Minggu, 03 September 2017

Ruangan Kosong Yang Penuh Keajaiban

Dear Allah lovers,
Rupanya banyak yang kangen aku menulis panjang-panjang di blog. Maka berbekal minjem lap topnya si ganteng , aku penuhi mimpi-mimpi kalian ... hihi .. lebay ya Innuri.

Kemarin aku menulis tentang bagaimana mengubah keadaan dengan cara memelihara hati untuk selalu merasa tenang, yakin , damai dan bahagia karena kasih sayang Allah yang selalu melimpahi kehidupan.

Yang aku mau tulis sekarang kelanjutannya. Yaitu bagaimana menjadikan semua hal membaik dengan cara melepaskan atau memasrahkannya pada Allah. Kedengarannya klasik , pasrah dan segalanya menjadi baik, tapi itulah satu-satunya cara. Melakukannya yang sulit , kata banyak pembacaku. Makanya aku tulis untuk lebih menjabarkan pemahaman dan mudah-mudahan kita semua bisa sampai pada kepasrahan total , gak loading terus dan muter-muter kayak wifi lemot ... hahaha.

Sejujurnya aku juga masih belajar, jadi mari kita belajar ramai-ramai , eh .. sepi-sepi ding , kan gak perlu unjuk rasa atau bersorak sorai kayak supporter sepak bola ... hahaha lagi.

Yang pertama kali harus kita masuki adalah 'ruangan' kasih sayang Allah dan segala sifatNya yang Maha Baik. Perlu kita ajarkan kepada diri sendiri keyakinan bahwa Allah adalah segala-galanya, pemberi yang terbaik , pengasih yang Maha Kasih. Percayai semua itu, itulah namanya iman.

Ruangan kedua adalah ruangan yang kita kosongkan, ruang yang musti dengan sengaja kita kosongkan. Ruangan ini tadinya berisi keinginan, harapan , konsep , logika, barangkali disini juga ada kemarahan, penyesalan , kesedihan , dan banyak lagi.

Mengkosongkan ruangan hati dan pikiran dari segenap haru biru dan deru kehidupan. Mencerabut segala keinginan dan harapan dari segala obyek dan subyek lingkaran kehidupan kita. Langkah ini tidak mudah, tapi bila sudah punya kesadaran diri bahwa perlu mengambil langkah ini , itu adalah sebuah kemajuan. Karena tidak mudah, mohon pada Allah untuk membantu kita melewati proses ini, hanya dengan pertolongan Allah kita akan bisa melaluinya.

Hanya dua langkah awal, lalu langkah selanjutnya lebih mudah, yaitu dengan menyediakan ruangan kosong itu untuk diisi kehendak Allah saja. Dan ketika kehendak Allah yang berlaku dan terjadi dalam kehidupan kita, semuanya menjadi menakjubkan.

Sudah. Mudah sekali bukan ? Saking mudahnya sampai sulit dijelaskan kenapa hal semudah itu kok mendatangkan berbagai hal besar yang menakjubkan.

Kenapa banyak orang gagal pasrah ?
- pada saat seseorang mempertahankan keinginan dan harapannya pada sesuatu, sebenarnya pada saat yang sama dia sedang meragukan Allah, seolah-olah dilanda ketakutan bahwa keinginan Allah adalah sesuatu yang buruk baginya.
- terlalu mengandalkan pikiran dan logikanya sendiri, sama saja menganggap bahwa dirinya adalah  kebenaran, karena itulah Allah berlepas darinya.

Masih bertahan dengan ruangan yang penuh ?
Atau mulai berbenah membersihkannya ?

Kepasrahan itu mestinya seperti kepasrahan seorang bayi dalam buaian ibunya. Tak pernah si bayi meragukan sang ibu , atau tidak mempercayainya atau mencurigainya tidak becus merawat dirinya. Sedangkan Allah, kasih sayangNya tak bisa dibandingkan dengan seluruh ibu di dunia ini bila dijumlahkanpun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar