Selasa, 26 November 2024

Disentuh tanpa Tersentuh

 Kenapa manusia bersedih tak kunjung usai atau galau berkepanjangan?  Sepanjang hidup selalu menjalani pola yang sama, dipermainkan emosinya sendiri?

Karena manusia lupa akan kebutuhan batinnya, lupa bila dia punya batin yang harus dipenuhi 'makanan'nya.

Manusia punya sesuatu yang indah di dalam dirinya, yaitu di kedalaman batinnya atau di batinnya yang terdalam. 

Pertanyaannya, bagaimana caranya agar dunia batin itu nyata?

Manusia yang belum mengalami menyaksikan keindahan di dunia batinnya sendiri tentunya lebih tertarik dengan keindahan dunia di luar dirinya, padahal itu palsu.  Karena itu palsu, maka manusia kerap diombang-ambingkan oleh pikiran dan perasaannya sendiri.  Tetap saja berputar-putar di situ sepanjang hidupnya bila manusia enggan melatih diri untuk melihat ke dalam.

Ya, itulah caranya agar dunia batin itu nyata keindahannya dan dianggap penting oleh manusia, yaitu berdiam diri untuk melihat ke dalam.

Berdiam diri saja dan menghubungkan hati dengan Penciptamu, hanya berdiam diri untuk mendatangiNya.

Apakah perlu berzikir dalam artian mengucap kalimat tasbih tahmid dan takbir? Tak selalu perlu.  Bila zikirmu cuma menggerakkan lidah melafalkan asma Allah di mulut saja sementara pikiranmu mengembara ke mana-mana, zikir seperti itu tidak perlu.  Biasakan hatimu yang bekerja dan rasakan hatimu bekerja dengan halus dan lembut menyapa Dia di kedalaman batinmu.  Lakukanlah ini setiap hari, sesering-seringnya, sampai hatimu otomatis terikat kepadaNya tanpa kamu mengusahakannya.   Saat itulah kamu akan menyaksikan keindahan di dalam batinmu sendiri, kamu berada di dunia ini, disentuh gemerlapnya tanpa tersentuh oleh pesonanya.  Kamu bakalan merasa rugi bila tak menjaga keindahan batinmu itu, itulah yang terpenting, melampaui dunia ini.

Diam dan lihatlah ke dalam, sesederhana itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar