Senin, 12 Maret 2012

Menikah ??? Siapa Takut? (3)

Kepada Siapa Kita Menjatuhkan Pilihan?

Dulu sewaktu masih gadis, aku sering bermohon pada Allah untuk dikaruniai jodoh yang kunyatakan secara terperinci persyaratan lelaki yang aku inginkan.  Seperti sederet chek list ....... hmmm, diantaranya aku menginginkan lelaki yang penyabar dan penyayang, seiman dan bisa menjadi pembimbingku dalam hal agama.

Tahukah bagaimana jodoh yang dikirim Allah untukku? Dia seorang lelaki yang penyabar dan penyayang, berpembawaan kalem tapi ...... dia bukan islam dari lahir, bahkan orang tuanya non muslim saat itu ..... sempat terbersit di pikiranku, bagaimana dia bisa menjadi pembimbingku dalam agama bila baca al qur'an saja gak lancar?

Tapi herannya, dia memenuhi semua persyaratan lelaki muslim yang sebenarnya.  Saat aku membaca di sebuah buku tentang bagaimana kriteria seorang calon suami yang selayaknya dipilih seorang gadis muslim, dia memenuhi semua kriteria. Sebaliknya seorang 'pengagum' lainnya yang suka sekali menyitir ayat-ayat al qur'an dan hadits, sikap dan tingkah lakunya malah jauh sekali dari Islam.

Tentu saja aku memilih lelaki yang bernama Hary Susetyo, yang karena gak pernah ngaji waktu kecilnya membuat  bacaan al qur'annya masih terpatah patah, tapi sikap lahir dan batinnya al qur'an banget.....  Dan kenyataannya, lelaki inilah yang membimbingku untuk semakin benar dan baik dalam beragama. 

Berdasarkan 'sejarah' ku menemukan 'lelaki pilihan Allah' itu, pandanganku menjadi lebih luas tentang makna 'lelaki saleh'.  Karenanya kepada putriku Zelika aku berpesan agar memilih lelaki yang ikhlas, tulus dan berhati baik. Calon menantuku terlebih dulu harus lulus 'fit and proper test' (.... hehehe..) dalam hal keikhlasan.

Setiap orang punya kriteria yang berbeda dalam hal menentukan pendamping hidup, ada yang menikah karena kecantikan/kegantengan , karena keturunan, karena kekayaan/hartanya dan karena agamanya.  Yang paling dianjurkan adalah menikah karena agamanya (Al Hadits).

Yang dimaksud dengan bagus agamanya itu belum tentu orang yang pandai melantunkan ayat al qur'an, banyak hafalan haditsnya, penceramah atau ustadz.....  Boleh jadi orang yang bagus agamanya itu adalah seorang mualaf seperti yang kualami.  Karena bila menyangkut agama, yang lebih penting adalah penerapan agama dalam kehidupan, dalam pikiran, hati dan perilaku kita.

Bagaimana cara mengenali orang yang bagus agamanya? Secara nyata bisa dilihat melalui akhaknya dalam keseharian seperti : ketaatannya pada Allah (shalat, puasa, zakat dan sedekahnya), berbakti dan hormatnya pada orang tua, rendah hati, tidak mudah marah atau terpancing emosi, pemaaf, mudah memahami orang lain, menepati janji, sabar dan tulus, setia kawan dan suka menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan, penyayang, teguh pendirian.

Bagaimana cara mendapatkan orang yang bagus agamanya? Jurus paling jitu untuk mendapatkan karunia Allah yang satu ini adalah berdoa memohon kepada Allah, seperti yang aku lakukan.  Setelah berdoa, pasrahkan, tinggal menunggu 'jodoh kiriman Allah' datang mewarnai hidup yang amat indah ini.

Kehidupan rumah tangga yang didasarkan karena ibadah kepada Allah itu indahnya melebihi indahnya tari Oleg Tamulilingan yang kusunting dibawah ini. Selamat menonton yaaa......


(Bila ada yang bertanya di dalam hati, kok tari Bali??? Memang Indah seorang muslimah, tapi suka tari Bali, bahkan aku bisa menarikan beberapa tari Bali termasuk Oleg Tamulilingan.  Dan aku merasa tidak menyalahi keislamanku, kan Allah menciptakan manusia berbangsa bangsa dan bersuku suku untuk saling kenal mengenal? buka Al Qur'an Surat 49 ayat 13. Bila merujuk pada ayat ini, kebudayaan Islam itu adalah kebudayaan yang ada di seluruh dunia, yang lebih mulia diantara semua itu  adalah yang paling taqwa (bukan yang paling 'padang pasir') . Taqwa itu apa? hihihi.... jadi panjang dong ceritanya!!, cari aja di tulisan Indah di blog ini tentang taqwa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar