Rabu, 18 Februari 2015

Ngapain Setelah Terkenal ?

Nonton acara tivi hitam putih , gara-gara ramai di grup solo gitar,  bila rabu malam ada fingerstyler Nathan yang jadi bintang tamu di acara ini. Terpakulah aku di depan televisi sambil facebookan membicarakan si  Nathan yang keren abis.

Yang menarik bagiku malah bukan Nathannya ... hehehe, tapi ulasan bang Deddy tentang fenomena artis youtube yang begitu cepatnya membumbung tinggi alias terkenal , namun banyak diantara mereka yang cepat pula menghilang seperti buih di lautan.

Kenapa bisa begitu ? Kata acara itu , mungkin karena mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik , setelah terkenal mau ngapain ? Mereka tidak menduga bisa seterkenal itu, makanya tidak punya persiapan dan perencanaan yang baik.

Ketika si Nathan ditanya apa rencana ke depannya setelah terkenal ? Dia jawab tidak punya rencana, dia sudah merasa bersyukur karena kepopulerannya membawa berkah bagi jualan onlinenya.

Sayangnya bang Deddy nggak nanya sama Innuri , apa rencana setelah terkenal ? ... hahaha.  Tapi seandainya aku ditanya seperti itu , aku jawab apa ya ? kalau kalian ?

Banyak sekali hal yang bisa kita capai dengan popularitas , kemudahan mendapat materi itu mungkin bagian yang paling menarik bagi kebanyakan orang, atau bisa membahagiakan orang yang kita sayangi.

Adakah yang berpikir  bahwa popularitas akan sangat menguntungkan bagi penyebaran virus  kebaikan  di masyarakat ? Kata-kata orang terkenal pasti lebih banyak dibaca dan didengarkan oleh orang lain, bahkan tingkah laku dan perjalanan hidup merekapun bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.  Dengan demikian dia punya peluang yang lebih besar untuk menyebarkan kebaikan dibandingkan orang yang tidak terkenal.  Bagiku inilah bagian termenarik dari sebuah popularitas, entah bagi orang lain.

Ketika sebuah popularitas dimanfaatkan untuk meraih keuntungan materi sebanyak-banyaknya, maka hawa nafsu kita akan terpuaskan, tapi jati diri kita sebagai manusia menjadi tidak aktif alias terkubur. Maksudku, jangan menjadikan materi sebagai tujuan dengan popularitas yang kita miliki, tapi bila mandapatkan kenyataan bahwa  popularitas itu membuat kita diikuti oleh materi, itu soal lain.  Ini soal settingan pikiran.

Sebaiknya popularitas kita ajak mengabdi kepada Allah bersama diri kita. Popularitas itu cuma alat yang membantu kita lebih baik dan lebih powerfull dalam mewujudkan rencana-rencana Allah di muka bumi.

Ingatlah , popularitas bisa jadi sebuah ujian , yang  diminta pertanggung jawabannya di hadapan Allah , digunakan untuk apa ? Jadi jangan pikir orang populer itu enak ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar