Rabu, 04 Januari 2017

Hidup Di manakah Kamu ? Bag 1 , 2 dan 3

Hidup dimanakah kamu ? Bagian 1
#innuriinspirasi

Di dunia ini, hidup secara 'bertumpuk' alam yang kasat mata atau yang terlihat dan alam yang tak kasat mata.
Nah , di alam yang tak kasat mata ini, ada  alam jin , malaikat , ruh , alam pikiran , alam perasaan , alam khayalan , alam bawah sadar , dll.

Alam tak kasat mata yang terhubung dengan Allah , aku sebut alam ilahiyah atau dalam tulisanku yang lalu aku namakan zona ilahiyah. Saat  pikiran dan  perasaan berada dalam kasih Tuhannya, saat itulah dia berada di alam ilahiyah.

Hidup di alam ilahiyah sementara raga menginjak bumi dan beraktifitas di atasnya , ini merupakan cita-cita spiritual sebagian orang termasuk aku. Karena kebahagiaan terindah itu ada disini.
Tidak ada rasa khawatir dan sedih hati , itu adalah perasaan orang yang hidup di alam ilahiyah. Yang ada di sana hanyalah kebahagiaan , kedamaian , keindahan yang tak tergambarkan.

Di alam ilahiyab tidak ada kepentingan personal , yang ada adalah saling menguatkan satu sama lain  untuk menjaga alam ini agar tetep tegak berdiri dan selalu harmonis dengan  penghuninya.
Di alam ilahiyah tidak berlaku waktu dan jarak, maka manusia jaman sekarang bisa bertemu dan berkomunikasi dengan para Nabi atau orang-orang dari masa lalu yang Allah kehendaki dalam mewujudkan kebijaksanaan Allah di muka bumi.
Alam ilahiyah itulah kehidupan yang sebenarnya , dari sana dikendalikan segala urusan di alam yang kasat mata , dari urusan yang kecil dan terlihat remeh sampai urusan besar yang tak terjangkau pikiran manusia.
Bagaimana kita bisa membuktikan  alam tak kasat mata bisa mengendalikan alam kasat mata yang 'partikel-partikel'nya lebih gede ini ?  Dengan melakukan percobaan sederhana pada diri kita sendiri dengan orang yang kita sayangi. Siapapun bisa melakukan percobaan ini , tapi tunggu di tulisanku selanjutnya , karena sudah mendekati limit jatah nulis di instagram. (bersambung)

Hidup Dimanakah Kamu ? 2
#innuriinspirasi
Innuri pernah menuliskan ini. Umumnya kita manusia menganggap bahwa alam kasat mata yang mempengaruhi alam tak kasat mata. Contoh : tidak punya uang bikin hati sumpek.
Jadi susah dimengerti kalau itu dibalik jadi ; hati sumpek bikin tidak punya uang.
Sudah kadung nancep di kepala manusia bahwa sesuatu yang halus (perasaan) tidak bisa menggerakkan partikel yang lebih besar seperti uang.
Padahal kskuatan yang halus-halus itulah yang mempengaruhi alam kasat mata.
Coba lakukan percobaan sederhana ini , lucu tapi jangan diketawain ya. Ini cara mengendalikan orang lain ala anak SMA tahun 80 an, tapi khusus pacar. Jadi  bila kangen pacar, ada 'ritual' nya yang bikin pacar datang. Telepati ala teman-temanku, karena jaman dulu gak ada hp , telpon rumah juga jarang yang punya.

Ceritanya dulu aku dan teman-teman cewekku punya rahasia. Bila kangen pacar, dibacain al fatihah 3 kali sambil  nahan nafas sambil bayangin wajah dia. Maka gak lama sang kekasih hatipun nongol meski bukan malam minggu .... haha. Cara ini hampir selalu berhasil.
Coba pada pasangan kita masing-masing ya. Misalnya pasangan  berada di teras , kontak batinnya suruh masuk rumah dan menemuimu.
Bila tidak punya pasangan, coba pada anak kecil yang kita kenal baik. Anak-anak biasanya gampang nangis kan ? Pada saat ada anak nangis , coba kontak batinnya dan bayangkan dia tersenyum gembira. Dan lihat betapa mudahnya dia ceria kembali.
Itu berarti kekuatan perasaan telah berhasil 'memindahkan' manusia dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
Percobaan sederhana tapi cukup meyakinkan bahwa sebenarnya hal yang tidak tampaklah yang mempengaruhi kehidupan di alam tampak. Jadi berhati-hatilah dengan perasaanmu.
Selain perasaan , hal tidak tampak yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah dosa dan pahala , atau timbangan  kebaikan dan keburukan. Kehidupan yang sulit dan menyedihkan selalu ada hubunganya dengan timbunan kesalahan di masa lalu.
Makanya kepada teman-teman yang sedang terlilit masalah berat , aku selalu menganjurkannya untuk selalu mencari peluang berbuat baik.
Bersambung lagi nih, habis jatah nulisnya.

Hidup dimanakah kamu ? 3
#innuriinspirasi
Di alam semesta ini, kekuatan kasat mata apa yang paling kuat ? Batu karang ? Tanah ?  Besi ? Kayu ? Api ? Air ?
Batu karang yang kuat , bila menggelinding ke bawah, barangkali merusak beberapa rumah. Tanah longsorpun demikian juga. Tapi api yang berkobar , dengan cepat menjalar dan susah dihentikan. Air yang marah , bisa jadi tsunami dan banjir bandang yang menelan banyak korban.

Angin daya jangkaunya lebih luas dan tak terkira , angin topan , puting beliung , angin puyuh. Banyak rumah bisa terbang , truk yang berat bisa terguling hanya oleh angin yang tidak terlihat mata. Dan angin bisa berjalan semena-mena merusak di wilayah luas dalam hitungan detik.
Ternyata, benda dengan partikel kecil adalah yang terkuat dan paling mempengaruhi kehidupan.

Dalam diri manusia, perasaan adalah unsur yang paling halus , dan itulah yang mempengaruhi seluruh kehidupannya.
Perasaan juga yang bisa mengakses alam ilahiyah yang aku ulas kemarin.
Di alam ilahiyah yang bertingkat-tingkat, bisa memasuki tingkat pertamanya saja sudah begitu wow. Gambarannya adalah saat kita bisa melaksanakan shalat dengan khusyu'. Saat hati merasa sedang menghadap Allah , aku sering menyebutnya 'klik' dengan Allah , merasa tenteram , terlindungi , tercukupi , seperti dalam buaian kasih sayang Allah. Saat itulah sebenarnya kita sedang berada di alam ilahiyah.
Nah bawalah perasaan nyaman dan selalu berada dalam kasih sayang Allah itu dalam menghadapi segala persoalan kehidupan. Hati jangan terpengaruh atau terbawa hanyut  oleh persoalan dunia yang sedang di hadapi. Tetap hidup di zona ketentraman alam ilahiyah meskipun di depanmu ada segunung masalah.
Bila hati terbawa hanyut masalah , ambil wudhu , bila perlu shalat dua rekaat untuk mengembalikan hati di posisi zona ilahiyah lagi.
Dengan cara begini , solusi mudah terlihat, petunjuk Allah juga mudah terbaca. Hidup menjadi ringan dijalani dan lebih indah.
Bersyukurlah dengan banyaknya masalah yang kamu hadapi , karena itu adalah kebijaksanaan Allah yang akan menarikmu dalam zonaNya , untuk membuatmu bisa hidup di alam ilahiyah.
Latih diri dan ini baru di tingkat pertamanya. (Bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar