* Segala hal yang kita lakukan karena Allah, akan menghasilkan keajaiban. Sebaliknya bila kita melakukannya karena hal lain, hasilnya adalah kekecewaan *
Senang rasanya mau pameran lagi, soalnya kali ini pameran di Bandung dari tgl 25 sampai minggu tgl 29, berarti bisa ketemu sama gantengku yang gede, Aden. Kangen baunya, kangen rambut gondrongnya, kangen tengkuknya ....
Aden, Insan dan Alni di Tangkuban Perahu tahun lalu, rekreasi setelah menjemputku dari pameran di Lembang. Selesainya pameranku saat itu bertepatan dengan liburan sekolah, jadi mas Hary menjemputku bersama Insan dan Alni, sementara temanku yang lain kesulitan mendapat tiket kereta / bis karena musim liburan.
Bila dihitung hitung selama ini aku sudah puluhan kali pameran, tapi yang berkesan mungkin hanya beberapa pameran saja, salah duanya aku ceritakan pada anda karena mengandung hikmah.
Salah satu pameranku yang paling berkesan adalah saat pameran hanya 2 jam tapi larisnya sampai perlu mengambil barang lagi dari rumah. Pernah aku ceritakan di 'Keajaiban Memaafkan'. Saat itu mejaku bersebelahan dengan meja seorang teman wanita yang pernah menipuku sampai 3 kali. Dalam hati aku memaafkan wanita itu sampai perasaanku begitu ringan dan bisa bersalaman sambil tersenyum tulus padanya.
Aku berasa mendapat pelajaran dari Allah, bila kita menyimpan hal yang positif (memaafkan), Allah pasti mengganti dengan lebih baik. Keuntungan yang aku peroleh selama 2 jam itu sudah jauh melebihi jumlah uang yang dibawa oleh temanku itu, masih ditambah bonus, beberapa hari kemudian temanku membayar hutangnya padaku. Sejak itulah aku selalu memaafkan kesalahan orang lain walaupun orangnya tidak pernah minta maaf padaku.
Tapi niat memaafkan memang harus niat yang tulus karena Allah, tanpa mengharap apapun selain karena ingin mematuhiNya. Niat yang bukan karena Allah hasilnya malah mengecewakan. Salah niat ini pernah aku alami juga beberapa bulan yang lalu saat pameran di Pakisaji Malang.
Aku mendapat undangan pemeran yang hanya berlangsung sehari (tapi ramainya hanya beberapa jam saja) dalam rangka memperingati ulang tahun partai X. Dalam even singkat seperti ini biasanya produkku selalu laris, tapi kok hari itu tidak ada yang laku satu pun !!! Akupun mengoreksi diri, kuingat sewaktu berangkat pameran aku membersihkan hatiku dengan maksud agar pameranku laris seperti yang pernah kualami saat 'keajaiban memaafkan' itu. Oalah.... aku mengerti ya Allah, segala niat memang harus dipersembahkan kepadaMu saja.....
Itulah dua cerita pameranku yang paling berkesan. Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang memaafkan yang membuatku selalu memaafkan orang lain. Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang perlunya niat tulus karena Allah dalam melakukan apapun dan sejak itu aku selalu mempersembahkan apapun yang aku lakukan kepada Allah saja.
Sahabat, marilah kita mempersembahkan diri dan perbuatan kita (perbuatan hati, pikiran dan anggota tubuh) kepada Allah saja. Dan marilah kita menyucikan jiwa raga kita hanya untuk Allah.
Allah, terimakasih atas semuanya. Terimakasih atas kesempatan berpameran ke Bandung lagi .....
Senang rasanya mau pameran lagi, soalnya kali ini pameran di Bandung dari tgl 25 sampai minggu tgl 29, berarti bisa ketemu sama gantengku yang gede, Aden. Kangen baunya, kangen rambut gondrongnya, kangen tengkuknya ....
Aden, Insan dan Alni di Tangkuban Perahu tahun lalu, rekreasi setelah menjemputku dari pameran di Lembang. Selesainya pameranku saat itu bertepatan dengan liburan sekolah, jadi mas Hary menjemputku bersama Insan dan Alni, sementara temanku yang lain kesulitan mendapat tiket kereta / bis karena musim liburan.
Bila dihitung hitung selama ini aku sudah puluhan kali pameran, tapi yang berkesan mungkin hanya beberapa pameran saja, salah duanya aku ceritakan pada anda karena mengandung hikmah.
Salah satu pameranku yang paling berkesan adalah saat pameran hanya 2 jam tapi larisnya sampai perlu mengambil barang lagi dari rumah. Pernah aku ceritakan di 'Keajaiban Memaafkan'. Saat itu mejaku bersebelahan dengan meja seorang teman wanita yang pernah menipuku sampai 3 kali. Dalam hati aku memaafkan wanita itu sampai perasaanku begitu ringan dan bisa bersalaman sambil tersenyum tulus padanya.
Aku berasa mendapat pelajaran dari Allah, bila kita menyimpan hal yang positif (memaafkan), Allah pasti mengganti dengan lebih baik. Keuntungan yang aku peroleh selama 2 jam itu sudah jauh melebihi jumlah uang yang dibawa oleh temanku itu, masih ditambah bonus, beberapa hari kemudian temanku membayar hutangnya padaku. Sejak itulah aku selalu memaafkan kesalahan orang lain walaupun orangnya tidak pernah minta maaf padaku.
Tapi niat memaafkan memang harus niat yang tulus karena Allah, tanpa mengharap apapun selain karena ingin mematuhiNya. Niat yang bukan karena Allah hasilnya malah mengecewakan. Salah niat ini pernah aku alami juga beberapa bulan yang lalu saat pameran di Pakisaji Malang.
Aku mendapat undangan pemeran yang hanya berlangsung sehari (tapi ramainya hanya beberapa jam saja) dalam rangka memperingati ulang tahun partai X. Dalam even singkat seperti ini biasanya produkku selalu laris, tapi kok hari itu tidak ada yang laku satu pun !!! Akupun mengoreksi diri, kuingat sewaktu berangkat pameran aku membersihkan hatiku dengan maksud agar pameranku laris seperti yang pernah kualami saat 'keajaiban memaafkan' itu. Oalah.... aku mengerti ya Allah, segala niat memang harus dipersembahkan kepadaMu saja.....
Itulah dua cerita pameranku yang paling berkesan. Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang memaafkan yang membuatku selalu memaafkan orang lain. Ada pameran yang memberiku pelajaran tentang perlunya niat tulus karena Allah dalam melakukan apapun dan sejak itu aku selalu mempersembahkan apapun yang aku lakukan kepada Allah saja.
Sahabat, marilah kita mempersembahkan diri dan perbuatan kita (perbuatan hati, pikiran dan anggota tubuh) kepada Allah saja. Dan marilah kita menyucikan jiwa raga kita hanya untuk Allah.
Allah, terimakasih atas semuanya. Terimakasih atas kesempatan berpameran ke Bandung lagi .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar