Minggu, 05 Januari 2014

Hadiah Terindah

Ini hari ulang tahunku, hari penting buatku dan buat ibuku.  Di hari ini aku biasa terkenang perjuangan ibu 'toh tohan nyawa' melahirkan aku.  Jam 3 malam aku lahir, kata ibu.  Di kecamatan kecil yang dingin dan  indah, dengan gunung yang mengelilinginya dan danau yang tenang di dalamnya.

Tentunya ini hari penting juga buat ayahku yang dengan kasih dan penuh suka cita menyambut kelahiran seorang bayi mungil yang cantik.

"Kamu cantik, putih, kayak bapakmu.  Kalau ibuk gendong kamu, ibuk jadi kayak pembantu ", gitu kata ibu guyon tapi sungguhan, karena kulit ibu memang hitam manis, malah bapak yang kulitnya kuning langsat.

Terimakasih ibu dan bapak yang telah memberiku nama Indah Nur Qoriah, kata ibu, artinya cahaya yang indah dan dasyat, yang bisa pula diartikan pembaca al quran.  Padahal dulu  aku kecil suka 'mbeling' ngaji, sampai di usia dewasapun aku tidak lancar membaca al quran .... hmm hmm. Mbelingnya aku berlangsung sampai tua .... hahaha .... karena aku suka berpikir al quran itu kan tidak harus dibaca arabnya, terjemahnya saja sudah cukup.

Baru beberapa tahun yang lalu aku belajar lagi membaca al quran, gurunya selain ustadz Virien, ya youtube .... hehehe. Sejak itulah aku sadari, bahwa mempelajari al quran dengan bahasa aslinya itu ternyata menjadikan al quran itu lebih nyata keindahannya, apalagi bila membacanya disertai lagu yang indah.

Yah begitulah akhirnya, mungkin karena 'kesababan' doa orang tua yang terpateri dalam namaku, akhirnya bisa juga aku melantunkan al quran dengan dilagukan, hasil berguru pada Syeh Misary Al Afasy di youtube.

Hari ini di usia yang sudah saatnya momong cucu, masih saja aku bertemu dengan orang-orang yang membutuhkan kacamata .... hehehe.  Dengar saja komentar orang-orang yang baru kukenal ;

"Mbak sudah menikah ?", tanyanya, aku ngguyu dan bilang sudah, dalam hati aku tambahkan, anakku juga sudah menikah.

"Mbak Innuri itu usia berapa sih ?", dia bertanya heran karena baru tahu kalau dua anakku sudah lulus sarjana.  

"Kukira mbak itu usia tiga puluhan .... eh, ternyata .... ", katanya disusul tawa panjang ....

"Penampilannya saja yang kelihatan muda, aslinya yo tuwek", gitu kataku pada seorang ibu sesama penunggu pasien di Ruang ICU RSSA, kamipun tertawa berderai.

Ada teman kuliahku yang amat aku kagumi kecantikan dan awet mudanya, kelihatan dari parasnya kalau dia rajin merawat diri ke salon, ke spa dan mungkin rajin senam juga, berlawanan dengan aku, tapi apa kata suamiku tentang dia.

"Hahaha .... dia itu polesan, kamu tidak, kamu alami ", gak jelas ini kalimat hiburan atau pujian.... hahaha.


Aku di usia 20 tahun jalan ..... tapi jalannya cepaaaaaat .... hahaha

Menjadi awet muda memang menyenangkan, tapi menjadi tua itupun amat aku syukuri.  Ternyata di balik fisik yang semakin menurun kemampuannya, dibalik keriput dan flek hitam yang menghias wajah, dibalik body yang makin semlohay,  Allah telah mencemerlangkanku dari dalam.  Inilah hadiah terindah di usiaku yang semakin mendekati setengah abad.

Di hari ulang tahunku ini, aku bisa membuka mata di pagi hari dengan lantunan rasa syukur dan Allah mengaruniaku hari-hari yang penuh keindahan.

Di hari ini pula aku menyadari satu keindahan yang banyak orang tidak melihatnya, dan enggan mencarinya, bahkan jarang ada yang memintanya dalam doa-doa mereka.  Apa itu ? Waah, aku musti bercerita nih.

Kemarin, tgl 5 january, ada seseorang begitu melukai perasaanku hingga aku spechless dan bahasaku hanya air mata.  Akupun mengambil air wudhu dan shalat, lalu tiba-tiba perasaanku tertuntun begini : "Bila aku menyembah Allah, maka aku musti mematuhiNya, yaitu bersabar dan memaafkan.  Aku tidak mau mematuhi hawa nafsuku".  

Spontan hatiku diguyur kesejukan, detik itu juga aku memaafkan dan tidak membicarakannya dengan orang lain dengan alasan curhat.  Hatiku begitu damai, kutemukan inilah keindahan itu.

Akupun menemukan bahwa memaafkan dan sabar merupakan gift dari Allah, dia datang bukan karena diusahakan, karena saat itu aku tidak memaksa diriku untuk sabar dan memaafkan, tapi perasaan memaafkan dan sabar itu hadir begitu saja.

Yang bisa dilakukan makhluk adalah berbuat kebaikan sebanyaknya, karena dengan kebaikan itulah akan terbuka pintu kebaikan demi kebaikan yang lain. 

Hadiah dari Allah berupa kesabaran dan memaafkan, inilah hadiah terindah yang kuterima di hari ulang tahunku kini.  Semoga Allah juga menghadiahi kalian semua kesabaran dan memaafkan di kehidupan kalian, sahabatku terkasih.

Aku ucapkan terimakasih atas segala doa dan ucapan selamat untukku yang terus mengalir sejak kemarin malam lewat inbox dan di wall fb.  Allah pasti membalas setiap hal baik yang kalian lakukan.  Semoga kedamaian dan kebahagiaan senantiasa mewarnai hari-hari kita semua.


4 komentar:

  1. Barokallahu, selamat milad Mba :-)

    BalasHapus
  2. Dirgahayu, bu Indah..semoga Allah senantiasa memberikan barokah untuk njenengan sekeluarga. Aamiin.

    BalasHapus