Minggu, 22 Juni 2025

Hidup di zona manakah kamu?

 Allah meliputi segala sesuatu, yang baik yang jahat yang abu-abu atau yang ungu, semua diliputi Allah, jadi semua itu Allah. 

Kita semua hanyalah sekedar menjalankan peran saja. Aslinya menjalankan peran sesuai jalan yang kita pilih. 

Bila semuanya Allah, bila semua hanya menjalankan peran, di mana letak perbedaan orang yang berusaha mendekat padaNya dan orang yang berpaling? 

Seperti kegelapan itu aslinya adalah ketiadaan cahaya. Maka penderitaan itu aslinya adalah ketiadaan Allah. 

Maka orang-orang yang jauh dari Allah, mereka hidup di zona ketidaknyamanan, kegelisahan dan siksaan batin yang tak mereka sadari dari mana sumbernya. 

Sumbernya adalah perasaan yang jauh dari Allah, tapi mereka tidak menyadari.  Kehidupan mereka tidak diberkati.  Walau mungkin mereka taat salat, bahkan umrah dan haji berkali-kali. Mereka masih hidup di zona materi dan mereka tidak pernah bahagia. Mereka menyangka mereka bahagia karena belum pernah merasakan kebahagiaan sejati itu seperti apa. Mereka tidak paham arti bahagia karena belum pernah mengalaminya, jadi mereka tertipu dengan bahagia versi mereka sendiri. 

Allah adalah sumber segala kebaikan, kebahagiaan dan keberlimpahan. Orang-orang yang jiwanya dekat dengan Allah, kehidupan mereka diberkati, dan segala kebaikan berkumpul dalam hidupnya. Perbedaan antara orang yang sudah hidup di zona ilahiyah dengan di zona materi ini seperti bumi dan langit, walau mereka hidup berdampingan di atas bumi. 

Hidup bersama Allah itu ibarat hidup di rumah dengan lampu yang menyala terang, sedangkan hidup dengan ego itu ibarat berada di dalam gubug yang gelap gulita, dingin dan kelam. Setajam itulah perbedaannya. 

Lantas apa tanda-tandanya bila kamu sudah hidup di zona ilahiyah? 

- tidak pernah merasa sedih dan khawatir

- kamu merasa tidak berjarak dengan Tuhan, setiap hati atau pikiranmu berbisik, kamu merasa Dia mendengarkan. 

- kamu mencintai Tuhanmu dan percaya penuh apa pun kebijaksanaanNya, tak pernah protes tak pernah membantah

- kamu tak pernah merasa sendiri

Untuk berada di zona ilahiyah ini, cukup sampaikan keinginanmu kepadaNya. Nanti Allah sendiri yang akan mempersiapkan dirimu melewati berbagai latihan di arena kehidupan ini.  Jalani setiap prosesnya dengan sadar dan dengan sabar. Hasilnya worthy banget, patut diperjuangkan selagi napas masih mengaliri ragamu. 



Mendamaikan Perang

 Perang. Perang dunia ke tiga kata orang. 

Manusia disibukkan oleh peperangan dengan berbagai perannya masing-masing. Bahkan yang jauh dari kancah peperangan pun sibuk dengan penilaian dan sebagian sibuk mengkhawatirkan ini itu sebagai dampak perang. 

Manusia memang suka sekali menyibukkan diri dengan hal-hal yang terjadi di luar dirinya, membawa hal di luar masuk ke dalam, menciptakan kekacauan baru, karena di dalam sudah kacau, jadi bertambahlah kacaunya. 

Sebenarnya peperangan di dalam diri tak kalah sengitnya dengan peperangan di luar diri. Sebenarnya pula tugas kita hanyalah mendamaikan peperangan di dalam ini, karena kita yang bukan siapa-siapa ini tak bisa cawe-cawe dengan perang nun jauh di sana . Pemikiran kita, kegelisahan kita, kekhawatiran, kutukan kita pada biang kerok kejahatan di muka bumi dan sebagainya, tidak memberi kontribusi apa pun pada perdamaian. 

Tapi coba damaikan di dalam, terima apa pun yang terjadi di luar, cintai semuanya, kasihi jiwa yang bergejolak penuh angkara murka. Kamu akan melihat bahwa pengobar peperangan adalah jiwa yang paling menderita di dunia ini, jiwa yang paling gelisah dan tersiksa.  Mereka membutuhkan sentuhan kasihmu. 

Seberapa jauh jarak terbentang, tak akan menghalangi kasih yang kau kirimkan pada mereka, pasti tersampaikan.  Karena kasih sayang bekerja di level quantum, level yang halusnya tak terbayangkan. Dengan begini kamu sudah menggetarkan perdamaian dunia. 

Damai itu tidak menyambut api dengan api, tapi dengan air kesejukan. 

Biarkan pikiranmu beristirahat, dan ijinkan hatimu bekerja. Kamu tak akan menyangka betapa kuatnya pekerjaan hati, bahkan bom. nuklir pun tak bisa menandinginya. 

Ayo kita kerjakan bersama-sama.