Dear Allah lovers,
Bila kalian menginginkan seseorang melakukan sesuatu untukmu, apakah yang kalian lakukan ? Meminta padanya ? Meminta dengan cara bagaimana ?
Sejak aku menulis tentang energi murni alam semesta, banyak sekali yang minta ditransfer energi olehku. Cara memintanya macam-macam, ada yang dengan mengirim salam perkenalan dulu denganku, ada yang langsung nodong , ada yang sudah mengenalku beberapa lama baru minta tolong dengan embel-embel kalimat :"Bila tidak merepotkan mbak Indah".
Selain itu, kadang aku sendiri yang berinisiatif menawarinya tanpa dia memintanya. Ada juga yang diam-diam aku transfer energi tanpa dia mengetahuinya.
Merenungi semua itu, yang muncul di benakku malah sebuah pertanyaan :"Apakah caraku meminta pada Allah selama ini sudah cukup sopan?".
Meminta tolong pada seseorang saja membutuhkan etika kesopanan, apalagi pada Allah. Dan karena Allah Maha Mengetahui segala isi hati, maka tak cukup dengan tata cara lahiriah, seperti berdoa dengan merendahkan suara, di tempat yang suci dan dalam keadaan suci pula.
Kukira kita musti menghindari hal-hal di bawah ini :
- kalimat-kalimat yang 'menodong' Allah
- berdoa dengan kalimat protes , seperti ; "Ya Allah, aku sudah mentaatiMu, kenapa hidupku begitu berat dan sulit ? Maka mudahkan ...... ".
Dalam hati, rendahkan diri di hadapan Allah, bangun rasa percaya / iman padaNya, berusahalah untuk lebih mengenalNya agar kita punya prasangka yang benar tentang Dia, ikhlaslah dengan segala yang terjadi dalam hidup, dan berdoalah dengan perasaan cinta dan rindu padaNya.
Bila doa kita berupa hal-hal yang bersifat duniawi , tidak usah berpikir apakah doa kita bakalan terkabul atau tidak, karena dalam hati kita lebih menginginkanNya dibandingkan itu semua. Yakinlah bahwa Allah Maha Tahu kebutuhan kita dan pasti Dia penuhi dengan caranya yang lebih baik daripada yang kita bayangkan.
Renungkanlah, bukankah Allah lebih banyak memberi tanpa kita memintanya ? bahkan tanpa kita menyadarinya ?
Akan halnya orang-orang yang minta tolong padaku untuk mentransfer energi, ada hal yang mereka tidak tahu, bahwa untuk bisa berhasil mentransfer energi murni , aku musti mengenal dulu orangnya, aku musti punya keinginan untuk melakukannya, si penerima energipun musti dalam keadaan ikhlas dan pasrah.
Bahkan tidak cukup hanya dengan 'deal' antaraku dengan penerima energi, pernah aku sudah niat mentransfer energi, tapi energi alam yang nolak, ngambeg ... hehehe. Alam semestapun musti dalam keadaan ridha dengan si penerima energi. Alam ini punya perasaan, kita hidup di atas dukungannya, di atas energinya, di atas ketulusannya. Bila seseorang pelit berbuat baik untuk lingkungannya, energi alampun akan melakukan hal yang sama.
Maka, bila kita ingin agar seseorang memenuhi apa yang kita minta, sebaiknya kita banyak berbuat baik. Begitupun bila kita ingin agar Allah memenuhi permohonan kita, sebaiknya kita banyak-banyak berbuat baik kepadaNya dan kepada makhlukNya.
Terimakasih Allah atas segala tuntunanMu, terimakasih alam atas segala kasih dan dukunganmu, terimakasih sahabat atas segala kebaikanmu.
Bila kalian menginginkan seseorang melakukan sesuatu untukmu, apakah yang kalian lakukan ? Meminta padanya ? Meminta dengan cara bagaimana ?
Sejak aku menulis tentang energi murni alam semesta, banyak sekali yang minta ditransfer energi olehku. Cara memintanya macam-macam, ada yang dengan mengirim salam perkenalan dulu denganku, ada yang langsung nodong , ada yang sudah mengenalku beberapa lama baru minta tolong dengan embel-embel kalimat :"Bila tidak merepotkan mbak Indah".
Selain itu, kadang aku sendiri yang berinisiatif menawarinya tanpa dia memintanya. Ada juga yang diam-diam aku transfer energi tanpa dia mengetahuinya.
Merenungi semua itu, yang muncul di benakku malah sebuah pertanyaan :"Apakah caraku meminta pada Allah selama ini sudah cukup sopan?".
Meminta tolong pada seseorang saja membutuhkan etika kesopanan, apalagi pada Allah. Dan karena Allah Maha Mengetahui segala isi hati, maka tak cukup dengan tata cara lahiriah, seperti berdoa dengan merendahkan suara, di tempat yang suci dan dalam keadaan suci pula.
Kukira kita musti menghindari hal-hal di bawah ini :
- kalimat-kalimat yang 'menodong' Allah
- berdoa dengan kalimat protes , seperti ; "Ya Allah, aku sudah mentaatiMu, kenapa hidupku begitu berat dan sulit ? Maka mudahkan ...... ".
Dalam hati, rendahkan diri di hadapan Allah, bangun rasa percaya / iman padaNya, berusahalah untuk lebih mengenalNya agar kita punya prasangka yang benar tentang Dia, ikhlaslah dengan segala yang terjadi dalam hidup, dan berdoalah dengan perasaan cinta dan rindu padaNya.
Bila doa kita berupa hal-hal yang bersifat duniawi , tidak usah berpikir apakah doa kita bakalan terkabul atau tidak, karena dalam hati kita lebih menginginkanNya dibandingkan itu semua. Yakinlah bahwa Allah Maha Tahu kebutuhan kita dan pasti Dia penuhi dengan caranya yang lebih baik daripada yang kita bayangkan.
Renungkanlah, bukankah Allah lebih banyak memberi tanpa kita memintanya ? bahkan tanpa kita menyadarinya ?
Akan halnya orang-orang yang minta tolong padaku untuk mentransfer energi, ada hal yang mereka tidak tahu, bahwa untuk bisa berhasil mentransfer energi murni , aku musti mengenal dulu orangnya, aku musti punya keinginan untuk melakukannya, si penerima energipun musti dalam keadaan ikhlas dan pasrah.
Bahkan tidak cukup hanya dengan 'deal' antaraku dengan penerima energi, pernah aku sudah niat mentransfer energi, tapi energi alam yang nolak, ngambeg ... hehehe. Alam semestapun musti dalam keadaan ridha dengan si penerima energi. Alam ini punya perasaan, kita hidup di atas dukungannya, di atas energinya, di atas ketulusannya. Bila seseorang pelit berbuat baik untuk lingkungannya, energi alampun akan melakukan hal yang sama.
Maka, bila kita ingin agar seseorang memenuhi apa yang kita minta, sebaiknya kita banyak berbuat baik. Begitupun bila kita ingin agar Allah memenuhi permohonan kita, sebaiknya kita banyak-banyak berbuat baik kepadaNya dan kepada makhlukNya.
Terimakasih Allah atas segala tuntunanMu, terimakasih alam atas segala kasih dan dukunganmu, terimakasih sahabat atas segala kebaikanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar