Minggu, 18 Maret 2018

Diam Untuk Keseimbangan

Kemarin malam aku melakukan meditasi Vipassana bersama Alni, karena Alni belum betah meditasi lama, maka aku mengikuti kemampuan Alni saja, hanya 20 menitan. 20 menit yang sudah membukakan sesuatu padaku, aku tulis kesimpulan itu di memo handphone dan aku salin disini.  Tidak banyak yang aku tulis di memo karena mataku sudah lelah terpapar laptop seharian.

"Meditasi Vipassana bersama Alni malam ini sungguh luar biasa kesimpulan hati yang aku dapat.  Walaupun saat meditasi tidak berharap apa-apa, dan tidak juga ingin hasil tertentu.  Tapi meditasiku malam ini bisa sedikit demi sedikit menjelaskan tanda tanya di hatiku sehubungan dengan pengalamanku melihat Sang Budha di atas langit Jawa Timur tahun lalu.

Ternyata orang yang melakukan meditasi diam / hening, secara tidak disadarinya dia telah melakukan tugas "keterhubungan" di alam semesta.  Keterhubungan antara apa dan apa, secara garis besar antara 2 hal yang berbeda, yin dan yang. Untuk alam yang tetap bertahan, kedua hal yang berlawanan itu harus harmonis dan seimbang.

Makanya di dalam Saddharma pundarika sutra dikisahkan bahwa sang Budha menjaga beberapa negri.  Ternyata begitulah sedikit penjelasannya.".

Kalau gerak dan sibuk adalah yin, maka penyeimbangnya adalah diam. Di dunia yang sibuk dan selalu bergerak, maka orang yang duduk diam bermeditasi adalah penjaga keseimbangan alam. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar