Selasa, 14 Januari 2014

Tidak Seperti Yang Terlihat

Coba bayangkan adegan berikut ini :
Seorang ibu yang masih muda dan cantik turun dari sebuah mobil bagus, diiringi dua orang baby sister dengan dua anaknya yang masih kecil.  Pak sopir pribadi segera memasukkan mobil itu ke garasi sebuah rumah yang megah. Ada seorang pembantu tergopoh-gopoh membukakan pintu.


Apa yang anda pikirkan tentang dia ?
Hmmm ..... seorang ibu muda yang bahagia dengan hidup yang berkelimpahan ? hingga dia punya banyak waktu merawat dirinya untuk tetap cantik, wangi dan langsing, tidak direpotkan oleh dua balita karena masing-masing mempunyai baby sister sendiri. Tidak pernah direpotkan dengan bau kencing anak-anaknya, atau daster yang bau bawang merah laos salam, dan tidak pernah berkutat dengan pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak ada habisnya. Enaknya lagi, kemanapun dia ingin pergi, ada sopir yang selalu siap mengantar.

Banyak wanita menginginkan kehidupan seperti itu, kehidupan yang terlihat sempurna dan jauh dari kesulitan. Tapi rasanya aku tidak perlu ngiri dengan dia, karena aku tahu endingnya .... hehehe.

Ya, yang aku ceritakan itu adalah kisah nyata, wanita tersebut adalah sahabatnya sahabatku.  Dia istri kedua dari seorang pejabat.  Bertahun-tahun hidupnya dimanja dengan kemewahan seperti yang aku ceritakan.

Kahidupannya berbalik kanan grak  ketika suaminya dipenjara.  Dia kehilangan semuanya, rumah, mobil, sopir pribadi, pembantu dan baby sister, serta merta semua itu musti dilepaskan dari hidupnya.  Lalu wanita itu kembali pulang ke rumah orang tuanya yang menyambut anak dan kedua cucu mereka dengan tangan terbuka.  Dan si wanita itupun bingung mencari pekerjaan untuk menafkahi kedua anaknya.

Hikmahnya adalah kehidupan itu tidak seperti yang terlihat.  Jangan pernah merasa orang lain lebih beruntung atau lebih bahagia dibanding anda.  Kalau mau bahagia, ya bahagia saja, tidak usah ngiri dengan kebahagiaan orang lain.

Apapun yang sekarang anda jalani, temukanlah kebahagiaan anda disitu, sibukkan diri dengan bersyukur, dan tidak usah sibuk dengan keberuntungan orang lain di luar sana.

Kalau ngiri sama Innuri boleh ..... ntar tak ajari mbatik ..... apa hubungannya ya ngiri sama mbatik ? hehehe .....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar