Selasa, 13 Maret 2012

Kisah Sepotong Keinginan

Sahabat,
yang hendak aku sampaikan kali ini adalah sesuatu yang sangat lembut, yang hanya bisa difahami oleh hati yang lembut.  Kumohon, marilah kita meminta perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk dan marilah kita memohon agar Allah membukakan pintu hikmah dan pemahaman.

 Dalam sebuah kesempatan berbincang dengan cak Edy Yusuf, beliau mengatakan bahwa syetan datang lewat pintu keinginan. Saat itu aku hanya meraba-raba, apa maksudnya? Rasanya aku kurang faham.

QS. Al-Hajj [22] : ayat 52
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

Walau kurang faham, aku suka ingat kata-kata cak Edy bila sedang punya keinginan, karena itulah lama-lama aku jadi mengerti.

Bagaimana keinginan itu menjadi salah padahal keinginan itu baik?  Contoh sederhananya begini : seorang wanita ingin cantik, wajar bukan? dan rasanya semua wanita selalu ingin disebut cantik, letak salahnya yaitu bila keinginan menjadi cantik membuat seorang wanita melakukan berbagai cara yang membuatnya tidak peduli apakah caranya itu menyalahi aturan agama atau tidak. 

Gara-gara ingin cantik pula dia mencukur alisnya, ini dilarang agama karena secara tidak langsung dia 'protes' dan tidak menghargai pemberian Allah.  Lebih parah lagi gara-gara ingin cantik dia melakukan operasi plastik dan suntik silikon yang membahayakan.

Pernah aku membaca di sebuah majalah wanita, seorang wanita yang wajahnya berubah menjadi aneh dan menderita kesakitan yang luar biasa gara-gara suntik silikon.  Berkaca pada kisah ini, kita jadi mengerti bahwa dibalik keinginan menjadi cantik, syetan menghendaki kehancuran bagi manusia......

Ingin cantik juga bisa menjadi sebuah jebakan syirik yang halus sekali.  Saat seseorang ingin terlihat cantik, dia bisa jatuh dalam keinginan untuk mendapat pujian dari manusia, padahal semestinya kita menjadikan penghargaan dari Allah sebagai tujuan kita melakukan sesuatu.  Ingin mendapat pujian dari manusia itu namanya riya' dan itu adalah syirik yang tersembunyi.

Lantas bagaimana dong cara kita mengelola perasaan ingin cantik?  Kalau Indah nih yaa, aku ingin cantik juga, suka berdandan juga ... kadang-kadang tapi hihihi, kalau sedang tidak malas....  Aku meniatkannya untuk merawat karunia Allah yang berupa wajah cantik (hmmm, ayo bilang kalau aku narsis!!! kujawab,  bukankah semua ciptaan Allah itu indah?).  Selain untuk merawat, aku juga ingin menyenangkan orang lain, ya suamiku, anak-anak, karyawan dan pelangganku.  Tentunya mereka lebih suka melihatku rapi dan cantik daripada melihatku 'kumut-kumut'. Ya kan?  Siapapun orangnya, akan lebih nyaman berhubungan dengan orang yang bersih, rapi dan keren.  Hanya untuk membuat orang merasa lebih nyaman saja..... boleh kan?

Itu hanyalah salah satu contoh bagaimana syetan masuk lewat pintu keinginan, contoh lainnya bisa diperbanyak sendiri dengan 'uji coba di lapangan'.  Coba amati setiap kita punya keinginan, kadang kita disergap ragu dan khawatir, kita suka bertanya-tanya apakah keinginan itu bisa tercapai?  Menghidupkan rasa khawatir di hati manusia itu adalah pekerjaan prof. dr. syetan..... Jadi ya jangan khawatir......

Trus bagaimana dong cara kita mengelola keinginan? bukankah setiap orang punya keinginan bahkan tidak hanya satu keinginan, melainkan beribu ribu.....  Yaa, pasrahkan saja keinginan itu kepada Allah, memasrahkan yang berhasil adalah setelah pasrah, kita jadi tidak dibebani keinginan itu lagi alias bebas dari keinginan. Yakin keinginan itu sudah di tangan ahlinya yaitu Allah Al Mujib Yang Maha mengabulkan doa.

Jangan dilupakan untuk membaca taawudz (audzubillahiminasyaitonirrajiim) mohon perlindungan diri kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk,  saat merasa ada sesuatu yang salah dalam diri kita, atau baca saja taawudz sewaktu-waktu, karena syetan setiap waktu menyerang kita dari berbagai penjuru.  Dari Surat Al Hajj ayat 22 yang tertulis di atas secara tegas dinyatakan bahwa Allahlah yang menghilangkan apa yang dimasukkan syetan, jadi jangan pernah merasa bisa melawan syetan.

Bagi yang sudah terampil mengelola perasaan dekatnya dengan Allah, secara otomatis hatinya bisa mengenali apakah keinginan itu ditunggangi syetan atau tidak.  Hatinya juga bisa mensinkronkan keinginannya dengan keinginan Allah, sehingga apa yang dilakukannya dan diinginkannya hanyalah kehendak Allah terhadap dirinya dalam perannya di alam semesta.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar