Kamis, 15 Oktober 2015

Berpikir Pakai Iman

Dear Allah Lovers,

 Sepotong pesan masuk di fb-ku, sebuah tulisan yang terlalu banyak singkatannya hingga aku harus mengerutkan kening untuk membacanya, isinya intinya begini :

"Mbak Innuri, tidak lama lagi hutangku di bank lunas.  Inginnya punya rumah sendiri dan membeli via KPR, tapi untuk membayar cicilan bulanannya aku harus meningkatkan pendapatan.  Untuk meningkatkan pendapatan, aku perlu modal dan itu dari bank.  Jadi bingung antara hutang untuk modal, ambil KPR , atau keduanya".

Sebenarnya jawabannya sederhana saja, jangan mengambil KPR kalau masih merasa belum mampu , lebih baik fokus meningkatkan usaha dulu, dan untuk meningkatkan usaha apakah cuma ngutang di bank alternatifnya ?

Itu tadi adalah jawaban singkatnya, jawaban panjangnya adalah ...

Dari curhatannya yang panjang , aku bukannya mendapat jawaban, tapi malah mendapat pertanyaan :"Lantas dimanakah Allah berada ?".  Temanku sedang dalam dilema,  antara ingin meningkatkan kehidupannya tapi  yang dia takutkan adalah bagaimana nanti bila terjerat hutang.

Seseorang yang menempatkan Allah di hati dan pikirannya, hal pertama yang menjadi pertimbangan dan ketakutannya adalah bagaimana bila Allah tidak ridha ?

Banyak orang terjebak dalam pemikiran seperti ini, untuk bisa mencicil rumah, perlu meningkatkan pendapatan, untuk meningkatkan pendapatan  perlu modal, entah modal dari hutang atau dari menjual aset , dll.  Ini adalah cara berpikir logis , pakai logika.  Sedangkan tuntunan al quran, berpikirnya pakai iman.

Allahlah yang menggenggam rejeki, menahannya atau melebihkannya.  Sedangkan binatang melatapun dijamin rejekinya sama Allah, apalagi manusia.

Allah yang Maha Kasih, hanya meminta kita untuk beriman dan bertawakal kepadaNya, bertakwa dan berbuat kebajikan, bekerja untuk bersyukur kepadaNya.  Dan Allah akan memberi jalan keluar (dari masalah atau dari keinginan kita yang terpendam) dari arah yang tidak disangka sangka.

Berpikir logika akan memenjarakan kita dalam sebuah keadaan yang terbatas , pikiran kitalah yang membatasinya..  Sedangkan iman akan membebaskan kita untuk menerima seluas apapun pemberianNya. 

Banyak hal yang kita tidak tahu dan banyak sekali hal yang kita amat sangat tidak tahu, dan hanya Allahlah yang menggenggam ilmunya,  termasuk ilmu untuk memiliki rumah.  Jadiiii ....

berpikirlah pakai iman.


Salam manis,


Innuri






1 komentar: