Minggu, 04 November 2018

Meletakkan Kebahagiaan Pada Manusia


Keterikatan pada apapun bisa menjadi penghalang antara kita dengan Allah, dan keterikatan pada manusia adalah yang paling berat.

Yang mudah dikenali tandanya adakah bila kita sudah meletakkan kebahagiaan pada manusia.  Gak mau 'move on'.  Seorang kekasih selalu ingin bersama kekasihnya , seorang ibu selalu ingin dikelilingi anak-anaknya.  Sedih dan khawatir bila berjauhan.

Kesedihan , kekhawatiran dan perasaan kosong tanpa orang-orang yang dikasihi.

Berdekatan tapi bertentangan juga menimbulkan kesedihan lagi.

"Aku hanya bisa bahagia bila bersamanya".

"Aku ingin melihat anak-anakku rukun dan utuh sebagai sebuah keluarga ", kata seorang ibu yang anak-anaknya saling tercerai berai karena pertengkaran.

Ingin bahagia tapi dengan syarat.  Syarat dan ketentuan berlaku .... hmm ..  Masihkah menjadi orang seperti ini?  Kapan bisa bahagianya ?

Meletakkan kebahagiaan itu pada Allah saja , cukup Allah bagiku.  Bersama Allah yang membuatku bahagia dan itu sudah cukup.

Dan orang orang yang kita sayangi,  percayakan mereka pada kasih sayang dan kebijaksanaan Allah.  Cukup Allah bagi mereka. 

Mengkhawatirkan seseorang,  bisa menjebak kita merasa lebih baik dari Tuhan dalam memelihara dan menjaga orang-orang yang kita sayangi.  Padahal siapakah yang lebih kasih sayang kepada orang-orang yang kita sayangi ? Tak ada yang bisa menandingi kasih sayang Tuhan, maka percayakan saja mereka pada kasih sayang dan kebijaksanaan Allah .

Allah cukup bagiku,  bagimu,  bagi orang-orang yang kita sayangi .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar