Sabtu, 25 Februari 2012

Jakarta Oh Jakarta


Aku pameran "Adi Warsa Indonesia 2012" di JCC mulai tgl 15 sampai 19 february 2012, merupakan pameran yang menampilkan kain terbaik dari seluruh Indonesia mulai dari batik, songket, tenun, jumputan, busana lukisan  dll dll.

Kali ini aku diajak PTPN 11, BUMN yang membina batik tulis dan jumputanku, posisiku di hall B stand no 306.  Keramaian terpusat hall B ini, tiap hari ada fashion, kadang ditambah talk show dan demo seputar busana dan kain.

Setiap berangkat pameran, bawaanku adalah senang (selain produk yang banyak tentunya ... hehehe), banyak kebahagiaan di Jakarta.  Selain pameran yang memberi peluang menambah omzet dan pelanggan, juga senangnya bertemu banyak teman dan suka melihat indahnya Senayan.  Menginap di Bulungan yang asri oleh banyaknya pepohonan, sarapan pagi di warteg dekat penginapan dengan pilihan menu yang banyaknya sampai 30 lebih. Juga mie ayam Hang Lekir mas Yanto di dekat mushala luar JCC, mie ayam yang bisa didiscount bila sudah langganan.

Begitulah, meskipun pada awalnya pemerannya sepi, seneeeng aja sampai aku bertemu dengan wanita itu -wanita yang membuatku melihat sisi lain jakarta-.

Kali pertama bertemu dengannya malam-malam pas pulang pameran, saat aku naik taksi di pertigaan jalan masuk lewat hall B, wanita itu minta uang pada sopir taksi yang aku naiki tapi dia tidak mendapat sepeserpun. 

Kali kedua bertemu dengannya tetap di malam pulang pameran, kulihat 'pemandangan' yang langsung membuat air mataku berjatuhan.  Saat sedang menunggu taksi, wanita itu mengatur lalu lintas yang tidak ramai tak jauh dari tempatku berdiri, mataku tertumbuk pada tiga orang anak kakak beradik (mereka anak wanita itu) sedang tertidur pulas di trotoar, anak yang paling kecil ditidurkan di atas bangku panjang. Di keremangan malam aku bisa melihat kaki dan wajah mereka kotor sekali. 

Melihat hal itu spontan aku mengajak Yudhi berbalik menuju kantin koperasi JCC, aku belikan mereka 2 porsi besar nasi dengan lauk ayam dan ikan laut goreng.  Sengaja aku pilih lauk kering karena anak-anak itu sudah tidur, kuharap nasinya bisa digunakan sarapan esok pagi.

Ketiga anak itu membuatku ingat anak-anakku, seandainya mereka anak-anakku..... betapa teriris irisnya hati?  Bila sesama muslim bersaudara, anak-anak mereka adalah anak-anak kita juga.  Mereka membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat, bukan beratap langit beralaskan trotoar seperti ini.  Mereka bisa masuk angin dan sakit kan? trus mereka sekolah apa tidak ya? tanyaku di hati.

Hatiku baru terasa lega ketika esok malamnya aku berbincang dengan wanita itu.  Kubawakan mereka mie ayam Hang Lekir mas Yanto yang enak, kusalami anak-anak itu, kubelai pipinya dan kudoakan dalam hati.  Wanita itu bercerita bahwa rumahnya di Pejompongan, anak yang sulung lelaki klas 2 Madrasah Ibtidaiyah, yang nomer 2 cewek masih TK, si kecil masih play group katanya.  Lega mendengar mereka punya rumah dan anak-anak itu sekolah, lega karena orang tuanya tidak menyuruh anak-anak itu  mengemis.

Sudah sering aku pameran di JCC, baru kali ini  bertemu hal yang menyayat hati, mungkin karena kawasan Senayan termasuk wilayah yang bersih dari pengemis dan gelandangan.  Kurasakan adanya kontradiksi yang amat mencolok.  Di dalam gedung JCC sedang berlangsung pameran yang megah, dipenuhi karya para perancang yang harganya jutaan dan laris !! sementara di luar gedung ada seorang wanita yang musti bekerja keras untuk mendapatkan seribu-dua ribu rupiah.  Di dalam gedung 'bertaburan' wajah yang penuh kegembiraan, baju bersih dan menebar bau wangi, sementara di luar gedung ada orang bertabur peluh,
kotor dan bau.

Adanya si kaya dan si miskin adalah sunatullah.  Si miskin membutuhkan uluran tangan si kaya.  Tidakkah kita sadari bahwa si kayapun membutuhkan si miskin untuk membuktikan kepada Tuhannya bahwa dirinya adalah orang yang berbuat kebaikan?

Jangan rendahkan orang fakir, miskin, yatim, gelandangan .......... mereka adalah orang penting yang lebih penting dari presiden, menteri atau pejabat,  karena lewat mereka Allah menguji kita, apakah kita adalah hambaNya yang patuh menyisihkan harta yang Allah rizkikan pada kita? apakah kita orang yang sudi berbagi? apakah kita orang yang penuh kasih pada sesama?
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar