Senin, 01 Desember 2014

Membelah Niat

Dear Allah lovers,
Aku mau cerita perkara yang amat serius, perkara niatingsunnya hidup ini. Jarang ada yang tahu, apa yang terjadi pada diri kita dan pada alam semesta saat sepercik niat tersampaikan lewat bahasa hati. Bila kita tahu, kita akan lebih faham dan lebih cerdas menggunakan hidup ini.

Maka ketahuilah sahabatiku, ketika hidup ini diniatkan untuk Allah, alam semesta akan 'menyiapkan diri' untuk melayani kita dengan mengeluarkan segala yang terbaik yang bisa mereka persembahkan.

Dalam lingkup yang lebih kecil, saat tindakan sekecil apapun kita niatkan untuk Allah, maka seluruh komponen di dalam diri kita akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.  Aku bilang seluruh komponen di dalam diri kita, termasuk sel-sel dan bagian-bagiannya yang super kecil, dan jiwa yang tak kasat mata.  Saat pandangan kita ditajamkan oleh Allah, kita bisa melihat proses ini, sebuah keterpaduan yang amat indah, layaknya sebuah kerja sama dalam pagelaran musik orkestra, awalnya indah, prosesnya indah, hasilnya menakjubkan.

Bila kita pernah menyaksikan bagaimana itu terjadi, kita jadi merasa sayang banget melakukan sesuatu yang mengalir saja, dijalani saja tanpa niat yang dilakukan dengan sengaja.  Itulah mengapa di dalam agama amat ditekankan pentingnya niat. Tapi kitalah yang kurang faham, tidak tahu kapan niat itu musti dikatakan dan disengajakan, dan kita juga tidak mudah mengenali, kapan niat itu berbelok tanpa kita sadari.

 Baiklah, sebelum aku bahas lebih lanjut, simak dulu tulisan ini : Cobalah Bernyanyi .  Tulisan ini bila diikuti semua intruksinya step by step, akan membuktikan pada diri kita sendiri, betapa kuatnya sebuah niat karena Allah. Bila Allah bermurah hati menajamkan pandangan kita, kita akan melihat proses pergerakan molekul  dan aliran energi yang sedang mempersiapkan diri memberikan kemampuan terbaiknya untuk Allah. Proses yang berlangsung sangat cepat , respon yang mengalir otomatis begitu niat itu terucapkan di hati, tapi sifatnya amat lembut seperti belaian yang penuh kasih.

Sayangnya di alam ini ada energi negatif yang sering mengganggu proses itu, sifatnya destruktif (merusak) , dan berlawanan arah, dalam agama disebut syetan.  Salah satu pekerjaan syetan adalah membelokkan arah niat, hingga merusak harmoni.  Soal pembelokan niat ini aku pernah menuliskannya, jadi tidak aku ulangi.

Yang penting sekarang adalah bagaimana cara menjaga niat mempersembahkan hidup ini untuk Allah.

Usahakan tiap sebelum memulai urusan apa saja, besar atau kecil, ucapkan niat, dan refresh niat di tengah-tengah proses yang sedang kita jalani.  Luangkan waktu dan jangan tergesa-gesa.

Niat ada yang sifatnya global seperti doa iftitah yang selalu kita baca tiap kali shalat, yang bunyinya 'hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah'.  Ini niat untuk seluruh kehidupan kita , a whole life.

Setelah menunaikan aktifitas shalat, kita kembali ke urusan masing-masing.  Belah niat tadi dalam setiap urusan kita, dalam tuntunan agama berupa doa tiap hendak melakukan sesuatu. Banyak tuntunan doa yang kita kenal sejak kecil, seperti doa sebelum makan dan sesudah makan, sebelum  dan bangun tidur, doa masuk pasar, doa saat bersin, banyak sekali.  Bila tidak hafal dengan doa-doa itu, yang penting baca basmalllah sebelum melakukan urusan tertentu dan mengucap hamdallah , bersyukur bila telah menyelesaikannya.

Ucapkan niat secara spesifik sekaligus ungkapkan harapan kita kepada Allah dalam bahasa hati, diucapkan secara lisanpun tidak dilarang dalam bahasa yang kita mengerti. Maksudku secara specifik yaitu dengan menyebut mau mengerjakan pekerjaan apa, misalnya ; "Ya Allah yang Maha Pemurah, aku mau meeting dengan karyawan, tuntunlah lisan dan hatiku dan pimpinlah kami, aku lakukan ini karenaMu".

Saat melepaskan niat, akan lebih powerfull bila disertai ungkapan syukur dan permohonan maaf / ampun kepada Allah.

Teruslah membelah niat dalam seluruh aktifitas yang kita lakukan, saat duduk, berbaring , main musik , mendengarkan radio, menonton televisi , dll.  Berlatihlah agar semakin sedikit aktifitas kita yang tanpa mengucapkan niat dengan sengaja.

Bila kita terbiasa melakukannya, inshaAllah akan terjalin komunikasi yang akrab antara kita dengan Allah.  Bila awal-awalnya kita masih merasa berkomunikasi 1 arah , lama-lama akan terasakan 2 arah, kita bisa 'mendengar' jawaban Allah (yang tentunya disampaikan oleh malaikatNya).  Kadang bukan jawaban yang kita terima, melainkan teguran, kadang pula kita menerima kalimat-kalimat yang menenangkan hati.

Saat bangun tidur, sengajalah mengucap doa bangun tidur dengan pelan-pelan, menghayati maknanya, lalu katakan pada Allah bahwa aktifitas kita seharian kita persembahkan kepadaNya, kita mohon tuntunanNya dan ungkapkan pula harapan dan permohonan maaf.

Ketika hendak tidur, ucapkan doa dan lakukan evaluasi diri, tidurlah dengan perasaan bahagia, penuh rasa syukur dan niatkan beristirahat karena Allah.

Bayangkanlah bila seluruh alam ini menata diri bersama-sama dengan kita dalam mempersembahkan hal terbaik mereka kepada Allah. Seperti sedang berada dalam tarian indah alam semesta, semua yang kita saksikan hanyalah keindahan.

2 komentar:

  1. Mbak makasih diingatkan, kalau semua karena Nya. Sering sekali alpa, dan tergesa2 menyelesaikan masalah dan lupa ingat kepada Nya.

    Hari ini tiba2 aku ingin baca2 ulang blog mb innuri, dan baca ini ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kembali, tugas kita saling mengingatkan satu sama lain kan mbak ?

      Hapus