Selasa, 04 Oktober 2011

Bila Terlalu Mengagung Agungkan Penampilan Fisik

Hari ini aku sakit gigi untuk pertama kalinya sejak 18 tahun yang lalu. Sudah sejak kemarin malam sih, sakit dan bengkak.  Kubawa ke dokter gigi di rumah sakit TNI AU Abdurrahman Saleh pagi tadi.  Bengkaknya membuat pipiku tidak simetris dan jelek., sudah jelek, sakit pula....  oh.

Tapi masih beruntunglah aku, cuma jelek dan sakit.  Kemarin karyawanku mengalami kecelakaan di jalan raya, lalu dia mengalami patah gigi di bagian depannya, dan bengkak di bagian bibirnya, bertumpuklah penderitaannya, sudah mengalami peristiwa yang traumatis, diapun jadi jelek, sakit, kehilangan gigi pula.

Peristiwa kecelakaan itu amat membuatku prihatin.  Rasanya aku sering sekali berdoa untuk keselamatan kami sekeluarga dengan segenap karyawanku, namun inilah cara Allah mengabulkan doaku, kan mereka yang mengalami kecelakaan selamat semuanya? Aku merasa doaku  mempunyai peran yang sangat penting dalam meminimalis akibat kecelakaan.  Bayangkan, dua karyawanku yang cantik-cantik itu berboncengan sepeda motor, pas lampu merah mereka berhenti, lalu ditabrak truk yang remnya blong dari belakang.  Sepedanya rusak berat, tapi mereka berdua hanya luka ringan ......
Untungnya juga, truk yang menabrak cukup bertanggung jawab, karena mau menanggung semua biaya pengobatan dan sekaligus memperbaiki sepedanya.

Saat kecelakaan itu terjadi, aku sedang di rumah bersama eyang Virien dan seorang santrinya, membicarakan masalah TPQ.  Begitu mendengar berita kecelakaan itu, eyang spontan bilang begini," Aku sudah sering bilang padanya bunda, jangan mengagung-agungkan penampilan fisik ..... mudah bagi Allah untuk membalik keadaan ". Karyawan yang dimaksud eyang adalah E, yang mengalami patah gigi itu.  Aku faham dengan maksud eyang, karena akupun sering mengingatkan mereka agar tidak berlebihan dalam berdandan hanya untuk terlihat cantik dari luar, karena kecantikan yang abadi adalah kecantikan batin.

E yang aku kenal memang peduli banget dengan penampilan fisiknya, pernah kutegur karena pakaiannya terlalu seksi, juga pernah diingatkan teman-temannya karena memakai pemutih wajah yang dengan cepat merubah kulit wajahnya jadi putih, tapi bila tidak dipakai kulitnya jadi coklat lagi.  Sekarang dia memang sedikit lebih sopan cara berpakaiannya, tapi rupanya Allah masih perlu menegurnya dengan kecelakaan itu. Kecelakaan yang menurutku malah bisa menyelamatkannya dari kecelakaan abadi di akhirat, bila dia mau mengambil pelajaran dari pengalamannya ini.  Mungkin di akhirat nanti dia bisa berterima kasih pada kecelakaan yang mengurangi sedikit kecantikannya, karena dengan demikian dia jadi sadar akan pentingnya merawat kecantikan batin.

Jadi ingat saat kemarin secara tidak sengaja melihat berita TV tentang dicekalnya beberapa artis penyanyi yang dinilai melakukan pornoaksi dengan gaya panggungnya yang sensual.  Mereka sedang diingatkan para ulama tentang kekeliruan mereka, tapi dengan tenang mereka bilang akan tetap berdiri di 'bendera' mereka sebagai artis sensual ........ Mungkin mereka sedang menunggu diingatkan Allah dengan cara yang Allah sendiri yang mengetahuinya......

Perihal sakit gigiku yang membuat wajahku jadi aneh ini, bagiku merupakan 'surat pemberitahuan' dari Allah, bahwa nikmat yang telah Dia berikan amat sangat besarnya.  Masa kecil dan remajaku sering sekali mengalami sakit gigi, lalu aku memohon pada Allah agar tidak diberi sakit gigi, lalu belasan tahun aku tidak pernah sakit gigi.  Baru kali inilah ....... dalam keadaan sakit gigipun aku masih diberiNya nikmat berupa lidah yang masih bisa merasakan makanan enak, dan geraham sebelah yang masih bisa mengunyah makanan.  Nikmat Allah sungguh luar biasa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar