Jumat, 25 April 2014

Hidden Beach

20 april 2014 kemarin kejadiannya, rekreasi tahunan untuk karyawan.  Permintaan mereka sederhana saja, berwisata ke kebun bunda sama ke pantai, dan aku memberinya bonus wisata menyusuri gua. 

Karyawanku sedang tidak banyak, dari  Mantren 1 mobil, karyawan butik 1 mobil,dan aku sekeluarga 1 mobil. Insan , Alni, Zeli dan menantuku Gandung, dan tentu saja mas Hary, pada ikutan semua.

Wisata ke gua pernah aku ceritakan di Petualangan Seru Menyusuri Gua , karenanya tidak usah aku ceritakan lagi.  Yang menarik kali ini, rombonganku dibawa pak Izar ke pantai Ngleter yang aku sebut hidden beach sekaligus private beach ...... hehehe.... penasaran kan ?

Pantainya indah dan bersiiiih , pasir putih  yang mengingatkanku akan pantai Kuta dan Balekambang, tapi disini  tidak ada sampah sak ndulit pun ....  maklum saja, ini pantai yang belum banyak orang tahu, untuk ke pantai ini saja juga musti melewati 'jalan rahasia'.

Jadi ceritanya, setelah wisata susur gua , dibawalah rombonganku ke pantai Ungapan, jaraknya tak sampai 5 km dari gua Coban..  Saat nyampai di pantai Ungapan, aku lihat karyawanku sudah pada 'ciblon' nyemplung di pantai, tapi rupanya tempat nyemplungnya itu di pantai muara yang cukup luas, sedang pantai Ungapannya sendiri tidak aman untuk berenang karena ombaknya yang besar.




ini sebenarnya muara sungai di pantai Ungapan, berjalan di sebelah kanan memakai baju biru itu bu Kot, di belakangnya bu Warni pakai kerudung kuning.


ini baru pantai Ungapan  yang sesungguhnya,  aku potret saat menjelang pulang, sudah sepi, hari sudah mendekati maghrib, ombaknya yang tinggimembuat pantai ini tidak aman untuk berenang

Menurut pak Izar, pantai yang menarik adalah pantai Ngleter yang berada di balik gunung di pantai Ungapan, musti naik perahu dulu untuk menuju TKP.  Sayangnya tidak semua karyawanku berani naik perahu, jadinya cuma keluargaku dan beberapa orang saja yang kesana.


pemandangan yang tertangkap olehku saat naik perahu menuju pantai Ngleter, tampak jembatan yang tadi kami lewati.

Kukira, begitu turun dari perahu, disitulah pantai Ngleter, tapi ternyata kami musti hiking dulu melintasi jalan setapak , baru deh nyampai di tempat yang indahnya begitu menakjubkan.



olala, berpetualang gini kok ya pakai abaya tho Zeli dan aku ..... depan sendiri Viva putri kecilnya mas Saidi, sebelah kanan sendiri mbak Yayuk, istrinya mas Saidi bundanya Viva, dibelakangnya Windy, Rizka, aku dan Zeli

 
di depan ada punggung suamiku ..... hehehe

Pantai ini terletak di belakang gunung yang bisa dipandangi dari pantai Ungapan, gunung ini pula yang membuat pantai Ngleter aman untuk berenang, karena ombak besarnya langsung menerjang gunung.


tarara ! ini dia pantai yang indah itu, gunung yang berada di depannya membuat pantai ini aman untuk berenang

 
pemandangan ke arah sebaliknya

 
kata pak Izar, batu karang yang berdiri sendirian itu bisa berjoged .....hmmm .....  itu sih akal-akalannya pak Izar untuk membujuk rombonganku mau naik perahu kesini

 
semula aku hanya menonton keceriaan mereka  , akhirnya nyebur juga ....




Windy dan Burhan, putra karyawan Mantren

 
Santi dan Safa, sayangnya Rizka gak kelihatan wajahnya.



sepanjang  pantai ini cuma ada rombonganku saja ....

Benar-benar hidden beach dan sekaligus private beach, karena hanya rombonganku saja yang berada di sana, pingin tahu gimana rasanya ? .... rasanya tuh kayak milyuner dadakan , jadi VVIP bangetsss ..... dan rasanya jadi anak kecil lagi, bermain pasir, menantang ombak ..... aku kapok sampai terbatuk batuk nelan air laut.


bersiap balik ke pantai Ungapan , naik kano lagi

Alni dan Viva menunggu giliran menyeberang


Ayooo balapan dayung

Allah, terimakasih telah Kau ijinkan kami sampai di tempat yang indah ini.  Jadikan kami orang-orang yang selalu bersyukur kepadaMu.



Tumben Alni minta difoto menjelang pulang, lihat baju gadis kecilku, stelan t shirt dan celana pendek, tidak mau pakai rok


Senja itu gelap di pantai Ungapan, sepi .



hanya ombak yang menggulung



2 komentar:

  1. foto yang di atas, pantainya masih bagus ya, mbak. indonesia masih banyak pantai yang belum diekspose, sayang ya, padahal bisa menghasilkan

    BalasHapus