Senin, 15 November 2021

Kepleset Guna-guna

 Semalam ada kisah horor di dalam kamarku. Di jam 11.30 awal dari kisah ini , ketika para hantu bergentayangan ... haha, biar serem aja. Saat itu ,bila  mata aku pakai merem jadi tidur dan mimpi buruk sampai ketindihen (bahasa jawa, gak tahu bahasa Indonesianya apa). Tapi kalau mata aku pakai melek, langsung kelihatan sepasukan makhluk mengerikan di bawah kakiku. Nah, jadi bingung dong mata ini. Sampai ganti posisi tidur 4 kali tetep saja begitu kejadiannya. Sementara sang kekasih hati tidur lelap di sampingku , gak tega bangunin dia. 

Aku mencoba mengakses energi murni alam untuk aku kirim ke kamarku , tapi gagal, jalan ke sana seperti terblokir dan makhluk makhluk itu semakin menggangguku, sebagian mendekati leherku hendak mencekikku. Tenang Innuri, tenaaaang.  Baiklah, aku isi saja diriku sendiri dengan kasih sayang melalui dzikir dengan perasaan tetap tenang. Ketika seluruh tubuhku  terasa penuh dengan kasih sayang, pemandangan mengerikan itupun lenyap. Ajaib.  Aku bisa menyayangi makhluk makhluk itu , memahami mereka dan apa maksud kedatangan mereka malam ini. 

"Tidak ada sesuatupun yang bisa melukai seseorang bila batinnya dipenuhi kasih sayang". Ini pelajaran pertama malam ini. 

Pelajaran keduanya, ceritanya agak panjang. 

Berawal dari beberapa hari yang lalu, aku nolong seorang teman yang mendapat kiriman guna-guna. Si teman tertolong , tapi aku yang di beberapa  malam  berikutnya mendapat serangan sampai terasa fisikku menjadi lemah.

Si saat itulah cacakku dari Ngantang bantuin aku dengan memagari aku dan rumahku dari serangan ghaib. Aku yang merasa aman , bisa tidur nyenyak di malam berikutnya. Aman damai malamku , sampai malam yang aku ceritakan di atas.

Apa pelajarannya ? Aku yang merasa aman karena dipageri cacak , itulah kesalahan besarku.  Tanpa sadar, cacak sudah menjadi berhala baru buatku. Aman ya karena Allah saja, titik gak pakai koma.  Okelah cacak sudah menolong dengan doa-doa, tapi di hatiku tidak boleh merasa aman karena doa cacak, merasa amannya harus karena Allah , the one and only. Ini halus sekali saudara saudara, sehalus kerudung sutraku yang lagi kucel karena malas aku setrika 😁. 

Senin, 27 September 2021

Dialiri-Mengaliri


#innuriinspirasi #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Saat melakukan meditasi melintasi lapisan demi lapisan kesadaran,  setiap orang punya pengalaman yang berbeda.  


Yang penting untuk diperhatikan adalah sikap tubuh yang rileks dan santai. Jangan ada ketegangan di otot-ototnya, mesti dirilekskan dahulu. Dan jangan mengharapkan atau menargetkan sesuatu. Itu tips dari pak Hans. 


Versi Innuri sih ditambah sikap hati yang "bersedia" dialiri apapun juga dari Allah.


Yang sering aku rasakan, dialiri kasih sayang Allah,  lalu mengalirkan kasih sayang itu ke semuanya.  Ini rasa yang damai sekali, indah dan luar biasa.  


Terkadang rasa itu bisa bertahan beberapa lama setelah meditasi,  dialiri dan mengaliri.


Rasa itu yang membuat kita bisa berwelas asih (compassion)  secara natural ke sekeliling kita, menyebarkan kebahagiaan yang semakin membahagiakan diri sendiri. 


Tapi rasa apapun yang kita rasakan selama dan setelah bermeditasi,  itu selalu pas dengan yang kita butuhkan kok. Ini pengalaman Innuri.  Bagaimana dengan kalian?  


Cerita Lapisan Kesadaran ke-4


#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans

#psikologitranspersonal


Melanjutkan soal level kesadaran yang berlapis-lapis. 


Di kesadaran ke empat itu masih ada lagi lapisan lapisannya dalam hal kedekatan dan keintiman dengan Sang Pencipta.  


Pak Hans tidak menjelaskan secara rinci soal lapisan-lapisan di kesadaran ke empat ini.


Yang penting adalah mengalami sendiri dan melakukan meditasi setiap hari.  


Dari sharing teman teman di komunitas Eling lan Awas, ada  banyak cerita.  Ada yang mengalami perasaan menyatu dengan alam semesta,  bisa merasakan vibrasi tubuh,  ada yang hampir mengalami 'keluar dari tubuh' atau yang biasa disebut "out of body experience".


Perasaan dekat dengan Allah itu memang ada levelnya.  Innuri sendiri  pernah merasakan ketiadaan aku,  aku seperti tidak ada,  yang ada hanya Allah.  Aku bukan apa-apa dan bukan pula siapa-siapa.  


Pak Hans sendiri tidak menyarankan untuk punya keinginan dalam perjalanan spiritual.  Dijalani saja tanpa mengharapkan sesuatu.  Mengalir saja.  


Menyobek Lapisan Kesadaran ke-3


#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Pikiran itu sering menyeret kita ke sana ke mari, bila rajin mengamati pergerakan pikiran,  akan terasa banget betapa liarnya pikiran kita itu.  Meloncat , terbang,  menukik, bahkan bisa membenamkan kita  sampai susah bernafas.  


Bagaimana menjinakkannya?  caranya sederhana sekali,  cukup dengan menjadi penonton.  Menjadi penonton,  hanya menyadari,  menyaksikan saja pergerakan manas,  boleh mencatat di hati dan memberi nama untuk emosi dan pikiran yang muncul.  


Bila terbiasa meditasi,  menempuh perjalanan ke dalam di kesadaran ke tiga , maka lama-lama kita akan bertemu dengan akarnya.


Innuri ambil contoh bagaimana boneka Doraemon itu telah menyeret-nyeret dalam kenangan manis saat Alni kecil,  lalu berusaha memunculkan cemburu saat Alni ternyata lebih menyukai boneka owl yang dibelikan kakaknya.  Nah,  apa yang terlihat sebagai akarnya di sini?  Ego!  


Bila saat meditasi muncul rasa sakit,  telusuri terus rasa sakit itu berasal dari mana, sobek terus dan terus sampai mentog apa yang mendasari pikiran dan perasaan itu.  Rata-rata sumber penyakitnya adalah keinginan dan ego.  


Semua itu cukup disadari saja, tanpa menilai dan menghakimi.  


Proses itulah yang dinamakan introspeksi diri,  dalam Islam dinamakan muhasabah. 


Memang ada rasa sakit yang muncul bila masalahnya berat dan gede,  tapi keberanian kita menghadapi dan menyadari semua perjalanan kesadaran itulah yang akan menghapus segala rasa sakit dan memberi pencerahan buat kehidupan kita.



Rabu, 08 September 2021

Lapisan Kesadaran

 Lapisan Kesadaran

#innuriinspirasi 


Sebelum menempuh perjalanan menembus diri terdalam melalui lapisan-lapisan kesadaran dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal , kesadaran ke 0 (sebutan Innuri aja), adalah kesadaran bahwa kita mempunyai higher self yang tertutup oleh gerombolan pikiran, perasaan dan emosi (disebut manas) yang bekerja berdasarkan makanan dari gudang memori.  Bagaimana cara menyibakkan tutup (hijab) manas ini, salah satu caranya adalah dengan "menyadari", sederhana sekali.  


Baik, ini level kesadaran manusia secara umum :

1. Menyadari aliran pancaindra ke obyek

2. Menyadari aliran manas ke pancaindra

3. Menyadari aliran pikiran perasaan dan emosi di dalam manas

4. Menyadari aliran kesadaran yang menyadari semuanya


Manusia kebanyakan, kesadarannya baru sampai ke 1 dan 2.  Kesadaran ke 3 dan ke 4 hanya dijalani oleh orang-orang yang sengaja menempuh jalan spiritual. 


Baik. Difahami dulu ya level kesadaran tersebut,  kalau masih bingung, besok InsyaAllah juga tambah bingung ... hihi, besok InsyaAllah Innuri kasih contohnya deh.  Sekarang mau bangunkan si cantik Alni, soalnya hari ini dia sekolah offline. 


Contoh Level Kesadaran

#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Kesadaran 1

Aku sadari aliran panca indra ke obyek.

Contoh, Innuri sadar mataku sedang melihat boneka Doraemon di kursi. 


Kesadaran 2

Aku sadari aliran manas ke obyek.

Innuri menyadari ada rasa senang melihat boneka itu masih utuh. 


Kesadaran 3

Aku sadari aliran pikiran perasaan dan emosi di dalam manas. 

Innuri menyadari kenapa ada rasa senang mengalir, lalu menyadari bila ada pikiran menarik memori keluar saat boneka itu dibeli ketika Alni masih kecil,  kini dia sudah anak SMK, tapi boneka itu masih utuh, hanya kehilangan kalungnya saja.  Aku menyadari ada rasa haru mengingat betapa waktu berlalu begitu cepat.   Aku menyadari pikiran terus menarik ke sana ke mari,  Alni sudah tidak lagi suka memeluk boneka itu, jadi kerap kali boneka itu terabaikan.  Aku sadari pikiran terus bermain,  kini Alni lebih suka boneka burung hantu yang dibelikan Zeli,  kakaknya.


Kesadaran 4

Kesadaran Murni

Aku sadari adanya kesadaran yang menyadari semuanya.


Innuri yang sejati menyadari Innuri yang sudah menyadari bila di dalam dirinya  ada aliran kesadaran saat dia sedang menatap boneka Doraemon. 


Di level 4 ini higher self-nya Innuri sudah berhasil keluar dari tutupan manas,  sehingga dia bisa melihat jernih Innuri yang sedang berkesadaran.  Di level 4 ini Innuri sudah tidak lagi ditarik-tarik oleh pikiran perasaan yang bermain di atas memori.  Rasa senang atau haru tidak menguasai dirinya lagi,  rasa yang muncul adalah paduan rasa damai, tenang, cinta kasih dan bisa melihat Allah yang Maha Kasih yang menggerakkan semuanya,  aliran kasih sayang Allah seperti terlihat nyata di setiap hal dan setiap momen. Rasa yang aku sebut lebih dari bahagia. 


Pada level 4, diri sejati hanya sebagai penyaksi,  witness.


Masih ada sambungannya nih, InsyaAllah besok ya.

Senin, 06 September 2021

Antara Self dan Ego

 Antara Self dan Ego

#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Ego itu bisa macam-macam penafsirannya sesuai konteks kalimatnya.  Dalam bahasan kali ini ego dalam arti diri yang palsu,  self itu diri yang asli atau diri sejati.  Pertanyaannya adalah siapakah saya?  


Diri yang palsu itu dirimu yang ketempelan sama pikiran,  perasaan dan emosimu yang bergerak dengan makanan yang berasal dari gudang memori.  


Diri aslimu adalah dirimu yang stabil,  yang tidak terpengaruh oleh semua itu. 


Jadi kita semua punya 2 diri ya?Orang bijak itu sudah ketemu sama Self-nya , sedangkan kita,  Innuri dan kamu-kamu,  kadang ketemu kadang nggak,  kayak pacaran yang putus nyambung gitu deh.  


Kalau berhasil ketemu sama Self itu rasanya enaaak sekali, nyaman,    pokoknya rasanya melebihi bahagia.  Bayangkan bertahun-tahun gak ketemu sama kekasih,  ketika ketemu rasanya senang,  membuncah kebahagiaan.  Nah,  ketemu sama Self itu rasa bahagianya jauuuuuh melebihi itu, rasa di atas bahagia. Kalian gak perlu membayangkan deh,  enakan mengalami sendiri. 


Untuk ketemu Self,  mau tak mau ya mesti berani melakukan perjalanan ke dalam,  menempuh rasa sakitnya,  melintasi kesadaran yang berlapis lapis. 


Besok saja ya kalau Innuri longgar aku tulis tentang kesadaran yang berlapis-lapis itu. 

Individuasi Diri

Masih dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal lanjutan kemarin tentang #alambawahsadar


Individuasi diri itu proses puncak dari perjalanan menuju jiwa terdalam.  Ketika manusia sudah sampai ke Self atau diri sejatinya. 


Diri sejati itu diri yang sudah tidak direcoki oleh memori yang mengganggu yang tersimpan di gudang memori, baik di wilayah bawah sadar atau di  ketidaksadaran.  Memorinya masih ada,  tapi energinya sudah tidak mengganggu lagi, ya cuma memori.


Dari memori yang gede gede sampai yang seujung kuku kutunya rambut Innuri... Eh... Hari gini punya kutu?  Nggaklaaaah 😂. 


Orang yang sudah mengalami Individuasi diri itu gak punya galau sedikitpun lagi,  jiwanya memancarkan cahaya karena sudah terkoneksi terus menerus dengan sumbernya sumber cahaya, Sang Maha Cahaya.  Kalau dalam Islam disebut orang yang makrifatullah. Orang yang sudah manunggaling kawula-gusti.


Masalahnya adalah bagaimana bersih-bersih memori dari ketidaksadaran yang kita aja gak tahu isinya apa?  


Merasa sudah bersih?  Eits ... Tunggu dulu.  Apakah sudah tidak ditarik-tarik emosi,  pikiran,  perasaan yang bermain-main di atas memori-memori itu?  


Jadi ya bersambung aja deh, biar angin merindukanku ... (hihi,  sok puitis Innuri soalnya habis makan belaian 😅😅😅)


Menyapu Energi Memori

#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Memori itu tidak bisa dihilangkan,  selamanya tersimpan tuh,  gak kayak duit ya 😅.  Yang bisa diupayakan ya bagaimana energinya biar tidak mengganggu kehidupan lagi. 


Di dalam psikologi analisis, ini psikologi barat ya,  ada 5 cara yang semuanya butuh konselor / psikolog , Innuri gak bahas ini. 


Yang bisa dilakukan sendiri ya pakai psikologi timur, dengan meditasi.  Aku suka melakukannya setelah sholat,  duduk diam,  pusatkan pikiran di nafas.  Kalau ada yang lewat di pikiran dan perasaan,  tonton saja,  ambil jarak,  jadilah penonton untuk aliran pikiran dan perasaan itu,  sadari sedang menonton. Biasanya akan muncul memori yang terasa sakit,  disadari saja pernah mengalami memori sakit , ambil jarak,  sadari sampai memori itu lewat.  Nah,  kesadaran itu akan membuat kita tersenyum saat teringat memori yang sama,  artinya beban energinya sudah tersapu bersih,  memori ya tinggal memori, tidak membebani lagi. 


Lakukan meditasi semampunya dulu,   bila sudah terbiasa akan kuat melakukan lebih lama.  


Mudah kan? Simple but not easy.

Senin, 30 Agustus 2021

Antara Bawah Sadar dan Ketidaksadaran


#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans

tentang #alambawahsadar 


Ada yang salah dari pengertian tentang alam bawah sadar yang beredar di kalangan masyarakat. Di mana letak salahnya?  Simak ya.


Bagian sadarnya manusia, kita semua sudah tahu ya. Nah, bagian yang sering orang awam bilang sebagai alam bawah sadar itu tuh yang perlu lebih difahami lagi.  


Baik. Keseluruhan dunia batin kita dalam psichology disebut psyche atau jiwa. ,  yang meliputi bawah sadar (subconsiuos mind) dan ketidaksadaran (unconsious mind).


Jadi manusia punya dunia sadar,  bawah sadar dan tidak sadar.  Dunia sadar manusia hanya sekitar 15 % saja,  selebihnya ada di bawah sadar dan ketidaksadaran. Pembagian ini dicetuskan oleh Innuri .... Ups! 😅 Oleh Sigmund Freud, yang kemudian diperdalam oleh Carl Gustav Jung, keduanya tokoh besar di dunia psichology analisis.  


Di dalam bawah sadar, isinya memori yang mudah kita panggil.  Contohnya,  nama anak-anak,  nama kucing kesayangan, bagaimana cara masak sayur asem buat bunda-bunda, kosa kata yang kita pakai setiap hari,  cara mandi, dan silahkan ditambah dan diperpanjang sendiri. 


Di dalam ketidaksadaran ini nih yang isinya kita tidak tahu, namanya saja tidak sadar ya tidak tahu.  Tapi di sini ada memori-memori gak enak yang pernah kita tolak dan kemudian terlupakan (namanya di"represi") yang berpotensi membebani kehidupan dan memunculkan berbagai masalah dan kegelisahan hingga gangguan kejiwaan.


Kabar baiknya.  Di dalam ketidaksadaran terbagi menjadi 2, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif.  


Di ketidaksadaran kolektif ini tersimpan yang namanya Self atau Jati Diri.  Ketika manusia bisa mengakses jati dirinya maka semua masalah selesai sudah dan kebahagiaan akan mengalir terus menerus.  Proses masuk dan berhasil menemukan Self ini disebut Individuasi diri.  


Sementara ini dulu ya. Masih ada sambungannya.   Innuri mau melukis dulu. Itu tuh lukisan belum selesai sudah dipesan teman. Kalau mau pesan lukisan boleh deh,  melukis potret juga bisa loh, tapi yang aku ingin adalah melukis sesuatu di hatimu ... hihi ... norak ya Innuri 😅

Tabularasa, Humanistik, Bihavioral

 #innuriinspirasi


Menyimpan kenangan akan peristiwa hari ini, hari yang bersejarah karena hari ini rapat wali murid baru di SMK Ma'arif NU 04 Pakis Malang, Alni yang memilih sekolah ini dan memilih jurusan Pemasaran. Maunya foto bareng Alni,  tapi seperti biasa,  dia susah difoto atau diajak foto 😅, gak kayak ibunya 😂.


Memilih jurusan pemasaran karena suka melihat mbak Zeli yang jualan online dan star seller di shopee. Gitu katanya.


Jadi ingat pelajaran dari #kuliahpakhans tentang teori Tabularasa dan Humanistik.  Yang tabularasa bilang manusia itu dasarnya putih dan bisa dibentuk sesuai yang dimau oleh pendidiknya.  Yang humanistik bilang manusia itu sudah ada bakat yang dibawanya sehingga para pendidik hanya sebagai fasilitator saja untuk membantu perkembangannya sesuai bakat yang dibawanya sejak lahir.


Meskipun aku penganut humanistik saat ini, tapi anak-anakku sebelumnya sudah terlanjur dididik olehku pakai faham bihavioral, lah memang tahunya ya cara itu.  Aku dididik dengan cara itu dan mendidik dengan cara itu juga.  Bihavioral itu cara mendidik yang membentuk anak dengan menggunakan reward and punishment.  Bisa bikin trauma pada anak-anak sih.  Untuk itu aku sudah minta maaf pada anak-anakku yang sudah jenggoten 😅.


Dalam cara humanistik, orang tua dituntun untuk lebih memahami anak dan menggunakan cara sesuai kondisi anak.  Orang tua mesti lebih peka merasakan kebutuhan anak sehingga anak merasa nyaman dan bisa berkembang sesuai bakat dan minatnya.  

Minggu, 22 Agustus 2021

5 Skanda

#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psichologytranspersonal 


Skanda itu agregat atau hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. 


5 skanda dalam #psikhologyzen meliputi :


1. Badan (Panca Indra) 

2. Sensasi (Tangkapan Indra) 

3. Persepsi (Rasa suka-netral-tidak suka)  

4. Kehendak (Niat-dorongan-keputusan) 

5. Gudang Memori.


Ketika Innuri melihat (indra) ada stok kain warna merah dan warna merah putih bergaris (sensasi) maka muncul rasa suka dan pas banget nih buat bulan agustus (persepsi), lalu jadi kepingin baju cantik warna merah (kehendak), muncul niat dan keputusan untuk dijahit saja deh.  Kehendaknya gak berhenti di situ,  muncul lagi keinginan berfoto pakai baju itu. Eh muncul lagi keinginan naruh foto di IG buat kenang-kenangan. Setelah dari IG,  dishare di Fb dan muncul keinginan di-like dan dikomnentari. Haha ... lihat betapa keinginan itu gak ada berhentinya menyeret manusia ke sana ke mari.


Oh ya,  Innuri sewaktu memroses kain itu menjadi baju,  memakai semua data dari gudang memori (skanda yang ke-5) 


Nah. Dalam psikhology Zen,  untuk kehidupan yang damai dan bahagia,  5 skanda itu harus "dilihat kosong".  


Kosong dalam hal ini berarti sesuatu yang berubah (impermanent) dan tergantung pada sesuatu yang lain (interdependent).


Bila sudah bisa melihat kosong,  maka akan sampailah pada pandangan jernih dan bisa menembus ke jiwa yang abadi yang terhubung dengan Yang Maha Abadi.  Dari sana intuisi,  kebijaksanaan akan mengalir. 


Semua itu fana / tidak abadi,  pasti berakhir,  yang abadi hanya Allah.  Lihatlah Allah di balik segala sesuatu , begitu kalau ala Islam.


Innuri bukanlah aku di foto itu,  karena semua itu pasti musnah, yang abadi hanyalah jiwa.  Maka bila semasih hidup dan segar bugar ini sudah bisa melihat "kekosongan" , akan ketemu kok sama jiwa  yang abadi,  gak pakai nunggu mati dulu.  Ini rasanya enak, karena jiwa itu terhubung dengan Allah, menjalani hiduppun tertuntun oleh kasih sayangNya.  


Bagaiaman caranya biar bisa melihat kosong?  Dengan meditasi atau sholat yang khusyu. Ala budhis meditasi vipassana.  Ala islam dengan tahanuts dan dzikir.  Innuri sudah pernah menuliskannya di blog.  Silahkan dicari ya.

Sabtu, 19 Juni 2021

Cinta Yang Tak Pernah Berakhir

#innuriinspirasi 

Ternyata cinta antara suami istripun bisa salah. Ya.  Betul.  Bila cintanya berbumbu ego yang banyak tuntutan dan banyak syarat sampai memicu pertengkaran, sampai membuat salah satu pasangan atau dua-duanya  merasa  tidak nyaman dan tidak bahagia. 

Cinta itu membahagiakan, cinta itu membebaskan,  cinta itu tanpa syarat, cinta itu membiarkan rasa cinta mengalir dan menuntun, cinta itu bahagia ketika yang dicintai merasa bahagia.  

Bahkan cinta antara pria dan wanita yang bukan pasangannyapun bisa jadi benar dan sah-sah saja bila tak ada bumbu ego di sana.  Cinta tanpa ego ingin memiliki,  cinta yang membiarkan dia bahagia dengan kehidupannya, cinta yang membahagiakan si pecinta dan yang dicintainya.  

Cinta yang membawa perjalanan hati nan indah menuju keabadian cintaNya.  Itulah cinta yang tak pernah berakhir.  

Ketika kau mencintai dengan egomu,  cintamu tidak abadi dan cintamu membawa pada kehancuran, minimal kehancuran hatimu sendiri.  

Saatnya melepaskan ego dari cinta dan melatih hati untuk mencintai tanpa syarat. 

Bagaimana caranya?  Cara Innuri nih ya.  Saat aku membaca surat al fatihah,  pada bacaan basmallah,  aku terdiam dan menyambungkan hatiku sedekatnya dengan Allah yang Maha Kasih,  lalu men"download" cintaNya ke hatiku lalu aku bermohon agar cintaNya juga "terdownload" ke segenap hati para penduduk bumi dan segenap makhlukNya di alam semesta ini.  Sudah. 

Dicoba ya dan rasakanlah hatimu menjadi luas dan penuh keindahan.  




Rabu, 02 Juni 2021

Doa Sederhana Yang Menakjubkan

 "Mbak,  something happens?" tanyanya di chat.


"Tahuuuu aja", kataku. 


"Ada yang bisa aku bantu? "


"Barangkali aku cuma butuh tempat bercerita".


Lalu sorenya kepalaku terasa ringan sekali,  yang tadinya berat dengan beban yang aku tak tahu darimana sumbernya,  juga perasaan yang terbelenggu. Semua itu terlepas dalam sekejab saja.  Aku yakin itu bukan karena aku telah bercerita dan dia mendengarkanku.  Aku yakin dia telah mendoakanku. 


"Terimakasih banyak.   Doa apakah gerangan yang kamu panjatkan kepada Allah untukku? "


"Agar mbak dan keluarga bahagia dan membahagiakan", jawabnya. 


Doa dengan kalimat yang sederhana tapi diucapkan dengan ketulusan hati, sungguh luar biasa.  


Semoga dia dan keluarganya bahagia dan membahagiakan.


#innuriinspirasi

Rabu, 05 Mei 2021

Takut dan Harap

 Belajar #day24 Ramadhan 2021

Ada rasa yang setiap manusia punya,  yaitu rasa takut dan harap.  Rasa takut mendorong manusia mencari perlindungan pada sesuatu yang dia harap membuat dirinya merasa aman.


Banyak hal yang membuat manusia takut,  yang bersifat umum disebutkan dalam kitab suci dan hadits Nabi.  


Tinggal mengikuti tuntunan doa-doa,  tapi dilakukan dengan penuh penghayatan makna,  untuk memohon perlindungan dari godaan syaitan, dari perbuatan jahat manusia, dari ketuaan yang buruk,  dari apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan,  dari sifat tamak dan rakus,  dari akhir kehidupan yang buruk.  


Ada tuntunan doa yang artinya, "Ya Allah,  lindungilah aku dari apa yang aku takutkan dan apa yang aku khawatirkan".  Doa ini menyiratkan bahwa di dalam diri kita ada musuh yang membangkitkan rasa takut dan khawatir.  Rasa takut dan khawatir yang melekat akan menarik hal itu menjadi kenyataan.  Jadi musuh kita itu ternyata pikiran dan perasaan kita sendiri, yang perlu diwaspadai cara kerjanya.  Dengan memohon perlindungan kepada Allah,  maka musuh itu berkurang kekuatannya. 


 Doa yang selalu kita ucapkan di dalam sholat adalah doa mohon perlindungan dari godaan syaitan yang terkutuk.  Sedangkan dalam sebuah riwayat Nabi,  cara kerja licik syaitan bisa memasuki aliran darah, yang menyiratkan bahwa syaitan itu ada di dalam diri kita sendiri,  melekat.  Tugas kita adalah menyadari pergerakannya, kapan dia melekat dan bagaimana agar terlepas dari jeratan dan perangkap syaitan yang mengaliri aliran darah kita.  


Berdoa memohon perlindungan Allah yang disertai usaha mengamati pergerakan syaitan di dalam diri.  Hanya mengamati, bahasa kasarnya dipelototin biar dia nyingkir,  maka dia akan melemah kekuatannya.  Semua itu terjadi karena kasih sayang Allah semata-mata.


Berdoa memohon perlindungan,  itu memberi perasaan damai dan aman, juga membuat hati tunduk dan rendah, menyadari kelemahan diri di hadapan Sang Pencipta.

#innuriinspirasi 

Selasa, 04 Mei 2021

Menghadapkan Wajah

 Belajar #day23 Ramadhan 2021

Hari ini aku mau belajar lebih khusyu' saat melakukan awal ibadah, karena awal itu penting, dimulai dengan niat yang disadari sungguh bahwa aku mau menemuiNya.  Lalu ketika berwudhu dengan lebih sadar bagian tubuh yang aku gerakkan, menyadari ada air bening yang mengaliri kulitku,  menyadari ada bagian-bagian tubuh yang aku sucikan dengan air bening itu.  Ketika ini aku lakukan,  pancaran air dari kran menjadi terlihat amat indahnya !


Berdiri shalat dengan sadar,  aku ini mau menemui siapa.  Tubuh menghadap,  hati dan pikiran menghadap, seluruh kata-kata disadari dengan maknanya. Mengangkat tangan dengan mengucap takbir adalah simbol penyerahan diri. Ya Allah,  aku menyerahkan hidupku dan matiku kepadaMu. Disini aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi,  dengan penuh kerelaan hati dan tunduk patuh kepadaMu.  


Doa iftitah diucapkan dengan penuh penghayatan makna.

Menyadari setiap gerakan, ya gerakan pikiran, hati dan menyatukannya dengan makna bacaan.  


Menghadapkan wajah lengkap dengan paket komplit di dalam diri yang terdiri dari raga dan jiwa.  Tersedot dalam keindahan pertemuan denganNya membuat mata berkaca-kaca, kepala menunduk dengan otomatis yang bahasa jawanya 'ndingkluk amarikelu' , susah diterjemahkan kata ini.  

#innuriinspirasi 

Senin, 03 Mei 2021

Berkomunikasi Dengan Tubuh

 Menjadi tuan bagi tubuh kita sendiri,  bukan berarti mengharuskan tubuh patuh tanpa hak berbicara.


Belajar #day22 Ramadhan 2021

Bila bisa berkomunikasi dan mendengarkan apa kata tubuh, bisa wow banget,  menakjubkan saat bisa melihat sel-sel tubuh 

itu ternyata bisa merekam perasaan dan pikiran pemiliknya.  Dia adalah saksi yang paling jujur untuk setiap perbuatan, dia juga sabar menderita karena hawa egois manusia. Malulah pada tubuh ini bila menuruti ego terus, tidakkah punya rasa kasihan bila tubuh menjadi korban ?


Bila tak bisa menerjemahkan bahasa mereka,  cukup dengan peka terhadap sinyal yang dikirim tubuh.


Contohnya, ketika mata terasa pedih saat melihat telepon genggam,  itu sinyal istirahat, jangan dipaksa.  Ketika perut terasa perih,  itu sinyal untuk lebih memerhatikan makanan dan juga melihat ke dalam apakah ada rasa khawatir yang memicu produksi asam lambung berlebih?


Bila tidak bisa berdialog dengan tubuh,  bisa kok melakukan monolog atau berbicara 1 arah.  Berterimakasih dan minta maaf pada bagian-bagian tubuh dengan menyebutnya satu persatu.  Dilakukan sambil berbaring menjelang tidur.  


Contoh kalimatnya begini, "Mata,  terimakasih dan maaf untuk mengajakmu berlama-lama di depan lap top.  Sekarang silahkan beristirahat,  rilekskan otot-ototmu dan nikmati tidurmu.  Kaki,  terimakasih sudah menopang tubuhku dan maaf karena aku terlalu berat, tapi aku sudah berusaha diet dan makan makanan sehat, sekarang beristirahatlah dan kendorkan otot-ototmu". 


Sesekali boleh deh nanya ke tubuh untuk aktifitas yang hendak kita lakukan, misalnya, "Mata, mau nonton tivikah?".  Rasakan apa jawabannya dan hargai pendapatnya. Bila tak bisa merasakan jawabannya tak apa-apa. Atau mungkin terasa aneh bila tak terbiasa melakukannya. 


Ada lagi pertanyaan-pertanyaan sederhana yang bila disampaikan, membuat tubuh menjadi nyaman karena dihargai.  Pertanyaan itu seperti, "Apakah kamu merasa nyaman? "  Pertanyaan ini bisa disampaikan ke kaki,  tangan,  mata,  hidung,  dan lainnya. Rasakan reaksi tubuh saat diperhatikan pemiliknya seperti itu.  


Bila sedang beribadah, misalnya sedang berdzikir,  ajak juga sel-sel tubuh untuk berdzikir bersama, rasakan paduan suara dzikir di tubuh bak simphony yang indah. 


#innuriinspirasi 

Minggu, 02 Mei 2021

Mensyukuri Nafas

 Belajar #day20 Ramadhan 2021


Nabi Zakaria tidak bisa berbicara dengan manusia selama 3 hari sebagai pertanda datangnya karunia Allah yaitu kehadiran seorang anak yang bernama Nabi Yahya.  


Bunda Maryam melakukan khalwat (menyediri untuk terhubung dengan Allah)  sebelum mendapatkan karunia Allah yaitu kehadiran Nabi Isa di rahimnya.  


Nabi Muhammad melakukan tahanuts (meditasi)  di Gua Hira sebelum diangkat menajadi Nabi dan menerima wahyu Al Qur'an. 


Budha Gautama melakukan meditasi di bawah pohon sebelum mendapatkan pencerahan yang akhirnya disebarkan sebagai ajaran Budha. 


Umat muslim dianjurkan untuk melakukan i'tikaf (meditasi di masjid)  selama 10 hari terakhir di bulan ramadhan sebelum memperoleh fitri (kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan)


Idealnya i'tikaf di masjid itu untuk memperoleh suasana yang tenang dan energi yang bagus karena pancaran doa orang banyak.  Bila tidak bisa, ya bertahanuts di rumah.


Pada 10 hari terakhir bulan ramadhan aku mau melakukan tahanuts mensyukuri nafas minimal 20 menit. Dan menjaga untuk meditatif di sepanjang hari.  


Diam sejenak, posisi apa saja boleh,  senyamannya,  fokus perhatian di nafas saja,  keluar masuknya udara dari hidung.  Rasakan udara masuk melalui hidung lalu bergerak ke paru paru,  tahan sebentar lalu rasakan udara keluar melalui hidung, hembuskan pelan-pelan. Jeda sejenak sebelum menarik nafas lagi dan terus perhatikan dan rasakan.  Begitu dilakukan terus sampai hati terasa begitu damai dan nyaman. 


Pikiran diistirahatkan dulu,  tidak pakai berdzikir, hanya memperhatikan dan merasakan keluar masuknya nafas. 


Bila itu dilakukan sesuai intruksi Innuri, terus menerus sampai hati terasa damai,  akan muncul perasaan wow. Hati akan menemukan sendiri rasa syukur yang tak terhingga akan anugerah kehidupan ini, membuat hati terpaut dengan Allah dengan sendirinya.  Menjadi dzikir tanpa kata tanpa suara.  Lakukan sesering mungkin sampai suasana hati menjadi meditatif,  kedamaian dari dalam yang sering aku sebut inner peace. 


#innuriinspirasi 

Mensyukuri Pendengaran, Penglihatan dan Hati

 

Belajar #day21 Ramadhan 2021

Pendengaran, penglihatan dan hati,  sering disebut di kitab suci sebagai hal yang sedikit sekali disyukuri oleh manusia.  


Apakah mungkin karena sedikit sekali manusia yang bisa menjadi pendengar yang baik? Manusia cenderung suka didengarkan,  lupa mendengarkan. Itu lahir dari sifat ego sentris, seolah seluruh dunia berpusat pada dirinya.  Manusia seperti itu bukan aku dan bukan kamu, karena hari ini aku dan kamu belajar menjadi pendengar yang baik.


Belajar sabar mendengar orang lain berbicara sampai selesai tanpa menyela, tanpa menilai atau menghakimi,  mendengar untuk memahami.  Mendengarkan pakai hati, juga mendengarkan apa yang tak terucapkan yang bisa dibaca lewat penglihatan dari mimik wajah dan bahasa tubuh. Disini bisa sekaligus melatih mengaktifkan pendengaran, penglihatan dan hati.  


Mensyukuri penglihatan itu menikmati apa yang dilihat. Menikmati itu tidak melewatkan setiap momen keindahan dari hal yang dilihat yang dihadapkan pada diri kita. Itulah hidangan buat mata dari Sang Pemberi Kehidupan.  Jangan dilewatkan keindahannya.  Artinya kita musti fokus, pikiran jangan terbang kemana-mana, kembali  disini, saat ini, dalam keadaan ini aku bahagia.


Dan hati.  Menjaga hati untuk selalu bersih dari emosi rendah dan prasangka buruk.  Cara yang paling mudah yaitu menjadi pengamat saja,  tanpa bereaksi terhadap berbagai rasa yang mengalir di hati. Kita tidak bisa mencegah aliran rasa jengkel,  kecewa,  khawatir, sedih dan kawan-kawannya, solusinya adalah mengamati sampai rasa-rasa itu lewat karena dicuekin.  Lalu katakan pada diri sendiri,  itu bukan aku,  aku yang sejati adalah aku yang penuh kasih sayang. 


#innuriinspirasi  

Jumat, 30 April 2021

Tak Ada Seandainya

 Belajar #day18 Ramadhan 2021


Seandainya dulu aku ... , tentu tidak akan .... 

Seandainya nanti sudah punya banyak uang,  aku akan .... 


Seandainya dulu dan seandainya nanti,  bagaimana seandainya kata seandainya itu dihapus saja? 😂.


Berandai-andai untuk waktu yang telah lewat itu menggambarkan penyesalan, untuk waktu yang akan datang, itu menggambarkan panjang angan-angan.  Keduanya sia-sia,  kontra produktif dan membuat lupa bersyukur untuk hari ini.


Tidak ada yang lebih indah dari hidup di atas kenyataan.


Bunga di masa lalu,  tak bisa kita cium harumnya,  bunga di masa depan tak bisa kita petik sebagai penghias meja.  Maka hari ini langkahkan kaki ke halaman, petik sekuntum bunga lalu, taruh di vas dan letakkan di atas meja. Kamu akan menikmati bau harum dan keindahannya. Kalau tidak punya halaman ya minta tetangga atau nanam bunga di pot kayak Innuri ... haha.  


#innuriinspirasi 

Senyum

 Belajar #day17 Ramadhan 2021


Tersenyum itu sedekah, senyum yang keluar dari hati yang penuh rasa syukur. Tersenyum pada Tuhan,  pada manusia,  pada langit cerah hari ini,  pada daun dan bunga-bunga.


Mulai sejak bangun tidur, sempatkan tersenyum pada pagi,  lanjut dengan mensyukuri nafas, pendengaran, penglihatan dan hati.  Lalu memutuskan untuk berbuat baik pada hari ini dan hari-hari selanjutnya.


Perbuatan baik tak harus wow.  Saat duduk sendiripun, bisa berbuat baik pada diri sendiri dengan menikmati kebahagiaan di sini dan saat ini.  Menjaga pikiran untuk selalu tenang dan bahagia itupun perbuatan baik, karena hanya orang yang bahagia yang bisa membahagiakan orang lain. 


Berbuat baik juga tidak sebatas berbuat baik pada manusia.  Pada rumah dengan membersihkannya,  pada tanaman dengan menyiraminya,  pada cicak dengan tidak memarahinya saat pup sembarangan 😁, dengan membunuh semut sekali pukul tanpa membuatnya tersiksa. Bahkan dengan berjalan di muka bumi dengan kerendahan hati itupun kebaikan,  karena bumi tidak nyaman dengan orang-orang yang sombong.


Senyum itu mudah,  berbuat baik juga demikian. Tapi efeknya luar biasa.  


#innuriinspirasi 

Puasa Ego

 Belajar #day 19 Ramadhan 2021

Aku mau .... 

Aku pernah .... 

Jangan ... padaku. 

Bantu aku dong. 

Pencapaianku sudah .... 


Berapa kali kata aku terucapkan hari ini?  Itu menunjukkan gedenya ego. 


Berapa kali pikiran dan perasaan terusik?  Itu juga pertanda terbitnya ego. 


Berapa kali dipuji di komentar di sosial media, lalu rasa kepala jadi gak muat memakai helm ? 😂  Itu namanya memberi makan ego. 


Stop ah. Hari ini dan seterusnya mau puasa ego, gak pakai sahur gak pakai buka ... haha, ego jangan dikasih makan.


Mau cuekin ego, dia hanya sesuatu yang manis untuk sebuah kepahitan yang datang kemudian.  Dia adalah dinding antara manusia dengan kedamaian jiwanya dan juga dengan Tuhannya. 


Ego yang boleh itu ego yang dirahmati Allah,  ego yang dipertemukan dengan kasih sayang.  Manusia makan, itu juga ego, tapi untuk mempertahankan kehidupan,  itu kasih sayang pada diri sendiri.  


Bila didhalimi, manusia cenderung membela diri, itu juga ego,  asalkan karena kasih sayang pada diri sendiri dan pada orang yang mendhalimi untuk menolongnya dari perbuatan dosa dan juga untuk menolong orang lain dari mengalami hal serupa. 


Ada cara keren menghilangkan ego yang jahat, yaitu ho'oponopono.  Bila sesuatu terjadi dan mengganggu,  jangan salahkan siapapun, salahkan diri sendiri, lalu berterimakasih pada Tuhan untuk kejadian itu,  memohon ampun,  menyesal dan mengucapkan cinta kepada Tuhan.  Diringkas dalam kata : I'm sorry.

Please forgive me.

Thank You. 

I love You. 


Bisa diganti dengan kalimat istighfar,  hamdallah dan basmallah. 


#innuriinspirasi 


Selasa, 27 April 2021

Berdamai dengan Masa, Keadaan dan Tempat.

 Belajar #day16 ramadhan 2021


Disini,  saat ini,  dalam keadaan ini,  aku bahagia.  


Menyadari bahwa setiap situasi yang hadir dalam kehidupan ini punya tujuan tertentu dari Tuhan, agar kita mengambil pelajaran dan kembali kepadaNya.  Manusia tinggal menikmati saja dengan penuh kesyukuran.


Berada di tempat yang sama pada saat yang sama, ini perlu dilatih.  Tapi saking 'sakti'nya manusia,  terkadang berada di dua tempat yang berbeda di saat yang sama.  Sementara dirinya sedang menyapu lantai,  pikirannya terbang ke balai desa 😂.


Manusia-manusia 'sakti' ini, juga suka sekali menembus waktu,  berada di masa lalu atau di masa depan.   Merindukan masa lalu, mengkhawatirkan masa depan, sampai melupakan bersyukur untuk hari ini.  


Tak perlu mengkhawatirkan masa depan, karena bila kau tengok masa lalu,  Allah selalu menolongmu dengan caraNya.  Kemarin ada Allah,  hari ini ada Allah,  esok juga ada Allah.  Jadi nikmatilah hari ini dengan rasa syukur dan bahagia.  


#innuriinspirasi 


Foto: sore kupu kupu ini hinggap di tengkukku, lalu terbang ke arah pintu,  hinggap, menatapnya begitu indah,  ternyata sayap bawahnya putus,  malamnya dia menghembuskan nafas terakhir.  Allah sedang menunjukkan sebuah keindahan yang tidak abadi.

Senin, 26 April 2021

Sombong dan Serakah

 Belajar #day12 Ramadhan 2021


Duo S yang bila tidak disadari, ya harus disadari dan dicari di lipatan-lipatan hati, yaitu sombong dan serakah. 


Sombong itu merasa lebih dari orang lain, posisi di atas, merasa diri penting.  Sombong bisa kelihatan, tapi bisa terbungkus rapi dalam kata-kata bijak.


Merendahkan orang lain itu tidak hanya lewat kata-kata, bisa lewat tatapan mata atau lewat hati, dan itu termasuk sombong.  Jadi bila tidak ada rasa kasih sayang saat memandang orang lain, segera koreksi hati,  ada rasa apa disana?  


Serakah itu ingin selalu lebih. Musti bisa memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Menyadari bila keinginan itu sumber penderitaan.


Berlebihan juga termasuk serakah,  misalnya berlebihan dalam hal makan, berbelanja,  bekerja dan lain-lain, ambil secukupnya saja yang kita perlukan.  


Bermohon kepada Tuhan agar dikaruniai sifat rendah hati, welas asih dan selalu merasa cukup.  


#innuriinspirasi

Menerima

 Belajar #day13 Ramadhan 2021


Belajar menerima tanpa menolak dan tanpa upaya atau alasan penolakan.


Apa yang diterima?  Diri kita sendiri apa adanya,  diri manusia  lain dengan segenap paketnya,  peristiwa dengan segala labelnya,  keadaan,  tempat,  alam dan semua yang hadir dalam kehidupan kita.  Menerima seutuhnya.  


Yang menerima adalah raga,  hati,  pikiran, diri kita yang utuh ini.


Menerima apapun karena yang memberikannya adalah Sang Maha Cinta,  pasti Dia berikan karena cintaNya.   Dan aku menerima juga karena cinta dan kerinduanku padaNya. 


Bila ada yang perlu diperbaiki dari yang kita terima dan bila itu membuatnya lebih baik, itupun menjadi tugas yang dilakukan dengan cinta pula.  


#innuriinspirasi

Marah dan Sabar

 Belajar #day14 Ramadan 2021

Menahan marah itu berarti, sebelum marah keluar secara spontan, ditunda dulu, disuruh duduk manis.  


Seumpama marah itu racun,  diolah dulu di hati sambil mengeluarkan penawarnya yang berupa sabar. Biar muter dulu mereka berdua di batin kita sambil ditonton saja. 


Pastikan dulu bahwa rasa marah sudah tidak membakar hati,  baru dia boleh keluar dari tempat persembunyiannya. Lihat hasilnya jadi keren, karena selama di dalam,  si marah sempat didandani sama si sabar 😂. 


Rasa marah yang dibiarkan keluar tak terkendali,  bisa menimbulkan penyesalan.  Jadi itulah yang harus dilakukan untuk menjaga diri dari menyesal kemudian. 


Jangan lupa berdoa agar diberi Allah kesabaran, karena kesabaran juga karuniaNya.  


#innuriinspirasi 

Sedekah Maaf

 #belajar day15 ramadhan 2021

Karena pernah mengalamai keajaiban memaafkan, aku punya kebiasaan sedekah maaf.  Selalu memaafkan kesalahan orang walaupun orangnya tidak minta maaf.  Tapi apakah dengan demikian diriku sepenuhnya bersih dari emosi tersebut?  Tunggu dulu. 


Memaafkan itu berarti terhapusnya perasaan jengkel, apalagi marah.  Bila saat teringat nama seseorang yang keluar adalah rasa tidak enak,  ini berarti masih menyimpan rasa jengkel dan ini berarti belum sepenuhnya memaafkan.  Yang berarti pula masih terpenjara dalam emosi.


Jengkel pada keadaan,  seperti lalu lintas yang macet,  juga suara-suara keras dan bising saat Ramadhan yang membuat ibadah menjadi terganggu, adalah daftar selanjutnya. 


Bagaimana menyelesaikannya?  Dengan menerima, merasakan riak-riak emosi,  lalu mengambil jarak dengan riak-riak itu,  karena itu bukan aku. Aku yang asli adalah aku yang penuh kasih sayang.  Aku yang asli menatap emosi-emosi itu sampai riaknya menjadi tenang. 


Tidak mudah memang,  menatap rasa jengkel ketika sumber kejengkelan itu tengah berlangsung.  Tapi dicoba terus,  gagal dan coba lagi. 


Menatap emosi dan mengambil jarak dengan itu, terus menerus sampai riaknya reda.  Menjaga aku yang asli agar tidak terseret dalam riak yang bisa berubah menjadi gelombang.  Menyadari bila riak itu menjadi gelombang akan berbahaya dan menenggelamkan diri dalam permainan emosi yang menyakitkan. 


Baru berhenti bila aku yang penuh kasih sayang telah kembali. Itulah memaafkan.  Aku sudah tidak memikirkan lagi keajaibannya,  perasaan yang ringan dan bersama Allah itu sudah lebih dari ajaib. 


Setelah mendapatkan aku yang asli kembali,  saat itu muncul solusi bagaimana mengatasinya.  Misalnya, aku melukis untuk mengalihkan perhatianku dari suara keras dan bising yang amat mengganggu.  Saat terjebak dalam lalu lintas yang macet, aku membaca buku yang aku bawa dari rumah, atau berdzikir untuk mengingat dan menyebut asma Allah yang indah-indah,  atau melakukan tahanuts (bermeditasi),  menyelam ke dalam diri sendiri untuk membersihkan memori yang masih mengganggu.


Bagaimana kalau sumber kejengkelan adalah orang? Ya dengan kembali pada unconditional love,  memaklumi, menerima apa adanya,  mendoakan dengan tulus. Juga dengan menyadari bahwa diri kitapun punya salah dan memerlukan maaf dari orang lain dan ampunan dari Tuhan.  


Gandengannya sedekah maaf adalah kebesaran hati meminta maaf untuk kesalahan yang kita buat, baik kita sadari atau tidak. Disertai memperbaiki diri untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.  


Siapa sih yang paling sering kita salahi?  Ya diri kita sendiri, tubuh dan jiwa kita.  Tubuh sering kita masuki makanan tidak sehat atau kita paksa bekerja melebihi kapasitasnya karena dorongan ego. Jiwa kita yang sering kita kotori dengan memelihara emosi rendah. Jadi minta maaflah pada tubuh dan jiwa kita,  disertai usaha memperbaiki diri.  

Kamis, 22 April 2021

Bekerja dengan Berterimakasih

 Setiap hari dari bangun tidur,  sampai tidur lagi,  sambil melakukan aktifitas, aku mau mengisinya dengan berterimakasih dan memohon ampun.   

Belajar #day11 Ramadhan 2021

Barangkali terdengar aneh bagi orang lain, selain berterimakasih kepada Tuhan,  kepada orang-orang yang bekerja bersamaku, aku juga berterimakasih kepada benda-benda yang membantu pekerjaanku, kepada sayur mayur di dapur dan apapun yang terlibat. Karena setiap inci benda hidup atau tak hidup yang hadir, terbuat dari cintaNya.  


Berterimakasih di hati saja. Bahkan pada lalat yang mengajari aku tentang kebersihan.


Minta ampun pada Tuhan bila ada kesalahan di hati dan perbuatanku selama menjalankan aktifitas.  


Masih terdengar aneh ya kalau aku juga minta maaf pada lalat, semut dan nyamuk yang terpaksa harus dimatikan karena  populasinya sudah mengganggu dan zat yang dibawanya membahayakan.  


Tapi coba rasakan pergerakan batin saat membunuh nyamuk dengan rasa jengkel, gemas dan benci.  Itu tidak enak karena hati jadi terkotori emosi rendah.


Bukankah lebih enak membaca basmallah dan minta maaf dulu di hati ketika tangan mengayunkan raket nyamuk.  Hati jadi bisa melihat ternyata begitu imut dan lucunya makhluk Tuhan yang satu ini. Dan dia juga bisa menjadi jalan rejeki bagi banyak orang di bawah bendera perusahaan obat pembasmi nyamuk.  


Termasuk berterimakasih adalah memperlakukan benda yang hidup atau tak hidup dengan kasih sayang.  Bila memindahkan barang diusahakan memakai tangan,  walau ada barang yang lebih mudah dipindahkan menggunakan kaki.


Bila ada barang yang sudah waktunya dibuang,  aku juga ucap terimakasih di hati sambil mendoakannya berguna di tempatnya yang baru, walau tempat terakhirnya di tempat sampah,  barangkali masih bisa menyuburkan bumi.  


#innuriinspirasi 

Selasa, 20 April 2021

Berhenti Mengatur Orang Lain

 Belajar #day9 Ramadan 2021


Jadi pemimpin itu mestinya ....

Jadi orang tua itu mestinya ....

Jadi anak itu mestinya .... 

Jadi tetangga itu mestinya ....

Jadi pengusaha itu mestinya ....

Jadi suami / istri itu mestinya .... 

Jadi kucing itu mestinya tidak nyolongan 😂.


Berapa kali dalam sehari kita mengharuskan orang lain ini dan itu, menggunakan standar diri kita sendiri? Lebih tepatnya memaksakan standar kita pada orang lain. 


Apakah membuat mereka berubah?  Tidak.  Kalau membuat suasana hati kita sendiri menjadi tidak enak,  iya.


Jadi? 


Berhenti mengatur orang lain atau ingin mengubah orang lain, mengubah diri sendiri saja dulu.  Menerima apa adanya mereka. Mereka punya perjalanan jiwa sendiri walaupun mereka adalah orang-orang yang kita sayangi. Kitapun punya perjalanan jiwa sendiri. 


Bagaimana bila itu adalah anak atau istri atau karyawan / bawahan, yang dalam kewajiban kita mendidiknya?  Beresin dulu rasa ingin mengatur atau memaksa dari dalam hati kita.  Rasakan dulu vibrasi mereka,  lalu masuklah dengan penyampaian yang baik dengan penuh kasih sayang.  Cari waktu yang tepat,  kata-kata yang tepat, tanpa emosi. Jangan lupa mendoakan mereka dan mendoakan manusia agar kembali ke dalam jati dirinya yang penuh kasih. 


Dan satu lagi hobby yang juga musti dihapus permanen,  yaitu  suka menilai orang lain. Itu sama saja dengan merasa lebih tinggi, lebih mulia,  lebih baik dan lebih-lebih yang lain.  Stop ya. Menilai diri sendiri dulu, untuk ke orang lain ya cukup didoakan dengan hati yang penuh kasih.



Ada sahabat yang bertanya,  bagaimana cara merasakan vibrasi orang lain?  


Aku jawab,  untuk bisa merasakan vibrasi orang lain, gejolak emosi di perasaan dan pikiran kita musti tenang dan reda dulu.  Latihan-latihan yang aku tulis sebelumnya adalah untuk ini, bila dilakukan dengan baik akan membuat kita lebih peka dan juga lebih terhubung dengan petunjuk Tuhan. 

#innuriinspirasi 

Senin, 19 April 2021

Berhenti Sok Tahu

 Belajar #day8 Ramadhan 2021


Ada yang namanya sok tahu (kemeruh bahasa Jawanya)  dan pingin tahu (kepo bahasa anak mudanya) 


Sok tahu tapi aslinya tidak tahu, ini menjengkelkan orang lain. Musti disadari kalau masih punya rasa ini di hati,  lalu memutuskan mau berhenti menjadi sok tahu,  caranya dengan diam. Tidak perlu berkomentar bila tidak benar-benar tahu.  Yang diperlukan adalah mengontrol diri,  pasang rem di mulut, pakai rem cakram ... haha.


Jangan mudah menyimpulkan sesuatu dari tampak luarnya saja, meskipun hanya di hati.  Sadari bahwa hanya Allah yang tahu hal ghaib.


Rasa ingin tahu urusan yang bukan urusan kita juga musti distop, pakai lampu merah, karena memboroskan energi, menjalani kesia-sian yang bisa berbalik membebani pikiran dan rasa kita sendiri.  Kecuali rasa ingin tahu untuk mendapatkan ilmu dan apa saja yang berguna buat perkembangan diri kita. 


Ada juga rasa ingin tahu yang keluarnya dari ego, seperti ingin tahu berapa jumlah klik di novel,  jumlah like di media sosial,  ini juga musti ditinggalkan,  karena sia-sia dan memboroskan energi.  Lebih baik energinya dipakai untuk hal lain yang lebih bermanfaat. 


Ego itu sukanya diakui,  dipuji dan sejenisnya. Tak perlu dihiraukan, karena sama saja dengan memberi makan, ntar dia tambah gendut, biar body aja yang gendut 😂.


#innuriinspirasi 

Mendamaikan si Tukang Protes

 Belajar #day7 Ramadhan 2021


Hari ini aku belajar mendamaikan tukang protes di dalam diriku.


Bila dihadapkan pada sesuatu, terkadang muncul banyak pertanyaan, istilah kasarnya protes.  Parahnya lagi, protes itu ditujukan kepada Tuhan.  Protes pada manusiapun pada hakekatnya protes pada Tuhan karena Dialah yang menghadirkan manusia itu di hadapan kita.  


Aku belajar mendamaikannya dengan menerima adanya protes-protes itu sambil minta maaf kepada Tuhan.  Juga menyadari bila ada protes, itu berarti diriku merasa lebih tahu dari Tuhan, kembali memohon ampun dengan penuh kerendahan hati. 


Sambil mengamati saja si tukang protes dengan segala kicauannya dan juga tingkah polahnya.  Memandanginya dari ketinggian dengan tetap tenang.  


Ya bagaimana mungkin jawaban akan ketemu selama pikiran sibuk mempertanyakan ? Karena "TKP" jawaban itu telah diblokir oleh pertanyaan yang bersliweran.  


Biarkan gejolak protes melakukan aksinya,  sampai dia kelelahan sendiri.  Sementara diri kita hanya mengamati tanpa bereaksi.  Diam dan amati dan amati terus sampai reda sendiri. 


Karena pemahaman akan hadir ketika gejolak protes itu sudah  reda dan diri kita yang asli telah kembali. 


#innuriinspirasi 

Sabtu, 17 April 2021

Meringankan memori

 Belajar #day6 Ramadhan 2021


Dalam hidup, kita mengumpulkan memori.  Koleksi memori sejak kita lahir sampai detik ini terus bertambah dan baru berhenti bila nafas kita berhenti. 


Setiap memori mengandung energi,  dari yang ringan sampai yang gede banget energinya. 


Ada yang energinya mengenakkan, ada yang membebani sampai mengganggu perjalanan hidup selanjutnya walau tak disadari ataupun disadari.


Hari ini aku belajar mencermati memori.  Yang energinya gede dan membebani, aku lepas agar tak lagi mengganggu. Cara melepasnya hanya dengan mengamati dan menyadari bahwa aku pernah punya memori itu, menerima seberat atau seberapa menyakitkannya. Berterimakasih itu pernah terjadi dan memberiku pelajaran.  Aku terus mengamati, menyadari dan berterimakasih. Terus dan terus sampai terasa ringan, ringan dan ringan sekali, lalu merasa bebas dari jeratan beban memori,  memunculkan rasa kesyukuran yang dalam kepada Sang Pemberi Kehidupan. 


Memori itu masih tersimpan,  tapi energinya sudah tidak menggangguku lagi.  


Terimakasih Allah.  Betapa aku memujaMu.


Ada yang bertanya,  kapan waktu yang tepat melakukannya? 


Jawabku,  kapan saja bisa,  setelah shalat 5 waktu bagi yang muslim boleh,  bisa juga setiap menjelang tidur.  Bila mau meluangkan waktu khusus juga boleh,  mau sengaja bermeditasi untuk ini juga bisa. Kapanpun senyamannya saja,  juga berapa lama waktu yang dibutuhkan,  secukupnya sampai terasa ringan di pikiran dan di hati.


#innuriinspirasi 

Jumat, 16 April 2021

Melampaui Dualitas Rasa Suka-Tidak Suka

 Belajar #day5 Ramadan 2021


Rasa dasar yang semua manusia punya adalah suka - tidak suka.


Suka bisa jadi cinta, tidak suka bisa jadi benci. 


Bila melihat sesuatu menimbulkan rasa tak enak di hati,  bisa jadi itu rasa tidak suka. 


Bila rasa tak enak itu terasa menggoreng kita dari dalam, bisa jadi itu adalah benci.  Apakah rasa itu patut dipertahankan?


Penyelesaiannya hanya dengan menonton saja rasa itu bersliweran di hati kita. Baik rasa suka atau tidak suka,  benci atau cinta. Biarkan saja dia bermain-main, berlarian kesana kemari sampai kelelahan sendiri. Tonton saja semua itu, bila rasa sakitnya menggigit ya sadari saja kalau sedang tergigit benci.


Menonton rasa-rasa di hati kita sendiri, sampai rasa-rasa itu jadi minder karena dicuekin dan sudah.  Sesederhana itu, saking sederhananya malah susah dipercaya. Baru percaya setelah dualitas rasa itu terlampaui. Maka yang muncul adalah rasa kasih sayang. Lalu tiba-tiba saja bisa memahami bahwa setiap manusia berproses,  juga manusia yang beberapa menit yang lalu kita benci.


Bila dulu membenci karena perbuatan dia yang tak baik, jadi faham memang tingkatan spiritualnya  masih disitu,  kan masih ada kesempatan menjadi baik suatu saat. 


Ya tiba-tiba saja bisa mengakses kebijaksaan.


#innuriinspirasi

Kamis, 15 April 2021

Mengatasi Gelisah

 Belajar #day4 Ramadhan 2021


Aku sedang mempelajari kegelisahan, dari mana sumbernya?

Aku temukan jawabannya pada keinginan.  


Jadi ketika aku gelisah,  aku mengamati di dalam diriku ada keinginan apa.  


Aku hanya melihat keinginan itu,  mengenalinya dan membiarkan saja keinginan itu bersliweran di dalamnya aku.  


Aku hanya menyaksikannya saja tanpa ngapa-ngapain.  


Lalu dia bosan sendiri karena hanya muter-muter di dalamnya aku.  Tak berhasil menarikku dalam pusarannya.

Gelisah?  Itu jenis makanan apa ya? 😂

Seorang sahabat bertanya : Apakah keinginan tidak perlu diwujudkan? 


Aku jawab : 

Merasa bisa mewujudkan keinginan itu termasuk kesombongan. 

Merencanakan hidup sesuai keinginan itu baru pas. Tapi keinginan itu jangan sampai menyiksa dan menjadi kegelisahan. Caranya biar tidak menjadi kegelisahan ya seperti itu, diamati sampai lepas. Ini cara mudah memasrahkan keinginan kepada Allah.


#innuriinspirasi

Menelusuri Gerakan

 Belajar #day3 Ramadhan 2021


Hari ini aku mau belajar untuk menelusuri gerakan, gerakan tangan dan kaki. 


Tangan dan kakiku digerakkan oleh sesuatu di dalam diriku. Itu bisa pikiranku. Aku telusuri lagi pikiranku,  digerakkan oleh apa yang lebih dalam, sampai yang terdalamnya aku. 


Hanya menelusuri gerakan. Tanpa menilai.


Contoh: aku memegang telepon genggamku digerakkan oleh rasa ingin tahu (pikiran) , sudah berapa banyak yang membaca novelku? Rasa ingin tahu digerakkan oleh egoku yang amat menyukai pengakuan dari luar.


Sumber gerakan yang terdalam: ego. 


Sudah. 


#innuriinspirasi

Selasa, 13 April 2021

Mendiamkan Gejolak Pikiran

 Belajar #day2 Ramadhan 2021


Pikiran itu selalu sibuk,  bahkan ketika badan diam, bahkan ketika saluran panca indra ditutup. Dia melompat kesana kemari,  ke masa lalu, mengaduk-aduk memori,  ke masa depan,  merencanakan sesuatu,  mengomentari sesuatu, menganalisa,  menghukum, menyimpulkan. Dia selalu bergejolak bagai ombak lautan dan dia menarik kita dalam geloranya.  Dia menjadi penguasa bagi tuannya/diri kita sendiri. 


Kapankah bisa menjadi penguasa bagi pikiran kita sendiri?  


Adalah ketika kita mau diam dan menjadi pengamat bagi pikiran kita sendiri, hanya diam mengamati,  tanpa bereaksi.  Menjaga diri untuk diam mengamati sampai gejolaknya reda dan tenang. 


Sesederhana itu.


#innuriinspirasi

Senin, 12 April 2021

Aku yang bukan Aku

 Belajar #day1 Ramadhan 2021


Ini badanku, tapi aku bukan badan ini. 

Ini wajahku,  tapi aku bukan wajah ini.


Belajar melepaskan kemelekatan dari sesuatu yang tidak abadi,  yang berubah, yang bakalan musnah,  yang tergantung pada sesuatu yang lain. Yang hanya pinjaman. 


Tapi aku sudah berjanji pada badanku,  untuk tidak menyakitinya,  dan menjaganya tetap sehat.  Karena yang meminjamkannya padaku adalah Dia yang Maha Kasih Sayang. Dia meminjamkannya untuk sebuah tujuan yang mulia. 


#innuriinspirasi

Rabu, 24 Maret 2021

Akhirnya Novel

 Lucu.  Tidak suka baca novel tapi nulis novel.  Sebenarnya sudah lama seorang sahabat bilang,  pengalaman bunda yang aneh aneh itu kalau dibikin novel pasti keren. Dan sekarang waktunya. 

Aku menulis novel dan juga puisi di aplikasi wattpad,  baru 3 hari,  kaget ternyata ada rankingnya, kaget kuadrat ketika novel yang baru kutulis 5 bab masuk di ranking 7 novel religi. 

Judulnya "Terbuat dari Apakah Malam", membaca judulnya , tersirat ini bacaan berat yang bau sastra. Dan iya. Aku sendiri heran kok bisa nulis gaya sastra kayak gitu ... haha. 

Novel ini,  selain ngajakin orang menyelam ke kedalaman jiwanya sendiri, disini ada misteri misterinya, mengingat akunya indigo,  banyak pengalaman aku yang aneh-aneh dan misterius bakalan aku masukkan disini.  Tapi juga sekaligus aku mau berdakwah tanpa ayat atau hadits, karena kupikir itu sudah banyak yang melakukannya.  Jadi lewat novel ini aku kepinginnya orang jadi merenung, memahami sesuatu dan menjadi lebih baik. 

Novel ini bersambung yang tiap akhir bab selalu mengandung tanda tanya yang bikin orang penasaran.  

Yuk ah mampir di akunku di wattpad ya

Terbuat dari Apakah Malam


Senin, 15 Maret 2021

Tidak Bisa Tidak

 Ketika pagi itu si anak ganteng berangkat bekerja,  dengan mengendarai motor,  maka kebiasaan aku adalah mendoakannya  selamat sampai tujuan,  terlaksana segala rencana indahnya hari itu,  hingga pulang kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan utuh.  Dan aku tidak bisa tidak juga mendoakan orang-orang yang sedang berada di jalan raya, semuanya selamat dan utuh hingga pulang ke rumahnya masing-masing seperti aku mengharap itu untuk anakku.  

Ketika di sepertiga malam terakhir aku mendoakan anak-anakku agar menjadi anak yang penuh kebijaksanaan dan kasih sayang. Maka kembali aku tidak bisa tidak mendoakan seluruh anak di permukaan bumi ini dengan doa yang sama seperti aku mendoakan anak-anakku. 

Dan ketika aku mendoakan kedua orang tuaku dan kedua orang tua suamiku agar diberikan kebahagiaan abadi.  Akupun tidak bisa tidak mendoakan seluruh orang tua di jagat raya ini sama seperti doa yang aku panjatkan untuk kedua orang tuaku.  

Siang itu aku ikut suami mengantar jeruk nipis hasil kebun kami ke pelanggan.  Tengah menunggunya di mobil,  aku menyaksikan sepasang suami istri sedang bekerja di sebuah warung tenda dengan ketulusannya,  dengan harapannya, juga dengan kegelisahannya, untuk mendapatkan karuniaNya.  Akupun mendoakannya agar hidupnya penuh berkah dan kebahagiaan. Dan kembali aku tidak bisa tidak mendoakan seluruh manusia yang sedang berupaya di bidang apapun agar kehidupannya dipenuhi keberkahan dan kebahagiaan.

Tidak bisa tidak.  Seperti otomatis.  Perlakukanlah orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Cintai sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri.  Berbuat baiklah seperti Allah berbuat baik kepadamu. 

Aku ... Tidak bisa tidak selalu merasa bahagia dan terberkati.  

Allah... Benar adanya,  ternyata Dia benar Maha Kasih Sayang. 

Minggu, 14 Maret 2021

Lakukan Ini Setiap Bangun Tidur , maka...

Judulnya kayak judul ala youtuber yang kepingin diklik banyak orang. 

 Coba lakukan ini setiap bangun tidur , maka sepanjang hari hidupmu akan dipenuhi kebahagiaan : 

 Pertama berdoa dengan doa bangun tidur dengan menghayati artinya ," Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mati dan kepada Allahlah aku kembali". Ini doa kalau dihayati beneran , kehidupan itu bagaikan sebuah janji pertemuan yang indah denganNya. Hidup dan mati seperti tidur dan bangun dengan ringan dan penuh sukacita. Tapi penghayatan setiap orang tentu berbeda, bagaimana kalian menghayatinya? 

 Setelah doa bangun tidur yang diucapkan dengan penuh penghayatan, jangan langsung loncat dari tempat tidur ya, masih ada langkah selanjutnya.  Oh ya buat yang non muslim silahkan berdoa dengan keyakinan masing-masing ya. 

 Selanjutnya adalah bersyukur atas nafas, nikmati setiap hembusan nafas dengan bersyukur di setiap tarikan nafas sampai terasa sejuk di pikiran dan di hati. Lalu mensyukuri pendengaran, penglihatan dan hati. Syukuri satu persatu dimulai dari pendengaran, lalu penglihatan, lalu hati. Apakah yang kalian rasakan? Komentar dong. 

 Nah, terakhir tersenyumlah dengan senyum yang keluar dari hatimu yang sudah terisi penuh dengan rasa syukur. 

 Lakukanlah setiap bangun tidur, lalu amati betapa seharian nanti hidupmu akan berlimpah kebahagiaan. Cerita ya bagaimana hasilnya?

Kamis, 04 Maret 2021

Bertanya pada Kasih Sayang

Ada pertanyaan yang aku lontarkan pada diriku sendiri sebelum melakukan sesuatu, sebelum ngomong sesuatu, sebelum menulis sesuatu. 

Pertanyaannya adalah, "Apakah aku melakukannya /mengatakannya / menuliskannya karena kasih sayang?" Karena aku ingin selalu bersama Dia yang telah menetapkan bagi diriNya kasih sayang. 

 Kasih sayang juga bisa menjadi solusi bagi persoalan kehidupan yang mendatangi. 

Barangkali ada di antara sahabat Innuri yang sedang mengalami konflik dengan pasangan atau dengan keluarga. Maka cobalah terlebih dahulu menengok ke dalam hatimu sendiri, apakah kemarin-kemarin pernah melakukan / mengatakan sesuatu yang bukan berdasarkan kasih sayang? 

 Cobalah untuk jujur pada diri sendiri, kemudian bila menemukan hal yang tidak bersesuaian dengan kasih sayang, minta maaflah dengan tulus lalu berkomitmen pada diri sendiri untuk memperbaikinya di waktu mendatang. 

 Semoga kalian bisa menemukan bahwa kasih sayang adalah jawaban untuk kehidupan yang damai, penuh keindahan dan kebahagiaan.

Sabtu, 16 Januari 2021

Setiap Peristiwa adalah Jalan

Setiap peristiwa adalah benar, dan setiap peristiwa adalah sebuah jalanmu menemukan Tuhan dan kasih sayangNya yang tak terbatas. Barangkali peristiwa itu terlihat tidak enak, menyakitkan atau sebaliknya. Bagaimana cara menyikapinya? Pertama yang wajib kamu amati adalah hatimu, ya, hatimu. Apakah yang sedang bergejolak disana ? Sakit, tersinggung, merasa tidak pantas menerimanya, kecewa, marah, heran, benci , senang, bersyukur, ikhlas ... Coba definisikan perasaanmu , selamat untuk setiap perasaan positif, tapi bagaimana bila perasaan yang muncul negatif? Bila yang keluar adalah perasaan negatif, maka coba amati setiap rasa, rasakan setiap rasa. Sambil memohon petunjuk kepada Allah, katakan pada dirimu bahwa setiap peristiwa adalah benar harus terjadi dan dirimu sendirilah yang salah memaknai peristiwa itu. Setelah itu carilah dan temukan apa pelajarannya , maka segala peristiwa akan menjadi jalanmu menemukan Tuhanmu yang Maha Kasih. Bersyukurlah atas segala peristiwa pahit dan manis, semua itu layak kamu mendapatkannya, karena itulah jalan yang disiapkan Tuhan untukmu, agar kamu menemukanNya menunggumu datang dengan langkah kaki kesadaranmu sendiri.