Rabu, 11 Mei 2011

Kekuatan Cinta dan Karunia Allah

Kupikir inilah kekuatan cinta, ibarat mampu membuat seseorang memindahkan gunung.
Cinta bekerja padaku di Sabtu pagi-pagi buta, saat perutku mual-mual sampai hampir memuntahkan obat dokter yang barusan kutelan.  Perutku memang agak peka dengan obat-obat kimia, maagnya kumat deh, padahal batukku musti segera dituntaskan biar ga menular ke seisi rumah.  Itulah keadaanku saat kuterima sms dari anak gantengku Aden, dia bilang kena diare sampai berdarah dari kemarin hingga pagi ini.  Spontan, badanku yang lemes dan berasa ga karuan berubah menjadi power rangers... hahaha, aku langsung putuskan untuk ke Bandung hari itu juga.

"Biar aku saja yang ke Bandung", kata suamiku.
"Aku saja lah", kataku ngotot.
"Oke, kalau gitu kita berdua saja".
"Siapa jagain anak-anak? mereka harus ditunggu orang tuanya lo, ga boleh bu Kot", kataku super ngotot kali ini, sudah jadi kesepakatan antaraku dan mas Hary, salah satu dari kami harus menemani anak-anak di rumah, ga boleh ditinggal bersama pembantu atau karyawan.
"Yah Alni kita ajak".
"Tapi Alni batuk ".  Akhirnya akulah yang memenangkan perdebatan kecil itu, dengan diantar suamiku ke stasiun, kutempuh perjalananku ke Bandung sore itu.

Saat duduk di kereta eksekutif menuju Bandung, aku jadi teringat perjalananku tahun lalu.  Saat itu aku mau pameran ke Jakarta, berdua dengan adikku naik kereta ekonomi.  Aku sengaja memilih klas ekonomi karena selisih harga yang lumayan jauh, kalau naik eksekutif Rp 300.000 sedang ekonomi cuma Rp 50.000.  Bila naik berdua, berarti aku bisa menghemat Rp 500.000, jumlah yang banyaak sekali.  Niatku menghemat itu untuk beramal, dari selisih harga yang banyak itu akhirnya aku amalkan.  Ga apa-apalah berpayah-payah sedikit, menahan bau rokok, kena angin malam plus suasana yang kacau, demi menolong orang yang membutuhkan.  Uhhh, kedengarannya super hero ya, rela berkorban demi orang lain, padahal  kataku sekarang, itu sih super bodoh.....hahahaha

Itulah manusia yang bodoh, Indah yang bodoh tapi keminter binti kemeruh (sok pintar dan sok tahu), sok pahlawan pula.. (cape deeeh).  Manusia suka sekali dibatasi oleh pikirannya, padahal Allah tak pernah membatasi karuniaNya.  Yah contohnya aku saat itu, aku berpikir untuk bisa  beramal Rp 500.000, musti dengan jalan berhemat dan berpayah-payah.  Padahal saat ini, aku tidak usah berhemat, bisa naik kereta eksekutif karena suamiku ga boleh aku naik kereta ekonomi dengan alasan apapun, dan buktinya aku bisa beramal 1 juta malah......hahaha...
Pilih mana hayo? Capek, panas, angin, bau rokok di kereta ekonomi, tapi cuma bisa beramal 500 ribu dibandingkan dengan nyaman, adem, dilayani pramugari yang cantik, ganteng dan rapi di kereta eksekutif dan bisa beramal 1 juta.....

Ya kan?? ya kan??? Makanya jangan membatasi pikiran kita dengan hal yang susah-susah, karena sesungguhnya karunia Allah tak terbatas.  Bila kita merasa kehidupan kita terbatas, sebenarnya pikiran kita sendirilah yang menciptakan batasan-batasan itu.  Ayooo, dirombak mulai sekarang sahabat!!!

1 komentar:

  1. Alahmdulillah, dan trimakasih blogger, postingku kali ini muncul lagi.....

    BalasHapus