Kamis, 15 September 2011

Anak-anak adalah .... (1)

Anak-anak adalah ....
yang kalau kita cium keningnya, maka kita tak kan mampu meninggalkannya atau melukainya
yang kalau kita cium pipinya, hati akan dipenuhi kebahagiaan
yang kalau kita dengar celotehnya, maka hati akan dipenuhi suaranya hingga tak ada kesedihan dan duka cita yang sanggup memasukinya
yang kalau kita lihat tingkah lucunya, maka bibir kita tak lepas tersenyum dan hati akan dipenuhi kehangatan
yang kalau kita peluk tubuhnya, maka perasaan kita berada antara hangat, nyaman, gembira, bahagia dan cinta
yang kalau dia terlelap di pangkuan, maka kita akan bertekad akan menjaganya seumur hidup
yang saat kita lihat seluruh gerak dan celotehnya, maka hatipun dipenuhi rasa syukur akan anugerahNya

Anak-anak akan selalu lucu sejak dia masih bayi hingga saat dia sudah berkumis, selalu terlihat kecil, imut dan selalu membuat ingin memeluk dan menciumnya

Pernahkah anda memikirkan, apa yang akan anda wariskan kepada anugerah Allah yang satu ini?

Seorang saudara bilang padaku begini ,"Aku tidak ingin mewarisi anak-anakku dengan harta benda, karena itu hanya menjadikan mereka bertengkar. Aku ingin mewarisi mereka ilmu, karena dengan ilmu mereka akan bisa mencari harta sendiri".

Akupun bilang padanya,"Ada sebuah keluarga yang anak-anak mereka sarjana semua, dan punya pekerjaan yang bagus pula, mereka juga tidak ada yang kekurangan. Orang tuanya meninggalkan juga harta walaupun tidak banyak, tapi diantara mereka masih ada yang iri dengan bagian saudaranya.  Ternyata ilmu tidak menjamin hidup anak-anak kita rukun dan bahagia".

Ilmu tanpa iman hasilnya adalah kekacauan.  Kalau Nabi Muhammad saw mewariskan Al Qur'an kepada umatnya, maka kitapun hendaknya mengikuti langkah beliau, mewariskan Al Qur'an kepada anak-anak kita.  Bukan sekedar mengajari mereka membaca huruf-huruf Al Qur'an, tapi juga mengajari mereka makna Al Qur'an dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan. 

Jangan membayangkan hal yang rumit-rumit saat mengajari anak untuk melaksanakan Al Qur'an, jadikanlah itu hal yang mudah dan menyenangkan buat diri anda dan juga anak anda.  Contohnya buat Alni nih, anakku yang baru berumur 5 tahun.  Aku sering memberinya contoh berbagi kue untuk teman-temannya yang sedang main ke rumah, sehingga diapun secara otomatis akan membagi kuenya bila bersama teman-temannya.  Saat dia memotong sepotong kue menjadi dua dan memberikan separuhnya buat temannya, aku bilang padanya,"Alni baik sekali mau berbagi dengan teman, Allah sukaaa sekali sama anak yang suka memberi".

Sebaliknya, saat temannya datang membawa sekantung kue dan Alni hanya memandanginya, karena temannya tidak membaginya untuk Alni.  Setelah si teman itu pulang, aku bilang padanya," Alni pintar sekali tidak mau meminta, karena Allah lebih suka orang yang memberi".

Mengajari anak-anak dekat dengan Al Qur'an, secara otomatis menuntut orang tuanya untuk lebih memahami Al Qur'an juga.  Lakukanlah semua ini karena Allah, karena Allah menyuruh kita menjaga diri dan keluarga dari api neraka.  Al Qur'an itu indah, bila kita mengenalnya maka emas permata tak lagi ada artinya dibandingkan keindahan firman Allah.  Al Qur'an itu manis, biarkan kemanisannya mewarnai kehidupan keluarga kita.  Di dalam Al Qur'an terkandung 'resep rahasia' kehidupan yang bahagia dan sukses di dunia dan di akhirat.  Al Qur'an adalah satu-satunya pilihan untuk diwariskan kepada anak-anak kita, bila kita menghendaki kehidupan mereka sukses dan bahagia sejak di dunia ini hingga kehidupan akhir nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar