Sungguh bila seorang suami memandang istrinya (dengan rasa kasih sayang) dan istrinya juga memandang suaminya (dengan rasa kasih sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang tapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluar dari celah-celah jari mereka. (al hadits)
Seorang sahabatku mengomentari cover fotoku di fb yang bergandengan tangan dengan suami saat jalan-jalan ke Borobudur, dia bilang ngiri karena dia tidak pernah bergandengan tangan dengan suaminya.
Wah wah wah, bagiku ini temuan baru, langka, masak gak pernah gandengan tangan sama suami-suaminya sendiri, ntar kalau suaminya digandeng orang lain gimana coba? atau gimana kalau dia sendiri digandeng suami orang ? Sedang ABG aja suka gandengan tangan sama pacarnya, gak malu, gak sungkan .... belum lagi mereka-mereka yang menjalin cinta terlarang, lebih mesra malah ..... iiiiih ...
Kalian gimana ? .... hm hm hm ...
Lah kalau aku, dasar ngeyelan dan aleman ...., kalau dia gak gandeng, ya aku yang nggandeng duluan .... hihihi ... Tapi biasanya siiiih, suamiku yang banyakan gandeng tanganku, peluk di pundak atau .... ehm ehm ... Dan dia melakukannya sambil ngapain saja, sambil sebelah tangannya nyetir, sesekali tangan satunya belai belai tangan istrinya, namanya juga istri cantik cuma satu satunya, dieman eman, disayang sayang. Yang disayang juga jadi nurutan .... xixixi ... nurutan disini bacanya kalau sewaktu-waktu dia 'butuh disayang', sang istri melayaninya dengan ikhlas walau sedang tidak 'kepingin'. Ngerti kan maksudku ?
Pernah siiih, ada seorang bapak-bapak curhat, dia cerita kenapa istrinya tidak seperti dulu, dia membiarkan badannya melar, tidak merawat diri, terus dia susah diajak 'berintim intim' ? Sampai-sampai dia merasa tidak punya hasrat lagi ke istrinya, karena pengalaman jarang 'bersambut' , bahkan dilayani sambil merem kecapean.
Setelah kuanalisa kasusnya, kurasa sang istri terlalu capek mengurus rumah tangga dengan dua balita tanpa pembantu. Jadi kusarankan dia ikut megang 'the krucils' kalau lagi senggang, biar sang istri bisa istirahat. Aku sarankan juga untuk melayani istri, seperti memijitinya atau membantunya beres-beres rumah, bukannya menuntut dilayani. Dan aku suruh mengucap cinta setiap hari, menciumnya waktu meninggalkannya bekerja dan waktu berangkat bobo, juga ikut bangun malam mengurusi si kecil yang bolak balik bangun di malam hari.
"Kayak pengantin baru dong bunda kalau gitu ?", katanya mendengar saran-saranku. Lah memangnya gak enak kayak pengantin baru terus ? .... Enak tahu !!! Tapi bagusnya saran-saranku diikutinya dan berhasil . Jadi buat bapak-bapak yang sering 'merana' karena nggak 'disambut' sang istri, resep ini boleh dicoba, Kuncinya biar si istri 'nurutan' , ciptakan perasaan merasa dicintai di hati istri dan perlakukan dia sebagai wanita yang amat berharga, biar dia merasa tersanjung setiap hari. Kalau sudah begini, setiap anda membutuhkan 'disayang', maka dia akan melayani dengan ikhlas.
Yang namanya kemesraan itu memang musti dibangun, entah siapa yang mulai duluan itu gak penting, mesra itu enak dan berpahala.
Susahnya kalau yang mulai selalu dari satu fihak terus, capek ya ... Ada temanku yang sampai berpura-pura pingsan biar diperhatikan suaminya, ... aduh kasihan ya ? Ini suami minta direndam pakai rinso .... hehehe.
Bagi yang bernasib selalu bertepuk sebelah tangan dengan suami / istri, aku anjurkan lebih mendekat pada Allah saja dan memasrahkan persoalan kepada Allah. Setiap usaha yang dilakukan untuk memperbaiki hubungan, niatkan karena Allah, biar suami/istri tidak menghargai, yang penting semua itu ada nilainya di hadapan Allah. Nyarinya balasan dari Allah dan ridha dari Allah. Gak bakalah kecewa kalau gini, soal suami / istri kan nanti Allah yang ngurus, bukankah hati suami / istri kita berada dalam genggaman Allah ?
Nah, soal mesra mesraan sama suami/istri, sebenarnya banyak contoh dari Nabi Muhammad saw, jadi gak usah nyari contekan kemana-mana. Nabi itu pernah membaca al quran sambil kepalanya berada di pangkuan Aisyiah, Nabi pernah mandi berdua dengan istrinya, Nabi pernah mencuci darah haidh Aisyah yang nempel di tikar, Nabi pernah berlomba lari dengan Aisyah, Nabi juga membantu pekerjaan rumah tangga, menyuap istri, makan sepiring berdua, memanggil dengan sebutan tertentu yang merupakan ungkapan sayang .... apa lagi ya .... Baca sendiri ah hadits hadits di bawah ini:
Dari Anas, dia berkata: “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR Bukhari)
Dari ‘Aisyah ra, bahwa NabiSAW biasa mencium istrinya setelah wudhu’, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhu’nya.”(HR ‘Abdurrazaq)
Dari Aisyah RA, ia berkata : Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam “ (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)Dari Saad bin Abi Waqosh ra berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu“ (HR Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71)
Dari Aisyah Ra, ia berkata : Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haidh, lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim.)
Nabi saw pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah.(HR Muslim No. 300)
Diriwayatkan oleh Aisyah ra, nabi SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770)
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi SAW tertawa melihat mereka. (HR Nasai dengan isnad hasan)
Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah : suka bercanda dengan istrinya (HR Bukhari)
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).
Dari Aisyah, dia berkata: “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi saw. sendiri yang berkata padaku: ‘Apakah aku ingin melihatnya?’Aku jawab: ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!’ Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: ‘Apakah kamu sudah puas?’Aku jawab: ‘Ya.’ Beliau berkata: ‘Kalau begitu, pergilah!’” (HR Bukhari dan Muslim)
Nabi saw memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah-merahan pipinya. Rasulullah juga suka memanggil aisyah dg sebutan “aisy/aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan “panggilan manja/tanda sayang”
Dari Said bin Yazid, bahwa ada seorang wanita datang menemui Nabi, kemudian Nabi bertanya kepada ‘Aisyah: “Wahai ‘Aisyah, apakah engkau kenal dia?” ‘Aisyah menjawab: “Tidak, wahai Nabi Allah.” Lalu, Nabi bersabda: “Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, apakah kamu mau ia bernyanyi untukmu?”, maka bernyanyilah qaynah itu untuk ‘Aisyah. (HR. An Nasa’i, kitab Asyratun Nisa’, no. 74)
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi)
Aisyah pernah ditanya: “Apa yang dilakukan Nabi saw. di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari)
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah saw,saat itu saya sedang haidh”.(HR Ahmad)
Nabi saw biasa memijit hidung ‘Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, Wahai ‘Aisy, bacalah do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni)
Dari Anas, dia berkata: “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah.” (HR Bukhari)
membangun kemesraan salah satu kunci untuk selalu merekatkan hubungan pasutri.. :) saya dan suami juga selalu dikira masih ABG pacaran gara2 selalu gandengan.. apalagi waktu belum punya momongan.. sekarang sudah ada momongan jadi udah keliatan kalo pasutri hehehe :)
BalasHapusMakasih mb Marita sudah jalan jalan ke blogku ... iya, saya udah 26 tahun menikah loh mbak, tapi tetap suka gandengan tangan ...
Hapus