Sabtu, 09 Januari 2016

Hikmah Menahan Marah

Dear sahabat Innuri,

Walau sebenarnya malu menceritakannya, tapi aku ceritakan juga karena kisah ini mengandung hikmah.

Suamiku sekarang fb-an ... hehehe , kadang sepanjang hari fb-an , katanya sih mau belajar jualan online. Dan aku yang tidak biasa melihatnya seperti itu jadi jengkel luar biasa , pasalnya dia jadi gak tahu kalau butiknya bocor dan kotor, sudah waktunya benah benah butik dan dia fb-an melulu.

Aku mencoba menahan marah seperti perintah di al quran dan kadang berhasil kadang meletus juga gunung berapinya  .... hahahahaha ... Nah saat aku berhasil menahan marah itulah, Allah membuka pandangan mataku.

Begini ceritanya, sore itu rasa jengkelku sudah berada di ubun-ubun, dan aku menahannya dengan membaringkan diri. Aku melihat gantengku itu melayani Alni makan dan tiba-tiba turun pengertian-pengertian di hatiku.

Bukankah suamiku itu tidak pernah menuntutku begini dan begitu, tidak pernah pula melarangku ini dan itu termasuk fb-an dan ngeblog.  Dia tidak pernah komplain dengan kebiasaanku tidak ngurus dapur dan rumah , kalau di dapur tidak ada makanan ya dia goreng telur atau keluar membeli lauk untuk kami semuanya.  Tidak pernah pula menuntut untuk dilayani makan seperti suami kebanyakan.

Jadiii , mengapa aku yang cerewet dengan orang sesabar itu ?
Dan hatikupun dialiri kesejukan.

Ya, begitulah ternyata, dalam keadaan menahan amarah, Allah memberi petunjuk yang menyejukkan.

Ya, walau kadang usahaku untuk ngempet marah tidak selalu berhasil , minimal aku sudah belajar mengendalikannya.  Namanya belajar, boleh ah jatuh sebentar saja , lalu tidak mengulangi lagi kesalahan. Ya kan ? ya kan ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar