Sabtu, 19 September 2015

Bahagia Cara Instant

Dear Allah lovers,

Sebenarnya ini bukan penemuan baru, sebuah cara instant untuk bahagia. Cuma akhir-akhir ini aku semakin menemukan kedalamannya , semakin aku mempraktekkan terasa semakin menentramkan dan memberi rasa bahagia .  Kurasa aku harus mengupayakan ini dari waktu ke waktu , dari detik menuju detik selanjutnya, sengaja memprogram diriku untuk selalu seperti ini.

Apa itu ?

Emh , sudah kubilang ini bukan temuan baru , banyak yang tahu tapi sering melupakannya dan mungkin menganggap itu tidak penting. Sepertiku dulu mungkin.

Berawal dari pertemuanku dengan seseorang yang sama sekali aku tidak berharap bertemu dengannya , sialnya lagi , aku harus bertemu dengannya untuk beberapa hari ke depan. Amat sangat tidak enak terasanya.

Lalu aku mencoba untuk memahami , bukankah ada Allah yang merencanakan semua ini berlaku padaku ? Bila aku mencintaiNya , pasti aku mencintai ketentuanNya , dan mencintai orang yang Allah kasihi .  Dan pasti Allah mencintai semua makhlukNya tanpa kecuali , termasuk yang satu ini nih.  Allah mencintai makhlukNya dengan caraNya , dan aku mencintai segala yang dicintaiNya dengan caraku.

Caraku adalah dengan menerima dia (dan semua orang yang terlibat dalam urusan denganku) dengan senang hati, menerima apa adanya mereka tanpa komplain , seperti tangan yang terbuka , siap menerima apapun yang diletakkan di atasnya , dan menerima segala pemberian dengan hati yang penuh kasih.

Aku mencoba untuk seperti itu , aku bilang pada Allah bila aku mencintaiNya , dan mencintai makhlukNya tanpa kecuali.

Barangkali ikhlas itu berjenjang , ikhlas menerima , ikhlas menerima disertai perasaan suka pada apapun pemberianNya , dan ikhlas yang terbit  berlandaskan rasa cinta kepadaNya .  Ikhlas yang model terakhir ini yang paling indah dan spontan memberi rasa bahagia. Bahagia cara instant kataku , tapi proses memahaminya tidak bisa instant, butuh pemrograman diri dengan sengaja.

Maka akupun sengaja memprogram diriku untuk suka dengan apapun yang terjadi dalam hidupku.  Pernah mau flu dan badan meriang tidak karuan , aku terima dengan suka , bukankah ini pemberian Dia yang mencintaiku dan aku mencintaiNya ? bukankah Dia memberikanku pengalaman ini karena kasih sayangNya.  Dan ketika keikhlasan itu muncul , hasilnya aku memahami di kedalaman makna bahwa rasa sakit diperlukan untuk mensyukuri nikmat sehat.

Dan perihal seseorang yang sebenarnya malas aku bertemu dengannya , yang nomor hp-nya pun sudah aku hapus dari hp-ku, akhirnya aku bisa menerima dia dengan senang , kebencian itu menguap entah kemana, berganti pengertian-pengertian yang indah dan kasih sayang. Dan lucunya , meskipun kami berada di acara yang sama , aku tidak bertemu dengannya !

Aku menyebutnya bahagia cara instant.

Karena mencintaiNya adalah cara terindah untuk bahagia .

Semoga kalian semua bahagia , sahabatku.

Salam manis ,

Innuri.


2 komentar:

  1. Bunda... Pekerjaan yg pokok sebelum mempraktekan instant cara bahagia adalah kita perlu berlatih untuk memprogram diri atau merubah mind set kita bahwa didunia ini terjadi tidak secara kebetulan apapun kejadian itu pada diri kita selalu ada Allah yg menggerakan...Aamiin

    BalasHapus