Senin, 06 September 2021

Individuasi Diri

Masih dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal lanjutan kemarin tentang #alambawahsadar


Individuasi diri itu proses puncak dari perjalanan menuju jiwa terdalam.  Ketika manusia sudah sampai ke Self atau diri sejatinya. 


Diri sejati itu diri yang sudah tidak direcoki oleh memori yang mengganggu yang tersimpan di gudang memori, baik di wilayah bawah sadar atau di  ketidaksadaran.  Memorinya masih ada,  tapi energinya sudah tidak mengganggu lagi, ya cuma memori.


Dari memori yang gede gede sampai yang seujung kuku kutunya rambut Innuri... Eh... Hari gini punya kutu?  Nggaklaaaah 😂. 


Orang yang sudah mengalami Individuasi diri itu gak punya galau sedikitpun lagi,  jiwanya memancarkan cahaya karena sudah terkoneksi terus menerus dengan sumbernya sumber cahaya, Sang Maha Cahaya.  Kalau dalam Islam disebut orang yang makrifatullah. Orang yang sudah manunggaling kawula-gusti.


Masalahnya adalah bagaimana bersih-bersih memori dari ketidaksadaran yang kita aja gak tahu isinya apa?  


Merasa sudah bersih?  Eits ... Tunggu dulu.  Apakah sudah tidak ditarik-tarik emosi,  pikiran,  perasaan yang bermain-main di atas memori-memori itu?  


Jadi ya bersambung aja deh, biar angin merindukanku ... (hihi,  sok puitis Innuri soalnya habis makan belaian 😅😅😅)


Menyapu Energi Memori

#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal 


Memori itu tidak bisa dihilangkan,  selamanya tersimpan tuh,  gak kayak duit ya 😅.  Yang bisa diupayakan ya bagaimana energinya biar tidak mengganggu kehidupan lagi. 


Di dalam psikologi analisis, ini psikologi barat ya,  ada 5 cara yang semuanya butuh konselor / psikolog , Innuri gak bahas ini. 


Yang bisa dilakukan sendiri ya pakai psikologi timur, dengan meditasi.  Aku suka melakukannya setelah sholat,  duduk diam,  pusatkan pikiran di nafas.  Kalau ada yang lewat di pikiran dan perasaan,  tonton saja,  ambil jarak,  jadilah penonton untuk aliran pikiran dan perasaan itu,  sadari sedang menonton. Biasanya akan muncul memori yang terasa sakit,  disadari saja pernah mengalami memori sakit , ambil jarak,  sadari sampai memori itu lewat.  Nah,  kesadaran itu akan membuat kita tersenyum saat teringat memori yang sama,  artinya beban energinya sudah tersapu bersih,  memori ya tinggal memori, tidak membebani lagi. 


Lakukan meditasi semampunya dulu,   bila sudah terbiasa akan kuat melakukan lebih lama.  


Mudah kan? Simple but not easy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar