Senin, 30 Juli 2018

Hati hati dengan hati

Hati hati Dengan Hati
#innuriinspirasi

Saat masih kecil dulu,  pernah mendapat pelajaran begini : sebuah kejahatan itu kalau masih berupa niat di hati,  maka tidak dihitung aebagai dosa,  baru setelah dilakukan dihitung sebagai dosa. 

Pelajaran seperti itu ternyata kurang tepat dan membuat kita menjadi lalai dengan hati kita sendiri.  Banyak orang merasa bebas dengan kejahilan di hatinya dan menganggap itu bukan kesalahan sejauh belum keluar sebagai perbuatan.

Coba simak ayat ini :

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Nah kan?  Niat di hati itu ternyata satu hal yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Saatnya sekarang mengajarkan kepada diri sendiri dan juga anak-anak kita untuk memelihara hati yang baik. Karena Allah Maha Mengetahui segala isi hati. 

Ketika kita merasa tidak bisa mengendalikan kejahatan di hati kita,  pasrahkan saja kepada Allah dan mohonkanlah agar Allah membantu membersihkannya.

Hati-hati dengan hatimu ya sahabat. 

Foto : lebaran kemarin dengan keluarga Ngawi ke waduk Bening di Saradan Madiun.

Minggu, 29 Juli 2018

Antara Misi Jiwa dengan Habluminallah Habluminannas

Antara Misi Jiwa Dengan Habluminallah Habluminannas
#innuriinspirasi

Ada yang bertanya, "Apakah misi jiwa itu berhubungan dengan habluminallah (hubungan dengan Allah)  dan habluminannas (hubungan dengan manusia)  ? "

Aku jawab, " Bukan hanya itu,  tetapi juga menyangkut hubungan manusia dengan alam semesta".

Bertemunya kita dengan misi jiwa itu adalah saat kita sudah kembali kepada Allah seutuhnya, setelah melalui berbagai proses kehidupan yang memaksa kita kembali,  atau melalui proses yang  sengaja dilakukan lewat seorang pembimbing spiritual.

Orang yang sudah kembali kepada Allah semasih hidup di dunia ini, dia punya perasaan yang menyatu dengan alam semesta.  Karenanya dia tahu dimana posisinya di alam semesta , dimana letak "koordinat spiritual" nya di alam semesta ini.  Apa tugasnya sehubungan dengan posisinya tersebut. 

Alam semesta itu menyangkut manusia,  makhluk tak kasat mata (sepert arwah, jin, malaikat, alien) , binatang,  tumbuhan,  benda yang menurut kita tidak hidup (seperti bumi,  planet,  tanah, batu dll), udara, ruang hampa,  dll  dan segenap ciptaan Allah lainnya.

Karena itulah ada orang-orang dengan misi jiwa yang aneh, contohnya pak Herwiratno yang menjadi penolong para arwah.  Contoh aneh lainnya ya diriku sendiri ... hahaha.

Setiap manusia dibekali Allah dengan kemampuan tertentu sesuai dengan misi jiwanya, jadi walaupun misi jiwanya terdengar aneh dan rumit,  tapi bila dijalankan ya mudah saja.

Seseorang yang sedang menjalankan misi jiwanya,  berarti dia sudah bekerja dengan Allah.  Bekerja dengan Allah itu isinya ya bahagia,  bekerja dengan Allah itu juga mudah karena Allah menghendaki kemudahan.   Bekerja dengan Allah itu juga berada dalam tuntunan dan kasih sayangNya, baik dituntun via orang lain atau langsung dituntunNya melalui hati kita.

Salah satu misi jiwaku adalah membantu orang-orang untuk kembali kepada Allah seutuhnya dan menemani mereka menjalankan misi jiwanya.  Siapapun bisa datang kepadaku untuk mendapatkan bimbingan ini dan gratis ... hehehe. Inbox saja bila membutuhkan bantuanku,  atau datang ke rumahku di Malang.

Foto: dari atas wisata Coban Rondo memotret kota Batu di bawah. 

Sabtu, 28 Juli 2018

Berdamai Dengan Masa Depan

Berdamai Dengan Masa Depan
#innuriinspirasi
Salah satu sesi (diantara banyak sesi) untuk kembali kepada Allah seutuhnya adalah berdamai dengan masa depan. "Bagaimana caranya? " tanyanya. "Jangan ada kekhawatiran akan masa depan,  semua dipasrahkan Allah dan yakin bila Allah akan memberi hal terindah", jawabku. "Berprasangka baik ya mbak,  masa depan kita pasti baik-baik saja". "Berprasangka baiknya diletakkan pada Allah,  bukan pada masa depan.  Beda loh ya,  yakin akan masa depan yang akan baik-baik saja, dengan yakin bahwa Allah akan memberi kita masa depan yang terindah.  Yang pertama kita meletakkan keyakinan pada masa depan,  yang kedua kita meletakkan keyakinan pada Allah" , kataku.
Hari lalu ada Allah,  hari ini ada Allah,  hari esok juga ada Allah. Jadi jangan khawatir ya.  Don't worry be happy.
Salam manis dan selamat pagi dari hawa dingin Malang yang melenakan.
I love you.
Foto: hutan kota Malabar dari depan pasar Oro oro Dowo.

Indahnya Menjadi Vegetarian

Indahnya menjadi vegetarian
#innuriinspirasi #resepinnuri #innurivegan

Sebenarnya sejak masa kuliah dulu,  semasih eyang Syamsul'alam hadir membimbingku,  aku sudah mengenal gaya hidup vegetarian sebagai salah satu jalan spiritual untuk melembutkan hati.

Ada vegetarian yang tidak makan semua yang berasal dari hewani.  Ada vegetarian yang tidak makan hewan yang disembelih saja, telur dan ikan masih mau.  Ada vegetarian yang tidak makan semua yang bernyawa, tapi telur dan susu masih mau karena tidak bernyawa. Aku vegetarian yang jenis terakhir.

Banyak alasan orang menjadi vegetarian, karena alasan kesehatan, ingin awet muda atau karena alasan spiritual.

Orang-orang yang aku bantu untuk kembali kepada Allah seutuhnya, biasanya aku sarankan untuk menjadi vegetarian. Karena salah satu proses untuk kembali kepada Allah adalah berdamai dengan alam semesta. Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di blog "Sebuah Metode Kembali Kepada Allah Seutuhnya".

Orang yang sudah berdamai dengan alam semesta,  fisik dan non fisiknya menjadi peka sekali dalam menerima isyarat dari alam. Maka dia bisa sakit kalau makan daging, mulai dari sekedar gatal-gatal sampai sesak nafas tergantung kepekaan masing masing. 

Bila dilanggarpun tidak apa-apa sih,  lama-lama tubuhnya bisa menyesuaikan diri dan tidak sakit,  tapi kepekaannya menjadi berkurang atau malah menghilang. 

Padahal kepekaan itu penting untuk menangkap petunjuk Allah di hati kita dalam menjalankan tugas kehidupan. 

Mengapa Islam tidak mengajarkan vegetarian?  Ya karena dulu kan binatang disembah.  Innuri pernah menuliskannya di blog.

Seorang yang baru menjadi vegetarian biasanya lebih sabar daripada sebelumnya,  karena dulu emosi dari binatang yang dimakan mempengaruhi emosinya.  Dan semakin lama menjalankan gaya hidup vegetarian, semakin lembut hatinya dan semakin mudah menyayangi sesama manusia, menyayangi  binatang dan alam semesta.  Seperti khazanah kasih sayang yang terbuka (dibukakan Allah)  untuknya.

Bukan hanya itu, seorang vegetarian juga mudah terhubung dan berkomunikasi dengan alam semesta dan penghuninya dari dalam jiwanya.

Mau mencoba?
Foto : tahu dan telur bumbu bali dan sambal terong. 

Jumat, 20 Juli 2018

Doa Penyerahan Diri

Doa Penyerahan Diri
#innuriinspirasi
#innuriquotes

Manusia itu dibekali badan fisik, hati dan pikiran untuk dipakai menempuh kehidupan.

Tapi adakalanya pada titik tertentu,  manusia tidak bisa mengendalikan badan,  hati dan pikirannya. Misal,  inginnya lebih sabar,  tapi bawaannya pingin marah melulu. Ingin hatinya lebih bersih, tapi hatinya masih suka "bunyi" sendiri yang isinya mencela orang lain.

Berdoalah dengan doa ini : "Ya Allah.  Aku pasrahkan hatiku,  pikiranku,  badanku,  perkataan dan perbuatanku, kepadaMu,  agar Engkau gunakan sebagai alat-alatMu di alam semesta".

Doa ini bisa diucapkan dimana saja dalam suasana apa saja untuk membuat diri lebih baik dan lebih total melaksanakan kehendak Allah yang terindah. 

Kasih sayang Allah selalu memandu perjalanan hidup kita menujuNya.  

Rabu, 18 Juli 2018

Belajar Bisnis ala Bu Susi Pujiastuti

Bisnis atau dunia usaha itu bukanlah sebuah cara untuk mencari keuntungan pribadi,  tapi sebuah cara untuk menebarkan manfaat ke sebanyak-banyaknya manusia dan alam semesta.  Keuntungan pribadi itu masuk di dalam kata 'manfaat' ini.

Pola pikir seperti ini tidak banyak yang tahu (makanya Innuri kasih tahu ya dan jangan bawel ...  hehe ... guyon) .  Tapi ketika pola pikir ini diterapkan di dunia usaha yang kita lakukan,  hasilnya adalah wow !!!

Sebuah manusia model yang sudah menerapkan pola pikir bisnis seperti ini, salah satunya adalah bu Susi Pujiastuti Menteri Kelautan kita.  Beliau pernah menjadi pengusaha di bidang perikanan,  beliau membeli ikan dengan harga tinggi ke nelayan, dan mengambil keuntungan yang sedikit prosentasenya untuk dirinya sendiri.  Dalam pikiran beliau itu kan cuma bagaimana nelayan lebih sejahtera.   Ketika dia mampu menjual ikan dengan harga 10.000 misalnya, padahal  di tingkat nelayan harga cuma 3000, maka beliau malah membeli dengan harga lebih tinggi,  katakanlah 6000, dan dari selisih harga yang 4000 itu beliau masih mengeluarkan biaya transportasi dan karyawan yang mengurus semua itu,  paling tersisa untung bersih 1000 saja. Dia rela mengambil keuntungan sedikit padahal mestinya bisa lebih dari itu.  Dari keuntungan yang  sedikit itu beliau mendapat kelipatan yang banyak.  Nah,  karena niat baik beliau dalam berbisnis yang menebar manfaat itulah,  Allah berfihak kepadanya dan membuat usahanya berkembang pesat.

Pola pikir seperti itu bisa diterapkan di bidang usaha yang lain, contohnya  seorang pengusaha properti yang punya niat membantu orang banyak agar bisa punya rumah yang terjangkau dan berkualitas.  Usaha yang Innuri jalankan yaitu di bidang garment juga demikian,  walau terkenalnya Cantiq butikku itu membuat produk mahal karena eksklusif dan hand made,  tapi aku juga membuat produk yang "murus"  murah  bagus.  Allah itu maha indah dan menyukai keindahan,  Allah ingin semua orang memakai busana yang indah. 

Untuk selembar kain kerudung yang dilukis misalnya, aku jual dengan harga murah bukan karena kualitasnya tidak bagus,  tapi karena ngambil untungnya sedikit, manfaatnya yang banyak.  Dari selembar kain yang Innuri jual,  itu sudah memberi manfaat ke petani kapas,  ke pabrik kain,  ke pedagang kain, ke karyawan Innuri,  ke pembeli dan ke Innuri sendiri.   Jadi semakin banyak barang yang bisa aku jual,  semakin banyak manfaat yang aku tebarkan. 

Jadi begitulah semestinya pola pikir seorang pengusaha,  menebar manfaat sebanyaknya, bukan kok mencari keuntungan sebanyaknya.  Karena rezeki itu sudah dijamin Allah,  Innuri sering ngomong ... eh,  nulis begini kan? 

Ya kapan kapan Innuri akan share di instagram produk-produkku yang murus, murah bagus.  Agar semakin banyak manfaat disebar, ini bukan iklan loh,  hanya ngasih tahu .... hehehe. 

Selasa, 17 Juli 2018

Pentingnya Mencatat

Pentingnya Mencatat
#innuriinspirasi

Pagiii Allah lovers. 
Dalam perjalanan spiritual ini,  sebaiknya kita punya perencanaan terhadap diri sendiri.  Misalnya saja : lebih sabar,  jangan panjang angan-angan,  memperbaiki niat hanya karena Allah,  ..... dan lain lain sesuai kondisi masing - masing. Rencana-rencana dan semua pembelajaran itu sebaiknya dicatat.

Coba siapkan sebuah notes kecil untuk mencatat PR-PR spiritual (sesuatu pembelajaran yang perlu kita ambil) yang perlu kita lakukan.  Disertai sikap hati "berguru langsung kepada Allah" , yaitu sikap hati yang selalu terkoneksi dengan Allah walau secara lahiriah kita berguru pada manusia,  sikap hati itupun kita jaga koneksinya dengan Allah apapun yang kita hadapi setiap hari.

Pelajaran yang kita terima yang pada hakekatnya dari Allah,  itu bisa datang dari orang lain dan kita merasa perlu melakukannya.  Bisa pula pembelajaran yang kita temukan sendiri dari peristiwa atau dari ayat-ayatNya di alam semesta.

Baca setiap hari catatan yang kita buat dan amati perkembangan spiritual yang kita rasakan setiap hari. 

Mencatat adalah bentuk keseriusan kita dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah yang selalu kita rindui.

Pentingnya mencatat tercantum di Al Quran Surat Al Qamar ayat 53. Buka sendiri ya.

Itu foto Innuri dengan anak cucu dan menantu di Pasar Kangen Yogyakarta minggu kemarin. Kaitannya dengan tulisan ini,  kami semua kecuali si balita El, punya catatan spiritual masing-masing. Alni baru 12 tahun dan dia sudah mencatat pembelelajaran spiritualnya di sebuah notes kecil yang ditulis dan dibacanya setiap hari. 

Kasih sayang Allah selalu memandu perjalanan kita menujuNya dan kehendakNyalah yang terindah.

Senin, 09 Juli 2018

Misi Jiwa

Ada pertanyaan tentang misi jiwa di fb dari mba @⁨Ludmila⁩ . Saya jawab disini ya. 

Apa sih misi jiwa itu?  Misi jiwa itu tugas dari Allah untuk kita kerjakan di dunia ini yang telah kita sepakati sebelum kita dilahirkan.

Bagaimana menemukan misi jiwa?
- kadang misi jiwa ketemu ketika sudah dilakukan.
- kadang orang menyadari sendiri (menemukan sendiri)  hidupku ini ternyata untuk ..... Dan dia lakukan terus menerus sepanjang hidupnya sebagai sebuah persembahan untuk Tuhan.
- menemukan misi jiwa dengan dibantu orang lain.

Nah, yang terakhir ini yang sering terjadi pada sahabat Innuri yang aku bantu kembali kepada Allah seutuhnya.  Setelah bisa kembali 100%  , aku bisa melihat misi jiwanya dan aku akan memberitahunya karena kewajibanku adalah memberitahu 'pesan Allah' yang dilewatkan aku.

Misi jiwa setiap orang berbeda walau ada kemiripan satu sama lain.  Ada yang berbeda scope (jangkauan) nya walau tugasnya sama.  Ada yang tugasnya memang aneh-aneh yang susah difahami manusia kebanyakan,  seperti yang terjadi pada pak Herwiratno, penulis buku Mati Tak Berarti Pergi.

Misi jiwa yang aneh bukan hanya dialami oleh pak Herwi,  tapi banyak orang ... Innuri dan anak-anakku juga punya misi jiwa yang aneh tapi asik.

Ada yang mendapat misi jiwa yang aneh,  kemudian dia menolak dan tidak mau mengerjakan misi jiwanya.  Karena Allah tidak memaksa,  ya sudahlah ... Tapi aku melihat kehidupannya jadi 'babak belur'.

Kapan kita siap mengerjakan misi jiwa kita?  Ketika Allah memberitahu tentang misi jiwa melalui seseorang yang Allah pilih,  maka orang tersebut sudah siap menjalankan misi jiwanya.  Jadi ukuran siap dan tidak siap itu Allah yang menilai,  bukan diri kita sendiri.

Pada umumnya orang yang menjalankan misi jiwa adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Orang yang selesai dengan dirinya sendiri berdasarkan nilai-nilai spiritual , bukan nilai materi seperti penilaian orang kebanyakan.  Ketika seseorang sudah kembali kepada Allah seutuhnya, maka orang itu sudah selesai dengan dirinya sendiri , walau rumahpun masih ngontrak misalnya.  Hal-hal terkait materi nanti Allah akan berikan seiring dia jalankan misi jiwanya sebagai fasilitas dari Allah.

Mengerjakan misi jiwa itu artinya setiap detik kehidupan ini sudah kita persembahkan untuk menjalankan kehendak Allah saja,  kehendak pribadi sudah hilang lebur dalam kehendak Allah.  Kedengarannya kita seperti 'kehilangan' diri kita sendiri,  tapi kenyataannya ketika dijalankan,  hidup ini menjadi penuh keindahan dan banyak hal kita peroleh yang dulu tak pernah terpikirkan oleh kita karena Maha Kasih Allah untuk orang-orang yang rela mengerjakan misi jiwanya.

Minggu, 08 Juli 2018

Mengutamakan Menjalankan Misi Jiwa



Mengutamakan Menjalankan Misi Jiwa
#innuriinspirasi
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini punya tugas hidup dari Tuhan yang telah disepakatinya sendiri sebelum dilahirkan ke dunia ini. Tugas dari Tuhan ini disebut juga dengan misi jiwa . Misi jiwa berbeda-beda untuk setiap orang seperti sidik jari, tidak ada yang sama antara manusia satu dengan lainnya di seluruh permukaan bumi ini.
Ada orang-orang yang secara "tidak sengaja" sudah menjalankan misi jiwanya. Ada yang tahu misi jiwanya tapi enggan menjalankan, masih terfokus pada keberatan-keberatan yang dirasakannya. Ada yang masih dalam pencarian apa misi jiwanya. Ada pula yang tidak peduli dengan misi jiwanya, tidak percaya atau tidak mau tahu. 
Mengutamakan mengerjakan 'proyek' dari Tuhan ini terkadang membuat orang pikir-pikir dan menunda-nunda. Banyak logika dimainkan berikut ketakutan-ketakutan yang dipelihara. Aku menyaksikan banyak orang seperti ini, aku juga pernah.
Tapi ketika kita memilih untuk mengutamakan menjalankan tugas dari Allah di atas segala logika dan keberatan-keberatan itu, ternyata hidup ini menjadi ringan, mudah, sehat dan bahagia. Ini sudah aku alami sendiri dan baru saja dialami oleh Aden anakku. 
Semula Aden masih 'tawar menawar' dengan tugas dari Allah mengingat tanggung jawabnya yang masih banyak pada perusahaan yang memesan karyanya. Tapi ketika akhirnya Aden berani memilih mengutamakan tugas dari Allah dan mengkhususkan waktu untuk itu. Urusan yang lain dimudahkanNya, ini terasakan sekali oleh Aden. 
Sebaliknya, saat dulu dia suka menunda-nunda mengerjakan tugas dari Allah, pekerjaannya malah bolak balik musti direvisi dan Aden mengalami sakit pula.
Orang-orang yang memilih Tuhan memang diberi fasilitas sehat oleh Allah. Inilah yang terjadi padaku dan banyak sahabatku yang mengutamakan menjalankan tugas dari Allah di atas urusan apapun di dunia ini. 
Sudahkah menemukan dan menjalankan misi jiwamu sahabatku?

Kamis, 05 Juli 2018

Bersyukur Menjadi Manusia

Bersyukur Menjadi Manusia
#innuriinspirasi
Kemarin ke pasar Oro Oro Dowo dan menyaksikan bapak tukang jahit sepatu sedang bekerja, dengan diiringi musik dari music box dan secangkir kopi.  Nikmat dalam kesederhanaan.

Salah satu yang wajib disyukuri di dalam hidup ini adalah kita diciptakan sebagai manusia. Seberat apapun cobaan yang sedang dihadapi,  sebagai manusia itu "perangkat" kita lengkap dan kita punya saluran langsung kepada Tuhan tempat kita berdoa dan menyandarkan segala harapan.

Ada sahabat Innuri yang merasa hidupnya amat berat,  sudah suami berselingkuh,  kena kanker pula.  Tapi dari ngobrol via video call aku lihat masih banyak keberuntungan yang ada dalam dirinya dan lupa disyukuri, karena yang dia lihat cuma masalaaah saja, mata batinnya jadi tertutup untuk nikmat Allah yang lain.

Lalu aku bilang padanya jangan kembali lagi padaku sebelum bisa mensyukuri dilahirkan sebagai manusia.

Bayangkan kalau diciptakan Allah menjadi kera,  babi, ayam ...

Ada sahabat Innuri dengan permasalahan kanker plus suami berselingkuh lalu sembuh plus keluarganya utuh lagi, dengan pertolongan Allah tentunya. Jadi jangan putus asa dari rahmat Allah karena rahmat Allah itu dekat.

Bersyukurlah dilahirkan sebagai manusia.

Kalau saja  kalian bisa  melihat apa yang aku lihat. Bahwa di masa sekarang ini masih banyak ruh manusia yang diletakkan di dalam tubuh hewan sebagai pembelajaran baginya.  Dan aku sering menemui binatang-binatang itu minta didoakan olehku,  karena mereka tidak punya akses untuk berdoa.  Sedangkan manusia bisa berdoa sebebas-bebasnya kepada Allah.

Jadi bersyukurlah diciptakan sebagai manusia.


Rabu, 04 Juli 2018

Antara Memaafkan dan Sakit

Dear Allah lovers. 
Hari ini aku membantu PLR (Past Life Regression) seorang sahabat.  Seperti biasa Innuri gak tahu sama sekali tentang beliau,  tahunya cuma beliau polisi dan pembacaku. 

Pada sebuah episode kehidupan sebelumnya dia pernah menjadi tentara pribumi bentukan Jepang saat penjajahan Jepang di Indonesia dulu.  Pada masa itu dia pernah diinjak injak punggungnya (dalam keadaan tengkurap di atas tanah)  oleh tentara jepang , sampai cacat dan menderita sakit punggung sampai dia meninggal. Dia tidak bisa memaafkan perbuatan tentara jepang itu sampai meninggalnya. 

Akupun bertanya, "Apa sekarang sering sakit punggung?"
Dia jawab iya dan nyeri punggungnya susah sembuhnya,  dipijat kadang membaik kadang tidak,  kalau membaik sering kambuh lagi. 

Maka aku sarankan dia untuk memaafkan kejadian di masa itu.  Setelah berhasil memaafkan, aku tanya lagi,  bagaimana rasa punggungnya?  Dia tersenyum dan bilang membaik. 

"Apa bisa sembuh sama sekali tanpa berobat? " tanyanya.

Aku jawab bisa,  cuma aku anjurkan untuk peregangan saja. 

Cerita ini bisa diambil hikmahnya untuk selalu memaafkan. Mempertahankan dendam itu ternyata memberi rasa sakit yang lebih panjang,  bahkan hingga kehidupan selanjutnya.

Dan juga bila sekarang sedang mengalami sakit dan tidak sembuh dengan berobat kesana kemari,  barangkali itu bawaan masa lalu yang belum tuntas. Ya barangkali, aku banyak menyaksikan hal seperti ini.


Senin, 02 Juli 2018

Melawan Kebencian Dengan Kasih Sayang

Kebencian itu seperti pemantik api,  ketika dinyalakan,  maka dia akan membakar dirinya sendiri dan sesuatu yang disulutnya.  Maka ketika sebuah postingan tentang  kebencian diterbitkan,  maka kebencian itu sudah membakar diri si pemosting dan target selanjutnya adalah membakar si pembaca. Kita berada di sisi mana?

Jadi musuh kita itu bukan teman atau orang yang menyebarkan kebencian,  musuh kita itu adalah kebencian itu sendiri. Ketika kita menyadari hal ini,  mohon petunjuk Allah,  apa yang perlu kita sampaikan agar kebencian dalam diri kita dan dalam diri orang yang menyebarkan kebencian bisa sama-sama ter'delete' dengan kasih sayang Allah.

Menjawab kebencian dengan kebencian tidak akan menyelesaikan masalah,  malah memberi ruang yang lebih besar terhadap kebencian itu tumbuh. Yang bisa menjawabnya adalah kasih sayang,  sayangi dulu mereka yang membenci karena mereka itu orang-orang yang tidak bahagia.  Selanjutnya biarkan jawaban mengalir seiring kasih sayang di hati kita.

Apa saja jawaban yang kita berikan , apakah berupa  data dan fakta,  apakah sebuah ajakan untuk berprasangka baik,  asalkan jawaban itu terbit dari hati yang penuh kasih sayang,  maka selesailah tugas kita sebagai rahmatan lil alamin. Perkara apakah nanti diterima atau ditolak, serahkan pada Allah saja,  karena hanya Allah yang bisa mengendalikan hati manusia. 

Mari kita sebarkan kasih sayangNya di muka bumi dan di seluruh penjuru semestaNya.




Menjawab Fitnah dan Kebencian


Di sebuah grup WA keluarga yang aku ikuti, ada yang berbagi postingan yang berbau fitnah dan kebencian terhadap pemerintah, yang di postingan itu disebut "orang ini", ya maksudnya sih Bapak Presiden kita.  Yang membagi postingan itu seorang familiku, sebut saja dia mbak X. Padahal beliau itu seorang muslimah yang taat, suaminya juga rajin jadi imam di masjid. Barangkali caraku menjawab, bisa dicontek ya, boleh dicontek sebanyaknya.


[2/7 10.34]  mbak X

 *BELIEVE IT OR NOT*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menumpuk utang yang dari 2500 menjadi 4200 Triliun

Orang ini, dalam 3 tahun sudah berhasil memporakporandakan supremasi hukum sehingga hukum sdh tidak ada kepastian, tajam kebawah tumpul keatas

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah
Berhasil membungkam kebebasan berpendapat, kritik dianggap makar, siapa melawan pemerintah diberangus.

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menaikkan BBM hingga 3x sehingga beban hidup rakyat kian tercekik

Orang ini, dalam 3,5 tahun *sudah berhasil mengimpor ratusan ribu ton mulai beras, daging, garam, singkong bahkan cangkul yg notabene sebenarnya bisa dicukupi bangsa sendiri.*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menggadaikan *3 Bank dan juga BUMN, Bandara dan pelabuhan2.*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah mendukung reklamasi yg terbukti berpotensi korupsi trilyunan.

orang ini, yang dalam 3,5 thn sudah berhasil memasukkan *lebih dari 7 jt TKA china ke indonesia disaat anak2 negeri berpeluh peluh mencari kerjaan.*

orang ini, yang dalam 3,5 thn menjadikan generasi2 sodom kian berani menunjukkan jatidirinya

Orang ini yang dalam 3,5 th membiarkan gerakan komunis tumbuh kembali.

orang ini, yang dalam 3,5 thn membuat ulama kita berpecah belah, 1 diinjak 1 disuapi, umat dibuat bingung dan saling caci.

Orang ini, yang dalam 3,5 thn bukan hanya 1kg-2kg shabu2 masuk, tp lebih dari 250 ton siap menyumpal mulut anak2 kita

Orang ini, Orang Indonesia, bukan asing atau aseng, tapi kebijakannya tidak pernah berpihak kepada rakyat.

*Ini baru 3,5 thn, bagaimana jika 10 thn ?*

Bangunlah, bangun dr tidur panjangmu....!

Apa guna infrastruktur yang kau bangga2kan jika itu hasil dari menggadaikan bangsamu.

Apa guna infrastruktur megah jika anak2mu menjadi LGBT.

Apa guna infrastruktur jika anak2 kita menjadi ahli maksiat karna otak2mereka teracuni ber-ton2 shabu2.

*Bangunlah....kecuali engkau memang mau melihat bangsa ini hancur*

Mudah bagi kita untuk melawan penjajah dari luar, tapi kelak kalian akan berat, karna kalian akan berperang melawan bangsa kalian sendiri

"Sejak dulu namanya penjajah sangat mudah dikalahkan, asal tidak ada pribumi yang menjadi PENGKHIANAT BANGSA"

2019 WAJIB DIGANTI ORANG INI...💪🏿💪🏿💪🏿



[2/7 10.41] Innuri Sulamono: Wah.  Jangan politik lah mba X.
Kalau yg disebar itu ada hoaxnya kan kena dosanya fitnah.
Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Lebih baik hati-hati dalam menyebarkan isu politik, apalagi kalau tidak didukung data dan fakta.
Dan lebih baik lagi kita membaca data dan fakta dari berbagai sumber yang bisa dipercaya, agar kita menilai sesuatu secara adil. Bukankah kita disuruh berlaku adil?


[2/7 11.41] mbak X : Hanya share info.wallahu a'lam bishawab. Semoga bermanfaat. 🙏🏻😁

[2/7 11.44] Innuri Sulamono: Ya dikaji lagi infonya berdasarkan data dan fakta yang valid atau berdasarkan kebencian.  Saya juga hanya ngingetin,  dosanya fitnah itu loh gede.
Rakyat kan sedang diaduk aduk utk orang-orang yg pingin berkuasa.


[2/7 11.46] Innuri Sulamono: Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّا مِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ  ۖ  وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰۤى اَ لَّا تَعْدِلُوْا  ۗ  اِعْدِلُوْا ۗ  هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى  ۖ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kuunuu qowwaamiina lillaahi syuhadaaa`a bil-qisthi wa laa yajrimannakum syana`aanu qoumin 'alaaa allaa ta'diluu, i'diluu, huwa aqrobu lit-taqwaa wattaqulloh, innalloha khobiirum bimaa ta'maluun

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 8)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

[2/7 11.49] Innuri Sulamono: Kalau mau adil mestinya yang membuat tulisan itu juga membeberkan hal hal baik dari orang yang dimaksud (tidak membutakan hati dari kenyataan baik)
Jadi tulisan itu kentara sekali nuansa kebenciannya.
Padahal kita ini muslim yang disuruh berkasih sayang pada alam semesta, teristimewa pada manusia
Marilah kita membuka hati kita untuk kasih sayang,  bukan kebencian.