Dear Allah Lovers,
Minggu subuh yang dingin, rembulan bulat penuh di langit dikelilingi mendung bak penari mengelilingi sang dewi . Menatap rembulan saat kakiku melangkah ke masjid, jadi teringat ucapan Alni kemarin, bila Allah memberi hadiah buat ulang tahunnya yang ke 9 tgl 4 april kemarin, yaitu peristiwa gerhana bulan tepat di hari ulang tahunnya. Sayangnya mendung telah menghalangi kami melihat gerhana itu. Inginku dia melihat rembulan saat ini, tapi sepagi ini cantikku itu masih terlelap, sementara rembulan mungkin ingin melihatnya, melihat gadis kecil yang mendapat hadiah dari Allah.
dapat foto 'hadiah Allah untuk Alni' dari mbak Yulfa , mbak Yulfa dapat dari mbak Andri saat melihat gerhana di Kuta Bali,
Subuh yang indah, bertambah indah ketika Allah membukakanku sebuah pemahaman, tentang shalat berjamaah yang pahalanya lebih besar 27 derajad. Inilah yang akan aku ceritakan untuk kalian, para pecinta Allah.
Jadi mengapa 27 derajat? banyak banget gitu loh ... hehe. Tapi ternyata itu pahala maksimalnya, bisa jadi cuma dapat 20 derajad , 5 derajad atau bisa juga minus derajad ...Ehm , jangan diprotes dulu sebelum membaca 'kisah' selanjutnya.
Gambaran sederhananya begini (ini cuma gambaran untuk memberi pengertian yang jelas), saat datang melangkah ke masjid untuk shalat berjamaah, mungkin anda bertemu tetangga, saling senyum dan sapa, terjadi silaturahim, dapat deh satu derajadnya. Lalu masuk masjid, tak bisa dihindarkan melihat jamaah yang duduk di pojokan berdzikir, spontan hati bicara :"Kenapa menyendiri ? sok alim banget !". Gara-gara ini berkuranglah derajadnya, minus dua derajad deh karena mewarnai hati dengan kejelekan.
Ceritapun berlanjut, pas shalat , jamaah di sebelah baunya minta ampun ! Bisa jadi derajat pahalanya bertambah atau berkurang tergantung reaksi dan gerakan hati. Apakah memilih menerima kondisi itu dengan lapang dada karena menyadari bila Allahlah yang memposisikan orang itu di samping kita, ataukah memilih jengkel sepanjang shalat ?
Sudah jamaahnya bau, bacaan imamnya banyak yang menyalahi tajwid, kan itu bisa merubah makna ? Lagi-lagi mendapat tantangan untuk memilih, menolak atau menerima dengan ikhlas dan memaafkan, karena Allah juga yang memposisikan dia menjadi imam shalat. Tidak ada sepercik peristiwapun yang terjadi tanpa ijinNya. Bisa jadi sang imam walau bacaannya kurang benar, dia punya niat yang suci dan lebih lillahi taala dibandingkan diri kita.
Yak ... saat shalat sendirian, kita tidak banyak mendapat tantangan , makanya pahalanya cukup 1 derajat. Tapi shalat berjamaah, sepanjang kita keluar rumah sampai balik ke rumah, menyimpan berjuta cerita dan pilihan menghadapi semua itu, menjadi point yang bisa menambah derajat pahala atau malah sebaliknya.
Maka kembalilah pada prinsip bismillah, prinsip kasih sayang, kasih sayang yang didasari karena Allah. Jadi apapun yang kita temukan mulai dari berangkat sampai pulang shalat berjamaah, hadapilah dengan kasih sayang. Bila demikian yang terjadi, dapatlah itu yang 27 derajat.
Nah, bila kita terbiasa melatih hati untuk secara otomatis menghadapi semua hal dengan kasih sayang karena Allah, maka inilah modal sukses dalam kehidupan nyata. Siapapun suka bekerjasama dengan orang yang hatinya penuh kasih sayang, siapapun merasa nyaman menjalin pertemanan maupun perbakulan ... ehm .. hubungan bisnis maksudku, dengan orang yang hatinya lembut penuh kasih sayang.
Jadi, sistem Allah yang berupa shalat dan lain-lainnya , adalah cara Allah membuat kita sukses di dunia dan akhirat . Mau ???
Minggu subuh yang dingin, rembulan bulat penuh di langit dikelilingi mendung bak penari mengelilingi sang dewi . Menatap rembulan saat kakiku melangkah ke masjid, jadi teringat ucapan Alni kemarin, bila Allah memberi hadiah buat ulang tahunnya yang ke 9 tgl 4 april kemarin, yaitu peristiwa gerhana bulan tepat di hari ulang tahunnya. Sayangnya mendung telah menghalangi kami melihat gerhana itu. Inginku dia melihat rembulan saat ini, tapi sepagi ini cantikku itu masih terlelap, sementara rembulan mungkin ingin melihatnya, melihat gadis kecil yang mendapat hadiah dari Allah.
dapat foto 'hadiah Allah untuk Alni' dari mbak Yulfa , mbak Yulfa dapat dari mbak Andri saat melihat gerhana di Kuta Bali,
Subuh yang indah, bertambah indah ketika Allah membukakanku sebuah pemahaman, tentang shalat berjamaah yang pahalanya lebih besar 27 derajad. Inilah yang akan aku ceritakan untuk kalian, para pecinta Allah.
Jadi mengapa 27 derajat? banyak banget gitu loh ... hehe. Tapi ternyata itu pahala maksimalnya, bisa jadi cuma dapat 20 derajad , 5 derajad atau bisa juga minus derajad ...Ehm , jangan diprotes dulu sebelum membaca 'kisah' selanjutnya.
Gambaran sederhananya begini (ini cuma gambaran untuk memberi pengertian yang jelas), saat datang melangkah ke masjid untuk shalat berjamaah, mungkin anda bertemu tetangga, saling senyum dan sapa, terjadi silaturahim, dapat deh satu derajadnya. Lalu masuk masjid, tak bisa dihindarkan melihat jamaah yang duduk di pojokan berdzikir, spontan hati bicara :"Kenapa menyendiri ? sok alim banget !". Gara-gara ini berkuranglah derajadnya, minus dua derajad deh karena mewarnai hati dengan kejelekan.
Ceritapun berlanjut, pas shalat , jamaah di sebelah baunya minta ampun ! Bisa jadi derajat pahalanya bertambah atau berkurang tergantung reaksi dan gerakan hati. Apakah memilih menerima kondisi itu dengan lapang dada karena menyadari bila Allahlah yang memposisikan orang itu di samping kita, ataukah memilih jengkel sepanjang shalat ?
Sudah jamaahnya bau, bacaan imamnya banyak yang menyalahi tajwid, kan itu bisa merubah makna ? Lagi-lagi mendapat tantangan untuk memilih, menolak atau menerima dengan ikhlas dan memaafkan, karena Allah juga yang memposisikan dia menjadi imam shalat. Tidak ada sepercik peristiwapun yang terjadi tanpa ijinNya. Bisa jadi sang imam walau bacaannya kurang benar, dia punya niat yang suci dan lebih lillahi taala dibandingkan diri kita.
Yak ... saat shalat sendirian, kita tidak banyak mendapat tantangan , makanya pahalanya cukup 1 derajat. Tapi shalat berjamaah, sepanjang kita keluar rumah sampai balik ke rumah, menyimpan berjuta cerita dan pilihan menghadapi semua itu, menjadi point yang bisa menambah derajat pahala atau malah sebaliknya.
Maka kembalilah pada prinsip bismillah, prinsip kasih sayang, kasih sayang yang didasari karena Allah. Jadi apapun yang kita temukan mulai dari berangkat sampai pulang shalat berjamaah, hadapilah dengan kasih sayang. Bila demikian yang terjadi, dapatlah itu yang 27 derajat.
Nah, bila kita terbiasa melatih hati untuk secara otomatis menghadapi semua hal dengan kasih sayang karena Allah, maka inilah modal sukses dalam kehidupan nyata. Siapapun suka bekerjasama dengan orang yang hatinya penuh kasih sayang, siapapun merasa nyaman menjalin pertemanan maupun perbakulan ... ehm .. hubungan bisnis maksudku, dengan orang yang hatinya lembut penuh kasih sayang.
Jadi, sistem Allah yang berupa shalat dan lain-lainnya , adalah cara Allah membuat kita sukses di dunia dan akhirat . Mau ???
Subhanallah... Semoga kita tak meninggalkan apa yang telah Sang Pencipta Wajibkan... Aamiin... :D
BalasHapus*SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong) pojok Bumi Kayong, Ketapang-Kalimantan Barat
Salam Manis Tanpa Semut.
Hapus