Senin, 02 Juni 2014

Memilih Presiden Dengan Hati (3)


Untuk pilpres tahun ini, kalian memilih siapa ? Pasangan nomer 1 atau nomer 2, atau tidak memilih ?
Untuk pilpres tahun ini kalian berfihak kepada siapa ? pasangan nomer 1, nomer 2, tidak berfihak, atau sepertiku ,berfihak kepada Allah.

Memilih dan berfihak, itu dua kata yang berbeda, bisa jadi jawabannya sama, bisa juga tidak.  Aku memilih salah satu pasangan dan aku berfihak kepada Allah, bagaimana dengan kalian ?

Sahabatku sayang,
Tahukah kalian bahwa sebenarnya Allah sudah menetapkan siapa yang pasti menjadi presiden Indonesia untuk periode mendatang, bahkan sebelum mereka dilahirkan.  Allah Maha Tahu apa yang bakalan terjadi esok hari dan bahkan apa yang bakalan terjadi seribu tahun lagi.  Aku beriman akan hal ini.  Itulah mengapa, aku tidak mau membuang waktuku, mengotori nafasku, membasahi lidahku dengan lempar-lemparan komentar negatif tentang capres yang tidak aku pilih.

Yak ! Dunia ini adalah tempat ujian, dan sekarang kita bangsa Indonesia sedang pesta ujian yang terbungkus dalam pesta demokrasi. Inilah ujian nasional itu ! Tidak penting siapa yang menjadi presiden nanti, itu bagiku,  entah bagi kalian.  Karena yang penting adalah bagaimana bangsa Indonesia melewati pesta ujian ini dengan sukses.  Sukses dalam arti tidak gontok-gontokan , bisa saling menghargai, memaafkan, menjaga silaturahim (tali kasih sayang)  dan bisa menjaga ketakwaan.

Sukses dalam arti yang aku sebutkan tadi adalah hal yang tidak mudah, terlebih bagi kalian yang punya fanatisme yang besar kepada salah satu capres. Marah saat ada teman menghina pilihan kalian, itu sudah gagal dalam point menahan marah.  Ikut membagikan hal negatif tentang capres, itu sudah termasuk dalam mata  rantai membuka aib orang lain dan  mencari kesalahan yang dilarang agama. Bila hal negatif itu tidak benar, maka sudah terjebak dalam rantai fitnah yang lebih mengerikan dibandingkan pembunuhan.

Karenanya aku lebih suka cari aman saja, aman dari kemurkaan Allah , dengan jalan berfihak kepada Allah.  Yang jadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara berfihak kepada Allah ?

Allah sudah menetapkan bagi dirinya kasih sayang, maka berfihak kepada Allah itu berarti berfihak kepada kasih sayang.

QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 12

[6:12] Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah: "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman.

Ya, aku memang punya pilihan, dan aku insyaAllah mencoblos salah satu pasangan capres.  Tapi aku berfihak kepada Allah, aku berfihak kepada kasih sayang.  Aku menghargai kedua pasangan capres karena keempat orang itu telah ditetapkan Allah menjadi calon pemimpin bangsa ini.

Aku menghargai ketetapan Allah, karenanya aku tidak akan bisa menghina salah satu dari mereka walau bukan pilihanku.  Aku  tidak terima bila salah satu dari mereka dihina dan dilecehkan di media, walaupun yang dihina bukan pilihanku.

Apakah kalian beriman bahwa Allah Maha Tahu apa yang bakalan terjadi esok hari ? dan siapa presiden yang ditetapkanNya untuk bangsa Indonesia ? Maka mengapa kalian saling menyakiti satu sama lain hanya karena berbeda pilihan ?

Aku menghargai ketetapan  Allah yang memilih 2 pasangan capres cawapres , dan aku memandang semuanya dengan kasih sayang, tidak tega menyakiti mereka atau pendukung mereka dengan komentar yang menyakitkan.

Seandainya kalian semua bisa mengambil sikap sepertiku, maka insyaAllah  kalian akan bisa melihat keindahan cara pandang Allah, seolah-olah kita diangkatNya ke suatu tempat yang tinggi, memandang Indonesia dengan hiruk pikuknya dengan pandangan kasih sayang.  Itu hal yang amat indah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar