Senin, 09 April 2018

KURBAN


Kali ini aku di Yogyakarta, pulang dari Bandung ke Malang seperti biasa mompar mampir dulu,  nengok Zeli dan El dan juga Gandung suaminya juga lah ... Aden ikut ke Yogya.

Nah, di rumah Zeli (kali ini bukan rumah kontrakan ... haha) bertemu lagi dengan Nabi Muhammad. Ada pertanyaan mas Hary suamiku yang mendesak untuk ditanyakan.

Kami berempat, aku, suamiku, Zeli dan Gandung sudah lama tidak makan daging dan ikan atas kehendak Allah. Mas Hary suka bertanya-tanya kenapa ada syariat berkurban dengan menyembelih binatang, bukankah itu menyakiti dan tega sekali memakannya?

Jawaban Nabi kali ini panjang, point yang bisa aku ingat, "Jaman dahulu (semasa kehidupan Nabi Muhammad), orang memang makan daging. Tapi ada juga orang-orang yang menyembah binatang.  Menyembelih hewan kurban merupakan cara menyadarkan orang bahwa binatang bukan buat disembah.
Hewan yang kita sembelih tidak merasa disakiti, mereka malah senang karena dijadikan ibadah dan mendapat kesempatan untuk memutus karmanya.
Jadi kita menyembelih dengan kasih sayang, untuk menolong memutus karma seseorang.
Membunuh hewan boleh, tapi dengan kasih sayang. Tikus malah suka dibunuh, karena dengan begitu karmanya terselesaikan.
Di masa sekarang masih banyak ruh yang mendapatkan pembelajaran dengan kehidupannya sebagai binatang, terutama mamalia.  Tapi di masa depan akan semakin sedikit jumlah ruh yang berada di binatang karena sudah banyak yang mendapat pelajaran sehingga  sudah tidak perlu lagi mendapat pembelajaran sebagai binatang.
Syariat kurban juga untuk mengabadikan syariat Nabi Ibrahim untuk mengingatkan manusia bahwa anak itu bukan Tuhan, binatang bukan Tuhan.  Manusia banyak mempertuhanan selain Allah, mempertuhankan materi, mempertuhankan dirinya, gurunya, .... dll.
Gakpapa meneruskan syariat Nabi Ibrahim".

Ohya, Nabi juga dhawuh, tidak apa-apa membunuh semut.  Tahu saja Nabi isi hatiku yang suka tidak tegaan membunuh semut atau rayap, jadinya disapu saja dan dibiarkan hidup, padahal tidak apa-apa membunuh semut, jarang ada roh ditaruh di semut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar