Kemarin sore, ada inbox masuk di fbku, dari seorang wanita pembacaku, isinya bikin aku merinding, melongo dan spontan bibirku mengucap subhanallah karena yang dia ceritakan begitu indahnya.
Sang pengirim sudah sering jadi tokoh dalam cerita-ceritaku di blog , karena masalah yang sedang dihadapinya bertumpuk-tumpuk, mungkin kalau ditulis jadi novel bisa jadi tetralogi ..... hmm.... Untungnya Indah bukan novelis yaaa .... ya kalau jadi novelis, ntar nggak sempat ngeblog ..... ntar kalau aku gak ngblog, disms-in, di inbox, ditelepon dan ditanya begini : mbak Indah sehat kan ? kok lama gak ol ? ..... hahaha, makasih perhatiannya.
Nah, lupa kan aku , tadi nyampai mana ngobrolnya ?
O o , wanita luar biasa ini beberapa bulan yang lalu mendapat masalah yang amat sangat berat. Masalah pertama beliau kena kanker payudara, sudah dioperasi lima tahun yang lalu, tapi rupanya kankernya bandel, hasil test menunjukkan kankernya sudah menjalar sampai ke hati. Sakit yang berat banget bagi seorang wanita.
Masalah keduanya, beliau adalah pencari nafkah utama keluarga, karena sang suami pekerjaannya masih seadanya dan serabutan, jauh dari mencukupi bila mengandalkan penghasilan suami. Bayangkan saja, dalam keadaan sakit dia musti bekerja dari pagi sampai sore .... padahal sel-sel tubuhnya membutuhkan istirahat untuk menormalkan kembali kondisi kesehatannya.
Masalah ketiganya, di kantorpun dia sedang mengalami guncangan yang luar biasa, secara garis besarnya dia sedang 'dipinggirkan' oleh orang-orang tertentu dan seperti dipaksa mengundurkan diri secara sukarela.
Judulnya jadi berat berat dan berat .... Di tengah kebutuhan kuliah dan sekolah dua anak mereka yang banyak, juga biaya pengobatan yang mahal, sakit fisik dan tekanan pekerjaan , merekapun mulai berhutang pada saudara untuk berobat dan merencanakan untuk menjual rumah untuk membayar hutang itu.
Kadang juga dia mengalami dilema antara kebutuhan berobat dan biaya kuliah sang anak, yang berujung pada mengalahnya sang anak demi kesembuhan ibunda (duh, betapa mulia hatimu nak).
Untuk kankernya itu beliau menjalani kemoterapi dan pengobatan lainnya yang dilakukan secara medis di rumah sakit sambil mengkonsumsi minuman herbal. Saat aku bertemu dengannya, kulihat tubuhnya malah jadi kacau keseimbangannya, kukira malah rusak tuh sel-sel tubuh sehatnya kena pengaruh kemoterapi dan obat-obatan kimia ..... jadi aku yang sok cerewet melarangnya menjalani kemo lagi. Alhamdulillah orangnya kok ya nurut sama wong paling ayu sak Malang raya ( penonton gak boleh protes .... ini sih gelar pemberian ebo ebo OM, bukan Indah yang bilang, aku cuma copi paste aja ..... hehehe)
Kalau soal cobaan finansial yang bejibun itu, beliau sudah bisa menyikapinya dengan mempelajari bukuku "Menciptakan Keajaiban Finansial" (yang belum punya buku ini ayo pesan sekarang ! ... iiih, kok maksa ya ....hehehe) Buku itu dia ulang-ulang bacanya, diresapi satu-satu, sambil berusaha dijalankan.
Soal kankernya itu, Indah ngomongnya begini .... ngomongnya panjaaang, jadi kalau ingin tahu selengkapnya klik disini . Nah, akhirnya aku menyarankannya untuk meninggalkan cara medis untuk terapi kankernya, tapi cara medis tetap digunakan sebagai kontrol untuk memeriksa sejauh mana perbaikan kankernya.
Sedang untuk pengobatannya aku merekomendasikan dia tetap minum herbal yang biasa dia minum. Aku sempat test herbalnya ini.... ini test yang susah dijelaskan, soalnya aku deteksi pakai keindigoanku .... hehehe. Yang aku lihat, herbalnya ini amat kuat menormalkan kondisi tubuh hingga kankernya berangsur membaik.
Sel-sel kanker itu sebaiknya memang jangan dibunuh seperti pengobatan cara barat, itu malah ikut merusak sel-sel sehat di sekitarnya. Karena sel-sel kanker itu hanya sel-sel yang tidak normal, jadi yang diusahakan ya bagaimana menormalkan kembali sel-sel itu. Yang bisa mengerjakannya ya obat-obat yang sudah disediakan Allah di alam ini, yang populer dengan istilah pengobatan herbal. Jangan lupa diimbangi dengan mind set yang benar, seperti yang aku omongkan itu.
Dan, inilah hasilnya .... ini email dari beliau.
Asalammu'alaikum, semoga keadaan ibu dan keluarga di Malang senantisa ada dalam lindungan dan ridhoNya.
Bu, keadaan saya dan keluarga alhamdulillah baik. Khususnya kesehatan saya sejauh ini saya merasa baik dan semangat, saya masih terus rutin meminum jamu herbalnya.
Bu, saya sedang belajar meraih ridho Allah dalam menjalani hidup ini,berlatih untuk ikhlas, pasrah dan ridho. Ibu tau apa yang saya dapatkan setelah niat saya, mind set saya dirubah? Subhanallah Alhamdulillah begitu banyak kemudahan yang saya dapatkan, bila 2 bulan yang lalu saya masih begitu khawatir tentang biaya pengobatan yg cukup besar, setelah saya pasrahkan semuanya pada Allah tanpa disangka perusahaan minggu lalu memberikan asuransi kesehatan non limit kelas 1 untuk saya dan karyawan setingkat dirumah sakit Bandung dan kota-kota lain.
Bu kami kan sudah lama memimpikan punya usaha sendiri, sepertinya untuk step pertama pintu sudah terbuka, seperti ibu bilang gak usah dipusingkan dengan uang. Bu adik ipar menawarkan usaha makloon bikin balmut (bantal selimut) dan sprey, lah kemarin saya bingung karena gak punya modal untuk beli mesin jahit dll dan tempat untuk produksi. Alhamdulillah suamiku dipinjami dana dari temannya untuk beli 2 unit mesin baru ditambah 1 unit dipinjami adik ipar jadi total 3 unit semuanya gress baru.
Mengenai tempat alhamdulillah keluarga mengijinkan rumah yang ditinggali ibu, lantai 2 dan 3 boleh dipakai katanya asal dijaga kebersihannya. Sekarang kami sudah terima order pertama sebanyak 400pcs dan sudah jalan seminggu. Yang bikin saya bersyukur suamiku jadi punya pekerjaan tetap, kakak dan sepupu saya juga bisa ikut punya penghasilan.
Oh ya bu si sulung juga untuk semester ini dapat beasiswa. Alhamdulillah.
Terima kasih, tulisan2 ibu telah menginspirasi saya, saya merasa menjadi "pribadi" yang berbeda sekarang, semoga saya senantiasa istiqomah.
Salam.
Sang pengirim sudah sering jadi tokoh dalam cerita-ceritaku di blog , karena masalah yang sedang dihadapinya bertumpuk-tumpuk, mungkin kalau ditulis jadi novel bisa jadi tetralogi ..... hmm.... Untungnya Indah bukan novelis yaaa .... ya kalau jadi novelis, ntar nggak sempat ngeblog ..... ntar kalau aku gak ngblog, disms-in, di inbox, ditelepon dan ditanya begini : mbak Indah sehat kan ? kok lama gak ol ? ..... hahaha, makasih perhatiannya.
Nah, lupa kan aku , tadi nyampai mana ngobrolnya ?
O o , wanita luar biasa ini beberapa bulan yang lalu mendapat masalah yang amat sangat berat. Masalah pertama beliau kena kanker payudara, sudah dioperasi lima tahun yang lalu, tapi rupanya kankernya bandel, hasil test menunjukkan kankernya sudah menjalar sampai ke hati. Sakit yang berat banget bagi seorang wanita.
Masalah keduanya, beliau adalah pencari nafkah utama keluarga, karena sang suami pekerjaannya masih seadanya dan serabutan, jauh dari mencukupi bila mengandalkan penghasilan suami. Bayangkan saja, dalam keadaan sakit dia musti bekerja dari pagi sampai sore .... padahal sel-sel tubuhnya membutuhkan istirahat untuk menormalkan kembali kondisi kesehatannya.
Masalah ketiganya, di kantorpun dia sedang mengalami guncangan yang luar biasa, secara garis besarnya dia sedang 'dipinggirkan' oleh orang-orang tertentu dan seperti dipaksa mengundurkan diri secara sukarela.
Judulnya jadi berat berat dan berat .... Di tengah kebutuhan kuliah dan sekolah dua anak mereka yang banyak, juga biaya pengobatan yang mahal, sakit fisik dan tekanan pekerjaan , merekapun mulai berhutang pada saudara untuk berobat dan merencanakan untuk menjual rumah untuk membayar hutang itu.
Kadang juga dia mengalami dilema antara kebutuhan berobat dan biaya kuliah sang anak, yang berujung pada mengalahnya sang anak demi kesembuhan ibunda (duh, betapa mulia hatimu nak).
Untuk kankernya itu beliau menjalani kemoterapi dan pengobatan lainnya yang dilakukan secara medis di rumah sakit sambil mengkonsumsi minuman herbal. Saat aku bertemu dengannya, kulihat tubuhnya malah jadi kacau keseimbangannya, kukira malah rusak tuh sel-sel tubuh sehatnya kena pengaruh kemoterapi dan obat-obatan kimia ..... jadi aku yang sok cerewet melarangnya menjalani kemo lagi. Alhamdulillah orangnya kok ya nurut sama wong paling ayu sak Malang raya ( penonton gak boleh protes .... ini sih gelar pemberian ebo ebo OM, bukan Indah yang bilang, aku cuma copi paste aja ..... hehehe)
Kalau soal cobaan finansial yang bejibun itu, beliau sudah bisa menyikapinya dengan mempelajari bukuku "Menciptakan Keajaiban Finansial" (yang belum punya buku ini ayo pesan sekarang ! ... iiih, kok maksa ya ....hehehe) Buku itu dia ulang-ulang bacanya, diresapi satu-satu, sambil berusaha dijalankan.
