Selasa, 06 Februari 2018

Ego Yang Dipaksakan kepada Tuhan

Siang ini sehabis shalat dhuhur, aku mendapat pengertian-pengertian ini.

Jadi Allah mewujudkan kehendakNya melalui makhlukNya juga, jadi ya melalui kita-kita ini sebagai manusia, ciptaan tersempurnaNya. Kehendak Allah untuk diri kita, keluarga kita, masyarakat, negara, untuk dunia dan untuk alam semesta ini sifatnya kebaikan saja, keindahan, keharmonisan, keberlimpahan, kebahagiaan.

Segala yang berlawanan dengan kehendak Tuhan, yang jelek-jelek itu seperti kelaparan, kekurangan, perpecahan, peperangan, kesedihan, dll  mewujud  akibat dari kehendak manusia yang dipaksakan kepada Tuhan dan Tuhan mengabulkannya.  Dengan kata lain, kenyataan yang buruk adalah ego manusia yang dipaksakan kepada Tuhan. 

Manusia yang merasa pintar, merasa tahu yang terbaik,  dengan konsep dan logikanya itu dia berbuat, berkata dan berdoa kepada Tuhan.  Manusia yang sok tahu, telah memaksakan doa-doanya kepada Tuhan. Lalu doa-doa manusia yang berlandaskan egonya itu Allah kabulkan, tapi ternyata hanyalah menghasilkan kenyataan pahit.  Dan ketika kenyataan pahit menimpanya, manusia dengan seenaknya menyalahkan fihak lain di luar dirinya, dan dia merasa tidak bersalah sama sekali.

Manusia terus menerus berputar-putar dalam lingkaran egonya sendiri. Lingkaran ego ini dijalankan manusia secara individu dan berkelompok, melahirkan kelompok-kelompok yang kerjanya hanya menyalahkan fihak lain.  Bahkan kemalangan dirinya sendiri dia timpakan kesalahannya pada fihak lain.  Ini adalah bencana yang tragis.

Bagaimana mengakhirinya?  Tuhan Yang Pengasih bekerja melalui manusia-manusia juga.  Manusia-manusia egois tidak bisa disadarkan dengan nasehat bahkan juga tak bisa disadarkan dengan bencana dalam hidupnya, karena dia selalu menyalahkan fihak lain. 

Cara mengobati penyakit manusia egois ini adalah dengan 'operasi senyap'.  Doakanlah mereka! Ya berdoa untuk memasrahkan mereka pada pegasuhan Allah, karena hanya Allahlah yang bisa merubah mereka.  Mari kita tolong mereka agar kehendak Tuhanlah yang berlaku pada diri kita, pada diri mereka dan pada alam semesta ini.

Itulah doa yang musti kita panjatkan setiap saat, agar KEHENDAK TUHAN YANG TERJADI, bukan kehendak kita atau siapapun. Karena hanya kehendak Tuhanlah yang terindah, terbaik dan membawa kita semua dalam kebahagiaan yang berkelimpahan.

Jadi marilah kita sentuh jiwa-jiwa yang gelisah, agar semua kembali kepada Tuhan seutuhnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar