Jumat, 14 November 2014

Pembicaraan Tubuh

Pertama kali 'mendengar' tubuhku sendiri bicara pada suatu siang beberapa minggu yang lalu.  Aku sedang lupa sudah shalat dhuhur apa belum, dan aku mencoba mengingat-ngat dengan memoryku , tapi yang menjawab malah bukan otakku, melainkan tubuhku.  Dia bilang 'sudah' dengan bahasanya sendiri, bahasa yang lebih mirip transformasi pengertian ke jiwaku.

Pengalaman itu bagiku sungguh amazing , baru kusadari bahwa aku punya tubuh yang bisa berkata-kata, bahkan gak pakai nunggu di akhirat saat hari penghisaban , saat kaki dan tangan bisa bicara.  Ternyata di dunia inipun mereka sebenarnya bisa bicara, cuma kita yang belum mampu mendengar. 

Tapi seandainya aku ditanya, bagaimana caranya bisa mendengar pembicaraan tubuh seperti mbak Indah ? Aku tidak bisa menjawab, kayaknya sih ini hadiah dari Allah. Cuma saranku bila menginginkan pemberian seperti ini, hati harus bersih, bersih dari kebencian, dendam, iri , dengki, nafsu terhadap dunia , dan perasaan negatif yang lain.  Hati musti terbiasa harmonis dengan alam, caranya dengan diisi kasih sayang , dan itulah keajaiban prinsip bismillah.

Kali kedua mendengar pembicaraan tubuh terjadi kemarin malam.  Ceritanya sepulang dari Lombok, aku sakit gigi, esok paginya dipijat sama eyang Virien sambil disuruh minum cataflam , sembuh dalam sehari, tapi kemudian sakitnya jadi berpindah ke gusi dan lidah yang terkena pinggiran gigi yang tajam, rupanya ada infeksi yang belum tuntas.  Tiga hari sudah aku coba mengobati dengan berbagai cara (karena aku takut ke dokter gigi), dengan obat kumur berbagai merk, dengan mengunyah daun tujuh bintang , dengan berkumur pakai air rebusan sirih juga, dan hasilnya tetap meradang.

Kemarin malam aku menyerah, aku sudah ikhlas , terserah Allah memberiku sakit, aku terima asal Allah ridha padaku.  Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku begitu menikmati rasa sakit itu, sambil tetap berkumur dengan obat kumur herbal Enkasari.

Lalu aku sengaja mengajak berbicara dengan lidah dan gusiku, apa sebenarnya yang bisa menyembuhkan mereka.  Aku bilang pada mereka, bahwa aku mengakui bahwa sakit ini karena dosaku, di Lombok aku banyak curhat kepada mbak Lis, yang isinya ghibah melulu.  Dan tahukah apa jawaban mereka ?

Mereka bilang bahwa pada dasarnya seluruh tubuh diciptakan Allah untuk mengabdi padaNya, diturunkan ke bumi untuk  berbuat kebaikan.  Saat tubuh berbuat dosa, berarti sudah terjadi penyimpangan dari tujuan awal, dan terjadilah proses kerusakan di bagian tertentu, kerusakan ini akan berlanjut bila dosa terus dilakukan. Cara memperbaikinya dengan kembali ke tujuan awal diciptakan, mengabdi padaNya dan berbuat kebaikan.

Akan halnya obat untuk sakit gusi dan lidahku adalah istighfar sebanyaknya, sambil dalam hati mendoakan orang yang aku ghibah untuk diampuni dosanya sebagaimana Allah mengampuni dosaku.  Mengembalikan perasaan kasih sayang lagi antara aku dan dia.

Malam setelah tahajud aku lakukan semua yang diminta oleh lidah dan gusiku, dan paginya aku merasa 75 % sembuh.  Alhamdulillah.

Aku jadi ketagihan bicara pada tubuhku. Karena aku merasa gemuk sekali , akupun bertanya pada lemak-lemak di tubuh. Aku berencana membeli korset yang bisa membakar lemak, dan aku ingin tahu apakah itu berarti menyakiti mereka ? Dan jawaban mereka sungguh mencengangkan !

Lemak itu bilang, bahwa dia diciptakan untuk berbuat kebaikan, dan kebaikan yang bisa dilakukannya adalah memberi energi / tenaga.  Jadi dia menyuruh aku menggunakannya untuk bergerak.  Menghilangkan lemak dengan menggunakan bermacam alat seperti yang aku saksikan di tivi-tivi itu bukanlah cara yang bijak untuk langsing, aku menyebutnya cara paksa. Itu membuat lemak tidak bisa menunaikan tugasnya berbuat kebaikan di muka bumi, dan itu bukan cara kasih sayang, bukan prinsip bismillah.

Sempat pula aku bicara dengan tanganku. Aku sering merasa tanganku menjadi panas dan tidak nyaman karena terlalu lama ngeblog, aku sampai pernah khawatir jangan-jangan tanganku bisa bermasalah karena keseringan ngetik di lap top. Dan jawaban tanganku , dia merasa bahagia dan berterimakasih karena diajak berbuat kebaikan, dan dia mendorongku untuk terus berbuat kebaikan , terus ngeblog dan menyebarkan manfaat buat orang banyak.

Amazing bukan pembicaraan antaraku dan tubuhku ?

Aku merasa harus lebih menyayangi tubuhku ini, dengan menahan diri dari dosa, dan berbuat kebaikan sebanyak mungkin.  Bukan hanya aku, ini tugas semua manusia, yaitu mensinkronkan antara jiwa dan tubuhnya, sehingga apa yang ditugaskan Allah untuk tubuh sama dengan keinginan jiwa.  Bila terjadi sakit pada tubuh, musti intropeksi diri, karena pasti terjadi ketidak sinkronan antara tubuh dan jiwa.



Salah satu yang aku buat untuk tanganku pagi ini, adalah meletakkan rangkaian bunga segar disamping lap topku, aku ingat ada tanaman tertentu yang bisa meminimalkan pengaruh radiasi ke tubuh.  Karena tidak punya tanaman yang dimaksud, ya bunga inilah yang aku pakai, dan aku lihat tanganku merasa nyaman dengan kehadiran bunga itu.

Rasanya bahagia bisa membahagiakan tubuhku sendiri.
Saat aku menutup tulisan ini, sakit gusiku sudah sembuh 90%. Ajaib bukan ?

2 komentar:

  1. Subhanalloh, andai bisa seperti itu mba .... Tapi rasanya badan ini masih begitu byk berlumur dosa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengakui dosa itu tandanya ada iman dan kebaikan dalam diri kita, justru yang bahaya kalau diri merasa suci.

      Hapus