kuberikan.

Ada lagi yang kukagumi dari kang Yayo, yaitu permainan gitar fingerstylenya.... Mau tahu gimana kalau dia lagi main gitar, buka aja Ogunadi's channel di youtube atau di postingku yang berjudul "Allah, aku tidak lulus hari ini", ada permainan fingerstyle "Cavatina", itu tuh kang Yayo 'in action'..... keren kan???

Kalau pingin tahu rasa aneka masakan bebeknya yang mak nyus, datang saja ke jl Bengawan No 67 Bandung. Kalau mau pesan antar  bisa menghubungi 022-7208265.  Banyak menu bebek tersedia disini, selain bebek goreng crispy , ada juga bebek bakar dll, ayam goreng juga ada.  Bebeknya bisa jadi oleh-oleh lo, soalnya tahan sampai 3 hari, sudah ada pelanggan yang membawanya ke luar pulau.  Kita yang diluar kota bisa pesan juga, silahkan hubungi nomer telepon diatas. 

Cemburu Karena ......

Seorang tetanggaku bilang begini :" Heran aku jeng, masak orang judesnya kayak gitu dikasih kaya.  Wong bikin dia tambah sombong ". :

Orang jahat dikasih kaya, maling malah jadi pejabat, orang sombongnya gak karuan malah dapat banyak proyek ........ itu sih banyak..... tapi apa anda mau? Diberi kekayaan tapi tambah sombong, diberi banyak proyek tapi memperolehnya dengan jalan yang licik .......  hihihi.... gak mau kan?

Gak usah cemburu deh sama orang-orang yang menurut penilaian kita "nggak banget" , tapi sama Allah malah dikasih peluang untuk melejit, ya melejit kariernya, ya kekayaannya, ya pamornya ..... Kadang mereka itu pandai banget 'menjilat' dan membuat 'kebohongan publik' , di depan mata kita pula, tapi mereka begitu dihormati dan dipercaya.  Uhhhh, sebel banget kan melihatnya?


"Girls on the Edge of the Water" by Renoir

Tapi yang namanya rasa sebel kan bikin penyakit baru di hati kita dan nggak ada gunanya, bikin perot ... eh ...repot.  Ya sebelnya dibuang saja ..... masak penyakit dipelihara, nanti tambah parah lo.  Cemburu seperti yang diungkapkan tetanggaku itu namanya iri, jadi dia juga kepingin nikmat seperti orang yang dia cemburui.  Kalau virus iri dipelihara maka akan berkembang menjadi dengki, dengki lebih parah dari iri.  Orang yang dengki  selain menginginkan kenikmatan seperti orang yang dia dengki, juga ingin kenikmatan itu hilang dari orang yang dia dengki.  Parah kan?

Si pendengki bisa mewujudkan kedengkiannya dengan usaha-usaha yang nyata untuk menghilangkan kenikmatan orang yang dia dengki.  Mungkin hanya berupa omongan atau bahkan tindakan.  Ini bahaya banget buat dirinya sendiri.....

Jadi musti bagaimana dong?
Ingat-ingat ya : tidak ada kebahagiaan di hati yang dipenuhi rasa iri, cemburu atau dengki.

Kalau ingin hati kita bahagia, ya ikhlas saja bila melihat 'hal ajaib' terjadi di sekitar kita, wong semua itu terjadi dengan seijin Allah, yang membuat 'skenario'nya Allah.  Allah itu Maha Adil, pasti Allah tahu yang terbaik buat mereka dan buat kita.  Kita gak usah sibuk mengomentari orang lain lah, sibukkan diri agar menjadi lebih baik di hadapan Allah saja.

Kadang Allah memang memberi kenikmatan yang banyak kepada orang-orang yang sesat agar mereka dibiarkan dalam kesesatannya hingga waktunya tiba Allah akan menurunkan azabNya.  Namanya di istiraj ..... mau???

Tuh kan? lebih nikmat bersyukur saja dengan segala hal yang kita punya, anggaplah ini hadiah terindah dari Allah Sang Khaliq.  Karena dibalik segala pemberianNya ada kasih sayang yang tak terkira buat kita.

Kadang kita berpikir, kenapa ya orang baik-baik malah mendapat cobaan yang berat-berat? Hmmm.....
Mungkin saat ini kita dihimpit persoalan, mungkin saat ini kita kaya hutang (hehehe) ....... tapi tahukah barangkali inilah caraNya menyucikan dosa-dosa kita? Hingga ketika waktunya tiba kita akan menghadapNya dengan senyuman karena kita datang dengan hati yang putih, dengan dosa-dosa yang tercuci habis...... Tunggulah saat terindah itu sahabat.

Sabtu, 28 April 2012

Tertipu Angka Angka

Suatu ketika aku beli nasi di tetanggaku yang jualan nasi pecel.  Sambil membungkus nasi pesananku si ibu ini bercerita bahwa dia sudah terjerat rentenir, hampir tiap hari ada yang nagih.  Kelihatan dari wajah sedihnya, betapa kusut pikirannya.

"Memangnya sampai berhutang berapa sih bu?", tanyaku.
"Lima jutaan jeng", jawabnya.
"Ibuk kan sudah nggak nyekolahkan anak, kok sebegitu banyaknya... ", kataku.
"Lah iya.... sumpek sekali rasanya", katanya.
"Nggak usah sumpek lah bu, kan ada Allah yang selalu menolong", kataku.

Bagi si ibu penjual nasi pecel, hutang lima juta itu banyaknya sungguh memberatkan, tapi bagiku mungkin bisa selesai dalam satu bulan saja.  Makanya hutangku bukan lima juta, tapi ratusan juta ..... hehehe... tapi itu dulu....  Kukira agar aku bisa merasakan betapa aku selalu membutuhkan pertolongan Allah dan Allahpun ingin membuktikan padaku betapa Dia selalu berada di sampingku dalam keadaan senang atau sempit, bahkan dalam keadaan sesempit-sempitnya. 

Allah pernah menghiburku waktu hutangku sedang numpuk itu.  Ceritanya aku dan mas Hary ke Bali untuk memasarkan produkku.  Disana kami mampir ke beberapa teman lama, sama Allah kok ya dipertemukan dengan teman-teman yang benar-benar bangkrut usahanya.

Salah seorang temanku adalah pengusaha tambak udang yang dulunya sukses sampai bisa membeli perkebunan teh di Jawa Barat, tanahnya sak arat-arat (banyak banget), rumahnya magrong-magrong  kayak istana, permadani yang empuk, sofa yang mahal, kamarnya lebih mewah dari kamar hotel bintang lima, rumahnya ada kolam renangnya juga, bahkan untuk para tamu dia bangunkan dua pavilliun di tengah taman.  Pokoknya hebat banget dia saat itu.


"Fields of Bezons" by Monet

Tapi saat aku berkunjung ke rumahnya, kondisinya berbalik 180 derajad.  Tambaknya mengalami gagal panen berkali kali hingga membuatnya terjerat hutang milliaran, bahkan jumlah hutangnya sudah melebihi aset yang dimilikinya.  Kebun teh dan tanah yang dimana-mana itu sudah dijual.  Kondisinya memelas banget, rumah yang ditempati sudah dalam jaminan bank, bila dijualpun tak bisa menutup hutangnya.  Untung Allah masih memberinya istri cekatan yang membuka warung makan yang laris tempat mereka memperoleh rizki tiap hari.

Rasanya aku  sedang dihibur sama Allah,  yang lebih parah kondisinya dibanding diriku masih banyak.  Pulang dari Bali aku rasanya kayak orang kaya raya dadakan, kan asetku masih lebih banyak dhbanding hutangku? akupun punya usaha yang berjalan.

Rasanya manusia banyak tertipu oleh angka-angka dan dibikin susah oleh angka-angka. Lihat ibu penjual nasi pecel yang sumpek gara-gara hutang 5 juta...... kataku sih itu hutang yang sedikit.  Mungkin bagi si pengusaha tambak, hutangku yang ratusan juta itu ya kecil saja ....  Nah kan? Setiap orang diberi cobaan yang sesuai dengan kemampuannya, jadi gak usah sedih ..... yang kondisinya lebih memelas dibanding diri kita kan banyak nyak nyak nyak (pinjam kata-kata Alni nih).

Himpitan persoalan itu memang perlu kita alami, agar kita punya pengalaman nyata bahwa Allah itu selalu menolong dan hanya Dia satu-satunya penolong.  Allah ingin mengatakan pada kita : mendekatlah padaKu, maka engkau akan memperoleh rasa aman, kasih sayang dan pertolonganKu. 

Jumat, 27 April 2012

Hutang Bukan Untuk Dipikirin

Ya betul kan judulku diatas? Hutang jangan dipikir tapi dibayar ..... hehehe.  Lah kalau gak ada yang buat bayar, memangnya gak boleh mikir?  Kujawab gini, emangnya kalau kita mikiiiir hutang terus, hutang kita apa bisa lunas? Nggak kan?

Mungkin maksudnya mikir bagaimana menyelesaikan hutang itu atau usaha apa lagi yang musti kita lakukan? Juga jangan kataku, ini bikin tegang pikiran, bikin penyakit jantung darah tinggi dkk........  kalau waktu yang kita punya kita gunakan untuk mikirin hutang dan usaha-usaha menyelesaikannya kapan dong menikmati hidup yang indah ini? ya kan? ya kan?

Aku bisa ngomong begitu karena pernah mengalami sih,..... mengalami terlillit hutang episode kedua..... hehehe.  Ceritanya waktu presiden kita yang ganteng ini menaikkan harga BBM sampai 2 kali lipat itu, entah tahun berapa..... ingatku saat itu Aden masih SMA, sampai di TV ada acara parodi Republik BBM.

Tentu saja pelangganku mengalami guncangan juga, ada yang usahanya tutup, ada yang mengurangi karyawannya.  Otomatis permintaan yang masuk untuk Cantiq jadi berkurang, bahkan tiap bulan kami minus sampai jutaan, itu berlangsung lebih dari setahun. Bila kerugiannya ditambah dengan biaya hidup kami sekeluarga, minusnya tambah numpuk, sampai terlilit hutang ratusan juta lo ..... Duh rasanya gak enak banget deh ....

Tiap bulan di kalenderku ada beberapa 'peringatan', ada beberapa tanggal yang merupakan tanggal 'merah', yaitu batas pembayaran untuk bank tertentu dan tiap minggu ada tanggal merahnya !!!  Ada BRI, BNI, Danamon dan BTPN.... wuihhhh!!!! belum pengeluaran rutin bayar listrik telepon air, cicilan sepeda motor, SPP 3 orang anakku, uang saku mereka ke sekolah, gaji karyawan dll dll .....

Rasanya tuh hidup gak bahagia banget deh, tiap hari berdoa dan berusaha bagaimana menyelesaikan hutang itu, tapi ujung-ujungnya hutang bukannya berkurang, malah bertambah .....Bahkan sering muncul perasaan khawatir, bagaimana bila rumahku disita bank, mau tinggal dimana? mau usaha apa lagi? Rasanya pingin njerit sama Allah, kan aku sudah berusaha dan berdoa tapi kok keadaanku makin terpuruk.

Akhirnya aku nyerah sama Allah.  Intinya aku bilang begini : ya Allah , aku sungguh tidak sanggup menyelesaikan hutangku, tapi Engkau bisa.  Aku pasrahkan semua hutangku padaMu, terserah bagaimana Engkau menyelesaikannya, biarkan aku bersenang senang dengan banyak mensyukuri nikmatMu dan ijinkan aku berbuat kebaikan karenaMu.

Ingatlah, bila kita merasa bahwa kita bisa menyelesaikan hutang-hutang kita (atau persoalan apa saja) dengan usaha kita, itu merupakan kesombongan yang halus sekali.  Jadi kita harus mengakui kelemahan diri kita dihadapan Allah, lalu serahkan hutang/persoalan kita itu kepadaNya, biar Allah yang menangani dengan caraNya.

Tandanya bila kita sudah berhasil membuat pengakuan seperti itu adalah munculnya perasaan ringan, santai dan bahagia..... yang namanya persoalan hutang itu jadi terlupa, menguap entah kemana. Lalu kita bisa menjalani hidup ini dengan lebih nikmat, pikiran lebih jernih dan terbuka.  Kita jalani saja pekerjaan dan peluang-peluang yang Allah berikan tanpa beban, tapi penuh tanggung jawab kepada Allah. 

Ikhlaskan hati kita, bila Allah mau hutang kita lunas dalam setahun, seminggu, sehari atau seratus tahun ..... oke-oke saja, bila itu dari Allah pasti membuatku bahagia, terserah Dia saja.

Jangan punya keinginan hutang itu segera lunas,  tapi tumbuhkan keinginan untuk memperoleh ridha Allah saja. 

Ridha berarti rela / suka. Agar Allah ridha, kita musti ridha dengan Allah.  Maksudnya ridha dengan Allah adalah rela dengan segala pemberianNya baik yang terlihat menyenangkan atau yang tidak (contohnya hutang).  Jadi relakan hati / sukalah dalam kondisi berhutang, pasti Allah punya maksud yang baik untuk kita.  Nikmati saja kehidupan yang indah ini, istri/suami yang rupawan, anak-anak yang lucu, kesehatan, bahkan nikmatilah sinar matahari dan bunga yang mekar di halaman tetangga..... hehehe.

Selama menjalankan proses ini, jangan membuat hutang baru.  Contohnya aku nih : dulu bila waktunya menggaji karyawan dan sedang tidak punya uang, aku kadang ngutang ke kakak, padahal hutangku di bank kan sudah numpuk.  Lalu sekarang kusadari ini salah, dalam al qu'an disebut bila kita dalam kesulitan maka kita disuruh mengharap pertolongan Allah, bukannya nyari hutangan.  Akhirnya aku bilang ke karyawan semua, bahwa bunda nggak mau berhutang untuk gajian mereka, aku suruh kami semua secara berjamaah mengharap pertolongan Allah bila sedang terlilit masalah keuangan. 

Hingga sekarang, baik aku atau karyawanku bila sedang tidak punya uang, secara otomatis akan mengharap Allah saja dan hasilnya memang luar biasa, banyak hal tak terduga.

Banyak keajaiban terjadi setelah aku berhasil memasrahkan persoalan hutangku pada Allah.  Contohnya sewaktu Aden mau masuk ITB, aku mendapat pesanan ribuan kerudung yang DPnya bisa untuk membayar uang SPP Aden.  Aku juga pernah  mendapat order 3000 mukena lukis, maunya seribu mukena dikirim setiap bulan, tapi kemampuanku hanya 400-750 potong dalam sebulan.  Bila semula pesanannya 3000 mukena, permintaannya melebihi perkiraan, bahkan hingga sekarang pesanan mukena ini terus mengalir padahal sudah beberapa tahun masih tetap disukai.

Keajaiban demi keajaiban itu semakin memperkuat keyakinanku bahwa Allah Maha Bisa menyelesaikan hutangku dalam waktu satu haripun !!! Walau masih punya hutang, aku semakin melupakan hutangku, aku sibuk membaikkan diri di hadapan Allah saja. Sedikit demi sedikit tanggal merah di kalenderku berkurang, yang BTPN sama Danamon akhirnya minggir..... hehehe... tinggal BNI sama BRI yang jumlahnya juga tidak banyak.

Yang sering kulakukan dulu, tiap aku berhasil membayar semua cicilan itu, aku bersyukur dengan cara menyedekahkan sebagian sisa uangku.  Untuk cicilan bulan depan gak aku pikirin deh..... kan ada Allah.

Sekarang setelah semua 'badai' reda, aku langsung memotong omzet penjualanku minimal 2.5% nya (bukan 2.5 % dari margin/keuntungan lo, tapi dari omzet), kulakukan di setiap transaksi, gak usah nunggu sebulan.  Ini wajib sebagai seorang muslim. 

Punya hutang itu bukan bencana , bencana yang sesungguhnya adalah tidak punya iman.  Semangad!!!

Kamis, 26 April 2012

Allah, aku tidak lulus hari ini



Allah,
aku tidak lulus hari ini

saat seseorang menyerobot hakku
saat seseorang mengusik kejengkelan hatiku
saat seseorang mengumbar kesombongan di depanku

Allah,
aku tidak lulus ujianMu hari ini
saat kuhiasi mulutku dengan keluh kesah tentangnya
ketidak pekaannya akan hak orang lain

Allah,
meskipun aku pantas menerima hukumanMu
aku memilih ampunan dan kasih sayangMu
yang hanya bisa kubalas dengan air mata penyesalan

Allah,
sungguh aku ingin menaatiMu
ikhlas akan peristiwa pemberianMu
dan hati yang memancar cahaya karena kesucian anugerahMu


Indah Nur Qoriah
26 april 2012
Setelah memberi pelatihan di Klinik UKM Propinsi Jawa Timur

Selasa, 24 April 2012

Terimakasih Pak Polisi Sudah Narget Saya

Bila sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan kita bandingkan dengan kemungkinan yang lebih mengerikan, hasilnya adalah bersyukur. 

"Kita nanti lewat hutan di daerah Magelang lo dik", kata suamiku dalam perjalanan Yogyakarta-Bandung malam-malam.  Gak tahu kenapa, saat dia ucapkan kata 'hutan magelang', hatiku merasa tidak enak.

Sepanjang perjalanan aku dan Alni tertidur pulas, terbangun saat merasa mobilnya berhenti di tengah hutan, mungkin ini hutan Magelang.  Kudengar mas Hary bercakap-cakap dengan seseorang, kukira mas Hary sedang bertanya arah jalan ke Bandung, ternyata .....

"Maksud saya bukan KTP pak, tapi SIM", suara berat itu terdengar gak enak banget.... pasti ..... ya benar, polisi.  Wah, alamat ngasih 'uang saku' pak polisi nih ! kataku di hati dan tebakanku tidak meleset sedikitpun!!!



"Kayaknya daerah sini jadi langganan polisi nyari uang dari pengemudi yang melanggar marka jalan", kata suamiku.
"Oh, kayak di Hutan Saradan ya mas", kataku.
"He eh, padahal aku tadi cuma ngikuti truk dari belakang, kukira truknya aja yang kena".
"Lah, sampeyan juga ikut melanggar kok".
"Hahaha".
"Tapi aku bersyukur banget kok mas dicegat polisi".
"Kok???".
"Lha daripada dicegat perampok, kalau perampok mana mau dikasih seratus ribu?".
"Iya ya....".

Sebenarnya saat tadi mas Hary bilang 'hutan Magelang', ingatanku langsung melayang pada cerita eyang Virien tentang temannya yang perampok tapi sudah bertobat.  Katanya dulu dia suka merampok kendaraan roda empat yang membawa barang, dia merampok uang tunai sekalian mobilnya dan barang bawaannya.  Lah si pengemudi dibiarkan ketakutan sendiri .... Iiihhh... ngeri kan?

Makanya aku amat bersyukur karena perampoknya ..... eh maaf... bukan perampok, tapi ketemunya sama pak polisi.  Makasih deh pak polisi.... Allah juga yang mempertemukan kita.  Mudah-mudahan Allah menuntun langkah anda agar lebih mengayomi masyarakat dan memberi anda pendapatan yang halal dan berkah .......

Jumat, 20 April 2012

Pameran Yang Paling Berkesan

* Segala hal yang kita lakukan karena Allah, akan menghasilkan keajaiban.  Sebaliknya bila kita melakukannya karena hal lain, hasilnya adalah kekecewaan *


Senang rasanya mau pameran lagi, soalnya kali ini pameran di Bandung dari tgl 25 sampai minggu tgl 29, berarti bisa ketemu sama gantengku yang gede, Aden.  Kangen baunya, kangen rambut gondrongnya, kangen tengkuknya ....



Aden, Insan dan Alni di Tangkuban Perahu tahun lalu, rekreasi setelah menjemputku dari pameran di Lembang.  Selesainya pameranku saat itu bertepatan dengan liburan sekolah, jadi mas Hary menjemputku bersama Insan dan Alni, sementara temanku yang lain kesulitan mendapat tiket kereta / bis karena musim liburan.

Bila dihitung hitung selama ini aku sudah puluhan kali pameran, tapi yang berkesan mungkin hanya beberapa pameran saja, salah duanya aku ceritakan pada anda karena mengandung hikmah.



Salah satu pameranku yang paling berkesan adalah saat pameran hanya 2 jam tapi larisnya sampai perlu mengambil barang lagi dari rumah.  Pernah aku ceritakan di 'Keajaiban Memaafkan'.  Saat itu mejaku bersebelahan dengan meja seorang teman wanita yang pernah menipuku sampai 3 kali. Dalam hati aku memaafkan wanita itu sampai perasaanku begitu ringan dan bisa bersalaman sambil tersenyum tulus padanya. 

Aku berasa mendapat pelajaran dari Allah, bila kita menyimpan hal yang positif (memaafkan), Allah pasti mengganti dengan lebih baik. Keuntungan yang aku peroleh selama 2 jam itu sudah jauh melebihi jumlah uang yang dibawa oleh temanku itu, masih ditambah bonus, beberapa hari kemudian temanku membayar hutangnya padaku.  Sejak itulah aku selalu memaafkan kesalahan orang lain walaupun orangnya tidak pernah minta maaf padaku.

Tapi niat memaafkan memang harus niat yang tulus karena Allah, tanpa mengharap apapun selain karena ingin mematuhiNya.  Niat yang bukan karena Allah hasilnya malah mengecewakan.  Salah niat ini pernah aku alami juga beberapa bulan yang lalu saat pameran di Pakisaji Malang.

Aku mendapat undangan pemeran yang hanya berlangsung sehari (tapi ramainya hanya beberapa jam saja) dalam rangka memperingati ulang tahun partai X.  Dalam even singkat seperti ini biasanya produkku selalu laris, tapi kok hari itu tidak ada yang laku satu pun !!!  Akupun mengoreksi diri, kuingat sewaktu berangkat pameran aku membersihkan hatiku dengan maksud agar pameranku laris seperti yang pernah kualami saat 'keajaiban memaafkan' itu.  Oalah.... aku mengerti ya Allah, segala niat memang harus dipersembahkan kepadaMu saja.....

Itulah dua cerita pameranku yang paling berkesan. Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang memaafkan yang membuatku selalu memaafkan orang lain.  Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang perlunya niat tulus karena Allah dalam melakukan apapun dan sejak itu aku selalu mempersembahkan apapun yang aku lakukan kepada Allah saja.

Sahabat, marilah kita mempersembahkan diri dan perbuatan kita (perbuatan hati, pikiran dan anggota tubuh) kepada Allah saja.  Dan marilah kita menyucikan jiwa raga kita hanya untuk Allah.
Allah, terimakasih atas semuanya.  Terimakasih atas kesempatan berpameran ke Bandung lagi .....

Kamis, 19 April 2012

Gadis berbaju lengan pendek itu ....

Sesungguhnya setitik perasaan baik atau buruk, semua itu tak pernah lepas dari pengamatan Allah.  Dan sudah menjadi ketetapanNya bila segala yang kita rasa akan mendapat balasanNya dengan adil.

Dalam perjalanan ke Madiun, dalam hiruk pikuk lalu lintas di daerah Jl Sukarno Hatta Malang, seorang gadis berjilbab tertangkap pandangan mataku.  Hatiku langsung berdenting dan menyanyikan lagu sumbang :"Iiiihhhh, apa sih maunya cewek ini, berjilbab tapi kok pakai T shirt ketat dengan lengan pendek pula ....".


"The First Outing" by Renoir


Akupun segera melupakan insiden 'nyanyian hati' itu.  Besoknya aku memberi pelatihan Melukis Kain di aula PKPRI Madiun yang panas tanpa AC, hingga saat aku melenggang pulang di mobilku yang ber AC aku masih merasa kepanasan dan melepas 'dekker' (baju dalaman yang biasa dipakai wanita berjilbab bila baju luarnya pendek).  Begitulah .....

Terpaksa aku meminta mas Hary yang turun membeli oleh-oleh karena ........ kalau aku sendiri yang turun berarti aku persis si cewek di Jl Sukarno Hatta yang kutemui kemarin.  Berjilbab tapi pakai atasan lengan pendek.... Hiiiii.... aku sudah kualat sama diriku sendiri yang mudah mencela orang lain.

Makanya-makanya Indah yang cantik, jangan suka mencela orang lain, karena diri kita sendiri belum tentu lebih baik dari orang yang kita cela.

Sabtu, 14 April 2012

Saatnya Travelling

Ini hari Sabtu, 14 april 2012.  Besok Senin tgl 16 adalah jadwalku menjadi nara sumber di kota Madiun, lalu besoknya lagi ke Bondowoso, berurutan ke Jember dan Tuban. Wah.... perjalanannya bakalan panjang dan tentunya melelahkan.

Aku pasti kangen Alni, juga pemandangan di belakang rumahku yang saat pagi begitu indahnya, perpaduan antara hutan, gunung dan langit merah..... Juga kangen rumah mungilku yang asyik, dapur tempat aku membuat aneka kue dan masakan untuk suami dan anak-anakku, juga aktifitas pagiku membungkus nasi buat dhuafa disambi internetan ....... dan pastinya kangen sama gitarku !!!  Aduh, kalau lama gak main gitar pasti lupa lagi deh membaca partitur, padahal aku sudah lumayan mainkan love me tender dan beberapa etude.... nih aku sedang 'berjuang' untuk canon in D , kurasa untuk lagu terakhir ini aku membutuhkan waktu 'berabad-abad'.


/>
Sekarang aku berterimakasih pada 'insiden hp mati' (baca : Berbagi itu manis), karena sejak itu nara sumber untuk lukis kain jadi 2 orang, yang berarti mengurangi jadwalku 'keliling'.  Dengan demikian waktuku untuk di rumah jadi lebih longgar, lebih banyak bersama Alni yang sedang lucu-lucunya.  Allah memang Maha Tahu yang aku butuhkan, aku nggak mau kehilangan kesempatan menjadi nara sumber di berbagai daerah, sementara itu aku juga ingin lebih banyak waktu bersama Alni. Mungkin inilah yang disebut keseimbangan dalam hidup. Berada di rumah saja dan bertemu orang-orang dan persoalan yang sama setiap hari pasti membuatku jenuh.  Aku perlu melihat 'dunia luar' dan bertemu dengan orang-orang baru yang memberikan motivasi, variasi dan ide-ide baru yang lebih segar.

Allah tahu banget bahwa manusia perlu bereksplorasi ke luar daerah sampai ada ayat yang menyuruh kita bertebaran di muka bumi, dengan kata lain jangan diam di tempat atau jalan di tempat seperti 'katak dalam tempurung' atau jadi 'jago kandang'.

QS. Al-Jumu'ah [62] : ayat 10
[62:10] Apabila telah ditunahkan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Dulu aku pernah ingin berada di rumah saja dan memasrahkan urusan 'wira-wiri' pada suamiku, aku merasa lebih aman berada di rumah saja.  Curhatlah aku sama ustad Virien.

"Eyang, rasanya aku kangen jadi ibu rumah tangga saja kayak dulu, selalu di rumah, bila keluar rumah selalu didampingi suami.  Rasanya suci dan indah, nggak kayak sekarang, karena interaksiku dengan banyak orang mungkin membuatku banyak dosa.  Bagaimana bila aku di rumah saja?", kataku suatu saat.

Lalu eyang bilang begini :" Ada hadits yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat manusia lainnya. Ya sekarang ini bunda lebih bermanfaat buat orang banyak ".

Ya, bukankah tidak ada larangan bagi wanita untuk berperan di masyarakat?  Bahkan ada wanita sahabat Nabi yang turut berperang di garis depan dan menjadikan dirinya sebagai 'tameng' Nabi?

Allah, terimakasih atas kesempatan yang Engkau berikan padaku untuk berbagi ilmu dengan orang banyak.  Terimakasih atas murid yang 'lucu lucu' yang Engkau perkenankan aku mengenal dan bersahabat  dengan mereka.

Jumat, 13 April 2012

REJEKI

Seorang teman kemarin 'menyodorkan' telapak tangannya padaku :" Mbak bisa meramal ? tangan kiri atau kanan ? ".

"Hehehe...nggak bisa tuh ..... menurut  ustadku, masa depan itu kita yang menciptakan ", kataku.

"Aku pernah lo mbak diramal orang, katanya rejekiku seret, lalu aku disuruh dzikir.... ", katanya.
"Aduh..... jangan hidup untuk rejeki dong !!!", spontan aku memotong ucapannya, wah .... jadi nggak tahu apakah dzikir punya pengaruh ke rejeki.

"Rejeki manusia itu sudah ditetapkan kok, sudah dijamin sama Allah.  Hiduplah untuk mengabdi pada Allah", kataku menggurui atau mengustadzahi ......hmm.... Binatang melata saja  dijamin rejekinya sama Allah, apalagi manusia.

QS. Huud (Hud) [11] : ayat 6
[11:6] Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

Kadang rejeki bisa jadi cobaan, contohnya orang yang buka warung merasa perlu pergi ke 'orang pintar' untuk mendapatkan 'penglaris'.  Lupa deh sama Allah Yang Maha Pemberi Rejeki, yang meluaskan dan menyempitkan rejeki.  Tanpa disadari dia sudah berlaku syirik (menyekutukan Allah).  Lebih baik minta penglaris sama Allah saja deh kalau begini, caranya ya dengan menafkahkan harta di jalan Allah (zakat, infaq, sadaqah).

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 245
[2:245] Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Kadang juga orang berbuat curang (korupsi, menipu dll dll) untuk mendapatkan lebih banyak uang.  Orang ini telah tertipu oleh dunia, dia pikir banyak uang dan materi membuat hidupnya nyaman dan bahagia.  Padahal malah membuatnya menderita lahir batin sejak di dunia ini apalagi di akhirat.....

Yuk kita memandang rejeki sebagaimana yang dikehendaki Allah bagaimana memandangnya.  Selain kedua ayat yang telah aku sebutkan di atas, bahwa rejeki sudah dijamin Allah dan Allahlah Yang Melapangkan dan Menyempitkan Rejeki, berikut ini beberapa ayat yang menerangkan tentang rejeki.

-Rejeki merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah

QS. Al-Jaatsiyah (Al-Jasiyah) [45] : ayat 5
[45:5] dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

 "La Rue de la Bavolle in Honfleur" by Claude Monet

QS. Al-Mulk [67] : ayat 15
[67:15] Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan

-Diberi Rejeki agar kita bersyukur
QS. Sabaa' (Saba') [34] : ayat 15
[34:15] Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".

- Rejeki sebagai cobaan, apakah mau menafkahkannya atau tidak.

QS. An-Nahl [16] : ayat 71
[16:71] Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?

Kamis, 12 April 2012

Perampok Yang Bertobat

Ustad Virien memang punya banyak teman yang antik-antik.  Kadang dia datang ke butik membawa teman yang wajahnya penuh rambut, alias berkumis dan berjenggot dari telinga ke telinga sampai gak kelihatan bibirnya, kadang dengan teman yang berpenampilan ala pendekar.  Suatu hari dia becerita tentang temannya yang dulu pernah jadi perampok, setelah bertobat si perampok ini menjadi ustadz dengan jamaah yang banyak.  Ini kisah yang amat menarik, bagaimana pertobatannya telah membuat dia faham akan rahasia dibalik materi dan  uang.



Semasih menjadi perampok, pendapatan Mr. X ini amat besar, sekali merampok bisa mendapat puluhan juta.  Tapi herannya, uang sebegitu banyaknya kok tidak bisa 'awet', dalam sebulan saja uang itu habis tak bersisa dan tidak meninggalkan 'kenang-kenangan' berupa sesuatu barang yang bisa dilihat, diraba atau dinikmati. Uang itu seperti 'menguap' ke udara.

Setelah bertobat, dia membuka kios buah-buahan, kiosnya kecil saja kira kira berukuran 2x3 meter dengan meja yang kecil tempat dia menaruh dagangannya.  Yang amat menakjubkan baginya adalah kios yang kecil ini telah membuahkan sebuah mobil dan tiga sepeda motor !!!

Sang perampok akhirnya mengerti makna berkah dalam rejeki.  Uang yang banyak tetapi diperoleh dengan cara yang haram tidak memberikan berkah sama sekali, sebaliknya uang yang diperoleh dengan cara yang halal, baik berjumlah sedikit atau banyak ternyata memberikan berkah yang luar biasa. 

Berkah artinya bertambahnya kebaikan.  Harta yang berkah adalah harta yang memberikan kebaikan kepada pemiliknya , yang membuat terpenuhinya segala kebutuhan baik materi atau non materi dan semakin baiknya dia di hadapan Allah.  Berkah tidak tergantung dari jumlahnya, uang yang sedikit tetapi berkah lebih baik daripada uang yang banyak tetapi tidak berkah.  Makanya kita gak usah minder dengan pendapatan kita yang kelihatannya kecil , berbahagialah bila pendapatan kita itu kita peroleh dengan cara yang halal.

Sang perampok yang bertobat akhirnya mengambil kesimpulan bahwa tidak ada perampok yang kaya.  Sungguh sebuah kesimpulan yang bagus sekali.  Tapi kalau kita tidak kaya bukan berarti harta kita tidak berkah loh.... Allah Maha Tahu porsi rejeki yang pas untuk kita, jadi tetap jalani hidup yang Allah ridha.

Perasaan tenang dan bahagia, rukun dengan keluarga, anak-anak yang saleh adalah termasuk keberkahan dalam hidup kita. Banyak-banyaklah bersyukur sahabatku.

Selasa, 10 April 2012

Merasakan Keindahan Shalat

Shalat itu adalah ibadah terindah yang Allah syariatkan kepada kita manusia beriman.  Shalat adalah moment paling menggetarkan saat bertemunya makhluk dengan penciptaNya.  Bagaimana cara merasakan keindahan yang tak terlukiskan ini?

Shalatnya batu karang yang ditemukan Alni di pantai Balekambang Juni lalu, lihat asma Allah terukir disana dan posisi seperti orang bersujud, batu ini saat ini disimpan ustadz Virien 

Saat remaja dulu, saat yang paling bikin deg-degan dan yang paling membahagiakan adalah saat bertemu kekasih hati.  Senang rasanya 'diapelin', walau di jamanku dulu ngobrol dengan pacar musti ditunggui bulek (saat SMA aku tinggal di rumah bulek/tante).

Tahu kan rasanya jatuh cinta dan bertemu orang yang dicintai? Hmm ....dunia serasa milik berdua.... yang lain cuma patung bernafas ........hehehe.   Bahkan kalaupun saat itu pikiran sedang bete karena nilai ulangan yang jatuh, atau siangnya habis dimarahi guru, berasa hilang semua beban dalam keceriaan bersamanya.

Hampir setiap orang bisa merasakan perasaan orang yang mencintainya, bila doi sedang kangen misalnya, kita pasti merasakan getarannya, begitupun saat kekasih sedang dalam keadaan galau atau bahagia. Bagaimana bila yang mencintai dang ngangeni kita adalah Allah pemilik alam semesta dan pemilik diri kita yang kecil ini?  Apakah kita merasakan getaran kasihNya ? ..... Sedang cinta dan kerinduanNya sungguh tak bisa dibandingkan dengan makhluk karena Dia adalah al Wadud (yang Maha Mencintai) 

Setiap orang yang saling mencintai pasti ingin bertemu dengan kekasih yang dicintainya, bila mungkin ya tak pernah berpisah..... Apakah kita suka bertemu Allah yang katanya kita cintai ?  Sedang Allah amat suka bertemu kita, makanya Allah memberikan kewaiban shalat lima waktu.

Aku uraikan semua itu agar kita tidak menjadikan kewajiban shalat sebagai kewajiban yang membebani manusia.  Itulah salah satu jalan agar kita bisa merasakan keindahan shalat, pemikiran kita tentang shalat musti diperbaiki dulu.

Allah menurunkan kewajiban shalat adalah sebagai bentuk kasih sayangNya.  Kehidupan yang kita jalani kadang terasa berat, banyak tantangan yang musti kita hadapi dan taklukkan.  Makanya shalat ada 5 waktu, karena Allah ingin mendampingi kita dalam setiap episode hari-hari yang kita lalui.  Allah Maha Tahu bahwa kita membutuhkan dukunganNya, karena itulah Dia membuka pintuNya untuk kita setiap waktu dan kapanpun kita ingin datang dan mengadu.

Setelah merevisi pandangan kita tentang shalat, bangunlah komunikasi dengan Allah diluar shalat dengan penuh keakraban.  Perasaan apapun yang sedang kita rasa, sampaikanlah kepada Allah.  Bila perasaan itu positif, sukurilah, bila perasaan itu negatif mohonlah ampunan dan petunjuk agar Allah berkenan meluruskannya.

Pernah suatu saat aku merasa lelah fisik, pas terdengar adzan aku sampaikan perasaanku pada Allah :" Allah, sebenarnya aku sedang lelah sekali ".  Tiba-tiba hatiku terasa mendapat petunjuk begini : sebenarnya kekuatan dari Allah dan kasih sayangNyalah yang membuatku bisa menyelesaikan pekerjaan yang setumpuk ini.  Spontan bibirku menyunggingkan senyum, aku sampaikan rasa syukurku ke hadirat Allah karena dengan kekuatanNya aku telah menyelesaikan pekerjaan ini.  Rasa syukur itu memberi energi yang luar biasa hingga mengalahkan rasa lelah, akupun bisa menyelesaikan shalat dengan nikmat.

Begitulah, Allah itu dekat, lebih dekat dari urat leher kita, maka bicaralah padaNya, akrablah dengan penciptamu.

Saat mengucap takbir, sadarilah di hati bahwa kita sedang menghadap Tuhan Pemilik Alam semesta, pemilik diri kita yang kecil, penggenggam baik buruknya nasib dan kehidupan kita, tapi Dia berkenan menemui kita dengan kasih sayangNya.

Di dalam shalat, jangan ragu untuk bicara denganNya, bicara di dalam hati saja agar tidak menyalahi aturan shalat.  Ungkapkan segala isi hati, kegalauan atau kebahagiaan padaNya. Bila kita merasa perlu berhenti di tengah-tengah bacaan shalat untuk  mengungkapkan sesuatu kepada Allah, ya berhenti sajalah, jangan ragu, karena shalat  adalah komunikasi hamba dengan khaliqnya.  Contohnya begini :  Setelah membaca 'Ihdinas shiratal mustaqiim' (Tunjukkkanlah aku ke atas jalan yang lurus), kita sampaikan kegalauan hati karena saat itu sedang mendapat ujian berat jatuh cinta pada wanita lain misalnya (atau persoalan lain yang sedang kita hadapi).... berhentilah sejenak, sampaikan ujian yang sedang kita hadapi dan mohon kekuatan untuk berada di jalan yang benar.  Setelah hati kita merasa tenang, lanjutkan bacaan shalat kita.

Nikmatilah saat-saat indah berada di hadapanNya, bicaralah padaNya tentang segala hal, bicara 'dari hati ke hati' dengan Allah mempunyai kekuatan yang luar biasa dalam mendamaikan dan memperindah kehidupan kita.  Jangan terlalu takut untuk menyalahi tata tertib shalat bila semua rukun sudah terpenuhi.  Rukun shalat adalah panduan yang dicontohkan Nabi, tapi esensi shalat adalah sarana komunikasi Allah dengan hambaNya, sedapatnya kita penuhilah kedua hal ini.

Shalatlah dengan tenang, jangan terburu-buru.  Bila sedang banyak pekerjaan ya 'titipkan' pekerjaan kita kepada Allah, maksudku pasrahkan saja , karena memikirkan pekerjaan saat shalat tidak memberikan kontribusi apapun terhadap pekerjaan kita.  Sebaliknya, ketenangan yang terbentuk setelah shalat akan memberikan pikiran yang lebih bening untuk menyelesaikan pekerjaan kita dengan lebih baik.

Ruku'lah sampai hati merasa tenang, baru i'tidal, begitupun i'tidal sampai hati merasa nyaman baru lakukan sujud, dan seterusnya.  Patokannya adalah hati, bukan saat kita sudah selesai dengan bacaannya.

Bagaimana bila hati kok tidak kunjung tenang? Mohon perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk, lalu sampaikan rasa ingin kita untuk shalat dengan khusyu'. 

Mengetahui arti bacaan shalat menjadi hal yang mutlak perlu, gak lucu kan kita bicara sama Allah tapi gak ngerti yang kita omongkan apa?  Bila belum mengerti ya belajar, karena Islam itu agama yang menyuruh kita belajar terus dari buaian sampai liang lahat.

Setelah mengerti, ya memahami dengan kehalusan perasaan kita arti kalimat per kalimat, bila perlu kata per kata dari bacaan shalat.  Kadang memang membuat kita menangis, ya menangis sajalah .... tidak ada larangan untuk berhenti sejenak saat meresapi bacaan shalat.  Seperti bacaan Arrahmanirrahiim  (Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang), bila menyadari kasih sayang Allah yang melimpahi hidup kita, kita bisa menangis.

Bila bacaan  pas berisi doa, seperti bacaan duduk antara dua sujud, resapi maknanya dalam-dalam dan sadari betapa Allah selama ini telah  mengabulkan dan memberikan kita kesehatan, kasih sayang, dan ditinggikan derajad.  Mohonlah di kedalaman hati kita seperti makna yang telah kita fahami dari doa-doa itu.

Bagaimana bila segala usaha telah kita lakukan tapi kita tak kunjung bisa merasakan keindahan shalat?  banyak beristighfar, karena dosa-dosa yang kita lakukan bisa menghijab (menutup) kita dari keindahanNya.  Juga sadarilah bahwa Allah pasti menghargai usaha kita mendekatkan diri padaNya.  Jadi teruslah berusaha .....  Tetap semangaddd !!!!

Sabtu, 07 April 2012

Menunda Shalat ? .... Nggak ah ....

Entah kenapa belakangan ini aku suka banget menunda shalat, walaupun shalatnya tetap pada waktunya, tapi aku tidak shalat di awal waktu.  Contohnya : shalat isya kulakukan saat menjelang tidur, jadi aku tidak segera melakukan shalat waktu mendengar adzan. Efeknya ya tidak bisa khusyu', wong mata sudah ngantuk, bahkan shalatnya terkesan asal menggugurkan kewajban saja.

Bukan hanya menunda shalat, aku juga malas shalat sunah, apalagi shalat tahajud .... sering terlewat deh ...

Karena rasa inginku melakukan shalat yang enak, khusyu' dan terasa indah di hati, aku memotivasi diriku dengan menulis di status fbku  : " Saat yang paling indah adalah saat bertemu denganNya dalam ruku' dan sujud kita ".




Aku rasanya ingin menjerit :  Allah, aku rindu padaMu !!!!  Aku ingin merasakan dekat denganmu dalam setiap shalatku yang membuat hatiku begitu ringan dan bahagia .....  Aku ingin menjadi aku yang dulu selalu shalat di awal waktu, yang rajin shalat rawatib, yang rajin shalat dhuha dan shalat tahajud ....


QS. An-Nuur (An-Nur) [24] : ayat 37
[24:37] laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.


Nah ini dia salah satu sumber masalahnya, yaitu perniagaan / pekerjaan.  Bener banget ayat ini, pekerjaan memang suka melalaikan kita dari mendirikan shalat.  Kuingat aktifitasku di butik, kadang shalat dhuhurnya sudah jam 2 siang, eh lhadalah .... sudah wudhu dan pakai mukena kok masih memberikan intruksi ini itu ke karyawan ..... weleh-weleh ..... Sudah pasti pas shalat, pikiran mengembara ke pekerjaan karyawan.....


Nih obatnya ya Indah : kamu harus ingat bahwa lancarnya pekerjaan dan lancarnya perniagaan adalah dalam kuasa Allah.  Silahkan kamu repot, sibuk dengan pekerjaanmu, bahkan memikirkan pekerjaan saat shalat, tapi itu sama sekali tidak membuat rejekimu bertambah atau membuat perniagaanmu lancar.  Semua dalam genggaman Allah, maka dekatilah Dia.  Bekerjalah karena bersyukur kepadaNya.  (buka alquran surat Saba 34 : 13 )


Obat yang lainnya ya Indah : sesuai dengan yang tertulis di ayat tersebut, kamu harus punya rasa takut dan memupuk rasa takutmu pada hari akhir / hari kiamat.  Bila al qur'an menyuruh kamu takut pada hari kiamat, berarti memang itu hari yang amat menakutkan yang kita perlu menyiapkan diri untuk itu.... ketakutan-ketakutan selain itu tidaklah berarti ...


QS. Al-Munaafiquun (Al-Munafiqun) [63] : ayat 9
[63:9] Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.


Suatu hari aku keluar dari kamar mandi sehabis wudhu, kulihat suamiku main gitar duet dengan Alni yang memainkan gendang kecil.  Segera kakiku tergerak untuk bergabung dalam kegembiraan dan melengkapi musik mereka dengan tarian ...... tapi alhamdulillah nggak jadi, aku sukses mengerjakan shalatku. 


Anak-anak dan keluarga kadang memang membuat kita larut dalam keasyikan mengurusi mereka hingga melupakan Allah.


Suatu saat aku juga pernah tenggelam dalam keasyikan di depan lap top. Terdengar suara adzan dari masjid dekat rumah, hatiku bilang begini :"Nanti dulu ah.... waktunya masih panjang"...... Eh, seperti sedang ditegur Allah, saat itu aku membaca ini nih :


QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 91
[5:91] Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).


Ayat tersebut seperti 'obat' yang mujarab untuk penyakit menunda-nunda shalat.  Walaupun dikaitkan dengan minum khamar dan berjudi, tapi secara jelas disebutkan bahwa setan itu punya 'hobby' menghalangi manusia dari mengingat Allah dan shalat.  Kegiatan apapun yang membuat kita terhalang dari mengingat Allah dan shalat, pasti setan ikut campur disitu.  Padahal setan itu musuh yang nyata (buka al quran 2;168) ..... masak aku tidak waspada sama musuh, masak sama musuh aku nurut saja ..... Tidaaaakkk !!!! Aku hanya mau ikut Allah !!!! tidak mau ikut setan !!!! 

Jumat, 06 April 2012

Ayah Bunda , Jangan Marah dong !!!


Di dunia ini, di abad kita sekarang, ada nggak ya orang tua yang tidak pernah memarahi anaknya? Hmm...... jadi malu aku ...... kan aku juga pernah marah-marah sama anak?   Bagaimana dengan anda? ... Ehm ...

Orang tua suka berpikir, bahwa dengan cara memarahi, si anak akan  mengerti, tidak mengulangi kesalahannya dan mereka menjadi lebih baik ..... benarkah?  Coba sekarang kita renungkan bareng,  itu kan pendapat kita manusia, mengapa kita tidak ingin tahu bagaimana pendapat Allah? bukankah Allah yang menciptakan mereka dan Allah lebih tahu bagaimana cara memperlakukan anak-anak kita? bukankah anak-anak merupakan 'titipan'Nya?  bukankah Allah sebagai 'pemilik' mereka lebih berhak mengatur kita yang cuma 'dititipi' ?

Simak isi ayat ini :

QS. At-Taghaabun (At-Tagabun) [64] : ayat 14
[64:14] Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tuh kan ... Allah menyuruh kita memaafkan, tidak memarahi serta mengampuni mereka.  Yuk kita mulai dari sekarang untuk tidak memarahi buah hati kita yang amat kita sayangi.

Simak pula kisah Nabi Yakub yang dikaruniai Allah 10 anak yang bandel-bandel dan dua orang anak yang shaleh yaitu Nabi Yusuf dan Bunyamin.

QS. Yuusuf (Yusuf) [12] : ayat 84
[12:84] Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).

Kebayang nggak betapa sabarnya Nabi Yakub menerima perlakuan anak-anaknya yang bandel terhadap Nabi Yusuf  yang disayanginya?  Buah dari kesabarannya menahan amarah terhadap 10 anaknya memberi happy ending, akhirnya mereka semua mengakui kesalahan dan kembali ke jalan Allah.

Coba deh... sekarang renungkan lagi, sebandel apakah putra-putri kita bila dibandingkan dengan saudara-saudara Nabi Yusuf hingga kita merasa perlu memarahinya? ..... 

Al quran adalah pelajaran bagi manusia.  Hikmah dari kisah Nabi Yakub adalah bila menginginkan putra-putri kita yang sedang bermasalah untuk kembali menjadi anak yang shaleh adalah tidak memarahinya.  Lantas bagaimana dong usaha kita sebagai orang tua? Ya doakan saja minimal setiap habis shalat fardu berdoa seperti doanya Nabi Ibrahim : Rabbana hablana ....

 QS. Al-Furqaan (Al-Furqan) [25] : ayat 74
[25:74] Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
 
Bukan hanya kepada putra putri kita saja selayaknya kita menahan amarah, memaafkan dan bersikap baik, melainkan juga terhadap siapa saja.
 
Bila selama ini anda masih merasa menjadi orang yang suka marah, cobalah selama seminggu untuk tidak marah-marah.  Rasakan bedanya... rasakan betapa damai rumah tangga tanpa acara marah-marah.  Cobalah ini seumur hidup kita, menjadi sebuah jihad yang panjang karena ingin mematuhi Allah ...

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 134
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.


QS. Al-Qalam [68] : ayat 48
[68:48] Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).

 
QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 37
[42:37] Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.

Kamis, 05 April 2012

Ada Yang Lebih Tajam Dari ....

Sebaiknya kita memang tidak complain dengan peristiwa atau orang-orang yang 'beredar' di sekeliling kita, bila tidak ingin Allah mengirim peristiwa atau seseorang yang lebih buruk yang musti kita hadapi.

Inilah kisahku, yang membuatku kini selalu mensyukuri peristiwa dan orang-orang yang ditakdirkan Allah untuk hadir dalam kehidupanku.

Aku punya dua orang pelanggan yang cerewet puol, yang satu bu N dari kota M, dan satunya lagi bu M dari kota T.  Bu N dan bu M  mempunyai butik yang terkenal di kotanya masing-masing, butik merekapun jadi langganan pejabat di daerah mereka, bahkan butik ibu N jadi langganan beberapa menteri dan pejabat tinggi negara.

Saking cerewetnya, biarpun karyawan yang mengerjakan pesanan mereka sudah hati-hati dan teliti, tetap adaaa saja yang salah, tapi herannya mereka selalu memesan dan memesan.  Mereka berdua adalah pelanggan setiaku sejak lama, sudah hampir 9 tahun.

Rasanya sudah menjadi 'lagu wajib' di butik, bila bu N atau bu M memesan, kami mengerjakan dan mengirimkan pesanan, lalu mereka komplain lewat telepon, yang membuat aku dan beberapa karyawan lalu rasan-rasan dan nggerundel.

Tapi lagu wajib itu ditobati juga akhirnya, sejak kedatangan bu T.

Ibu T baru menemukan butikku beberapa minggu yang lalu.  Dia datang membawa kain sendiri untuk dijadikan mukena.  Mukenanya ada yang dibordir dan ada yang dilukis, ada 3 mukena yang minta didesain berbeda-beda dengan bordiran yang halus.  Aku menjanjikan selesai dalam waktu sebulan walau sebenarnya tidak sampai sebulan bisa selesai.  Kupikir lebih baik mendahului janji daripada tidak menepati janji.

Beberapa hari setelahnya bu T mengirim sms, dia minta dipercepat, jangan 1 bulan katanya.  Aku jawab bahwa aku akan mengusahannya.  Tapi dia terus-terusan menagih mukenanya, sampai ketika selesai 1 mukena aku persilahkan dia mengambilnya.

Sehari sebelum dia mengambil mukena itu, aku baru tahu bila panjang kiri dan kanan mukenanya tidak sama.  Yang salah bukan yang memotong atau yang membordir, karena mukenanya bila dilipat simetris, tapi bila dipakai jadi panjang sebelah, aneh banget .....  Ternyata yang salah di kainnya, kainnya satin sutra yang memang agak susah diatur. Tukang bordirku bilang kalau mau simetris, kainnya dipotong dalam keadaan nggantung selama seminggu !!! sebelum seminggu kainnya berubah terus ..... ealah !!!

Akhirnya aku bilang ke karyawanku :" Bunda sudah janji besok selesai, gak sempat memperbaiki.  Jadi begini saja, saat bu T mengambil mukenanya besok, buka dan katakan yang sebenarnya. Bila beliau tidak terima ya kita ganti ".

Keesokkan harinya bu T mengambil mukena itu dengan terburu-buru, tak mau mendengar penjelasan karyawanku.  Akibatnya sungguh tak terduga, dia marah-marah lewat sms begitu tahu mukenanya tidak simetris.  Aku bilang bahwa aku akan menggantinya, tapi dia tidak mau, dia bilang tidak apa-apa.  Ya sudah, kupikir persoalan itu selesai.... tapi ....

Bu T terus-terusan mengirim pesan lewat sms agar 2 mukena yang tersisa hasilnya bisa maksimal.  Dia sering sekali menyebut-nyebut (jawa: ngundat-undat) soal mukena yang tidak simertris kemarin.  Semakin lama kata-katanya semakin menusuk sampai aku risih dan segera menghapus pesannya tanpa membacanya.  Karyawanku sampai bilang, bunda sedang diteror sama bu T.

Akhirnya 2 mukena itupun selesai seminggu lebih cepat dari waktu yang kujanjikan.  Aku bilang akan mengantarnya sehabis dhuhur.  Dia mengirim sms yang kasar sekali , begini bunyinya : "Aku harap mukenanya diantar jam 12 tepat seperti kata anda. Paham??  Sampai di perumahan SP, tanya saja rumah Pejabat Instansi X Bapak Kolonel Y, insyaAllah semua orang tahu".   Kasar sekali bukan? .... tapi aku malah berhahaha .... rasanya aku kayak anak kecil sedang diintimidasi anak gedhe yang nakal ....

Bertemu ibu T membuat aku bersyukur mempunyai pelanggan ibu N dan ibu M yang kecerewetannya sungguh tidak ada `pa-apanya bila dibandingkan dengan ibu T.

Rupanya Allah sedang mengingatkanku untuk selalu bersyukur dengan apapun dan siapapun yang hadir dalam kehidupanku.

Rabu, 04 April 2012

Kegembiraan Yang Melalaikan

Pengalamanku kali ini membuatku mengerti, mengapa diantara nikmat-nikmatNya yang banyak, Allah juga memberi kita pengalaman yang tidak menyenangkan atau yang lebih buruk dari itu.  Karena kadang kegembiraan dan kebahagiaan membuat kita melupakanNya.

Saat reuni dengan teman-teman kemarin aku tidak membawa kamera, karena sang kamera ketlisut entah dimana.  Karena itulah aku menunggu foto-foto reuni itu dikirim teman-teman lewat email atau di upload di group.

Sayangnya bapak yang sedang waktunya kontrol ke RS tidak mau menginap di rumah graha bandara, mintanya menginap di butik, padahal di butik tidak ada internet. Sebagai anak yang ingin berbakti, tentu mengikuti kemauan bapak menginap di butik. 

Terbawa rasa ingin melihat hasil jepretan teman-teman, esok jam 10 pagi aku mencuri waktu sebentar ke rumah untuk online dan melihat foto-foto mereka di grup.  

Aku rasanya tenggelam dalam kegembiraan dan keasyikan mengamati wajah teman-teman dan mengomentarinya sekalian memposting foto mereka ke blogku.  Aku ingin anak cucuku nanti mengenal wajah teman-temanku dan mengerti betapa indahnya persahaban kami.

Malamnya aku menyadari betapa salahnya aku ...... barangkali bagi orang lain apa yang aku lakukan bukan sebuah kesalahan, bukankah aku tidak melanggar hak orang lain dan akupun tidak berbuat dosa.  Tapi bagiku, niatku melangkahkan kaki ke rumah untuk online itulah yang salah.  Aku online untuk melihat foto reuni kami, bukan untuk Allah .....

Lain halnya bila aku meniatkan perbuatanku itu untuk mensyukuri nikmat Allah berupa persahabatan dan silaturahim yang terjalin.  Yang kulakukan bisa sama, tapi 'setting' di dalam hati yang berbeda, membuat perbedaan yang nyata sekali dalam tingkat  kenyaman di hatiku.

Bahkan saat itu aku tidak menyebut asma Allah sama sekali di artikel yang berisi kegembiraan karena berkumpul setelah 22 tahun tidak bertemu ...... Oh, ampunilah aku ya Allah ....

Allah, ijinkan dan tuntunlah aku sejak kini dan nanti ...
untuk melakukan segala sesuatu karenaMu
walau sekedar menggerakkan kelopak mataku
atau menjentikkan jemariku
atau melangkahkan kakiku
atau merebahkan tubuhku

tuntun ucapanku agar berucap karenaMu
tuntun hatiku
agar selalu mengingatMu

Senin, 02 April 2012

Reuni Faperikan the Lima ..... Hueboooh !!!

Tgl 31 maret 2012

Alhamdulillah, Allahu Akbar, terimakasih ya Allah, kehendak dan ijinMu telah menghadirkan pertemuan yang luar biasa antaraku dengan teman dan sahabatku tersayang semasa kuliah dulu.

Rasanya ini malam paling bersejarah dan paling indah bagi teman-teman Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Angkatan th 1985.  Terimakasih Faried Achmadi, Ikrari, Anik Hidayati, Yulistiana Hartini, Didik Purwinto dll dll yang aku gak bisa menyebut semuanya (maklum eyang uti dah agak pikun) ... yang sudah merencanakan acara ini begitu sempurna..... Setelah hampir 22 tahun tidak bertemu, malam ini kami dipertemukan dalam suasana yang amat meriah ....... Bahagianya susah dilukiskan !!!!


Kami saling olok, saling canda dan saling 'njambal' (memanggil dengan menyebut nama saja, tanpa pak, bu, mas, dik).  Rasanya kami jadi kayak anak usia 20 tahunan lagi .... wk wk wk. Acara malam ini dipandu seorang MC yang kocak, menambah segar suasana.  Kami nyanyi, njoged, bagi hadiah, tukar menukar kado ..... Asyiiiik .....


Foto 'anteng' bareng Pak Murahman, Bu Umi, Pak Guntur dan Pak Kandar.


Lupa deh ama anak cucu di rumah.... eh di hotel ding, kan pasangan dan anak anak pada diajak...

Paginya tgl 1 april, senam pagi dipimpin Neny (Erny Indah Rini).....sstt... kalau mau jadi instruktur senam kuliah di Faperikan UB aja...... hehehe.  Acara dilanjutkan sarapan pagi dan jalan-jalan ke kampus. Nah ini dia bagian menariknya, karena disini teman-teman benar-benar kelihatan narsis dan gilanya ....

Kami foto fotoan ala model ...... bahkan pakai foto lompat segala.... sampai bapak bapaknya ngingetin : "Ati ati kalau kengser ",..... hahaha...


di depan kampus belakang Faperik UB, kampus depan sudah jadi poliklinik, gak bisa jadi kenangan lagi.

 
 main 'bemo-bemo'an yuuuk .... bu sopir menghadap ke depan dong!!!



Nih orang-orang penting loo, mrenges paling kanan adalah Bahana Bela Binanda, ketua DPRD Jombang, sebelahnya Abriharto, Teguh Panca, Badrus Soleh dan Harianto.  Kalau mau resep jadi anggota DPR tanpa money politic, nanya Bela aja....




bintang pilem dari mana nih? .... hehehe....



tarzan Bandung.... eh Sulistyo..... jangan main disitu nak, banyak ulatnya !!!


Ikrari dan Nenny 'instruktur senam'


yang ini nih... kakek terpikun di dunia.... dunia faperik '85 maksudku, Mujoko, dia paling banyak lupa nama teman-teman...


Ini bapak SBY.... maksudnya Santosa SBY (Surabaya)





Jangan merokok Om Karma, karena merokok itu bisa menyebabkan kemandulan, dll dll


dulu waktu kecil, om Teguh cita-citanya jadi tarzan ....


nenny, irna, didit, ratna dan anik, masih seperti yang dulu ...

Minggu, 01 April 2012

Menyediakan Waktu Untuk Merenungkan Ciptaan Allah

Kesibukan sudah menjadi 'warna' kehidupan umat manusia di abad ini....... Yang mahasiswa disibukkan dengan tugas kampus yang 'seabreg' , para suami disibukkan dengan tugas memenuhi nafkah keluarga, para istri disibukkan dengan tugas rumah tangga, anak-anak sibuk bermain  .....

Sejak bangun tidur rampai tidur lagi ....... berapa porsi waktu yang kita gunakan untuk mengingat Allah yang telah memberikan kenikmatan hidup pada kita?  Pernahkah kita meluangkan waktu untuk memikirkan kebesaran Allah seperti yang tertulis di ayat ini :

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 191
[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


foto by : Denny Prb dari album 'Maret 2012' Situ Menjangan Pondok Ranji Bintaro


Ternyata penting lo bagi kita sebagai hamba Allah untuk sengaja menyediakan waktu untuk merenungkan penciptaan langit dan bumi, sampai kita bisa mengucap syukur dan berkata, tidaklah Allah menciptakan semua ini dengan sia-sia.


Selain itu, banyak-banyaklah menghubungkan hati dengan Allah dalam keadaan apa saja, sedang berdiri, duduk atau berbaring .... Dengan hati yang selalu 'kontak' dengan Allah, maka tindakan dan ucapan kitapun berada dalam petunjukNya.  Petunjuk Allah selalu kita perlukan untuk menggapai kehidupan yang sukses dan bahagia di dunia dan akhirat.


Maksud 'menyediakan waktu', bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa,  mengingat Allah bisa kita lakukan sambil berapa saja.  Misalnya aku nih, saat berjalan ke warung dekat rumah membuatku melihat bunga di halaman tetanggaku bermekaran, saat itu aku ucapkan tasbih dan tahmid merasakan betapa Allah Maha Indah dan kusyukuri pula mata sehatku bisa menikmati keindahan ciptaanNya.


Kadang pula kita perlu benar-benar menyediakan waktu khusus untuk  'berduaan' dengan Allah, untuk bicara padaNya, menyatakan rasa syukur, memuji kebesaranNya, menyampaikan segala isi hati ..... Rasanya nikmat banget, perasaan jadi indah dan ringan ...


Jangan lupa untuk memberi contoh dan mengajari anak-anak kita untuk merenungkan kebesaran Allah.  Anak-anak lebih mudah memahami dan mencontoh sikap orang tuanya.


foto by : Denny Prb dari album 'Maret 2012' Situ Gintung Ciputat Tangerang


QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 190
[3:190] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,



foto by : Denny Prb dari album 'Maret 2012' Situ Menjangan Pondok Ranji Bintaro



QS. Al-Baqarah [2] : ayat 164
[2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.



QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 190
[3:190] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,