Jumat, 04 April 2014

Mencermati Hati


Sebagai muslim, pasti sudah tahu kalau melakukan apa saja musti diawali dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiiim.  Yang pada hakekatnya kita melakukan segala sesuatu atas nama Allah (sebagai wakil Allah) dan dengan penuh kasih sayang.

Tapi pada prakteknya, kadang berhenti di lidah, sekedar mengucapkan, sementara hati kita melakukan perbuatan lain.  Mungkin tidak kita sengaja, tapi efeknya bisa mebuat kita menderita berkepanjangan, dan itu tidak kita sadari.

Yang namanya ujian dan cobaan itu bukan cuma hal besar-besar yang membuat kita termehek-mehek. Hal kecil-kecilpun mengandung ujian dan cobaan, lihat saja ceritaku kemarin  di Balada Mangkuk Mixer .  Hanya soal niat saat membuat kue , tapi itu adalah kesalahan besar yang melanggar prinsip bismillah.

Hati musti dicermati lagi dan lagi, sering-seringlah bertanya pada diri sendiri ; kita bergerak karena apa? kita melakukan sesuatu sudah berangkat dari hati yang penuh kasih sayang atau tidak? apakah kita masih sering menghitung untung rugi saat melakukan kebaikan ?

Aku punya cerita lain lagi.  Aku sering naik angkot dan memberi uang lebih pada sopir angkot, tapi kadang disertai hitungan-hitungan seperti ini : kalau ntar angkotnya nggak mondag mandeg, aku mau kasih 10 ribu deh (tarif normalnya 3000).  Tanpa sadar aku sudah tidak ikhlas.  Itulah contoh ujian kecil-kecil yang terlipat di sudut-sudut hati , sudah menyalahi prinsip bismillah tapi merasa benar.

Adakah kalian punya contoh cerita kecil-kecil sepertiku ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar