Suatu ketika aku beli nasi di tetanggaku yang jualan nasi pecel. Sambil membungkus nasi pesananku si ibu ini bercerita bahwa dia sudah terjerat rentenir, hampir tiap hari ada yang nagih. Kelihatan dari wajah sedihnya, betapa kusut pikirannya.
"Memangnya sampai berhutang berapa sih bu?", tanyaku.
"Lima jutaan jeng", jawabnya.
"Ibuk kan sudah nggak nyekolahkan anak, kok sebegitu banyaknya... ", kataku.
"Lah iya.... sumpek sekali rasanya", katanya.
"Nggak usah sumpek lah bu, kan ada Allah yang selalu menolong", kataku.
Bagi si ibu penjual nasi pecel, hutang lima juta itu banyaknya sungguh memberatkan, tapi bagiku mungkin bisa selesai dalam satu bulan saja. Makanya hutangku bukan lima juta, tapi ratusan juta ..... hehehe... tapi itu dulu.... Kukira agar aku bisa merasakan betapa aku selalu membutuhkan pertolongan Allah dan Allahpun ingin membuktikan padaku betapa Dia selalu berada di sampingku dalam keadaan senang atau sempit, bahkan dalam keadaan sesempit-sempitnya.
Allah pernah menghiburku waktu hutangku sedang numpuk itu. Ceritanya aku dan mas Hary ke Bali untuk memasarkan produkku. Disana kami mampir ke beberapa teman lama, sama Allah kok ya dipertemukan dengan teman-teman yang benar-benar bangkrut usahanya.
Salah seorang temanku adalah pengusaha tambak udang yang dulunya sukses sampai bisa membeli perkebunan teh di Jawa Barat, tanahnya sak arat-arat (banyak banget), rumahnya magrong-magrong kayak istana, permadani yang empuk, sofa yang mahal, kamarnya lebih mewah dari kamar hotel bintang lima, rumahnya ada kolam renangnya juga, bahkan untuk para tamu dia bangunkan dua pavilliun di tengah taman. Pokoknya hebat banget dia saat itu.
Tapi saat aku berkunjung ke rumahnya, kondisinya berbalik 180 derajad. Tambaknya mengalami gagal panen berkali kali hingga membuatnya terjerat hutang milliaran, bahkan jumlah hutangnya sudah melebihi aset yang dimilikinya. Kebun teh dan tanah yang dimana-mana itu sudah dijual. Kondisinya memelas banget, rumah yang ditempati sudah dalam jaminan bank, bila dijualpun tak bisa menutup hutangnya. Untung Allah masih memberinya istri cekatan yang membuka warung makan yang laris tempat mereka memperoleh rizki tiap hari.
Rasanya aku sedang dihibur sama Allah, yang lebih parah kondisinya dibanding diriku masih banyak. Pulang dari Bali aku rasanya kayak orang kaya raya dadakan, kan asetku masih lebih banyak dhbanding hutangku? akupun punya usaha yang berjalan.
Rasanya manusia banyak tertipu oleh angka-angka dan dibikin susah oleh angka-angka. Lihat ibu penjual nasi pecel yang sumpek gara-gara hutang 5 juta...... kataku sih itu hutang yang sedikit. Mungkin bagi si pengusaha tambak, hutangku yang ratusan juta itu ya kecil saja .... Nah kan? Setiap orang diberi cobaan yang sesuai dengan kemampuannya, jadi gak usah sedih ..... yang kondisinya lebih memelas dibanding diri kita kan banyak nyak nyak nyak (pinjam kata-kata Alni nih).
Himpitan persoalan itu memang perlu kita alami, agar kita punya pengalaman nyata bahwa Allah itu selalu menolong dan hanya Dia satu-satunya penolong. Allah ingin mengatakan pada kita : mendekatlah padaKu, maka engkau akan memperoleh rasa aman, kasih sayang dan pertolonganKu.
"Memangnya sampai berhutang berapa sih bu?", tanyaku.
"Lima jutaan jeng", jawabnya.
"Ibuk kan sudah nggak nyekolahkan anak, kok sebegitu banyaknya... ", kataku.
"Lah iya.... sumpek sekali rasanya", katanya.
"Nggak usah sumpek lah bu, kan ada Allah yang selalu menolong", kataku.
Bagi si ibu penjual nasi pecel, hutang lima juta itu banyaknya sungguh memberatkan, tapi bagiku mungkin bisa selesai dalam satu bulan saja. Makanya hutangku bukan lima juta, tapi ratusan juta ..... hehehe... tapi itu dulu.... Kukira agar aku bisa merasakan betapa aku selalu membutuhkan pertolongan Allah dan Allahpun ingin membuktikan padaku betapa Dia selalu berada di sampingku dalam keadaan senang atau sempit, bahkan dalam keadaan sesempit-sempitnya.
Allah pernah menghiburku waktu hutangku sedang numpuk itu. Ceritanya aku dan mas Hary ke Bali untuk memasarkan produkku. Disana kami mampir ke beberapa teman lama, sama Allah kok ya dipertemukan dengan teman-teman yang benar-benar bangkrut usahanya.
Salah seorang temanku adalah pengusaha tambak udang yang dulunya sukses sampai bisa membeli perkebunan teh di Jawa Barat, tanahnya sak arat-arat (banyak banget), rumahnya magrong-magrong kayak istana, permadani yang empuk, sofa yang mahal, kamarnya lebih mewah dari kamar hotel bintang lima, rumahnya ada kolam renangnya juga, bahkan untuk para tamu dia bangunkan dua pavilliun di tengah taman. Pokoknya hebat banget dia saat itu.
"Fields of Bezons" by Monet
Tapi saat aku berkunjung ke rumahnya, kondisinya berbalik 180 derajad. Tambaknya mengalami gagal panen berkali kali hingga membuatnya terjerat hutang milliaran, bahkan jumlah hutangnya sudah melebihi aset yang dimilikinya. Kebun teh dan tanah yang dimana-mana itu sudah dijual. Kondisinya memelas banget, rumah yang ditempati sudah dalam jaminan bank, bila dijualpun tak bisa menutup hutangnya. Untung Allah masih memberinya istri cekatan yang membuka warung makan yang laris tempat mereka memperoleh rizki tiap hari.
Rasanya aku sedang dihibur sama Allah, yang lebih parah kondisinya dibanding diriku masih banyak. Pulang dari Bali aku rasanya kayak orang kaya raya dadakan, kan asetku masih lebih banyak dhbanding hutangku? akupun punya usaha yang berjalan.
Rasanya manusia banyak tertipu oleh angka-angka dan dibikin susah oleh angka-angka. Lihat ibu penjual nasi pecel yang sumpek gara-gara hutang 5 juta...... kataku sih itu hutang yang sedikit. Mungkin bagi si pengusaha tambak, hutangku yang ratusan juta itu ya kecil saja .... Nah kan? Setiap orang diberi cobaan yang sesuai dengan kemampuannya, jadi gak usah sedih ..... yang kondisinya lebih memelas dibanding diri kita kan banyak nyak nyak nyak (pinjam kata-kata Alni nih).
Himpitan persoalan itu memang perlu kita alami, agar kita punya pengalaman nyata bahwa Allah itu selalu menolong dan hanya Dia satu-satunya penolong. Allah ingin mengatakan pada kita : mendekatlah padaKu, maka engkau akan memperoleh rasa aman, kasih sayang dan pertolonganKu.
assalamualaikum.salam knal mba innuri.smoga smpat membuka tlisan ini.tks
BalasHapuswaalaikum salam kang Kimang. salam kenal kembali
Hapusselanjutnya.tlong sms knomr ini.085726566571 atau 081391621771.saya membuthkan bntuan anda.tks
BalasHapusinsyaAllah kalau sedang longgar ya kang, atau silahkan ngeadd akun fb saya, disana bisa komunikasi berpanjang panjang.
HapusAss,, mbak akun fbnya apa ya?
BalasHapustinggal klik di kolom kanan, ada fb innuri
HapusAsalamualaikum innuri.. Sejak hari pertama sy membaca tulisannya hati sy jadi damai Dan hidup sy bersemangat LG, setelah berbulan" ht sy ngga tenang krn mikirin hutang yg ngga lunas".. Tp tulisan innuri memberikan energi positif pd sy, sy semakin yakin pd kebesaran ALLAH Dan lebih ikhlas nerima masalah dlm hidup sy, terimakasih inurri , semoga ALLAH selalu melimpahkan rahmatnya pd mu . Amin
BalasHapus