Soal kankernya itu, Indah ngomongnya begini .... ngomongnya panjaaang, jadi kalau ingin tahu selengkapnya klik disini . Nah, akhirnya aku menyarankannya untuk meninggalkan cara medis untuk terapi kankernya, tapi cara medis tetap digunakan sebagai kontrol untuk memeriksa sejauh mana perbaikan kankernya.
Sedang untuk pengobatannya aku merekomendasikan dia tetap minum herbal yang biasa dia minum. Aku sempat test herbalnya ini.... ini test yang susah dijelaskan, soalnya aku deteksi pakai keindigoanku .... hehehe. Yang aku lihat, herbalnya ini amat kuat menormalkan kondisi tubuh hingga kankernya berangsur membaik.
Sel-sel kanker itu sebaiknya memang jangan dibunuh seperti pengobatan cara barat, itu malah ikut merusak sel-sel sehat di sekitarnya. Karena sel-sel kanker itu hanya sel-sel yang tidak normal, jadi yang diusahakan ya bagaimana menormalkan kembali sel-sel itu. Yang bisa mengerjakannya ya obat-obat yang sudah disediakan Allah di alam ini, yang populer dengan istilah pengobatan herbal. Jangan lupa diimbangi dengan mind set yang benar, seperti yang aku omongkan itu.
Dan, inilah hasilnya .... ini email dari beliau.
Asalammu'alaikum, semoga keadaan ibu dan keluarga di Malang senantisa ada dalam lindungan dan ridhoNya.
Bu, keadaan saya dan keluarga alhamdulillah baik. Khususnya kesehatan saya sejauh ini saya merasa baik dan semangat, saya masih terus rutin meminum jamu herbalnya.
Bu, saya sedang belajar meraih ridho Allah dalam menjalani hidup ini,berlatih untuk ikhlas, pasrah dan ridho. Ibu tau apa yang saya dapatkan setelah niat saya, mind set saya dirubah? Subhanallah Alhamdulillah begitu banyak kemudahan yang saya dapatkan, bila 2 bulan yang lalu saya masih begitu khawatir tentang biaya pengobatan yg cukup besar, setelah saya pasrahkan semuanya pada Allah tanpa disangka perusahaan minggu lalu memberikan asuransi kesehatan non limit kelas 1 untuk saya dan karyawan setingkat dirumah sakit Bandung dan kota-kota lain.
Bu kami kan sudah lama memimpikan punya usaha sendiri, sepertinya untuk step pertama pintu sudah terbuka, seperti ibu bilang gak usah dipusingkan dengan uang. Bu adik ipar menawarkan usaha makloon bikin balmut (bantal selimut) dan sprey, lah kemarin saya bingung karena gak punya modal untuk beli mesin jahit dll dan tempat untuk produksi. Alhamdulillah suamiku dipinjami dana dari temannya untuk beli 2 unit mesin baru ditambah 1 unit dipinjami adik ipar jadi total 3 unit semuanya gress baru.
Mengenai tempat alhamdulillah keluarga mengijinkan rumah yang ditinggali ibu, lantai 2 dan 3 boleh dipakai katanya asal dijaga kebersihannya. Sekarang kami sudah terima order pertama sebanyak 400pcs dan sudah jalan seminggu. Yang bikin saya bersyukur suamiku jadi punya pekerjaan tetap, kakak dan sepupu saya juga bisa ikut punya penghasilan.
Oh ya bu si sulung juga untuk semester ini dapat beasiswa. Alhamdulillah.
Terima kasih, tulisan2 ibu telah menginspirasi saya, saya merasa menjadi "pribadi" yang berbeda sekarang, semoga saya senantiasa istiqomah.
Salam.
Subhanallah....
BalasHapusInspiratif.. terutama bagi tukang keluh...
mbak jamu herbalnya apa?
banyak teman" saya yang kanker...
salam
shp
Untuk memperoleh ramuan herbal yang aku ceritakan, silahkan menghubungi langsung bapak Husein 081336102678 Semoga bermanfaat dan memperoleh kemudahan dari Allah dalam penyembuhan.
HapusSubhanallah... Benarlah Allah itu Maha Sutradara dengan pembuat cerita Yang Maha Cantik sempurnanya.. kalau kita senantiasa ridho dengan ketentuanNYA.. Terima Kasih Bunda..
BalasHapusbener mb ami, aku sendiri jadi belajar juga dari kisah ini
Hapussubhanallah mba innuri.smoga keegoanku dan khawatir ini sgera terobati..
BalasHapusinsyaallah kang Kimang, harus tetap semangat dan berjuang ... karena khawatir itu gak ada kontribusinya apa apa buat menyelesaikan masalah kita.
Hapus