"Bu Innuri Sulamono
mau nanya, dibuku panjenengan bisa begitu sumeleh itu baik dalam doa
maupun menghadapi sapaan Gusti Allah itu rahasianya apa ya ?
Membungkus doa, membungkus semua gelisah, membungkus semua resah lalu menyerahkannya kepada Allah.
Maturnuwun ".
" Rahasianya .karena aku memahami hidup ini adalah ikatan antara kita dengan Allah .... itu saja ....selebihnya mungkin bisa ditemukan di tulisan tulisanku di blog "
"Alhamdulillah, terimakasih bocoran jawaban nya.
Bocoran nya boleh ditambahi dikit ga bu Innuri Sulamono ikatan seperti apakah itu ?
Bagaimanakah ibu memandang ikatan itu?
Bocoran resepnya mohon dibagi bukan hanya bukan buat saya tapi teman-teman lainnya.
Masya Allah kalau saya membaca di buku ibu sepertinya begitu mudahnya membungkus semua masalah dan doa lalu ikhlas menaruhnya.
Menjadi begitu SUMELEH
HIDUP yang INDAH menjadi terlihat lebih INDAH LAGI
Mungkin kalau saya boleh menambahi pujian, menurut saya anda tidak hanya terkenal di bumi ini (yang memang tidak seberapa ngaruh) tapi anda lebih terkenal di penghuni langit.
Terimakasih. "
Ikatan dengan Allah
Ikatan seperti apa ? yang pasti ikatan yang paling kuat di dunia ini adalah ikatan antara ciptaan/makhluk dengan Sang Khaliq. Saat Allah menyapa dan memperkenalkan diriNya pada seorang janin di dalam perut ibunda. Lalu dengan kasihNya, sang janin lahir sebagai seorang manusia. Penjelasan lengkap mengenai sibghah Allah ini kalau tidak salah ada di buku ESQ nya kang Ary Ginanjar Agustian.
Dalam perjalanan hidup seorang manusia, kadangkala sang manusia tersesat jalanNya, lupa arah tujuan, lupa kepada Dzat yang telah menciptakannya, lalu Allah menariknya kembali ke jalan yang benar lewat 'bahasa peristiwa' , yang pahit atau manis, semua berlaku menurut kebijaksanaan dan kasih sayangNya.
Allah telah mengikat manusia dengan cintaNya, inilah ikatan yang aku maksud. Cinta Allah adalah faktor penggerak dari segala peristiwa yang hadir dalam kehidupan kita, karena Allah telah menetapkan bagi diriNya kasih sayang
Membungkus doa, membungkus semua gelisah, membungkus semua resah lalu menyerahkannya kepada Allah.
Maturnuwun ".
" Rahasianya .karena aku memahami hidup ini adalah ikatan antara kita dengan Allah .... itu saja ....selebihnya mungkin bisa ditemukan di tulisan tulisanku di blog "
"Alhamdulillah, terimakasih bocoran jawaban nya.
Bocoran nya boleh ditambahi dikit ga bu Innuri Sulamono ikatan seperti apakah itu ?
Bagaimanakah ibu memandang ikatan itu?
Bocoran resepnya mohon dibagi bukan hanya bukan buat saya tapi teman-teman lainnya.
Masya Allah kalau saya membaca di buku ibu sepertinya begitu mudahnya membungkus semua masalah dan doa lalu ikhlas menaruhnya.
Menjadi begitu SUMELEH
HIDUP yang INDAH menjadi terlihat lebih INDAH LAGI
Mungkin kalau saya boleh menambahi pujian, menurut saya anda tidak hanya terkenal di bumi ini (yang memang tidak seberapa ngaruh) tapi anda lebih terkenal di penghuni langit.
Terimakasih. "
Ikatan dengan Allah
Ikatan seperti apa ? yang pasti ikatan yang paling kuat di dunia ini adalah ikatan antara ciptaan/makhluk dengan Sang Khaliq. Saat Allah menyapa dan memperkenalkan diriNya pada seorang janin di dalam perut ibunda. Lalu dengan kasihNya, sang janin lahir sebagai seorang manusia. Penjelasan lengkap mengenai sibghah Allah ini kalau tidak salah ada di buku ESQ nya kang Ary Ginanjar Agustian.
Dalam perjalanan hidup seorang manusia, kadangkala sang manusia tersesat jalanNya, lupa arah tujuan, lupa kepada Dzat yang telah menciptakannya, lalu Allah menariknya kembali ke jalan yang benar lewat 'bahasa peristiwa' , yang pahit atau manis, semua berlaku menurut kebijaksanaan dan kasih sayangNya.
Allah telah mengikat manusia dengan cintaNya, inilah ikatan yang aku maksud. Cinta Allah adalah faktor penggerak dari segala peristiwa yang hadir dalam kehidupan kita, karena Allah telah menetapkan bagi diriNya kasih sayang
QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 12
[6:12] Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah: "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang.
Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak
beriman.
Bila Allah melakukan segala sesuatu atas dasar kasih sayangNya yang sungguh tak terperi besarnya, maka mengapa musti risau dengan segala hal yang menimpa kita ?
Maka kuatkan ikatan antara kita dengan Allah dengan cinta juga, agar cinta Allah bertemu dengan cinta hamba, dari sinilah segala hikmah akan terkuak, kitapun akan mampu menerjemahkan bahasa peristiwa ke dalam bahasa pemahaman hati, juga pengertian di otak kita, gerakan di tingkah laku kita, dan tuntunan di lidah kita.
Tugas hidup di dunia ini adalah tugas dari Allah, maka kita terikat denganNya baik kita sadari atau tidak. Saat ikatan itu kuat, justru disitulah kita menemukan kebahagiaan dan kemerdekaan sejati. Merdeka dari perbudakan dunia, harta, manusia, nama baik, jabatan, ..... , saat itulah kita bisa menatap semuanya dengan cara pandang Allah dalam kekecilan kita. Indah sekali saat bisa menemukan setiap titik dan celah dalam hidup ini terdapat cintaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar