Kamis, 05 Januari 2023

Hidup Ini Lucid Dream yang Panjang

 Kataku Om Ebiet musti memikirkan lagi kata-kata beliau yang terkenal itu, "Kematian adalah tidur panjang, maka mimpi indahlah engkau, Camelia."

Gara-gara semalam aku mendapat lucid dream (minpi yang disadari bila sedang bermimpi).  Indah sekali.

Aku berjalan di sebuah tebing, tetapi aku meloncat ke bawah, karena merasa bisa terbang (jadi ingat The Matrix Resurrection).  Ternyata benar, aku bisa terbang dan mendarat dengan manis di tepi sebuah danau, ya semula kukira sebuah danau, ternyata lautan yang luas dan indah sekali.

Aku meraba batu karangnya yang indah di tepian dan benar-benar merasakan tekstur bebatuannya, tetapi aku juga menyadari bila aku sedang bermimpi.  Warna bebatuannya bergradasi coklat - kuning kunyit - kehitaman.  Tak lupa aku juga sentuh airnya yang terasa sangat ringan, bukan seperti air di bumi.

Setelah itu ada sekumpulan tanaman yang berbunga indah keluar dari air laut, aku raba lembut dan indah sekali.  Warnanya broken white di keseluruhan tanamannya, baik daun dan bunganya. Bunga itu keluar terus dan keluar lagi, sampai ada kira-kira lima pohon bunga.  Itu tanaman yang tidak pernah aku jumpai di dunia ini.

Aku menikmati betul mimpiku, dan aku jaga agar diriku tidak terbangun.

Langkahku tertuntun menuju sebuah danau kecil tak jauh dari lautan, hanya dipisahkan oleh sebuah pematang yang lebar tetapi terbuat dari batu karang.  Danau itu airnya keruh, tetapi dengan yakinnya aku berdoa bermohon pada Allah agar airnya menjadi jernih.  Dan dalam tempo yang singkat, air danau menjadi jernih sekali.

Mimpi yang indah sekali bukan?  Seingatku mimpi semacam itu adalah mimpi spiritual, karena dalam semua kepercayaan, lautan menggambarkan dunia spiritual.

Nah, setelah bermimpi itulah aku sering merasa begini.  Ketika tidur kita bermimpi dan saat terbangun kita sadar itu mimpi dan kehidupan nyata kita adalah di atas bumi.  Renungkanlah bagaimana nanti saat kita 'terbangun' di akhirat?

Bisa jadi kita merasakan kehidupan dunia ini hanya mimpi saja.  Buat yang muslim, coba buka Al quran surat Al Mukminun 112-114.  Di situ dikatakan kehidupan dunia ini sebentar saja.

Di surat Muhammad 36 juga dikatakan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, ibarat main game.

Bahkan sejak di dunia ini, bila kita mengenang masa lalu, itu seperti mimpi 'kan?  karena sudah tak bisa kita sentuh lagi, hanya meninggalkan kenangan di hati seperti juga mimpi tetap meninggalkan kenangan.  Kenangan yang menggoreskan perasaan indah atau malah mengerikan.  

Bila hidup hanyalah mimpi, berarti tak usah terlarut dengan segala gelombang peristiwa dan tarikan-tarikannya, toh itu semua hanya jadi mimpi.  Berbahagia sajalah di atas gelombangnya, kayak main selancar, dinikmati saja.

Tak perlu baper gitu loh, tak perlu tegang, tak usah sedih, nelangsa dan sebagainya, dibawa santai saja.  Bermain itu serius loh, tetapi tidak tegang, seriusnya dalam rangka bersenang-senang.

Seumpama kehidupan dunia ini cuma lucid dream, ya bermimpilah yang indah, karena kamu sendiri yang mengatur mimpimu.

Okey!  Salam kasih dari Innuri di Malang.