Minggu, 15 Desember 2013

Sabar Atas Perkataan

Ibu sakit.  Banyak hal berseliweran di dada dan pikiranku selama merawat ibu, dan yang paling berat adalah perkataan orang-orang di sekelilingku yang ..... aaaah, susah dikatakan, yang jelas amat membuatku tidak nyaman. Dan aku terbawa dalam perasaan 'wegah' yang maknanya lebih dari sekedar malas, hampir membenci, tapi tidak sampai membenci.  

Aku terbawa dalam pusaran rasa yang tidak enak sama sekali.  Aura tenangku terkoyak tiba-tiba dan semua yang ada di dalam diriku menjadi kacau tak karuan.

" Inilah makna takwa.  Bila kamu bisa menahan amarah, bersabar dan tetap memperlakukan mereka dengan kasih sayang, maka Allah akan bersamamu ", kata suamiku menenangkan, lalu selapis perasaan kelabu itu terlepas.

Siapa sih tidak ingin Allah bersama kita ? sedang bersama seorang raja saja membuat kita begitu terhormat dan mendapatkan semua yang terbaik.  Menembus 'birokrasi' hingga bisa bersama Allah itulah yang memerlukan perjuangan yang sungguh tidak mudah, dan salah satu pintu yang musti kita lewati adalah bersabar, menahan amarah dan tetap berkasih sayang.

Sungguh tinggi nilai dari sebuah kebersamaan dengan Allah, ini adalah puncak prestasi manusia, Allah bersamanya, mendampinginya, menemaninya, menolongnya, menggandeng tangannya, menuntunnya ...... Karena ketinggian inilah, untuk mencapainya juga melewati jalan yang  mendaki dan terjal pula.

Bila seluruh penduduk bumi tahu, betapa tak terkira fasilitas hidup saat Allah bersama manusia, tentu segala cara rela dilakukannya demi mencapai itu semua.  Sayangnya manusia yang tahu jumlahnya sedikit , manusia yang tahu dan sengaja menempuh jalan untuk mencapainya jumlahnya lebih sedikit lagi.  Nah, kita mau masuk barisan yang mana ?

Saat menunggu ibu di rumah sakit, aku lantunkan surat muzammil, tersentak saat bacaanku sampai pada ayat :

[73:10] Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

Bersabar terhadap apa yang orang-orang katakan, nancep sekali rasanya ayat ini di hati dan pikiranku. Bila Allah menyuruh bersabar atas perkataan orang lain, maka aku musti melakukannya dengan ikhlas. Aku hanya mau menurut pada Allah, bukan pada hawa nafsuku.

Di bawah ini ada beberapa ayat lagi tentang bersabar atas perkataan orang lain :


QS. Thaahaa (Thaha) [20] : ayat 130
[20:130] Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,

QS. Shaad (Sad) [38] : ayat 17
[38:17] Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).

QS. Az-Zumar [39] : ayat 10
[39:10] Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

QS. Qaaf (Qaf) [50] : ayat 39
[50:39] Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar