Jumat, 30 Maret 2012

Jangan Memohon Yang Kamu Tidak Tahu Hakekatnya

QS. Huud (Hud) [11] : ayat 46
[11:46] Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon  kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan

Aku teringat akan ayat ini ketika aku menjenguk seorang sahabatku yang anaknya sedang sakit.

Sahabatku ini mempunyai 2 orang anak, seorang lelaki dan seorang perempuan.  Anaknya  yang perempuan terkena toksoplasma yang menyebabkan matanya buta dan perkembangan motoriknya terlambat.  Anak perempuan itu cantik dan menggemaskan ..... mungkin kita yang melihatnya jadi kasihan.  Sahabatku itu lalu  bercerita.

"Aku memang sangat ingin mempunyai anak perempuan dan bermohon dengan sangat pada Allah agar permintaanku terkabul, ternyata Allah memberi anak yang mempunyai kelebihan seperti ini ", katanya.  Lalu diapun bilang, sebaiknya kita tidak bermohon sesuatu yang kita tidak tahu hakekatnya.

Walaupun ayat tersebut di atas berkenaan dengan cerita Nabi Nuh, tapi al qur'an adalah kitab yang berisi pelajaran untuk semua manusia.

Untungnya sahabatku itu orang yang ikhlas, suami istri itu merencanakan anak perempuan mereka untuk menjadi penghafal al qur'an.  "Dibalik kekurangannya , tentu ada kelebihan ", katanya.

Bagiku kisah temanku itu membuatku faham akan kasih sayang Allah dibalik doa-doa yang belum/tidak terkabul.  Allahlah yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita , makanya ikhlas sajalah menjalani hidup, selalu berbuat baik dan mematuhi Allah.  Jangan menjadi 'pemaksa' bagi doa-doa kita .....

Keluhan-keluhan dan ketidak bahagiaan kita akan kehidupan ini adalah cermin dari 'protes' kita akan harapan-harapan yang belum/tidak terkabul.  Ingatlah bahwa kita tidak tahu hakekatnya,  kecuali Allah memberikan hikmah pada kita.

Banyak contoh di sekitar kita yang bisa kita jadikan pelajaran, termasuk dari kehidupan kita sendiri.

Ada temanku yang selalu mengeluh karena hutang-hutang yang melilit yang tak kunjung selesai, padahal hutang-hutang itulah yang membuatnya bangun di tengah malam untuk tahajud dan berdzikir.... Dengan kata lain hutang-hutang itulah yang membawanya mendekat pada Allah.  Dibalik cobaan, Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya.... jadi ikhlas sajalah ...

Bagi seorang yang masih lajang mungkin selalu bermohon pada Allah agar diberi pasangan hidup, padahal belum tentu memiliki pasangan hidup menjadikannya lebih bahagia bila dibandingkan dengan sendiri.  Allah mungkin masih menundanya karena Allah tahu yang terbaik untuk kita ...... jadi bersabarlah dan ikhlaslah dengan takdirNya.

Rabu, 28 Maret 2012

Alni dan Langit Terbelah

Minggu lalu Alni masuk RS, nginap 2 hari 2 malam.
Awalnya jam 5 sore dia panas, ayahnya memberikan syrup penurun panas, tapi tidak begitu menolong.  Dia selalu mengeluh pusing dan perutnya sakit.  Jam 7 malam dia muntah-muntah, kucoba memberinya minum sereal untuk mengganti cairan yang keluar, tapi hingga jam 9 malam dia muntah lagi sampai 4 kali.  Kamipun segera membawanya ke RS AU Abdurrahman Saleh , RS paling dekat dari rumah, hanya berjarak 2 km dari butik, kalau dari rumah perumahan bandara ya tak sampai 1 km.

Saat menungguinya berbaring tanpa aktifitas, kusadari bahwa selama ini aku kurang menjalin komunikasi dengannya.  Sakit Alni membawa hikmah tersendiri buatku dan dia.  Aku dan dia jadi punya banyak waktu untuk bersama dan aku semakin menyadari betapa besarnya karunia Allah yang berwujud bidadari cantik ini.

Kamar di ruang anak RS AU ini  penuh gambar lucu-lucu, ada winnie the pooh, lukisan karya anak-anak tentara yang menang lomba, begitupun sprei dan selimutnya juga bergambar anak-anak. Yang kusuka dari  RS ini adalah sepinya, seperti bukan berada di RS.  Selain itu kurasa ini RS paling manusiawi yang pernah kutemui, karena menyediakan tempat tidur buat penunggunya, padahal disini tidak mahal lo, murah bahkan.

Kubacakan surat Al Insyiqaq yang diikuti olehnya, lalu kubaca pula terjemahannya.  Tak kusangka seorang anak seusia Alni, hatinya amat mudah memahami ayat-ayat al qur'an.



"idzaa ssamaau insyaqqath
Apabila langit terbelah ".

"Apa se buk maksudnya langit terbelah itu?"

"Langit kan berlapis tujuh, untuk melindungi bumi dari radiasi angkasa luar.  Lapisan-lapisan langit itu mengandung oksigen dan zat lain yang berguna untuk manusia dan semua makhluk hidup di bumi.  Bila lapisan yang melindungi langit itu sama Allah dicabut, ya matilah semua yang ada di atas bumi ".

"wa-adzinat lirabbihaa wahuqqath
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh".

"Apa se buk patuh itu?"

"Maksudnya patuh itu ya nurut sama Allah.  Kalau langit disuruh terbelah ya terbelah saja, langit selalu nurut sama Allah, tidak membantah.  Seperti Alni, kan Allah menyuruh anak-anak baik dan nurut sama orang tua, kalau Alni nurut sama ibuk, itu artinya Alni patuh sama Allah ", kataku.

"Alni sayang sama ibuk, cium dong", katanya, akupun memeluk dan menciumnya ....

Saat itulah aku menyadari bahwa tugasku sebagai ibu adalah mendekatkannya pada al qur'an agar dia memahami kasih sayang Allah dan menjalankan al qur'an dengan cinta.  Anak-anak mesti mendapat pengalaman bahwa al qur'an itu mudah dijalankan dan memperindah hidupnya. Tak cukup bagi seorang anak mengaji setiap sore atau sekolah di sekolah islam, pendekatan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri jauh memberi kesan yang mendalam buatnya.

Kini aku memperbanyak waktuku bersama Alni, selain mengaji bersama, kami juga membaca buku bersama atau mendampinginya menonton televisi, kadang menggambar dan melaktkan aktifitas lain.  Memang melelahkan meladeni anak seusia dia, tapi sekarang inilah waktuku.  Bila dia sudah remaja, dia pasti punya aktifitas yang lebih banyak melibatkan teman dibandingkan orang tuanya. 

Alni mau haidh .....

Suatu sore habis maghrib, Alni bermain dengan Sanis.

"Ibuk kok ga shalat sih ", kata Alni.
"Kan ibuk haidh", kataku.
"Alni juga mau haidh, kamu mau ikutan haidh?", tanyanya pada Sanis.
"Haidh itu apa sih?", tanya Sanis.

"Haidh itu ya tidak shalat", kata Alni.

Aku :" Hahaha.....".

Selasa, 27 Maret 2012

Tak Bisa Membenci

Betapa indahnya saat menyadari bahwa hati kita tidak lagi bisa membenci, walau terhadap orang yang pernah menyakiti dan memutus silaturahim. Hanya doa tulus, memaafkan dan menyayangi .... hanya itu yang bisa dilakukan oleh hati ..... Hati inilah hati yang dipenuhi rahmat Allah dan hati yang penuh kebahagiaan, hati yang merdeka .... Alhamdulillah !!! Allahu Akbar !!!

Kutulis kalimat-kalimat itu saat aku menyadari bahwa seorang temanku memutus pertemanan.
Lucunya aku tetap sayang padanya !!! lalu aku mendoakannya saja dengan tulus, agar Allah selalu menuntun langkahnya.

Salah satu pekerjaan besar syetan adalah membangkitkan kebencian dan permusuhan di antara manusia, lewat berbagai cara.  Tujuannya ya untuk menghancurkan manusia, karena kebencian dan demdam hanya merusak dan mengotori hati manusia.  Karenanya kita musti berlindung kepada Allah dari tipu daya syetan yang terkutuk.

QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 91
[5:91] Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Kusadari hati yang bersih dari rasa benci dan dendam adalah karunia Allah yang amat besar ..... aku bisa merasakan betapa luasnya hati manusia ciptaan Alah ini, luasnya melebihi semesta ...... indahnya !!!!

Gitarnya Bisa Duduk Sendiri ....

Kemarin ke Surabaya bersama mas Hary dan Alni setelah lama sekali tidak ke Surabaya.  Kukira bakalan macet seperti yang sudah-sudah, makanya kubawa gitar, biar tidak perlu membayar pengamen ...... hehehe.

Walau tidak macet, kucoba memainkan gitarku di mobil yang tengah melaju. Karena aku duduk di kursi tengah bersama Alni, posisi duduk Alni jadi tidak nyaman karena musti berdesakan dengan 'pantat' gitar.  Akupun merasa tidak bisa memposisikan lenganku dengan enak.  Tapi biarpun begitu nekat ajaa, pengamen jalan terus meski gak ada yang nanggap ......

Akhirnya bidadari kecilku itu pindah duduk di belakang, kulirik dia berbaring dengan mata 'riyip-riyip'.  Aku sendiri merasa tidak nyaman main gitar di dalam kendaraan seperti ini, lalu kutaruh gitarku di kursi depan. Duh !!!... enakan tidur, pikirku ....  bersiap membaringkan tubuhku ... tapi Alni mengagetkanku ....

Dia berpindah duduk di sampingku sambil bilang :"Akhirnya ........ gitarnya bisa duduk sendiri !!! ".  Hahaha ..... ternyata gadis lucuku itu punya rasa sungkan untuk melarang ibunya main gitar, jadi dia menunggu sampai ibunya bosan dan dia bisa duduk di sampingku ..... Ealah nduk nduk ......

Sabtu, 24 Maret 2012

Salawat Sebagai Alat Tukar ???

Menjelang maulud Nabi bulan kemarin, dalam perjalanan dari Ngantang ke Malang, aku melihat baliho di pinggir jalan menyerukan agar kita banyak-banyak bersalawat.  Seruan yang bagus dan patut dipertimbangkan ...... hmmm

Ingat jaman dulu aku masih 'cute' ......  Aku pernah diajak oleh seorang yang amat kuhormati ke seorang Kiai di Malang.  Bapak Kiai itu menganjurkanku untuk membaca 'shalawat sewu', maksudnya mengucap seribu shalawat setelah shalat tahajud.  Beliau mengatakan bahwa hal ini akan membuat Allah mengabulkan segala keinginan/cita-cita kita.

Indah yang saat itu masih SMA melaksanakannya dengan penuh harapan akan terkabulnya segala keinginan, apalagi bapak Kiai juga mengatakan bahwa salawat sewu tidak membutuhkan waktu lama, paling hanya setengah jam saja.  Dengan tekun aku mengucap seribu salawat setelah dua rekaat tahajudku.
Permintaanku saat SMA itu permintaan yang wajar saja yaitu ingin lulus dengan nilai bagus dan bisa masuk Perguruan Tinggi Negri dan Allah mengabulkannya.

Bila mengingat saat itu aku jadi geli sendiri, masak shalawat dijadikan 'alat tukar' transaksi kita dengan Allah? Kasarnya begini nih : " Allah, aku mau masuk universitas negeri, aku ingin Engkau mengabulkannya, aku bayar dengan shalawat sewu yaaa"..... Lucu dong.... memangnya Allah pedagang? .... hahaha

Kalau segala nikmat yang Allah beri musti dibayar dengan shalawat , dzikir dll dll.... wah... waktu dan energi kita tak akan cukup untuk menyeimbangkan karunia Allah yang banyak itu. Untungnya Allah Maha Baik ya, tidak pernah 'menagih' dan memasang 'label harga'  untuk setiap pemberianNya. Kita hanya diperintahkan untuk beriman, tidak menyekutukannya, bersyukur, bertakwa dan banyak-banyak mengambil pelajaran dari setiap hal yang menunjukkan kebesaranNya.

Seiring bertambahnya usia, aku lebih suka melakukan ibadah berdasarkan cinta, lebih asyik. 
Seiring bertambahnya usia, aku juga faham bahwa Allah tak akan pernah menyia-nyiakan hambaNya, Allah mencipta dan Dia adalah Pencipta yang paling bertanggung jawab pada ciptaanNya. Jadi tak perlu menjadikan ibadah sebagai 'alat tukar'.  Kalau punya permintaan ya minta saja... kalau butuh berdoa ya berdoa saja, bukankah  setiap waktu Allah selalu membuka 'pintu'Nya untuk mendengarkan kita?

Aku punya karyawan yang suka sekali bersalawat, bahkan punya group salawat barzanji yang suka diundang 'konser' kemana-mana.  Aku pernah bertanya padanya, apa tujuan dia bersalawat? katanya untuk mendapat safa'at kanjeng Nabi di akhirat nanti.  Karyawanku ini amat ingin bertemu Nabi dalam mimpi. Jadi tercetus cerita bahwa aku sudah bertemu Nabi 4 kali, padahal aku bukan orang yang banyak bersalawat. Selain salawat di dalam shalat, paling aku hanya mengucap 3 atau 4 kali salawat diluar salat, itupun bacaan salawat yang 'standard' saja, seperti bacaan salawat di dalam salat.  Aku bilang padanya, yang membuat kita bertemu Nabi adalah ijin Allah dengan cinta dan kerinduan kita pada beliau, bukan berdasarkan banyaknya salawat yang kita lakukan.

Banyak sekali bacaan salawat dengan 'susunan redaksi' yang berbeda-beda, ada salawat nurudzati, salawat nariyah, salawat badar, salawat barzanji dll dll ..... Salawat-salawat ini disusun oleh para ulama, dan katanya  tiap salawat punya manfaat yang berbeda-beda .... Kalau yang ini Indah tidak bisa menerangkannya secara terperinci, karena aku kan gak melakukannya dan gak punya referensinya.  Bagiku cukup salawat yang diajarkan Nabi di dalam shalat, yang penting membacanya dengan penuh cinta dan kerinduan kepada Allah dan Rasulnya.

Aku punya teman yang pernah menganjurkanku membaca shalawat tertentu dalam bilangan yang banyak, katanya 'ces pleng' dalam mengatasi segala permasalahan hidup, tapi aku tidak melakukannya...... Aku cuma mau hati-hati saja, bagaimanapun Allah tetap nomor satu, nomor duanya baru Nabi, termasuk dalam menyebut asmaNya mesti lebih banyak asma Allah disebut.

Berikut ini Indah ambil ayat-ayat al qur'an yang berkenaan dengan anjuran untuk bershalawat (Indah ketemunya 1 ayat), juga anjuran untuk mengingat Allah dan menyebut asmaNya (tersebut di banyak ayat).  Selengkapnya aku hadirkan agar menjadi bahan renungan bagiku dan bagi sahabatku semua.

QS. Al-Ahzaab (Al-Ahzab) [33] : ayat 56
[33:56] Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.


QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 191
[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 91
[5:91] Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).


QS. Ar-Ra'd [13] : ayat 28
[13:28] (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.


QS. Thaahaa (Thaha) [20] : ayat 14
[20:14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.


QS. An-Nuur (An-Nur) [24] : ayat 37
[24:37] laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang

QS. An-Naml [27] : ayat 62
[27:62] Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).


QS. Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 45
[29:45] Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


QS. Ash-Shaaffaat (As-Saffat) [37] : ayat 143
[37:143] Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,


QS. Az-Zumar [39] : ayat 23
[39:23] Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.


QS. Adz-Dzaariyaat (Az-Zariyat) [51] : ayat 49
[51:49] Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.


QS. Al-Hadiid (Al-Hadid) [57] : ayat 16
[57:16] Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.


QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [58] : ayat 19
[58:19] Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.


QS. Al-Jumu'ah [62] : ayat 9
[62:9] Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

QS. Al-Munaafiquun (Al-Munafiqun) [63] : ayat 9
[63:9] Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.



Jumat, 23 Maret 2012

Nabi Zakaria dan Alnifolia

Alni gadis kecilku itu paling suka naik sepeda keliling perumahan.  Suatu sore dia ngotot mau naik sepeda.  Begitu kulihat mendung kelabu menggantung di langit akupun melarangnya, tapi dia nawar.

"Satu kali saja", katanya lucu sambil menunjukkan jari telunjuknya yang kecil.
"Gini aja deh, Alni belikan ibuk susu sachet buat minum Alni nanti malam", kataku mengalah. 

Dengan riang gadis kecilku itu memasukkan uang lima ribuan ke dalam tas kecilnya lalu menyelempangkan tas bersiluet matahari tersenyum itu ke bahunya dan meluncurlah dia dengan sepeda mininya ke warung tak jauh dari rumah.

Benarlah dugaanku, tak lama setelah kepergian Alni, air berjatuhan dari langit, deras.  Walaupun aku tahu payungku tertinggal di butik, tetap saja kucoba mencari payung dan hasilnya sudah pasti nol.  Ingin menjemput Alni, tapi tanpa payung sama saja bo'ong.  Aku hanya bisa menatap resah air hujan yang semakin besar-besar, berharap hujan segera reda dan membawa Alni ke pelukanku. Mataku yang gelisah menatap ujung jalan tempat Alni 'menghilang' berbelok ke blok sebelah, jangan-jangan Alni muncul menembus hujan.

Lama gadis kecilku itu tidak muncul-muncul, berarti dia pintar karena mau menunggu hujan reda.  Hujan deras itupun berubah menjadi rintik-rintik, saat itulah aku melihatnya diantar seorang bapak dengan payung lebar, tangan kirinya memegangi payung, sedang tangan kanan lelaki itu menuntun sepeda Alni.  Sedang Alni tampak berjalan takut-takut di sebelahnya, tangannya menenteng tas kresek hitam kecil.  Alhamdulillah, terimakasih ya Allah karena Engkau telah mengirim bapak ini untuk gadisku.

"Untung Alni ada yang nolong buk", katanya begitu masuk rumah,.  Kuucapkan terimakasih pada bapak yang telah mengantar gadis kecilku ini.
"Ya, alhamdulillah, Allah sudah nolong Alni", kataku. Dengan bahasa yang sesederhana mungkin kucoba memberi pengertian pada bidadari kecilku itu bahwa Allahlah yang sebenarnya telah menolongnya walaupun pada kenyataannya dia ditolong seorang bapak. Untuk itu hal pertama yang diucapkannya adalah memuji Allah / mengucap hamdallah, baru berterimakasih kepada makhluk.

Seperti sebuah 'rangkaian pelajaran' buatku dan Alni, malamnya saat aku membaca buku berdua dengannya, lha kok 'ketemu' dengan kisah Nabi Zakaria.  Diceritakan bahwa Nabi Zakaria dikejar tentara Romawi, lalu dengan ijin Allah beliau bisa bersembunyi dengan masuk ke dalam pohon.  Sayangnya Nabi Zakaria khilaf sehingga beliau berterimakasih kepada pohon, seharusnya bersyukur kepada Allah dulu.  Menyadari hal ini Sang Nabipun memohon ampun.

Berkaca pada kisah Alni dan kisah Nabi Zakaria ...... akui bahwa manusia sering  terlupa bahwa segala sesuatu, baik hal manis atau pahit, dibalik semua itu ada Allah yang merencanakan dan mengijinkan peristiwa  itu terjadi.  Saat kejadian menyenangkan mendatangi hidup kita, ingatlah bahwa itu adalah pemberianNya, jadi berterimakasihlah kepadaNya. bersyukurlah.  Saat kejadian tidak enak menimpa kita, sering sekali kita sibuk menyalahkan orang lain atau sibuk menyalahkan keadaan, lupa bahwa semua itu pemberian Allah.  Pemberian Allah pastilah yang terbaik buat kita, jadi bersyukurlah  dan bersyukurlah dalam keadaan apa saja sahabat .....


Sabtu, 17 Maret 2012

Energi Murni Alam Semesta (2) Menangkal Sihir Dengan Kekuatan Ikhlas

Jum'at kemarin aku mendapat pengalaman yang sungguh tak terduga yang berkaitan dengan energi murni alam semesta (aku sendiri yang menamakannya).  Aku begitu terpesona dengan hasil luar biasa diluar pikiran dan perkiraanku.  Begitulah bila Allah berkehendak, memang selalu membuat kita takjub.

Awal ceritanya, ada pelanggan datang ke butik kulakan kerudung lukis. Seorang ibu berjilbab yang datang bersama adiknya yang berjilbab dan sudah ibu-ibu pula, kutemui mereka berdua dengan 'baju kebesaran'..... hehehe, daster maksudku. Aku lagi bikin kue buat ulang tahun Insan sih, jadi yaaa ... sudah pakai daster, gak sisiran, wajah kumut-kumut, bau telur ....... kupikir kami sama-sama wanita, ya gapapalah aku kelihatan 'seksi'nya.... hihihi.....

Karena asyik melayani sang pelanggan, aku tidak memperhatikan sang adik yang terkantuk-kantuk  menunggu kami ngobrol dan memilih kerudung.  Semula kukira wajah layu si adik karena kelelahan dan kurang tidur, tapi ternyata dia sakit katanya.  Sakit apa juga tidak dia ceritakan, aku menawarinya transfer energi dan dia langsung setuju.

Aku menyuruhnya rileks dan berdzikir, akupun berdzikir memohon Allah mengijinkanku menggunakan energi murni alam semesta.  Segera energi itu berkumpul di telapak tanganku yang kemudian aku kirim ke adik pelangganku itu.  Tak lama setelah proses itu selesai wajahnya terlihat sumringah ....

"Kok hilang ya.... ", katanya heran dan gembira.  Barulah wanita itu bercerita bila dia sudah setahun kena guna-guna, dia selalu merasa banyak pisau menancap di lehernya yang membuatnya merasa sakit dan menderita.  Bahkan saat malam hari dia merasa seperti disembelih sampai rasa sakitnya membuatnya minta dibunuh saja......

"Mungkin ini berkaitan dengan usahanya yang mulai maju, ada yang sirik lalu mengirim guna-guna ... ", kata si kakak.

"Bisa juga , tapi sebaiknya jangan su'udzon. Tidak usah mengira-ira siapa pengirimnya, itu kan pekerjaan setan untuk membangkitkan permusuhan di antara manusia.  Siapapun pelakunya dimaafkan saja, ikhlas saja ", kataku.  Akupun bercerita tentang kekuatan ikhlas dalam menyelesaikan segala permasalahan hidup. 

" Tadi saya merasa pisau-pisau yang  menancap di leher saya terlepas dan terlempar ke belakang, seperti kena hembusan angin yang kuat, sampai tubuh saya ikut terdorong ke belakang.  Padahal bu Indah kelihatannya tenang saja... ", katanya padaku, mungkin yang dia maksud aku kelihatan tenang saja itu  dia melihat aku kok tidak mengerahkan tenaga sama sekali.  Ya, memang aku kan hanya memindahkan energi yang Allah perkenankan terkumpul di tanganku kepadanya, hanya memindahkan dan mengisi.  Aku juga tidak mengusir hal-hal buruk yang sedang menimpanya, aku tidak memerangi 'sesuatu' yang bersarang di tubuhnya, bahkan aku tidak tahu bila dia kena guna-guna.

"Energi murni alam semesta itu sifatnya ikhlas, suci, putih, halus lembut tapi kuat dan luas.  Bila energi ini mengisi seseorang, maka energi yang berlawanan dengan sifatnya akan menyingkir dengan sendirinya dan dengan rela.  Itulah mengapa ibu merasa banyak yang terlepas.  Tapi syaratnya si penderita harus ikhlas, karena alam semesta itu sifatnya ikhlas, bisa masuk ke orang-orang yang ikhlas pula ", kataku menjelaskan.  Wanita itu lalu bercerita bagian-bagian tubuhnya yang lain yang selalu merasa kesakitan, diantaranya di bagian dada dan punggung yang seperti tertancap pisau yang besar.

Aku memintanya untuk bilang pada Allah bahwa dia ikhlas dengan segala cobaan yang berlaku pada dirinya , karena cobaan itu telah membuatnya kuat.  Aku juga menyuruhnya bilang pada Allah bahwa dia memaafkan semua orang yang telah menyakitinya termasuk orang yang membuatnya kesakitan seperti ini.

Wanita ini menjalankan semua intruksiku dengan amat baik, hingga aku bisa menstransfer energi lagi sampai tiga kali, dan dia mengatakan bahwa semua 'benda asing' di tubuhnya telah hilang.

"Sebelumnya saya merasa bahwa saya bukan saya, seperti ada yang mengendalikan dan membisikkan hal-hal buruk.  Sekarang alhamdulillah sudah ringan, sudah kembali menjadi diri sendiri", katanya.

Aku berpesan agar dia menjaga perasaan ikhlasnya, inilah cara agar hal-hal negatif itu tidak kembali lagi, karena orang ikhlas tidak bisa diganggu syetan, apalagi dimasuki energi jahat.

Bagiku ini adalah pengalaman pertamaku 'dipakai' Allah menolong orang yang kena guna-guna.  Guna-guna atau sihir memang ada kok, bukankah Allah menyebutnya  di al qur'an ? bahkan Nabi Muhammad saw pernah kena sihir.  Jadi bagi yang belum pernah mengalami atau belum pernah melihat sihir/guna-guna, bukan berarti itu tidak ada, pengalaman kita saja yang terbatas.

Dari pengalamanku dengan adik pelangganku ini, aku jadi tahu bahwa kesembuhan seseorang dari sakit fisik atau non fisik/guna-guna amat dipengaruhi oleh tingkat keikhlasan si penderita. Apalagi bila menggunakan cara tranfer energi seperti yang kulakukan. Energi murni alam semesta yang sifatnya ikhlas, akan mudah masuk ke tubuh orang yang ikhlas pula.  Bila tubuh sudah terisi energi ini, maka tidak perlu mengusir atau memerangi hal-hal negatif yang menjadi sumber penderitaan, karena hal-hal negatif itu akan menyingkir dengan sendirinya dan dengan rela.

Energi yang ada di tubuh kita inipun adalah bagian dari energi alam semesta, di level quantum hal ini sesuai dengan hukum keterkaitan, yaitu keterkaitan antara energi kuanta di alam semesta (baca buku Quantum Ikhlasnya Erbe Sentanu).  Dengan hukum keterkaitan quantum, untuk memperoleh kesembuhan dari sakit terutama sakit non medis, modalnya adalah memperbanyak mengingat Allah dan ikhlas, maka tanpa diminta kita bisa mendapat aliran energi yang kita butuhkan.  Tidak mutlak memerlukan terapist, kukira untuk kasus yang berat-berat saja yang membutuhkan bantuan ahlinya . 

Aku pernah mengalami, saat masih SMA pernah kena guna-guna yang membuatku  merasa ada yang meremas-remas otakku. Awal kejadiannya lewat sebuah mimpi buruk, aku merasa ada sebongkah 'benda berat' dimasukkan (lebih tepatnya dijejalkan dengan kuat) dari atas kepalaku, aku langsung terbangun dan merasakan sakit yang aneh di kepala.  Hebatnya penderitaan itu membuat ibu dan guru-guruku membawaku ke kiai, tapi penderitaanku tak kunjung selesai.

Berakhirnya sakit kepalaku itu setelah aku berusaha mendekatkan diri pada Allah, ikhlas, selalu suci/ selalu dalam keadaan wudhu, dan rajin berdzikir sampai seolah tenggelam dalam dzikir.  Lewat mimpi pula aku merasa benda yang dulu dijejalkan ke dalam kepalaku itu keluar, akupun merasa bebas sakit kepala hinga kini. 

Dari pengalamanku itu, aku yakin bahwa sihir bisa ditangkal dengan ijin Allah oleh diri kita sendiri dengan kekuatan ikhlas.  Andai saja kita berobat, sehebat apapun terapistnya, bila diri kita sendiri masih belum ikhlas dan menyimpan banyak hal negatif di pikiran dan hati kita, maka kita masih bisa kena lagi.

Siang itu kedua tamuku pulang dengan wajah berseri, apalagi si adik yang tampak lebih segar dan cantik bila dibandingkan dengan saat dia datang tadi. Akupun melepas kepergian mereka dengan penuh syukur dan bahagia. Bahagia karena Allah telah memilih dan menggunakanku untuk menolong salah seorang hambaNya.

Kamis, 15 Maret 2012

Agar Terhindar Dari Syetan

1. Berdoa minta perlindungan Allah
QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 36
[3:36] Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk


15. QS. An-Nahl [16] : ayat 98
[16:98] Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

2. Mencari karunia dan rahmat Allah
QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 83
.........Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).

3.Beriman dan bertawakal
16. QS. An-Nahl [16] : ayat 99
[16:99] Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.

QS. Sabaa' (Saba') [34] : ayat 20
[34:20] Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman
QS. Sabaa' (Saba') [34] : ayat 21
[34:21] Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.

4. Jangan jadikan mereka pemimpin
17. QS. An-Nahl [16] : ayat 100
[16:100] Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.

5. Jangan jadikan mereka penolong
21. QS. Al-Kahfi (Al-Kahf) [18] : ayat 51
[18:51] Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

6. Jadilah orang yang ikhlas
QS Al Hijr[15:39] Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
[15:40] kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".

Selasa, 13 Maret 2012

Kisah Sepotong Keinginan

Sahabat,
yang hendak aku sampaikan kali ini adalah sesuatu yang sangat lembut, yang hanya bisa difahami oleh hati yang lembut.  Kumohon, marilah kita meminta perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk dan marilah kita memohon agar Allah membukakan pintu hikmah dan pemahaman.

 Dalam sebuah kesempatan berbincang dengan cak Edy Yusuf, beliau mengatakan bahwa syetan datang lewat pintu keinginan. Saat itu aku hanya meraba-raba, apa maksudnya? Rasanya aku kurang faham.

QS. Al-Hajj [22] : ayat 52
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

Walau kurang faham, aku suka ingat kata-kata cak Edy bila sedang punya keinginan, karena itulah lama-lama aku jadi mengerti.

Bagaimana keinginan itu menjadi salah padahal keinginan itu baik?  Contoh sederhananya begini : seorang wanita ingin cantik, wajar bukan? dan rasanya semua wanita selalu ingin disebut cantik, letak salahnya yaitu bila keinginan menjadi cantik membuat seorang wanita melakukan berbagai cara yang membuatnya tidak peduli apakah caranya itu menyalahi aturan agama atau tidak. 

Gara-gara ingin cantik pula dia mencukur alisnya, ini dilarang agama karena secara tidak langsung dia 'protes' dan tidak menghargai pemberian Allah.  Lebih parah lagi gara-gara ingin cantik dia melakukan operasi plastik dan suntik silikon yang membahayakan.

Pernah aku membaca di sebuah majalah wanita, seorang wanita yang wajahnya berubah menjadi aneh dan menderita kesakitan yang luar biasa gara-gara suntik silikon.  Berkaca pada kisah ini, kita jadi mengerti bahwa dibalik keinginan menjadi cantik, syetan menghendaki kehancuran bagi manusia......

Ingin cantik juga bisa menjadi sebuah jebakan syirik yang halus sekali.  Saat seseorang ingin terlihat cantik, dia bisa jatuh dalam keinginan untuk mendapat pujian dari manusia, padahal semestinya kita menjadikan penghargaan dari Allah sebagai tujuan kita melakukan sesuatu.  Ingin mendapat pujian dari manusia itu namanya riya' dan itu adalah syirik yang tersembunyi.

Lantas bagaimana dong cara kita mengelola perasaan ingin cantik?  Kalau Indah nih yaa, aku ingin cantik juga, suka berdandan juga ... kadang-kadang tapi hihihi, kalau sedang tidak malas....  Aku meniatkannya untuk merawat karunia Allah yang berupa wajah cantik (hmmm, ayo bilang kalau aku narsis!!! kujawab,  bukankah semua ciptaan Allah itu indah?).  Selain untuk merawat, aku juga ingin menyenangkan orang lain, ya suamiku, anak-anak, karyawan dan pelangganku.  Tentunya mereka lebih suka melihatku rapi dan cantik daripada melihatku 'kumut-kumut'. Ya kan?  Siapapun orangnya, akan lebih nyaman berhubungan dengan orang yang bersih, rapi dan keren.  Hanya untuk membuat orang merasa lebih nyaman saja..... boleh kan?

Itu hanyalah salah satu contoh bagaimana syetan masuk lewat pintu keinginan, contoh lainnya bisa diperbanyak sendiri dengan 'uji coba di lapangan'.  Coba amati setiap kita punya keinginan, kadang kita disergap ragu dan khawatir, kita suka bertanya-tanya apakah keinginan itu bisa tercapai?  Menghidupkan rasa khawatir di hati manusia itu adalah pekerjaan prof. dr. syetan..... Jadi ya jangan khawatir......

Trus bagaimana dong cara kita mengelola keinginan? bukankah setiap orang punya keinginan bahkan tidak hanya satu keinginan, melainkan beribu ribu.....  Yaa, pasrahkan saja keinginan itu kepada Allah, memasrahkan yang berhasil adalah setelah pasrah, kita jadi tidak dibebani keinginan itu lagi alias bebas dari keinginan. Yakin keinginan itu sudah di tangan ahlinya yaitu Allah Al Mujib Yang Maha mengabulkan doa.

Jangan dilupakan untuk membaca taawudz (audzubillahiminasyaitonirrajiim) mohon perlindungan diri kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk,  saat merasa ada sesuatu yang salah dalam diri kita, atau baca saja taawudz sewaktu-waktu, karena syetan setiap waktu menyerang kita dari berbagai penjuru.  Dari Surat Al Hajj ayat 22 yang tertulis di atas secara tegas dinyatakan bahwa Allahlah yang menghilangkan apa yang dimasukkan syetan, jadi jangan pernah merasa bisa melawan syetan.

Bagi yang sudah terampil mengelola perasaan dekatnya dengan Allah, secara otomatis hatinya bisa mengenali apakah keinginan itu ditunggangi syetan atau tidak.  Hatinya juga bisa mensinkronkan keinginannya dengan keinginan Allah, sehingga apa yang dilakukannya dan diinginkannya hanyalah kehendak Allah terhadap dirinya dalam perannya di alam semesta.  

Senin, 12 Maret 2012

Menikah ??? Siapa Takut? (3)

Kepada Siapa Kita Menjatuhkan Pilihan?

Dulu sewaktu masih gadis, aku sering bermohon pada Allah untuk dikaruniai jodoh yang kunyatakan secara terperinci persyaratan lelaki yang aku inginkan.  Seperti sederet chek list ....... hmmm, diantaranya aku menginginkan lelaki yang penyabar dan penyayang, seiman dan bisa menjadi pembimbingku dalam hal agama.

Tahukah bagaimana jodoh yang dikirim Allah untukku? Dia seorang lelaki yang penyabar dan penyayang, berpembawaan kalem tapi ...... dia bukan islam dari lahir, bahkan orang tuanya non muslim saat itu ..... sempat terbersit di pikiranku, bagaimana dia bisa menjadi pembimbingku dalam agama bila baca al qur'an saja gak lancar?

Tapi herannya, dia memenuhi semua persyaratan lelaki muslim yang sebenarnya.  Saat aku membaca di sebuah buku tentang bagaimana kriteria seorang calon suami yang selayaknya dipilih seorang gadis muslim, dia memenuhi semua kriteria. Sebaliknya seorang 'pengagum' lainnya yang suka sekali menyitir ayat-ayat al qur'an dan hadits, sikap dan tingkah lakunya malah jauh sekali dari Islam.

Tentu saja aku memilih lelaki yang bernama Hary Susetyo, yang karena gak pernah ngaji waktu kecilnya membuat  bacaan al qur'annya masih terpatah patah, tapi sikap lahir dan batinnya al qur'an banget.....  Dan kenyataannya, lelaki inilah yang membimbingku untuk semakin benar dan baik dalam beragama. 

Berdasarkan 'sejarah' ku menemukan 'lelaki pilihan Allah' itu, pandanganku menjadi lebih luas tentang makna 'lelaki saleh'.  Karenanya kepada putriku Zelika aku berpesan agar memilih lelaki yang ikhlas, tulus dan berhati baik. Calon menantuku terlebih dulu harus lulus 'fit and proper test' (.... hehehe..) dalam hal keikhlasan.

Setiap orang punya kriteria yang berbeda dalam hal menentukan pendamping hidup, ada yang menikah karena kecantikan/kegantengan , karena keturunan, karena kekayaan/hartanya dan karena agamanya.  Yang paling dianjurkan adalah menikah karena agamanya (Al Hadits).

Yang dimaksud dengan bagus agamanya itu belum tentu orang yang pandai melantunkan ayat al qur'an, banyak hafalan haditsnya, penceramah atau ustadz.....  Boleh jadi orang yang bagus agamanya itu adalah seorang mualaf seperti yang kualami.  Karena bila menyangkut agama, yang lebih penting adalah penerapan agama dalam kehidupan, dalam pikiran, hati dan perilaku kita.

Bagaimana cara mengenali orang yang bagus agamanya? Secara nyata bisa dilihat melalui akhaknya dalam keseharian seperti : ketaatannya pada Allah (shalat, puasa, zakat dan sedekahnya), berbakti dan hormatnya pada orang tua, rendah hati, tidak mudah marah atau terpancing emosi, pemaaf, mudah memahami orang lain, menepati janji, sabar dan tulus, setia kawan dan suka menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan, penyayang, teguh pendirian.

Bagaimana cara mendapatkan orang yang bagus agamanya? Jurus paling jitu untuk mendapatkan karunia Allah yang satu ini adalah berdoa memohon kepada Allah, seperti yang aku lakukan.  Setelah berdoa, pasrahkan, tinggal menunggu 'jodoh kiriman Allah' datang mewarnai hidup yang amat indah ini.

Kehidupan rumah tangga yang didasarkan karena ibadah kepada Allah itu indahnya melebihi indahnya tari Oleg Tamulilingan yang kusunting dibawah ini. Selamat menonton yaaa......


(Bila ada yang bertanya di dalam hati, kok tari Bali??? Memang Indah seorang muslimah, tapi suka tari Bali, bahkan aku bisa menarikan beberapa tari Bali termasuk Oleg Tamulilingan.  Dan aku merasa tidak menyalahi keislamanku, kan Allah menciptakan manusia berbangsa bangsa dan bersuku suku untuk saling kenal mengenal? buka Al Qur'an Surat 49 ayat 13. Bila merujuk pada ayat ini, kebudayaan Islam itu adalah kebudayaan yang ada di seluruh dunia, yang lebih mulia diantara semua itu  adalah yang paling taqwa (bukan yang paling 'padang pasir') . Taqwa itu apa? hihihi.... jadi panjang dong ceritanya!!, cari aja di tulisan Indah di blog ini tentang taqwa)

Daniel Sahuleka, Susi dan Kepedulian Sosial



Lagu itu terkenalnya di tahun 80-an, saat  aku duduk di bangku SMA.  Lagu yang kusuka dan mengingartkanku pada seorang sahabat.

Namanya Susi, entah dimana dia sekarang.  Saat awal-awal masuk SMA aku bertemu dan akrab dengannya, kami pernah duduk sebangku.  Setelah itu kami tak pernah sekelas, tapi masih akrab bila bertemu saat mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.

Pernah suatu kali, menjelang masuk kelas, Susi ketinggalan sesuatu yang penting di rumah yaitu alat bantu dengar.  Ya, Susi ada gangguan pendengaran, dia selalu membutuhkan alat bantu dengar.  Kasihan, akupun menawarkan diri untuk menemaninya pulang mengambil alat penting itu.  Tak kusangka, Susi menitikkan air mata, dia bilang terharu ..... Oh, padahal aku merasa biasa saja, bukankah sahabat selalu berredia menemani dalam kesulitan? lagipula rumah Susi tidak jauh.

Susi suka nyanyi lagu "Don't Sleep Away This Night"nya Daniel Sahuleka, walaupun suaranya biasa saja, membuatku selalu mengingatnya bila mendengar lagu itu.

Kenanganku tentang Susi, kenangan tentang sepotong kebaikan yang bagi si pemberi kebaikan merasa biasa saja, tapi bagi yang menerimanya amat luar biasa.  Mungkin karena hatinya yang halus, yang selalu menghargai kebaikan orang lain sekecil apapun itu.

Bila manusia saja bisa selembut Susi, bagaimana dengan Yang Maha Lembut dan Maha Mensyukuri ?

Maha Lembutnya Allah, akan selalu melihat dan merasakan kebaikan hambaNya sekecil apapun, walaupun kebaikan yang terselubung di dalam hati yang tak pernah terungkap, yang dirinya sendiripun tak menyadari bahwa itu kebaikan.  Barangkali  berupa ketulusan cinta kasihnya pada seekor nyamuk atau lebih kecil dari itu ....

Sayangnya di masyarakat aku menyaksikan banyak orang membatasi kebaikan, ada lo yang berpikir bahwa berbuat baik itu ya menolong anak yatim, fakir miskin, dhuafa, pondok pesantren, bencana alam ..... dll. 

Padahal orang kayapun memerlukan pertolongan, pengusaha pun memerlukan kebaikan orang lain, temanpun memerlukan bantuan ..... Intinya tak ada orang yang tidak membutuhkan pertolongan orang lain.  Tentu saja menolong orang kaya tidak sama caranya dengan menolong orang miskin.  Kita hanya perlu peka terhadap kebutuhan orang lain, lalu memanfaatkan peluang untuk berbuat baik itu karena Allah.

Dulu pernah kualami, saat berusaha mengembangkan batik, aku merasa masih kurang tahu seluk beluk membatik dan membutuhkan lebih banyak ilmu membatik. Karenanya aku menghubungi temanku yang ahli di bidang ini, maksudku mau belajar.  Selain pengusaha batik, temanku ini berjuang di jalan Allah dengan mendirikan yayasan yang bergerak untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa.  Aku pikir, dia pasti berjiwa sosial, pasti tidak pelit ilmu.

Ternyata dugaanku meleset, si teman tidak merespon permintaanku untuk belajar membatik padanya. Aku tak pernah tahu apa yang ada di pikirannya, mungkin dia pikir seorang pengusaha sepertiku bukanlah target untuk berbuat kebaikan, barangkali dia berpikir bahwa berbuat baik itu ya menyantuni anak yatim, fakir miskin dan sebangsanya.... itu thok.  Padahal di balik proyek batikku, ada janda dan anak-anak yatim juga .......

Inginkah anda dan orang-orang terkasih menjadi orang yang punya kepedulian sosial? ..... dimulainya dari hati yang tulus pada semua orang.  Dimanapun dan pada siapapun kita mampu berbuat kebaikan, tangkap peluang itu dan kerjakan karena Allah.  Ikhlas karena Allah berarti tanpa mengharap balasan dari manusia, bahkan tanpa mengharap pahala,  karena merasa Allah sudah melimpahi anda dengan banyak hal. Lakukan kebaikan karena anda mensyukuri segala limpahan karunia yang tak terhitung yang Allah anugerahkan kepada anda.


 

Jumat, 09 Maret 2012

Menikah ??? Siapa Takut ? (2)

Persiapan Menikah

"Memangnya untuk menikah harus siap apa saja sih buk?", sebuah pertanyaan yang disusul sebuah pernyataan :" Padahal bila menikah, berpegangan tangan saja bisa menggugurkan dosa-dosa", kata Zeli.

Aku sendiripun tak tahu apa yang dipikirkan orang-orang ketika aku dulu menikah di usia muda, masih kuliah dan masih 20 tahun.  Sama seperti pertanyaan yang dilontarkan ke Zeli ;"Memangnya kamu sudah siap menikah?".

Bila yang dipikirkan orang siap secara mental,yang disebut siap mental itu ukurannya apa?  Bila yang dipikirkan orang siap secara finansial, maka harus al qur'an dan hadits yang menjawabnya, dan ini nih jawabannya :

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.  Jika mereka miskin, maka Allah akan mengkayakan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas(pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nuur 32)

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah :  .Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b.Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda/ pemudi yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

“Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits)

Menurutku, yang namanya siap secara mental itu begini penjelasannya : saat seorang gadis / jejaka merasa tidak bisa menghindari 'runtang runtung' dengan kekasihnya, maka dia sudah 'wajib siap mental' untuk menikah. Gak usah pacaran bertahun-tahun, pacarannya setelah menikah saja... enak kan? Bila sudah merasa mantap ya menikah saja, bila belum mantap ya coba diistiharahi. Bila istiharahnya menunjukkan bahwa dia bukan calon pendamping kita, ya mohon pada Allah untuk diberi kekuatan dan jalan untuk berpisah.

Menata niat di hati itu yang penting, niatkan karena Allah dan mencari ridhaNya dan menjauhi laranganNya.

Setelah niat yang benar, belajarlah tentang hak dan kewajiban suami istri .... yang ini bisa learning by doing kok.  Pasti ada salah-salahnya selama berhubungan dengan pasangan dan ini wajar karena namanya dua orang yang amat berbeda, pasti membutuhkan penyesuaian diri.  Disini perlunya cinta kasih, memaafkan dan saling memahami untuk merekatkan hubungan, sebuah seni berumah tangga yang asyik.

Jangan sampai terlupakan  memohon perlindungan Allah dari syetan yang terkutuk untuk pasangan yang menikah dan anak keturunan mereka.  Sebagaimana doa rasulullah untuk putri dan menantunya, Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.

(bersambung)

Menikah ??? Siapa takut ? (1)

Zeli menikah tgl 4 maret lalu dengan acara yang sederhana. Kedengarannya terlalu cepat Zeli menikah, dia masih kuliah, masih berumur 20 tahun dan penampilannya masih kayak anak SMP.

"Buk, teman-teman pada bilang, memangnya kamu sudah siap menikah?  Zeli gak bisa jawab, emangnya apa sih buk yang perlu dipersiapkan untuk menikah?"  pertanyaan Zeli ini membuatku tidak bisa jawab juga.

Aku dan ayahnya yang menyuruhnya menikah cepat. Zeli banyak yang naksir dan berusaha mendekatinya, tapi Zeli sendiri belum menentukan pilihan sampai aku membantunya untuk melakukan 'fit and proper test' ..... hehehe..... secara rahasia tentu saja. Beberapa kali mas Gan (nama suami Zeli), lulus uji fit and proper test ala Zeli, tapi belum juga Zeli bisa menjatuhkan pilihan sampai Allah membantunya lewat peristiwa sakitnya dia 4 bulan yang lalu.

Zeli sakit sampai gak bisa bangun selama 5 hari.  Dari peristiwa itu Zeli bisa menilai siapa diantara pengagum-pengagumnya yang tulus memperhatikan dan peka terhadap kebutuhannya.

Saat aku menengoknya di akhir tahun lalu , aku melihat mesin jahit Zeli berubah jadi pink.
"Ini kerjaan temanku, sebagai hadiah ulang tahun Zeli, katanya dia tidak punya apa-apa untuk diberikan ke Zeli, jadi dia ngecat mesin jahit dan almari Zeli dengan warna kesukaan Zeli, pink ", kata Zelli.  Aku langsung bilang ,"Wow!!! romantis banget!". Aku rasa teman yang disebut Zeli ini bukan sekedar teman biasa.

Sebagai orang tua, aku melihat banyak tanda-tanda yang menunjukkan Zeli punya hubungan khusus dengan si teman yang kata Zeli membuatnya tidak tertarik lagi melihat cowok seganteng apapun.




Zeli (berkerudung putih) semasih jadi sukarelawan merapi, suami Zeli teman sesama sukarelawan yang duduk di atas motor.

Aku menyuruhnya shalat istiharah dan Zeli nurut lalu bilang sudah mantap, Zeli  merasa petunjuk Allah dialah calon pendamping Zeli.  Ayahnya menyuruhnya menikah dan Zeli bilang ke cowok itu bila ayahnya menyuruh mereka berdua menikah saja, si cowok spontan mengungkapkan persetujuannya. 

Seminggu setelah pembicaraan itu Zeli dilamar dan tiga minggu setelahnya terjadilah pernikahan suci itu.
Rasa haru dan bahagia melihat gadis kecilku dulu sudah dewasa dan dipinang seseorang ......



Sebenarnya sebagai ibu ingin sih memeriahkan pesta pernikahan anak sayangku ini dengan lebih meriah, di gedung misalnya, dengan dekorasi yang wah.... seperti pernikahan zaman sekarang. Tapi, aku musti lebih menempatkan contoh dari Nabi sebagai acuanku dalam menyelenggarakan pernikahan anakku. Rasul menikahkan putrinya Fatimah dengan upacara yang sederhana saja, karena aku mengidolakan beliau dan putrinya, maka akupun mencontek mereka.

Akad nikahnya berlangsung pagi di butik dengan disaksikan oleh sanak famili terdekat dilanjutkan walimatul ursy, sorenya habis maghrib kami mengundang para tetangga se RT untuk syukuran / kondangan.  Sudah !!! Tidak ada acara buwuhan, tidak ada suara tape recorder yang hingar bingar layaknya orang desa, tidak ada 'kuwade'...... pokoknya serba sederhana .  Mungkin yang tidak sederhana cuma hidangannya, karena ternyata bu Kot piawai memasak ala chef hotel berbintang......  Hmmm, masakan ala chef tapi tetap hemat dan irit.... yang bisa cuma bu Kot kayaknya.....

Ada orang yang begitu heran dengan caraku menikahkan putriku, lalu kujawab saja bahwa aku hanya mencontoh kesederhanaan rasulullah.  Dan dia bilang begini :" Sebenarnya cara yang ada di masyarakat kan sudah direstui oleh para wali, tujuannya ya agar masyarakat rukun dan saling membantu ...... ".

Ganti aku yang heran, mengapa ya orang enggan mencontoh Rasul?  Apa para wali juga mengajarkan buwuhan yang membuat masyarakat banyak yang berkeluh kesah saat 'musim nikah' dan juga merestui orang yang hajatan untuk membunyikan tape recorder sampai memekakkan telinga tetangga (bahkan tidak peduli kalau ada tetangga yang sakit)?

Saat menjalankan kesederhanaan pernikahan putriku, aku mendapatkan banyak hikmah, diantaranya adalah niat tulus menikah karena Allah dan menjauhi taqrobu zina karena Allah itulah yang terpenting, jangan sampai terkendala masalah dana.  Menyelenggarakan pernikahan yang sederhana juga tidak membuat capek dan tidak menguras kantong

Sering lo aku melihat seorang pengantin wanita yang terpaksa mengorbankan shalat wajib karena dia musti dirias sejak sore, hal seperti ini semestinya tidak terjadi bila mau lebih menyederhanakan 'dandanan'. 

Apapun juga, Allah kan melarang kita bersikap boros dan berlebih-lebihan, apalagi sampai bermegah-megahan.

Saat kita berusaha untuk melakukan seperti contoh  yang Rasul lakukan, aku rasakan di hatiku bahwa beliau mengetahuinya, Allah dan RasulNya pun amat menghargai terhadap apa yang kita lakukan.  Ini lebih berharga dari pujian manusia.

(bersambung) 

Kamis, 01 Maret 2012

Brain Beauty Behavior ?

Pameran Adi Wastra yang kuikuti kemarin, membuatku melihat banyak 'putri' bertebaran.  Model-model cantik berjalan di atas cat walk, menyenangkan mata yang memandang.  Bukan hanya model-modelnya yang menarik , pengunjungnya juga lucu-lucu, bahkan orang yang sudah tuapun.  Sampai aku rasan-rasan sama Yudi :" Orang Jakarta kok chic banget ya dandanannya, sampai nenek-nenekpun modis ".

Melihat para model berlenggang lenggok, membuatku ingat 'semboyan' berbagai kontes putri-putrian yaitu brain beauty behavior. Hati jadi bertanya-tanya, memangnya brain beauty behavior sudah cukup untuk seorang wanita? 

Seorang wanita muslim semestinya berkiblat pada "miss universe" ...hmm..... maksudku ibunda kaum muslim, putri rasulullah dan wanita-wanita ahli syurga yang diceritakan dalam al qur'an. Bunda Khadijah yang kaya raya, tapi menggunakan kekayaannya untuk berjuang di jalan Allah.  Fatimah yang penuh kasih yang pernah merelakan kalungnya, satu-satunya perhiasan berharga yang dia miliki untuk menolong seorang musafir yang kehabisan bekal.  Bunda Aisyah yang cerdas yang jadi tempat rujukan para sahabat untuk menjelaskan berbagai persoalan agama.

Brain, beauty and behavior memang cukup mempesona pandangan mata manusia..... tapi apakah cukup membuat seorang wanita bernilai di hadapan Allah?  Yah, tahu jawabannya bukan?

Seorang wanita muslim mestinya mengejar keridhaan Allah, berpatokan pada al quran.  Berikut ini semestinya wanita muslim :

- beriman, memberikan harta yang dicintainya kepada yang berhak menerima, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji, sabar dalam kesempitan dan penderitaan (QS.Al baqarah ; 177)
- bertakwa yang meliputi menahan amarah, bersedekah dalam lapang dan sempit, selalu memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulang kesalahan yang sama, selalu memaafkan kesalahan orang lain dan berbuat kebaikan (QS. Ali Imran ; 133)
- berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada kerabat, anak-anak-anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, tidak sombong dan membanggakan diri (QS. Annisa ayat 36) .
-menjaga lisan dari dusta, menceritakan kejelekan orang, saksi palsu.
-menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang menahan pemberian padanya.
-menyerukan mengerjakan yang baik (ma'ruf) dan mencegah dari yang munkar (QS At Taubah ; 71)

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Sebagai wanita marilah mendidik diri sendiri untuk sebisanya menjadi wanita seperti 'ukuran al quran', sebagai ibu/bapak/orang tua, marilah kita didik anak-anak perempuan kita menjadi wanita muslimah bersadarkan al quran dan sunah.