Minggu, 06 Maret 2011

Cinta Terenak Yang Pernah Kurasakan

Aku pernah menulis di buku harian,
Aku tidak mau setelah kumati mulutku dimakan ulat, karenanya aku menjaga mulutku hanya mengatakan hal-hal yang baik saja.
Aku ngeri membayangkan otakku digerogoti ulat dan bakteri, karenanya aku menjaga pikiranku agar selalu bersih.
Aku tak sanggup membayangkan betapa sakitnya bila setelah kumati, hatiku dihancurk lumatkan cacing tanah, karenanya aku membersihkan hatiku dan menjaganya untuk selalu baik.

Kedengarannya menginspirasiku untuk selalu berbuat, berpikiran dan berhati baik dan cukup efektif  dalam membaguskan perilakuku di hadapan Allah.
Setelah usiaku bertambah tua ( tapi masih manis... hehehe), aku sadari adanya tingkatan manusia dalam posisinya di hadapan Allah.
Ada manusia yang perilakunya digerakkan oleh rasa takut, sepertiku saat itu.  Taat kepada Allah karena takut masuk neraka atau kena siksa.  Sebenarnya ini juga tidak salah, karena Allah sendiri menyuruh di dalam Al Quran untuk takut kepada siksa dan adzab yang pedih.
Ada manusia yang digerakkan oleh iming-iming hadiah, karena ingin terkabulnya doa dan keinginan yang mungkin saja bersifat duniawi atau ukhrowi seperti surga, bidadari dan segenap isinya.
Ada manusia yang digerakkan oleh cinta.

Cinta adalah faktor penggerak yang paling powerfull, namun cinta juga bermacam-macam 'warna'nya. Ada cinta ibu-anak, cinta asmara, cinta segi enam.... oh maaf, jadi ngawur.
Pernah kan anda merasakan cinta? bagaimana rasanya?
Ingat cinta monyet jaman dahulu kala, hanya dengan melihat jendela kamarnya saja sudah membuat bahagia (ini kata cowo yg naksir aku lo), bahkan cukup mendengar namanya saja sudah membuar jantung bergetar. Hmmm.....
Seperti halnya anda pernah merasakan cinta, andapun pasti pernah merasakan bagaimana cinta menggerakkan anda.

Diantara begitu banyak cinta, yang terindah, terenak, tersyahdu, terpowerfull, dan ter..... adalah cinta kepada pencipta kita, Allah.  Karena cinta Allah itu tertakdefinisikan.... untuk mencapainya memerlukan perjuangan tersendiri.
Manusia banyak terjebak dalam cinta yang terlarang, umumnya karena dia menyangka cinta itulah yang membuatnya bahagia, padahal kenyataannnya cinta itulah yang membuatnya tersiksa. Dia tidak tahu (mungkin karena kebodohannya), bahwa ada cinta yang lebih tak terlukiskan eloknya....cinta Allah dan mencintai karena Allah.
Ingatlah bahwa disaat kita rela meninggalkan hal-hal yang tidak benar karena ingin mematuhiNya, saat itu Allah akan bukakan pintu cintaNya yang lebih indah berjuta kali lipat dibandingkan hal-hal rendah yang anda tinggalkan
Banyak hal yang  menghalangi  kita untuk mencapai taraf mencintai Allah, saat kita mencapainya keindahan begitu luar biasa, namun seiring itu pula banyak hal akan menguji dan bersiap untuk membelokkan cinta kita.

Bila kita mencintai makhluk, hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, kita meninggalkannya atau dia akan meninggalkan kita.
Saat kita mencintai Allah, maka Dia akan mendatangkan semua yang kita cintai kepada kita.

Allah ya Rabb,
Aku ingin berpikiran bersih, berhati bening, berkata menyejukkan, berperilaku benar, karena ingin mempersembahkan hidupku  kepadaMu, karena cintaku padaMu.
Jagalah hatiku untuk selalu mencintaiMu dan bergerak karenaMu.
Engkaulah yang menggenggam hatiku, penuhilah dia dengan cintaMu.
Sungguh aku tak sanggup kehilangan cintaMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar