Jumat, 01 April 2022

Ngutang Beras

 Selamat menyambut ramadhan, sahabat Innuri Allah lovers.

Maafkan Innuri atas segala kesalahan. 

Beberapa hari yang lalu aku ke kebun.  Ada sebuah hal yang sangat menyentuhku di sana.  Pagi-pagi mas Saidi bilang pada suamiku begini ," Pak Hary , saya dititipi pesan kalau pak T ada 2 durian , biar diambil 40 ribu saja sama pak Hary biar bisa buat bayar beras ke warung". 

Maksudnya, pak T mau menjual 2 duriannya ke suamiku.  Mas Hary lantas  membeli 2 durian itu dengan harga 50 ribu. 

"Cuma 40 ribu kok pak", kata pak T yang siang-siang datang ke rumah mas Saidi.

"Udah, 50 ribu masih belum cukup buat beli beras, kurangnya tambahi sendiri ya", kata suamiku. 

Aku yang mendengar semua itu jadi merasa mak jleb banget. Beli beras ngutang di warung dan dibayar ketika duriannya laku.  Dan aku melihat orang-orang itu bahagia saja.

"Yang seperti itu biasa bu di sini", kata mba Yayuk. 

Sungguh nelangsa aku mendengarnya. Dan bulan puasa ini adalah bulan dimana Allah mengajarkan manusia berempati kepada sesamanya akan rasa lapar dan haus yang bisa jadi diderita oleh sesamanya.  Bukan sekedar berempati, sekaligus melakukan sesuatu.  Dengan berpuasa kita sudah menghemat pengeluaran untuk 1 kali makan, yang bisa kita sedekahkan ke sisi lain yang membutuhkan.  Rupanya itulah salah satu makna puasa disamping bejibun makna lainnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar