Sabtu, 20 Juni 2015

Bagaimana ibadah yang benar ?

 Dear Allah lovers,
Ada seorang pembaca yang bertanya,bagaimana ibadah yang benar ? Adapun pertanyaan lengkapnya ini nih :

"Mba Innuri yang berbahagia, saat membaca artikel 'Aku dan dunia, end', saya mencoba untuk pasrah atas permasalahan saya, dan memang rasanya plong sekali.tapi kok tidak bertahan lama ya, saat dihadapakan yang mba Innuri sebut kepepet finansial, lah ko jadi khawatir lagi. itu bagaimana ya mba,  saya bingung apa ada yang salah ya dengan ibadah saya sehingga Allah memberikan ujian ini (yang saya anggap  hukuman atas dosa dosa saya) dan tiba tiba  merasa Allah tidak bersama saya, jauh sekali. padahal saya  mencoba salat tepat waktu, salat malam, baca quran, mengaji. mohon pencerahanya. bagaimana ibadah yg benar ?"

Apakah ada yang salah di ibadahnya ?
Sebenarnya yang menilai ibadah seseorang kan Allah ya.  Tapi menyimak cerita di atas, menurutku memang ada yang salah di ibadahnya karena ibadahnya tidak memberi 'bekas' dalam jiwanya.

Ibadah khusus (shalat puasa mengaji dll) yang berhasil adalah yang memberi perasaan ketenangan, keyakinan dan kebahagiaan.  Bila ibadah tidak memberikan dampak bagi jiwa, hingga jiwa masih kembali merasa gelisah, sedih dan khawatir, maka ada yang perlu diperbaiki dari ibadahnya.

Hal pertama yang perlu diperbaiki adalah NIAT.  Aku pernah menulis soal ini.  Bila niat (tujuan)  ibadahnya adalah untuk keluar dari permasalahan, biasanya masalah semakin membelit.  Kenapa bisa terjadi seperti ini ? karena fokusnya adalah permasalahan , bukan Allah,  dan diapun mendapatkan apa yang dia fokuskan.  Makanya niat ibadahnya karena Allah saja, untuk Allah, mengabdi padaNya, mencintai dan merindukanNya. Bila sedang mendapat masalah berat, dieliminasi saja dengan cara dipasrahkan kepada Allah, dipercayakan kepadaNya, sehingga hati bisa fokus kepada Allah saat melakukan ibadah khusus.  Soal ini aku pernah menulisnya , bagaimana cara mengambil pertolongan dengan shalat.  Silahkan dicari sendiri di tulisanku sebelumnya.

Setelah niat, perlu meningkatkan pemahaman akan makna bacaan yang kita baca saat shalat ataupun  mengaji .  Aku pernah menuliskannya di tulisanku yang berjudul "Afirmasi Terdasyat".  Juga tolong dicari sendiri ... huk huk huk (aku lagi batuk niiih)

Perlu juga memahami makna cobaan dan ujian.  Allah bukan Tuhan Yang Maha Menghukum, jadi tidak perlu menganggap kesulitan dalam hidup adalah hukuman dari Allah. Dunia ini memang tempat ujian kok, jadi ya santai saja , semua orang mengalami, kita hanya perlu sedikit belajar menghadapinya.

Dan satu lagi, musti memperbaiki prasangka kepada Allah, karena Allah seperti yang kita sangka. Merasa Allah jauh , kedengarannya seperti sebuah ekspresi kecewa, berlatihlah untuk menerima dengan ikhlas segala hal yang terjadi dalam hidup.  Pelajari al quran yang banyak menjelaskan tentang sifat-sifatNya sampai merasa Allah lebih dekat daripada diri kita sendiri.

Untuk sampai pada rasa 'Allah lebih dekat daripada diri sendiri' , itu membutuhkan latihan di kehidupan nyata,  berupa kesengajaan menghadapi segala persoalan kehidupan ini sebagai cara untuk lebih mengenalNya.  Latihan ini sepanjang hidup, sampai merasakan tingkat iman kita semakin tinggi dan tinggi, dan semakin indah.

Semoga jawabanku bisa difahami. Bila masih kurang faham, tidak mengapa bertanya lagi, tidak perlu sungkan.

Salam manis dari ramadhan yang sejuk.
 huk huk huk (batuk lagi)

Innuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar