Minggu, 24 November 2013

Pengorbanan cinta yang indah

 Yang aku tulis di bawah ini, yang tulisan bercetak miring, adalah tulisan mbak Andri, sahabatku, saat kami berdiskusi tentang poligami dengan beberapa sahabat.  Jujur kami semua membaca sambil berurai air mata, melihat romantisme cinta yang lebih indah dari kisah Romeo dan Yuliet.

Sementara, di belahan dunia yang lain, seorang suami tega mengkhianati istrinya yang sehat wal afiat dan setia pula, suami mbak Andri memilih setia merawat istrinya yang sakit-sakitan hingga sekarang.



Mbak Andri sekarang sudah jauh lebih sehat, bila bertemu dengannnya, orang tak akan menyangka bila beliau adalah pengidap kanker dan pernah lumpuh.  Inilah pengorbanan cinta yang indah, dari seorang suami kepada istri yang disayanginya.

Tulisan ini aku copas tanpa aku edit, biar pembaca bisa merasakan auranya, gaya mbak Andri bercerita yang membuat orang menangis dan tertawa dalam sedetik.  Siapkan tissue sak kresek sebelum membacanya.

"Ijin menikah lagi sdh pernah sy sampaikan ke suamiku tatkala aq tdk bisa melayani beliau krn kanker di tulang punggungku yg mengharuskanku duduk di kursi roda

Jawaban beliau saat itu adl "istri adl ujian sekaligus ladang amal bagi suami dan anak2nya.

Kala kamu sehat , kamu bekerja dg keras untuk bisa membahagiakan keluarga ini, tdk ada keluhan meski perekonomian keluarga minus, kamu mensupport aq utk sekolah tanpa harus resah terhadap perekonomian keluarga. Meski seluruh gaji n bea siswaku banyak ttp ternyata tdk mencukupi, kamu selalu bertanya "mas.. Kalau butuh uang "ngendhikan" ya

Kala Diaz sakit dan aq sudah buntu tdk bisa mencari uang, kamu tampil sbg penyelamatnya dg dibantu oleh para teman2mu..

Jujur.. Hal terberat dalam hidupku adl "tidak pernah tega melihat perjuangmu dlm menghadapi sakit ini" kamu sudah siap dg dana asuransi ketika sakit, malah kesenangan ketika klaim keluar bisa utk bayar hutang RS ketika Diaz sakit

Kalau boleh memilih pasti aq yg meminta menjadi penggantimu, tetapi ternyata Alloh menjadikan sakitmu menjadi ladang amalku dan anak2

Kalau hanya memandikan, menggendhong, mengganti pembalut saat mens dan menunggu kamu BAB.. Membersihkan kotoranmu tidaklah seberapa dengan semua pengorbananmu kala kamu sehat.

Jadi jangan pernah memintaku utk menikah lagi karena ketidak mampuanmu melayaniku, karena untuk membalas semua kebaikanmu saat kamu sehat aq tidak akan mampu meski harus membayar dg nyawaku.

Pengorbananmu untuk bersedia mengandung anak2ku, bersedia menjadi kelinci percobaan bayi tabung, adalah solusi Alloh bagiku yang luar biasa.


Tanpa kamu yang luar biasa aq tidak akan bisa menjadi kebanggan Unair dan kebanggan Indonesia, aq tdk akan pernah menjadi Ahli Biomolekuler yg diakui oleh Negara lain.

Kamu selalu menyelesaikan semua urusan keluarga dengan sempurna, sehingga aq tidak pernah menjadi cemas bahwa penghasilanku kurang.

Saat kamu sakit spt saat ini, aq tahu ini waktuku untuk menunjukkan bahwa aq adalah suami yang dikirim Alloh yang terbaik bagimu..

Meski dengan wajah tidak tampan, dan tidak muda lagi.. Tapi kamu adalah kebangganku, kamu adalah istri idolaku, kamu yang paling sempurna di mataku"

Aq adalah lelaki yang paling bahagia di dunia dengan istri yang luar biasa cantik dan baik hati

Aq berterima kasih dan menangis kepada Alloh, ketika ibundaku memohon2 kepadamu.. jangan suruh aq pergi dari sini ya mbk Andin.. Ibu mau ikut kamu sampai mati. Meski kamu menantu yang paling "kurang ajar" tetapi ibu tahu kalau hatimu emas, bicaramu saja yg sering kasar, tetapi hatimu sangat halus

Semoga kamu dan Agus diberikan rejeki dan keberuntungan dunia akherat sebagai imbalan dari Alloh. Kamu tidak pernah mengeluh atas besarnya biaya untuk ibu, dan kamu yang paling berani melarang serta memberi peraturan utk ibu, tp itu krn kamu sangat menyayangi ibu.

Terima kasih ya... Dan 2 minggu kemudian ibu mertuaku meningal dunia...  "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar