Senin, 26 Februari 2018

Sang Pemberi Nafas Kehidupan

Entah hari ke berapa ya aku suka mempraktekkan meditasi Vipassana, walau aku lakukan dalam beberapa menit saja, sekitar 15 - 30 menit dalam sekali meditasi, aku merasakan hasil yang luar biasa.

Pengalaman meditasi setiap orang selalu berbeda-beda walaupun melakukan tehnik meditasi yang sama. Jadi aku mau bercerita tentang pengalamanku, dan bila pengalaman kalian berbeda, itu adalah hal yang wajar.

Saat meditasi duduk dengan pikiran yang terkonsentrasi pada nafas di perut, hanya mencatat mengembang dan mengempisnya perut.  Ternyata ketika konsentrasi semakin dalam, aku terbawa masuk ke sebuah pertemuan dengan Sang Pemberi Nafas Kehidupan.  Pertemuan yang mengharukan, sampai hatiku bilang, "Engkaulah yang aku panggil Allah".  Perasaan dekat dengan Allah itu terjadi begitu intim dan penuh keharuan.  Air mataku mengalir seperti anak sungai, berjalan membasahi pipiku dan menimbulkan rasa geli dan gatal.  Ketika merasakah gatal inilah, aku kembali mencatat dalam hatiku , "Gatal, gatal, gatal .... ", sampai rasa gatal itu hilang dan pikiran terkonsentrasi lagi ke nafas di perut.

Ketika pikiran mencatatkan kata gatal di hati secara terus menerus, hal menakjubkan terjadi di hati, ternyata hati menangkap rasa gatal itu  sebagai sebuah 'belaian' dari Sang Pemberi Nafas, aliran rasa gatal ke kulit karena aliran air mata itu menjelma menjadi sebuah belaian nan penuh kasih sayang, merasakan indra perasa di kulit seperti indra perasa itu baru diaktifkan, sungguh menakjubkan!

Setiap hari kita berteman dengan tubuh kita sendiri dengan hal-hal menakjubkan terjadi di dalamnya, dan kita tak menyadarinya, lupa mennsyukurinya dan sibuk dengan usaha-usaha dalam meraih kebahagiaan.  Ternyata kebahagiaan tidak perlu dicari kemana-mana, dia ada di dalam diri sendiri, ketika kita memutuskan untuk sejenak diam, menghentikan pikiran yang selalu sibuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar