Jumat, 13 September 2024

Khalwat 40 Hari

 Sudah lama kepingin kholwat selama 40 hari, sampai bela belain beli kayu dan merancang gubug buat didirikan di kebunku yang  berlokasi di dekat pantai Gua Cina Malang Selatan. 

Kayu sudah kebeli, lah kok kesibukan suami mengembangkan usaha ke Surabaya dan Sidoarjo membuat gubug impian itu tak kunjung terwujud.

Ternyata Allah menggantinya dengan vila Aden di Ngantang.  

Ceritanya kan Aden bikin rumah vila di Ngantang dari tahun 2023 yang lalu. Selesai tahap 1 yaitu strukturnya yang 3 lantai, lalu jeda 1 tahun untuk nyari uang lagi.  Baru pertengahan Agustus tahun ini mulai lagi dan aku mandor pembangunan tahap 2 nya.  Sudah jalan 3 minggu waktu aku menulis ini dan perkiraan seminggu lagi lantai 1 siap dihuni. Setelah itu musti jeda lagi sebulanan untuk nyari uang lagi ... Haha. Memang membangun rumah bagi rakyat jelita ya seperti itulah. 

Muncul ide menggunakan rumah ini untuk kholwat selama waktu jeda. 

Sudah minta ijin mas Hary, anakku Aden Insan dan Alni. Alhamdulillah dapat ijin.  Jadi dalam waktu semingguan  lagi, begitu lantai 1 siap huni, aku insyaAllah mulai khalwat 40 hari. 

Rencana yang aku lakukan selama khalwat:

- melakukan salat wajib dan sunahnya sekalian , seperti salat rawatib, Dhuha , tahajud.

- menghayati Al Qur'an sampai khatam dan menuliskan pemahamanku di buku catatan.

- berzikir dengan sistem merajut , merajut selimut atau syal sambil berzikir. Bila orang lain menghitung zikir pakai butiran tasbih, maka aku pakai rajutan. 

- berpuasa versi Islam yang pakai sahur dan buka puasa. Makanan pun yang sederhana saja karena gak mau direpotkan dengan memasak biar fokus mendekatkan diri pada Allah. Mungkin sekedar nyolokin nasi ke rice cooker dan pakai lauk abon, atau makan pisang , kurma , biskuit, bikin minuman susu+oats. 

- bermeditasi dan rutin melakukan yoga untuk menjaga kesehatan.  

- aku tidak akan membuka media sosial kecuali blog ini.  Rencananya aku akan menuliskan pengalamanku setiap hari di sini, gunanya apa ? Selain untuk merekam pengalaman, juga biar suami dan anak-anakku tenang karena tahu aku baik-baik saja. Jadi semacam 'pengumuman' buat yang di rumah biar mereka tidak khawatir. 

Alhamdulillah nya lagi, suamiku kompakan mau khalwat juga tapi khalwat dalam keramaian. Mas Hary mau puasa 40 hari juga barengan aku tapi beliau tetap melakukan aktifitasnya.

Begitulah ceritanya. Allah ternyata tidak tega bila aku khalwat di gubug sederhana di kebun di Malang Selatan yang hawanya panas, dan menggantinya dengan khalwat di vila di bukit dengan hawa yang sejuk dan pemandangan yang amat sangat indah. 

Minta doanya ya sahabat Innuri biar semuanya lancar. Aku pun akan membawamu dalam doa doaku, as always.

Sampai jumpa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar