Sabtu, 11 Mei 2013

Sebuah Percakapan Cinta

Ini adalah sebuah percakapan dari alam tak kasat mata, percakapan antara dua sejoli yang saling mencintai, yang tak bisa bersatu karena suatu hal.

W : Aku amat mencintaimu dan aku begitu bahagia bila merasakan bahwa kau juga menyayangi dan menjagaku.  Terimakasih atas cintamu padaku, semua ini telah memberiku kebahagiaan dan semangat.

L : Akupun meresahkanmu dan rasanya bahagia bila menemukan kamu bahagia, walaupun kita tak bisa dipertemukan.  Cinta tak musti memiliki, cukuplah bila cintakupun bersambut.

W : Tapi ada ikatan cinta yang lebih indah dari ikatan cinta yang kita rasakan.

L : Apakah bila cinta kita bisa bersatu dalam arti yang sebenarnya ?

W : Tidak sayang, bila cinta kita bersatu, kita malah dihadapkan pada berbagai masalah yang malah mungkin membuat kita bertengkar atau malah jengkel satu sama lain. Apalagi dengan keadaan kita sekarang, yang tak mungkin bersatu .... malah bisa membunuh kita semua.

L :  Lalu apa ? Aku amat merindukan dekat denganmu, disisimu aku begitu tenteram, nyaman dan bahagia.  Kebahagiaanku adalah dekat denganmu, tapi aku takut bila aku melakukannya, malah merusak kebahagiaanmu.

W : Hmmmm ...... berarti kamu sudah tahu bahwa cinta kita tak menjamin bahagia ...

L : Yaa, karena aku lihat kamu begitu bahagia dengan lelaki itu dan anak-anakmu .....

W : Seperti aku juga melihat kamu begitu bahagia dengan wanita itu dan anak-anakmu.

L :  Setengah mati aku melawan perasaanku, karena aku tak mau merusak kebahagiaanmu.  Tapi maafkan aku, bila aku menyatakannya karena aku sudah tak sanggup lagi membendung perasaanku dan kerinduanku padamu.

W :  Aku tahu kamu menyayangiku walaupun kau tak mengatakannya.  Ada hal yang amat indah saat aku merasakan cintamu dan merasakan bahwa kau menjagaku dengan doa doamu.  Hingga Allah memberiku pengalaman cinta yang lain, yang lebih indah dari yang aku rasakan bersamamu.

L :  Pengalaman cinta yang lain ? bolehkan aku mengetahuinya sayangku ? aku tak akan marah .... cintaku adalah membiarkanmu bahagia, walau itu berarti aku harus keluar dari kehidupanmu.

W :  Sayang, mungkin karena keteguhan hatiku dan hatimu dalam menjaga cinta kita tetap suci, hingga Allah memberiku pengalaman cinta yang lain yang amat sangat indahnya.

L : Ceritakanlah sayangku, aku akan tetap menyayangimu walau bagaimanapun dirimu, seperti selama ini aku tak pernah putus mencintaimu walaupun kamu berada dalam pelukannya ....

W : Allah memberiku pengalaman dicintai olehNya ... lalu cinta itu bertemu saat aku mengingatNya, saat aku sujud kepadaNya.  Demi cintaku padamu, cinta Allah lebih indah dari segalanya, merasakan bertemu denganNya adalah hal paling menakjubkan sepanjang hidupku.  Demi cintaku padamu, aku akan melepas cintamu, memutus tali ikatan cinta batin kita, agar kamu bisa merasakan cinta yang lebih indah yang layak kamu terima.

L : Oh sayangku, itukah yang kamu minta ? melepas cintaku demi Dia ?

W : Itu aku lakukan karena aku amat mencintaimu.

L :  Hmmmm .... mmm....

W : Cinta antara kita hanya membangun dinding tebal yang akan menghalangi cinta yang lebih indah, yaitu cinta Allah.  Akupun melepasmu dengan amat berat, tapi aku harus melakukannya, karena kesempatan ini hanya sekali.

L : Bailklah sayangku, akupun melepasmu karena aku begitu mencintaimu.  Aku tidak sanggup menahanmu yang hanya membuatmu terjauh dari Dzat yang lebih mencintaimu dan lebih menjanjikan kebahagiaan buatmu.

W : Dzat yang lebih menjanjikan kebahagiaan buat kita berdua, sayangku.

L : Jadi mulai sekarang kita tak akan lagi menerbangkan dan mempertemukan cinta kita ?

W : Iya.

L : Baiklah cintaku.

Percakapan yang indah bukan ?


Banyak orang buta dari kenyataan cinta, karena jarak pandang mereka begitu pendek dan sempit.

Orang banyak tertipu dan terbawa cinta, dikiranya cintanya akan membawanya pada kesenangan dan kebahagiaan, cinta harampun diterjang juga dengan berbagai alasan.  Padahal mereka sedang tertipu.  Pada kenyataannnya nanti, cinta itu akan membawa mereka pada kehancuran lahir batin, dunia akhirat, cepat atau lambat.

Selalu berada di jalanNya, itu adalah satu-satunya jalan untuk bahagia.  Menyelamatkan diri dari tipuan cinta memang sebuah perjuangan yang berat, berat sekali, tapi 'piala kemenangan' yang akan kita dapatkan nanti adalah sebuah 'berlian' kehidupan yang amat indah dan berharga.  Bukankah sesuatu yang amat berharga hanya bisa diperoleh dengan perjuangan yang berat ?  Sebaliknya sesuatu yang berpotensi menghancurkan, bisa kita ikuti dengan mudah, tinggal mengikuti hawa nafsu saja.

Cinta yang haram, bagaimanapun cara masuknya (bahkan bisa menyelinap dalam aktifitas dakwah yang dipenuhi lantunan ayat suci), musti kita buang jauh-jauh demi mendapatkan cinta yang tak terperi keindahannya, yaitu cinta Allah.

Ayo, rebutlah cintaNya.

2 komentar:

  1. Cinta itu indah dan tak terperi nikmatnya.. cinta pada Allah dan cinta Allah pada kita...
    makasih tulisannya...
    InsyaAllah kita semakin cinta kepada-Nya dan dipersatukan, dilekatkan oleh cinta karena-Nya...

    salam kasih dan sayang..
    sari

    BalasHapus