Kamis, 16 Mei 2013

Berasa Menjadi Malaikat Rahmat

Pelatihan  Batik Lukis di Ponorogo tgl 16 Mei 2013.

Aku bertemu ibu itu di mushala saat aku sedang mengantri wudhu di mushala hotel La Tiban.

"Oh, bawa mukena ya", katanya sambil menunjuk mukena yang tergolek disampingku.
"Iya bu, monggo kalau mau dipakai", kataku sambil melihat ibu-ibu peserta pelatihan juga banyak yang ngantri shalat, kulihat ngantri mukenanya, karena banyak yang tidak membawa mukena.

Selesai wudhu, akupun duduk nyandar tembok ngantri mukena.

"Maaf jeng, vertigoku kambuh", kata ibu itu saat melepas mukena pelan pelan dan terlihat menahan sakit.  Akupun tanpa bilang-bilang mentransfer energi buat ibu itu.

"Ibu kelihatannya kurang tidur", kataku.
"Ya memang tidak bisa tidur", jawabnya.
"Ibu banyak pikiran sih ", kataku.
"Terus saya musti bagaimana ?".
"Dipasrahkan Allah saja, ikhlas", kumat deh Indah sok menasehati orang yang lebih tua lagi.
"Bagaimana rasanya sekarang?", aku menanyakan keadaannya, tanpa dia jawab aku yakin badannya lebih segar setelah kunormalkan keseimbangan tubuhnya dengan energi murni atas ijin Allah.

Aku berasa mendapat dorongan untuk menghadiahi ibu itu bukuku "Menciptakan Keajaiban Finansial".

Saat selesai pelatihan, ibu itu menghampiriku dan bertanya.
"Aku mikir apa ya jeng ?".  Aku tersenyum saja.
"Ibu yang lebih tahu apa yang menjadi beban pikiran ibu".
"Mungkin mikirin hutang".
"Berarti buku itu pas banget buat ibu", kataku. 
"Makasih ya jeng".  Lalu aku diciuminya. 

Aaaah ... aku berasa jadi malaikat rahmat ... dan kurasa setiap kita bisa menjadi malaikat rahmat, ini pengalaman yang indah. Seperti aku bilang dalam tulisan yang lalu, mulailah dari hal yang kecil, yang terdekat dan termudah kita lakukan, tangkap setiap peluang berbuat baik yang Allah hadapkan pada kita, lakukan dengan tulus kasih karena Allah.  Jangan takut untuk memulai dan jangan takut akan ditolak atau dilecehkan.

Yuuk kita hias dunia yang indah ini dengan perbuatan baik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar