Kamis, 01 Maret 2012

Brain Beauty Behavior ?

Pameran Adi Wastra yang kuikuti kemarin, membuatku melihat banyak 'putri' bertebaran.  Model-model cantik berjalan di atas cat walk, menyenangkan mata yang memandang.  Bukan hanya model-modelnya yang menarik , pengunjungnya juga lucu-lucu, bahkan orang yang sudah tuapun.  Sampai aku rasan-rasan sama Yudi :" Orang Jakarta kok chic banget ya dandanannya, sampai nenek-nenekpun modis ".

Melihat para model berlenggang lenggok, membuatku ingat 'semboyan' berbagai kontes putri-putrian yaitu brain beauty behavior. Hati jadi bertanya-tanya, memangnya brain beauty behavior sudah cukup untuk seorang wanita? 

Seorang wanita muslim semestinya berkiblat pada "miss universe" ...hmm..... maksudku ibunda kaum muslim, putri rasulullah dan wanita-wanita ahli syurga yang diceritakan dalam al qur'an. Bunda Khadijah yang kaya raya, tapi menggunakan kekayaannya untuk berjuang di jalan Allah.  Fatimah yang penuh kasih yang pernah merelakan kalungnya, satu-satunya perhiasan berharga yang dia miliki untuk menolong seorang musafir yang kehabisan bekal.  Bunda Aisyah yang cerdas yang jadi tempat rujukan para sahabat untuk menjelaskan berbagai persoalan agama.

Brain, beauty and behavior memang cukup mempesona pandangan mata manusia..... tapi apakah cukup membuat seorang wanita bernilai di hadapan Allah?  Yah, tahu jawabannya bukan?

Seorang wanita muslim mestinya mengejar keridhaan Allah, berpatokan pada al quran.  Berikut ini semestinya wanita muslim :

- beriman, memberikan harta yang dicintainya kepada yang berhak menerima, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji, sabar dalam kesempitan dan penderitaan (QS.Al baqarah ; 177)
- bertakwa yang meliputi menahan amarah, bersedekah dalam lapang dan sempit, selalu memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulang kesalahan yang sama, selalu memaafkan kesalahan orang lain dan berbuat kebaikan (QS. Ali Imran ; 133)
- berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada kerabat, anak-anak-anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, tidak sombong dan membanggakan diri (QS. Annisa ayat 36) .
-menjaga lisan dari dusta, menceritakan kejelekan orang, saksi palsu.
-menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang menahan pemberian padanya.
-menyerukan mengerjakan yang baik (ma'ruf) dan mencegah dari yang munkar (QS At Taubah ; 71)

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Sebagai wanita marilah mendidik diri sendiri untuk sebisanya menjadi wanita seperti 'ukuran al quran', sebagai ibu/bapak/orang tua, marilah kita didik anak-anak perempuan kita menjadi wanita muslimah bersadarkan al quran dan sunah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar