Senin, 22 November 2010

Selamat Ulang Tahun Aden

Kemarin, tgl 21 november, ulang tahun anakku yang ganteng, Aden Rohmana ke 21.
Membuatku terkenang akan masa kecilnya dulu, pintar, kreatif dan tentu saja lucu.

Hal yang sampai saat ini masih terkenang adalah sukanya dia mendengar suara adzan.  Mungkin di telinga kecilnya,  adzan itu suara yang teramat indah hingga rugi bila dilewatkan.  Sering saat dia menangis, separah apapun tangisnya, begitu mendengar adzan berkumandang, dia diam, tapi begitu adzan habis,  tangisnya pecah lagi.  Bila kisah ini kuceritakan pada keempat anakku, Insan, adiknya, akan meledek begini," Aneh ya, nangis kok bisa dipause ... hahaha ".  Tawa keempat anakku langsung berderai.

Yang paling menonjol dari dia adalah kepintarannnya menggambar.  Sejak kecil dia sudah bisa menggambar perspektif, mengherankan untuk anak seusia TK. Saking bagusnya  aku merasa sayang membuangnya, jadi sebagian aku simpan di album, kuberi tanggal, sampai saat ini gambar-gambar Aden waktu kecil masih kusimpan, juga gambar dan  karya anakku yang lain.

Dia pintar sekali, IQnya tinggi, seingatku 145 saat dia SMA, masuk kategori sangat superior.  Kalau masalah kecerdasannya ini, suka membuat Zelika , anakku yang kedua,  iri dan bertanya ,
" Kok mas Aden pintar ga kayak Zeli ya buk".
" Mungkin karena saat hamilnya , ibu sedang penelitian, bikin skripsi, mikir rancangan percobaan dan gitu deh ".
" Memangnya saat hamil Zeli, ibu ngapain?".
" Jadi ibu rumah tangga aja".
" Ooo,  hahaha".
" Pas hamilnya Insan?"  ganti Insan yang bertanya.
" Ibu jadi pelukis, makanya Insan suka seni, pintar nari, kan waktu kecilnya di Bali".
" Trus, pas hamilnya Alni", ganti si kecil yang bertanya.
" Ibu sudah jadi pengusaha, Alni umur 3 bulan sudah diajak pameran.  Mungkin Alni besok pintar jualan ".
" Hahaha ...".

Aden, seperti umumnya cowok,  betah sekali di rantau,  jarang pulang, satu semester sekali pulangnya.  Jadi kalau kangen, akulah yang datang ke Bandung.  Kadang  dia tidak mengijinkanku datang ke asramanya, mungkin malu sudah besar kok masih dibuntuti ibunya.  Katanya, chatting aja sama ibuk sudah cukup.

Kadang untuk mengobati kangenku,  aku menyimpan baju bekas pakainya, aku biarkan menggantung dan  kupesan ke pembantuku untuk tidak mencucinya.  Kalau kangen, baju yang bau keringat itu kuciumi. Hingga beberapa minggu, baju kotor itu mengerjakan tugasnya dengan baik.  Tapi kok lama-lama baunya makin mana tahan ... hahaha ... terpaksa deh, dicuci.

Dengan kepintarannya menggambar dan menciptakan game (sejak kecil dia suka membuat permainan baru dengan aturan main yang dia buat sendiri),  aku sangat berharap dia bisa memanfaatkannya di jalan Allah.  Pernah kubilang padanya, ciptakan game yang membuat anak-anak taat pada aturan Allah,  atau yang membuat orang menjadi baik.  Aku ingin apapun yang dilakukannya dia persembahkan untuk Allah, Tuhannya. Hanya dengan jalan ini hidupnya menjadi bermakna bagi dirinya dan alam semesta.

Selamat ulang tahun sayangku.  Semoga hari-harimu menyenangkan dan membawa langkahmu menujuNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar